Dokumentasi Keperawatan
Disusun Oleh :
Apriyani P27901122006
Dea Agustin P27901122013
Hanum Latifatunnura P27901122021
Melva Mareta Warokhmah P27901122027
Salwah Sugiarti P27901122042
2023/2024
A. Konsep Dasar Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi adalah segala informasi tertulis atau yang dihasilkan secara
elektronik tentang klien, yang menjelaskan tentang perawatan atau layanan yang
diberikan kepada klien itu. Catatan kesehatan dapat berupa dokumen kertas atau
dokumen elektronik, seperti catatan medis elektronik, faks, email, kaset audio dan
video, serta gambar. Melalui dokumentasi, perawat dapat mengomunikasikan
pengamatan, keputusan, tindakan, dan hasil tindakan mereka untuk klien.
Dokumentasi adalah tindakan keperawatan yang menghasilkan akun tertulis
dan/atau elektronik dari data klien terkait, keputusan dan intervensi klinis
keperawatan, serta respons klien dalam catatan kesehatan (Scotia,2017).
B. Tujuan Dokumentasi Keperawatan
1.) Komunikasi: catatan berfungsi sebagai sarana komunikasi bagi berbagai
professional kesehatan yang berinteraksi dengan klien. Hal ini mencegah
keterlambatan perawatan klien.
2.) Merencanakan asuhan klien: setiap profesional menggunakan data dari catatan
klien untuk merencanakan asuhan bagi klien tersebut.
3.) Pendidikan: mahasiswa dalam disiplin kesehatan seringkali menggunakan
catatan kliensebagai instrument pembelajaran. Catatan seringkali dapat
memberikan pandangan komprehensif tentang klien, penyakit, strategi
pengobatan yang efektif dan faktor yang mempengaruhi penyakit.
4.) Dokumentasi sah: catatan klien adalah dokumentasi sah dan biasanya dapat
diterima di
pengadilan sebagai bukti.
5.) Penelitian: informasi yang tercantum dalam catatan dapat menjadi sumber data
yang berharga untuk penelitian. Rencana terapi untuk sejumlah klien dengan
masalah kesehatan yang sama dapat memberikan informasi yang bermanfaat
dalam menangani klien lain.
6.) Penggantian pembayaran: dokumentasi juga membantu fasilitas menerima
penggantian
pembayaran dari pemerintah atau asuransi.
7.) Analisis layanan kesehatan: informasi dari catatan dapat membantu pembuat
rencana
perawatan kesehatan untukmeng identifikasi kebutuhan institusi.
C. Manfaat Dokumentasi Keperawatan
1. Dokumentasi keperawatan mempunyai makna yang penting bila dilihat dari
berbagai aspek. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi
keperawatan, dimana perawat sebagai pemberi jasa dan klien sebagai
pengguna jasa. Maka dokumentasi tersebut dapat dipergunakan sebagai
barang bukti di pengadilan.
2. Jaminan mutu (Kualitas Pelayanan), catatan data klien yang lengkap dan
juga akurat, akan memberikan kemudahan bagi perawat dalam membantu
menyelesaikan masalah klien. Dan untuk mengetahui sejauh mana masalah
klien dapat teratasi dan seberapa jauh masalah baru dapat diidentifikasi dan
dilihat melalui catatan yang akurat. Hal ini dapat meningkatkan mutu
keperawatan.
3. Komunikasi, dokumentasi keadaan klien merupakan alat perekam terhadap
masalah yang berkaitan dengan klien. Perawat atau tenaga kesehatan akan
mampu melihat catatan yang ada dan sebagai alat komunikasi yang dijadikan
pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan.
4. Keuangan, semua tindakan keperawatan yang belum, sedang, dan telah
diberikan kemudian dicatat dengan lengkap dan dapat digunakan sebagai
acuan atau pertimbangan dalam biaya keperawatan.
5. Pendidikan, isi dokumentasian ini menyangkut kronologis dari kegiatan
asuhan keperawatan yang dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi
pembelajaran bagi pelajar atauprofesi keperawatan.
6. Penelitian, data yang terdapat di dalam dokumentasi keperawatan
mengandung informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan atau objek riset
dan pengembangan profesi keperawatan.
7. Akreditasi, melalui dokumentasi keperawatan dapat dilihat sejauh mana
peran dan fungsi keperawatan dalam memberikan askep pada klien.
8. Dokumentasi harus dengan jelas, mengkomunikasikan penilaian dan
evaluasi perawat terhadap status pasien. Kemampuan perawat untuk
membuat perubahan dalam hasil yang didapat harus ditunjukkan dalam
praktik dan dalam pencatatan.
D. Prinsip-prinsip Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan mempunyai 3 prinsip yaitu : Brevity, Legibility, dan
Accuracy.
1. Brevity dalam pengdokumentasian setiap tugas perawat harus brevity, dimana
brevity itu sendiri adalah ringkas jadi dalam mencatat isi dokumentasi
keperawatan harus ringkas dan tidak perlu memasukkan kata-kata atau kalimat
yang tidak penting atau tidak memiliki makna yang tidak sesuai.
2. Legibility, yaitu dimana penulisan atau pencatatan dokumentasi keperawatan
harus mudah dibaca dan di pahami oleh perawat lain atau profesi lain yang ikut
dalam proses pendokumentasian.
3. Accuracy, adalah sesuai dengan data yang ada pada klien. Jadi dalam
pengdokumentasian kita harus memasukkan data pada dokumentasi keperawatan
harus benar dan sesuai dengan data baik identitas, laboratorium dan radiologi
pada setiap klien. Ini merupakan aspek yang sangat vital dan tidak boleh salah
atau tertukar dengan klien lain.
1.Pengkajian
1. Identitas
a. Biodata klien
Nama klien : Tn. Y
Umur : 67 Tahun
Status Pernikahan : Menikah
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama :
Suku Bangsa : Indonesia
Bahasa yang dipakai : Bahasa Indonesia
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Alamat Rumah : Bringin Indah No.34 Surabaya
Tanggal pengkajian : 21 November 2021 di UPTD Griya Wreda Jambangan
Surabaya.
Hasil pengkajian yang dilakukan Tn.Y mengatakan tangan kirinya tidak bisa
digerakkan sebagai keluhan utama atau masalah yang saat ini paling dirasakan.
Tiga bulan terakhir Tn.Y memiliki keluhan tubuh bagian punggung belakang
tidak nyaman karena gatal. Riwayat penyakit yang dialami Tn.Y adalah tekanan
darah tinggi (Hipertensi). Tindakan yang sudah dilakukan Tn.Yuntuk mengatasi
gatalnya dengan diberikan salep Hydrocortison, Tn.Y tidak memiliki riwayat
alergi makanan, minuman atau obat – obatan tertentu.
1. Psikososial
Hasil pengkajian ditemukan data Tn.Y merasa cemas, depresi, ketakutan,
tidak insomnia, tidak kesulitan mengambil keputusan, tidak mengalami kesulitan
dalam kosentrasi, mekanisme koping Tn.Y mengeluh ingin pulang dan memiliki
riwayat perilaku kekerasan terhadap sesama lansia. Presepsi Tn.Y terhadap
kematian “semua orang pasti meninggal”, dampak pada ADL Tn.Y mangalami
hipersensitifis terhadap kritik.
2. Spiritual
Hasil pengkajian ditemukan data Tn.Y dalam aktivitas ibadah tidak
menjalankan ibadah sejak mengalami kelemahan tangan karena merasa tidak bisa
melakukan gerakan dalam beribadah merupakan hambatan yang dialami Tn.Y.
Aktivitas rekreasi dengan mengikuti senam setiap pagi, aktivitas interaksi
menunjukkan hasil observasi Tn.Y jarang berinteraksi dengan orang lain dan
memiliki riwayat perkelahian sebelum dikaji.
3. Lingkungan
Hasil pengkajian ditemukan data kamar bersih dan rapi, kamar madi
bersih, lingkungan wisma bersih, dan lingkungan sekitar wisma bersih. Hasil
pengkajian tersebut menunjukkan tidak ada masalah keperawatan.
1. Kemampuan ADL
Hasil pengkajian ditemukan data, pemeliharaan kesehatan diri (skor 5),
mandi (skore 5), makan (skore 10), toeliting (skore 10), naik turun tangga (skore
10), berpakian (skore 10), kontrol BAB (skore 10), kontrol BAK (skore 10),
kontrol ambulasi (skore 15), dan transfer dari kursi ke bed (skore 15).
Disimpulkan dari data diatas total skor Tn.Y 100 termaksud dalam kategori
mandiri.
2. Aspek Kognitif
Hasil pengkajian ditemukan data pada spek kognitif, orientasi (skor 5),
orientasi (skor 5), registrasi (skor 3), perhatian dan kalkulasi (skor 2), mengingat
(skor 3), bahasa (skor 9). Disimpulkan dari data diatas total skor Tn.Y 27
termaksud dalam kategori tidak ada gangguan kognitif.
3. Tingkat Kerusakan Intelektual
Hasil pengkajian ditemukan data, Tn.Y menjawab soal kusioner 1 –9
benar, dan soal nomor 10 salah. Disimpulkan dari data diatas Tn.Y memiliki 1
poin kesalahan termasuk dalam kategori fungsi intelektual utuh.
4. Tes Keseimbangan
Hasil pengkajian ditemukan data Tn.Y memiliki nilai rata – rata TUG
yaitu 6 detik sehingga tidak memiliki resiko tinggi jatuh.
5. Kecemasan, GDS
Hasil pengkajian ditemukan data Tn.Y memiliki total skore 7 poin
termasuk dalam kategori depresi.
6. Status Nutrisi
Hasil pengkajian ditemukan data Tn.Y memiliki total skore 4 poin
termasuk dalam kategori moderate nutritional risk.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Berdasarkan Analisa diatas diagnosis keperawatan yang dapat ditegakan pada Tn.
Y adalah: