DISUSUN OLEH :
MAHASISWA PPSKM SEMESTER II
1.SILVIA HANDAYANI NPM.20131011020
2.NEFIA OLFIONICA NPM.20131011021
3.FATLIKAH NPM.20131011022
4.DARNELI NPM.20131011023
5.SUHARNO NPM.20131011024 DOSEN PENGAMPUH :
6.PUTRI MAYANG SARI NPM.20131011025 Dr. ERMA GUSTINA, ST, M.Kes
7.YULIS MARITA NPM.20131011026
8.RAMAYANI NPM.20131011027
9.WIWIET SUSAN AMELIA NPM.20131011028
LATIHAN 1
4. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan Standar Baku Mutu Lingkungan! Jawaban : Standar Baku
Mutu Lingkungan merupakan tolak ukur untuk mengetahui apakah telah terjadi perusakan atau
terjadi pencemaran lingkungan. Gangguan terhadap tata lingkungan dan ekologi diukur menurut
besar kecilnya penyimpangan dari batas-batas yang ditetapkan sesuai dengan kemampuan atau
daya ekosistem lingkungan. Misalnya :BM Air yang diperbolehkan atau batas maksimum yang
diperbolehkan adalah batas atas (maksimum) kandungan suatu zat yang diperkenankan ada dalam
air karena apabila batas tersebut dilampaui akan berakibat negatif pada manusia (atau makhluk
hidup lain) yang menggunakan. Artinya apabila batas tersebut dilampaui maka air tersebut
dinyatakan tercemar.
5. Apa gunanya peraturan tentang standar mutu lingkungan? Jawaban :
Standar Baku Mutu Lingkungan tersebut diperlukan untuk
menempatkan apakah di suatu wilayah atau daerah telah terjadi
kerusakan lingkungan/ pencemaran lingkungan, artinya apabila keadaan
lingkungan telah ada diatas ambang batas baku mutu lingkungan, maka
wilayah tersebut telah terjadi pencemaran. Contoh : BM air 1) Menurut
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta no. 1608
tahun 1988 tanggal 26 September 1988, antara lain ditetapkan: 1. BM
untuk Besi (Fe) maksimum yang diinginkan 1 mg/lt, maksimum yang
diperbolehkan 2 mg/lt. 2) BM untuk Timah Hitam (Pb) maksimum yang
diinginkan 0,05 mg/lt, maksimum yang diperkenankan 0,1 mg/lt.