Anda di halaman 1dari 8

HANDOUT

Nama Mata Pelajaran : Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

Topik : Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi

Sub Topik : 1. Pertumbuhan dan perkembangan embrio

2. Struktur dan fungsi amnion

3. Struktur, fungsi, dan sirkulasi tali pusat

4. Struktur, fungsi, dan sirkulasi plasenta

5. Sirkulasi darah fetus

6. Menentukan usia kehamilan

7. Menentukan periode kehamilan

Waktu :

Tujuan : Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan embrio


2. Menjelaskan struktur dan fungsi amnion
3. Menjelaskan struktur, fungsi, dan sirkulasi tali pusat
4. Menjelaskan struktur, fungsi, dan sirkulasi plasenta
5. Menjelaskan sirkulasi darah fetus
6. Dapat menentukan usia kehamilan
7. Dapat menentukan periode kehamilan

MATERI

Hasil pembuahan antara sel sperma dan sel telur menghasilkan zigot yang terus
membelah hingga mencapai stadium tiga puluh dua sel (morula). Morula tersebut akan
memasuki endometrium (implantasi) kira-kira hari ke-6 setelah pembuahan. Pada saat itu
sel-sel pada morula membentuk rongga blastokel, massa sel dalam (embrioblas) yang akan
berkembang menjadi embrio dan massa sel luar (trofoblas) yang akan membentuk
plasenta. pada hari ke-16, terjadi peristiwa gastrulasi, di mana epiblas berdiferensiasi
menjadi tiga lapisan germinal, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

EKTODERM : berdiferensiasi menjadi :

-          Kulit

-          Rambut

-          Sistem  saraf

-          Alat indra

MESODERM : berdiferensiasi menjadi :

-          Otot

-          Rangka

-          Alat reproduksi (testis dan ovarium)

-          Pembuluh darah

-          Alat ekskresi

ENDODERM : berdiferensiasi  menjadi :

-          Alat pencernaan

-          Kelenjar pencernaan

-          Alat pernapasan (paru-paru)

 Pada akhir minggu keempat setelah ovulasi, kantong korion berdiameter 2-3 cm,
dan mudigah memiliki panjang sekitar 4-5 mm. Pembentukan sekat pada jantung
primitif dimulai pada pertengahan minggu keempat.
 Pada akhir minggu keenam setelah fertilisasi, mudigah memiliki panjang 22-24 mm, dan
kepala cukup besar dibandingkan dengan badan. Jantung sudah terbentuk lengkap. Jari
tangan dan kaki sudah terbentuk, dan lengan menekuk di siku.

 Pada akhir minggu ke-12 kehamilan Kuku dan kulit telah tumbuh dan disana sini
muncul bakal rambut. Genitalia eksterna telah mulai memperlihatkan tanda-tanda
definitif jenis kelamin.

 Akhir minggu ke-16, panjang ubun-ubun –bokong telah mencapai 12 cm dan beratnya
110gr
 Pada akhir minggu ke-24, janin memiliki berat sekitar 630g. Kulit memperlihatkan keriput
yang khas, dan mulai terjadi penimbunan lemak. Kepala masih relatif cukup besar; bulu
mata dan alis biasanya sudah dapat dikenali.
 Akhir minggu ke-28, panjang ubun-ubun –bokong adalah sekitar 25 cm dan berat janin
sekitar 1100g. Kulit tipis, merah dan ditutupi oleh vernik kaseosa.
 Pada akhir minggu ke-32 gestasi, memiliki panjang ubun-ubun –bokong 28 cm dan berat
1800g. Permukaan kulit masih merah dan keriput. Pada akhir minggu ke-36 panjang janin
adalah 32 cm dengan berat sekitar 2800.

 Pada akhir minggu ke-40 rata-rata panjang ubun-ubun –bokong sekitar 36cm
dengan berat sekitar 3400g. Pada waktu ini, janin sudah berkembang sempurna.

Struktur dan fungsi amnion

Amnion adalah selaput yg membatasi rongga amnion yg berisi cairan jernih seperti air
yang sebagian dihasilkan oleh sel2 amnion. Volume rata-rata yaitu 1 liter, banyaknya dapat
berbeda-beda, pada minggu ke-36 banyaknya 1030 cc, minggu ke-40 banyaknya 790 cc dan
pada minggu ke-43 sudah berkurang menjadi 240 cc. Jika banyaknya lebih dari 2 liter
dinamakan Polyhidramnion atau Hidramnion kalau terlalu sedikit kurang dari 500 cc disebut
Oligohidramnion. Cairan amnion yang normalnya berwarna putih,agak keruh.

Cairan amnion reaksinya alkalis dengan BJ 1.008, komposisinya terdiri dari 99 % air,
sisanya albumin,urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa dan
garam organik. Secara makroskopis berbau amis, adanya lanugo, rambut, dan verniks kaseosa,
bercampur mekonium. Secara mikroskopis terdapat lanugo dan rambut, melalui pemeriksaan
laboratorium dapat dilihat kadar urea (ureum) lebih rendah dibanding dengan air kencing.

Fungsi cairan amnion/ketuban adalah :

a. Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan optimal kesegala jurusan
karena tekanan pada anak sama pada semua bagiannya
b. Untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan ibu terhadap gerakan-gerakan
anak. Jika cairan berkurang pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu.

c. Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak.


d. Mencegah terjadinya perlengketan

Struktur, Fungsi dan sirkulasi tali pusat


 Diameter tali pusat 1-2,5 cm dengan panjang rata-rata 55 cm dan biasanya berkisar
dari 30-100 cm.
 Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa oksigen dan memberi nutrien ke
sistem peredaran darah fetus dari darah ibu (maternal), dua pembuluh darah arteri
berfungsi untuk mengembalikan produk sisa (limbah) dari fetus ke plasenta dimana
produk sisa tadi diasimilasi ke dalam peredaran darah maternal untuk dibuang keluar
(eksresi).
 Letak tali pusat : biasanya di tengah: insersio sentralis, di pinggir: insersio lateralis,
di luar, hubungan ke plasenta melalui selaput janin: insersio velamentosa.

Stuktur, fungsi dan sirkulasi plasenta


Plasenta merupakan organ penting bagi janin, karena sebagai alat pertukaran zat antara ibu
dan bayi atau sebaliknya. Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20
cm dan tebal ± 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram. Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada
kehamilan kurang dari 16 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri.
Plasenta mempunyai dua permukaan, yaitu permukaan fetal dan maternal. Permukaan fetal
adalah permukaan yang menghadap ke janin, warnanya keputih-putihan dan licin. Hal ini
disebabkan karena permukaan fetal tertutup oleh amnion, di bawah nampak pembuluh-
pembuluh darah. Permukaan maternal adalah permukaan yang menghadap dinding rahim,
berwarna merah dan terbagi oleh celah-celah yang berasal dari jaringan ibu. Jumlah celah pada
plasenta dibagi menjadi 16-20 kotiledon.

Fungsi dari plasenta adalah:

1. Nutrisi: tempat pertukaran zat dan pengambilan bahan nutrisi untuk tumbuh kembang
janin
2. Respirasi: memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
3. Ekskresi: mengeluarkan sisa metabolisme janin
4. Endokrin: sebagai penghasil hormon-hormon kehamilan seperti HCG, HPL,
esterogen, progesteron
5. Imunologi: menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
6. Farmakologi: menyalurkan obat-obatan yang diperlukan janin, diberikan melalui ibu
7. Proteksi: barier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat toksik

Sirkulasi darah janin

Darah yang kaya o2 dan nutrisi yang berasal dari plasenta masuk ke tubuh
janin melalui vena umbilikalis. Melalui duktus venosus arantii sebagian besar
darah tersebut mengalir ke vena kava inferior lalu masuk ke atrium kanan
jantung. Sebagian kecil darah tersebut mengalir ke hati dan seterusnya ke vena
kava inferior seperti tadi. Dalam atrium kanan, sebagian besar darah ini akan
mengalir secara fisiologis ke dalam atrium kiri melalui foramen ovale. Dari
atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri yang selanjutnya dipompakan ke
aorta. Hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan
bersama-sama dengan darah yang datang dari vena kava superior. Karena tekanan
dari paru-paru yang belum berkembang, maka sebagian besar darah dari ventrikel
kanan ini, yang semestinya mengalir ke paru-paru malalui arteri pulmonalis akan
mengalir melalui duktus botali kr aorta, sebagian kecil menuju paru-paru,
kemudian melalui vena pulmonalis ke atrium kiri. Dari aorta darah akan mengalir
ke seluruh tubuh membawa o2 dan nutrisi pada sel-sel organ tubuh janin. Darah
dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen dan sisa-sisa pembakaran akan dialirkan
ke plasenta melalui arteri umbilikalis. sirkulasi ini terjadi saat janin berada di
uterus.
Menentukan Usia Kehamilan

 Rumus Naegle

Rumus Naegle untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected
Date of Confinement). Rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari
sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14. Rumus Naegle dapat dihitung hari haid
pertama ditambah 7 (tujuh) dan bulannya dikurang 3 (tiga) dan tahun ditambah 1
(satu).

 Gerakan Pertama Fetus

Gerakan pertama fetus dapat dirasakan pada umur kehamilan 16 minggu.

 Palpasi Abdomen

Rumus Bartholomew

Usia kehamilan dlm minggu TFU

 12 1-2 jari atas sympisis


 16 ½ antara sympisis-pusat
 20 3 jari bawah pusat
 24 setinggi pusat
 28 3 jari atas pusat
 32 ½ pusat- proc xyphpideus
 36 3 jari bawah pusat
 40 ½ PX- pusat

Rumus Mc Donald

Fundus uteri diukur dengan pita ukur. Taksiran Berat janin dengan rumus : ( TFU dalam cm-
n) x 155 = berat ( gram). Kepala janin di atas Spina maka n = 12, dan jika kepala janin di
bawah spina maka n= 11
Palpasi Leopold

1. Leopold I : Leopold I bertujuan untuk mengetahui letak fundus uteri dan bagian lain
yang terdapat pada bagian fundus uteri
2. Leopold II : Leopold II bertujuan untuk menentukan punggung dan bagian kecil janin
di sepanjang sisi maternal
3. Leopold III : Leopold III bertujuan untuk membedakan bagian persentasi dari janin
dan sudah masuk dalam pintu panggul
4. Leopold IV : Leopold IV bertujuan untuk meyakinkan hasil yang ditemukan pada
pemeriksaan Leopold III dan untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah
masuk pintu atas panggul Memberikan informasi tentang bagian presentasi: bokong
atau kepala, sikap/attitude (fleksi atau ekstensi), dan station (penurunan bagian
presentasi)
5. Perkiraan Tinggi Fundus Uteri
Cara ini bisa dilakukan setelah usia kehamilan 20 minggu (5 bln)

TFU Usia Kehamilan dalam Bulan

20 5

23 6

26 7

30 8

33 9

 Ultrasonografi

Penentuan umur kehamilan dengan USG menggunakan 3 cara yaitu:

1. Mengukur diameter kantong kehamilan (GS=gestational sac) pada kehamilan 6-12


minggu
2. Mengukur jarak kepala bokong (GRI=grown rump length) pada kehamilan 7-14
minggu
3. Mengukur diameter biparietal (BPD) pada kehamilan lebih 12 minggu

Menentukan Periode Kehamilan

 Kehamilan triwulan I, antara 0-12 mg


 Kehamilan triwulan II, antara 12-28 mg
 Kehamilan triwulan III, antara 28-40 mg

Guna menentukan periode kehamilan

1. Untuk menentukan tahap perkembangan dalam kehamilan.


2. Untuk memeudahkan dalam pemberian jadwal kunjungan ANC pada ibu.
3. Sebagai pedoman dalam memberikan asuhan kebidanan agar bisa mengkaji
kebutuhan ibu sesuai denganm perkembangan masa kehamilannya.

Anda mungkin juga menyukai