2. Prinsip Dokumentasi
Dosen :
Semester :
Beban Studi :
REFERENSI
1. Varney, (2010), Buku Ajar Asuhan kebidanan, Jakarta, EGC
2. Diane M. Fraser, Margaret A (2003) myles texsbook for midwives 14
3. Bambang Sumantri, S.Kep.,Ns (2012) Melakukan Asuhan Pendokumentasian ASKEB
Kebidanan, Jakarta
MATERI
A. Pengertian Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari bahasa Inggris yaitu document yang berarti satu atau
lebih lembar kertas resmi dengan tulisan diatasnya. Dokumentasi adalah sekumpulan
catatan, penyimpanan dan desiminasi dari catatan informasi dalam sistem terintergrasi
untuk penggunaan yang efisien dan mudah diterima. Dalam pelayanan kebidanan,
dokumentasi merupakan bagian dari kegiatan bidan setelah memberikan asukan
kebidanan.
C. Prinsip Dokumentasi
Catatan pasien merupakan dokumen yang legal dan bermanfaat bagi dirinya
sendiri juga bagi tenaga kesehatan yang mengandung arti penting dan perlu
memperhatikan prinsip dokumentasi yang dapat ditinjau dari dua segi :
1. Ditinjau dari isi
a. Mempunyai nilai administratif
Suatu berkas pencatatan mempunyai nilai medis, karena cacatan
tersebut dapat digunakan sebagai dasar merencanakan tindakan yang
harus diberikan kepada klien
b. Mempunyai nilai hukum
Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi resmi
dan bernilai hukum. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan
dengan profesi kebidanan, di mana bidan sebagai pemberi jasa dan
klien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi dapat digunakan
sewaktu-waktu, sebagai barang bukti di pengadilan. Oleh karena itu
data-data harus di identifikasi secara lengkap, jelas, objektif dan
ditandatangani oleh tenaga kesehatan
c. Mempunyai nilai ekonomi
Dokumentasi mempunyai nilai ekonomi, semua tindakan kebidanan
yang belum, sedang, dan telah diberikan dicatat dengan lengkap yang
dapat digunakan sebagai acuan atau pertimbangan biaya kebidanan bagi
klien.
d. Mempunyai nilai edukasi
Dokumentasi mempunyai nilai pendidikan, karena isi menyangkut
kronologis dari kegiatan asuhan kebidanan yang dapat dipergunakan
sebagai bahan atau referensi pembelajaran bagi siswa atau profesi
kesehatan lainnya.
e. Mempunyai nilai penelitian
Dokumentasi kebidanan mempunyai nilai penelitian, data yang terdapat
didalamnya dapat dijadikan sebagai bahan atau objek riset dan
pengembangan profesi kebidanan.
2. Ditinjau dari teknik pencatatan
a. Mencantumkan nama pasien pada setiap lembaran catatan
b. Menulis dengan tinta (idealnya tinta hitam)
c. Menulis/menggunakan dengan symbol yang telah disepakati oleh
institusi untuk mempercepat proses pencatatan
d. Menulis catatan selalu menggunakan tanggal, jam tindakan atau
observasi yang dilakukan sesuai dengan kenyataan dan bukan
interpretasi.
e. Hindarkan kata-kata yang mempunyai unsur penilaian; misalnya:
tampaknya, rupanya dan yang bersifat umum
f. Tuliskan nama jelas pada setiap pesanan, pada catatan observasi dan
pemeriksaan oleh orang yang melakukan
g. Hasil temuan digambarkan secara jelas termasuk keadaan, tanda, gejala,
warna, jumlah dan besar dengan ukuran yang lazim dipakai. Interpretasi
data objektif harus didukung oleh observasi
h. Kolom jangan dibiarkan kosong, beri tanda bila tidak ada yang perlu
ditulis
i. Coretan harus disertai paraf disampingnya
3. A = ASSESMENT/ ANALYSIS
Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari data
subyektif dan obyektif. Karena keadaan pasien yang setiap saat bisa mengalami dan
akan ditemukan informasi baru dalam data subyektif maupun data obyektif. Analisis
data adalah melakukan interpretasi data yang telah dikumpulkan, mencangkup:
diagnosa/ masalah kebidanan, diagnosa / masalah potensial serta perlunya antisipasi
diagnosis/ masalah potensial dan tindakan segera.
a. Diagnosa Kebidanan
Ny. ... umur ... tahun, G...P...A... hamil...minggu, anak tunggal/ganda, hidup
intra uterin, letak memanjang/sungsang/lintang, presentasi, puka/puki,
divergen/konvergen
Dasar:
-DS
-DO
b. Diagnosa Masalah (sesuai dengan apa yang diungkapkan/ dikeluhkan klien)
Dasar :
-DS :
-DO:
-Kebutuhan : (sesuai dengan kebutuhan klien)
c. Identifikasi diagnosis atau masalah potensial (Diagnosa Potensial)
Diagnosis atau masalah potensial diidentifikasi berdasarkan masalah atau
diagnosis yang sudah teridentifikasi
d. Identifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera
(Antisipasi Penanganan Segera)
Diperlukan untuk melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain berdasarkan kondisi pasien.
4. P = PLANNING/ PERENCANAAN
Planning/ Perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan akan datang.
Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien
seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria
tujuan terdiri dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu.
Tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam
kesehatannya harus sesuai proses pslnnya dan harus mendukung rencana dokter bila itu
dalam manajemen kolaborasi/rujukan.
Meskipun secara istilah, P adalah Planning/ Perencanaan saja, namun P adalah
metode SOAP juga mengandung Implementasi dan Evaluasi. Sebanyak mungkin pasien
harus berubah, analisis juga berubah maka rencana auhan maupun implementasinya pun
kemungkinan besar akan ikut berubah atau harus disesuaikan. Dalam planning juga
mencantumkan evaluasi yaitu tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk
menilai efektifitas asuhan/ hasil pelaksanaan asuhan.
KESIMPULAN
Dokumentasi berasal dari bahasa Inggris yaitu document yang berarti satu atau lebih lembar
kertas resmi dengan tulisan diatasnya.
1. Model naratif
2. Model orientasi masalah
a. POR (Problem Orientasi Record)
b. Source Oriented Record
c. Charthing By Exception (CBE)
d. Kardeks
LATIHAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dokumntasi?
2. Sebutkan Model – model dokumentasi?
3. Jelaskan Perinsip dokumentasi
4. Sebutkan aspek legal pendokumentasian