DISUSUN OLEH :
NAMA : ARDILA
JURUSAN : 1 B KEPERAWATAN
DOSEN PEMBIMBING :
TAHUN 2020
* Sejarah Proses Keperawatan
Proses keperawatan merupakan lima tahap proses yang konsisten, sesuai dengan
perkembangan profesi keperawatan. Proses tersebut mengalami perkembangan :
4. Yura & Walsh (1967) menjabarkan proses keperawatan menjadi 4 tahap : pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahun 1967, edisi pertama proses
keperawatan dipublikasikan.
5. Bloch (1974), Roy (1975) Mundinger & Jauron (1975) dan Aspinall (1976)
menambahkan tahap diagnosa, sehingga proses keperawatan menjadi 5 tahap :
pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Proses ini dari analisis
pikir : dicover (menemukan), delve (mempelajari atau menganalisis), decide
(memutuskan), do (mengerjakan) dan discriminate (identik dengan evaluasi).
6. Dengan berkembangnya waktu, proses eperawatan telah dianggap sebagai suatu dasar
hukum praktik keperawatan. ANA (1973) menggunakan proses keperawatan sebagai
suatu pedoman dalam pengembangan Standart Praktik Keperawatan.
Seiring berkembangnya waktu, proses keperawatan telah dianggap sebagai dasar hukum
praktek keperawatan dan telah digunakan sebagai kerangka konsep kurikulum keperawatan.
Bahkan saat ini definisi dan tahapan keperawatan telah digunakan sebagai dasar pengembangan
praktek keperawatan, sebagai kriteria dalam program sertifikasi, dan standar aspek legal
praktek keperawatan.
proses keperawatan :
~Merupakan proses pemecahan masalah yang dinamis dalam memperbaiki dan meningkatkan
kesehatan pasien sampai ke tahap maksimum.
1. Pengkajian
2. Perencanaan
3. pelaksanaan
4. dan evaluasi. .
* Komponen proses keperawatan
1.Pengkajian Keperawatan
Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara akurat, menyeluruh, singkat,
dan berkesinambungan.
2.Diagnosa Keperawatan
Perawat melakukan analisis terhadap data-data yang dikumpulkan selama pengkajian untuk
menegakan Diagnosa Keperawatan.
3.Perencanaan
Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan
kesehatan klien.
4 Implementasi
5. Evaluasi
Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan dan
merevisi data dasar serta perencanaan.
1. Hukum Bila
terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi keperawatan, dimana perawat sebagai
pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi diperlukan sewaktu-waktu.
Dokumentasi tersebut dapat dipergunakan sebagai barang bukti di pengadilan.
3. Komunikasi Dokumentasi keadaan klien merupakan alat perekam terhadap masalah yang
berkaitan dengan klien. Perawat atau tenaga kesehatan lain akan bisa melihat catatan yang ada
dan sebagai alat komunikasi yang dijadikan pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan.
4. Keuangan Semua tindakan keperawatann yang belum, sedang, dan telah diberikan dicatat
dengan lengkap dan dapat digumakan sebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya
keperawatan.
7. Akreditasi Melalui dokumentasi keperawatan dapat dilihat sejauh mana peran dan fungsi
keperawatan dalam memberikan askep pada jklien.
Tujuan Umum
~ Memberikan suatu kerangka kerja berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat,
sehingga kebutuhan perawatan kesehatan klien, keluarga dan masyarakat dapat terpenuhi.
Tujuan Khusus
Bagi Pasien :
1.Aspek keperawatan yang diterima bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
2.Merangsang partisipasi pasien dalam perawatan dirinya (self care)
3.Kelanjutan asuhan
4.Terhindar dari mal-praktik