6. Pinsip pendokumentasian
Hal pokok dalam prinsip – prinsip dokumentasi adalah:
- Dokumentasi harus dilakukan segera setelah pengkajian pertama dilakukan,
- Mencatat setiap respon pasien / keluarganya tentang informasi / data yang penting tentang
keadaannya
- Memastikan kebenaran setiap data data yang akan dicatat
- Data pasien harus objektif dan bukan merupakan penafsiran perawat,
- Dokumentasikan dengan baik apabila terjadi adanya perubahan kondisi atau munculnya
masalah baru, respon pasien terhadap bimbingan perawat.
- Harus dihindari dokumentasi yang baku sebab sifat individu / Pasien adalah unik dan setiap
pasien mempunyai masalah yang berbeda
- Hindari penggunaan istilah penulisan yang tidak jelas dari setiap catatan yang dicatat, harus
disepakati atas kebijaksanaan institute setempat.
- Data harus ditulis secara sah dengan menggunakan tinta dan jangan menggunakan pensil agar
tidak mudah dihapus.
- Untuk merubah atau menutupi kesalahan apabila terjadi salah tulis, coret dan diganti dengan
yang benar kemudian ditandatangani.
- Untuk setiap kegiatan dokumentasi,cantumkan waktu tandatangan dan nama jelas penulis
- Wajib membaca setiap tulisan dari anggota lain kesehatan yang lain sebelum menulis data
terakhir.
- Dokumentasi harus dibuat dengan tepat, jelas dan lengkap.
7. Standarpendokumentasian
Standar dokumentasin adalah suatu pernyataan tentang kualitas dan kuantitas dokumentasi
yang dipertimbangkan secara adekuat dalam suatu situasitertentu sehingg memberikan
informasi bahwa danya suatu ukuran terhadap kualitas dkumentasi keperawatan.
Instrumen studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan di rumah sakit
menggunakan instrumen yang meliputi berikut ini ( Murr,2008)
1. Standar I : Pengkajian Keperawatan
2. Standar II : Dinagnosa Keperawatan
3. Standar III : Perencanaan Keperawatan
4. Standar VI : Implementasi / Tindakan Keperawatan
5. Standar V : Evaliasi Keperawatan
6. StandarVI : Dokumentasi Asuhan Keperawatan