Anda di halaman 1dari 10

PROSES KEPERAWATAN DALAM KONSEP

KEPERAWATAN DASAR

KELOMPOK 3
1. Ajeng Veranti
2. Della Yurizah
3. Dhea Anggraini
4. Gunadi
5. Puspita Novalianti
6. Rafif Andre Prayata
7. Riski Fitriana
8. Suci Adelia
9. Windi Herawati
Pengertian Proses Keperawatan

Penerapan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan untuk klien merupakan salah satu
wujud tanggung jawab dan tanggung gugat perawat terhadap klien. Pada akhirnya, penerapan
proses keperawatan ini akan meningkatkan kualitas layanan keperawatan kepada klien.Proses
keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat bersama dengan
klien dalam menentukan asuhan keperawatan dengan melakukan pengkajian, merumuskan
diagnose, merencanakan tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta
mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan berfokus pada klien. Lalu kelima
proses tersebut didokumentasikan oleh perawat pada sebuah catatan keperawatan
Tujuan Proses Keperawatan

Tujuan proses keperawatan menurut Manurung (2011) adalah sebagai berikut:


1. Mempraktikkan metode pemecahan masalah dalam praktik keperawatan.
2. Menggunakan standar untuk praktik keperawatan.
3. Memperoleh metoda yang baku dan sesuai, rational dan sistematis dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
4. Memperoleh metoda yang dapat digunakan dalam segala situasi
5. Memperoleh hasil asuhan keperawatan dengan kualitas tinggi.
Komponen Proses Keperawatan

Proses keperawatan mempunyai 6 komponen menurut Ali (2009) sebagai berikut:


1. Tahap Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses yang sistematis
dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi
status kesehatan pasien menurut Lyer et al (1996, dalam Setiadi, 2012). Pengkajian adalah
pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisanya (Manurung, 2011).
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali
masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien, baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan menurut Effendy (1995, dalam Dermawan, 2012).
2. Tahap Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan merupakan keputusan klinis mengenai respons individu (klien dan
masyarakat) tentang kesehatan aktual atau potensial sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan
untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan perawat.
3. Tahap Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan adalah segala pengobatan yang dikerjakan oleh perawat yang berdasarkan
pada pengetahuan dan 25 penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (TIM
Pokja SIKI DPP PPNI,2018).
4. Tahap Implementasi Keperawatan Ada beberapa komponen imolementasi keperawatan antara
lain :

a. Tindakan Keperawatan Mandiri adalah tindakan yang dapat diimplementasikan oleh perawat
tanpa pesanan dokter dan masih dalam batas wewenang keperawatan.
b. Tindakan Keperawatan Kolaboratif adalah tindakan keperawatan kolaboratif diimplementasikan
bila perawat bekerja dengan anggota tim perawatan kesehatan yang lain dalam membuat keputusan
bersama yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah klien.
5. Tahap Evaluasi Keperawatan
Adalah perbandingan hasil-hasil yang diamati dengan kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan. Klien keluar dari siklus proses keperawatan apabila kriteria hasil telah dicapai,
dank lien akan masuk kembali dalam siklus apabila kriteria hasil belum tercapai.

6. Tahap Dokumentasi Keperawatan


Dokumentasi keperawatan merupakan pencatatan informasi yang mencakup aspek biologis,
psikologis, sosial dan spiritual pada setiap tahap proses keperawatan, serta menjadi penegakan
diagnose, perencanaan, implementasi dan evaluasi dalam proses keperawatan yang disusun
secara sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan.Tujuannya yaitu untuk mengidentifikasi
status kesehatan klien dalam rangka mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan
tindakan keperawatan, dan mengevaluasi tindakan. Selain itu, dokumentasi keperawatan juga
bertujuan untuk penelitian, keuangan, hukum dan etika.
Dokumentasi keperawatan juga bermanfaat bagi beberapa aspek, diantaranya :
1. Aspek hukum : Dokumentasi keperawatan yang dibuat merupakan aspek legal didepan
hukum. Dokumentasi merupakan bukti catatan dari tindakan yang diberikan dan sebagai dasar
untuk melindungi pasien, perawat dan institusi.
2. Aspek Kualitas pelayanan : Melalui audit keperawatan dokumentasi keperawatan
dijadikan alat untuk mengukur dalam membandingkan antara tindakan yang diberikan dengan
standar yang dijadikan rujukan. Dengan demikian dapat diketahui apakah dalam bekerja telah
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
3. Aspek Keuangan : Dokumentasi yang baik dan teliti akan menjadi bukti bahwa tindakah
telah dilakukan oleh perawat. Dan dengan dokumentasi ini maka besarnya jasa yang diberikan
akan diberikan sesuai dengan aturan yang ditetapkan ditempat masing-masing.
4. Aspek Pendidikan : Dokumentasi keperawatan dapat dijadikan sebagai rujukan bagi siswa-
siswa perawat.
5. Aspek Penelitian : Penelitian keperawatan dengan menggunkan data-data sekunder akan
sangat bergantung dengan kualitas dari dokumentasi keperawatan yang dibuat. Kesalahan dalam
membuat atau pengisian dokumentasi yang tidak lengkap akan membuat informasi tentang
riwayat pasien menjadi kabur.
Terdapat tiga komponen penting yang berperan dalam pembuatan dokumentasi asuhan
keperawatan yaitu:
1. Sarana Komunikasi
Komunikasi yang baik antara perawat dengan klien atau keluarganya akan diperoleh informasi
yang akurat sehingga dokumentasi keperawatan akan dilaksanakan dengan optimal. Dengan
komunikasi yang baik akan memudahkan dalam proses pengumpulan data serta tercipta
hubungan yang harmonis antara perawat dan klien sehingga akan membantu dalam memecahkan
masalah yang dihadapi oleh klien.
2. Dokumentasi Proses Keperawatan
Proses keperawatan merupakan inti dari praktik keperawatan dan juga sebagai isi pokok
dokumentasi keperawatan. Beberapa tahap proses keperawatan meliputi beberapa
pengelompokan dokumentasi keperawatan : a) dokumentasi pengkajian keperawatan, b)
dokumentasi diagnosa keperawatan, c) perencanaan keperawatan, d) dokumentasi tindakan
keperawatan, e) dokumentasi evaluasi keperawatan.
3. Standar Keperawatan
Standar keperawatan merupakan gambaran dari kualitas, karakteristik, sifat, dan kompetensi
yang diharapkan dari beberapa aspek dalam praktik keperawatan. Standar keperawatan
diperlukan oleh perawat karena sebagai dasar menentukan arah atau petunjuk dalam
dokumentasi kegiatan serta dalam pembuatan format pencatatan yang tepat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai