ABSTRACT
Total of elderly people experience depression increased in a drastic is approximately 5075%. Pshychosocial of elderly people change result of depression damage for psychal health and
mental health elderly people . This study aimed to determine the influence of reminiscence
theraphy (Reminiscently comfortability experience) toward depression on elderly people at
Pucang Gading Social Rehabilitation Unit in Semarang in 2014.
Data collecting technique used quasi experiment, which used Non Equivalent Control
Group Design. The popultion in this study was all elderly people living in Social Rehabilitation
Unit as many as 115 people. Sampling technique used purposive sampling with the samples of
34 respondents. 17 respondents were in intervention group and 17 respondents in control group.
Data collecting in this study used observation sheet and hipotesis test used Mann Whitney test.
The result show that there is an influence of reminiscence therapy toward of depression
on elderly people in Pucang Gading Social Rehabilitation Unit in Semarang with p-Value =
0,000 ( = 0,05)
Based in results, the elderly people are advised to implement reminiscence therapy
routine and autonomous for overcame depression.
Key words
: Elderly people, Depression, Reminiscence Therapy
Bibliographies : 21 (2003-2013)
diberikan Terapi Kognitif dan Perilaku atau
1. PENDAHULUAN
Cognitif
Behaviour
Theraphy
(CBT),
Kemajuan
di
bidang
kesehatan, Reminiscence Theraphy (RT) dan kombinasi
meningkatnya sosial ekonomi dan peningkatan Interpersonal Psychotgeraphy (IPT) dan
pengetahuan masyarakat yang bermuara pada medikasi. Secara khusus Jones (2003) telah
peningkatan kesejahteraan akan meningkatkan melakukan penelitian mengenai efektifitas
usia harapan hidup. Di dalam Undang-undang Terapi Reminiscence pada 30 orang lansia
No.13 tahun 1998 juga menyatakan tentang wanita yang mengalami depresi yang tinggal di
kesejahteraan lansia bahwa lansia adalah tempat khusus (panti) di Florida. Hasil
seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas penelitian ini menyimpulkan bahwa Terapi
(Azizah, 2011). Proses menjadi lanjut usia Reminiscence efektif untuk menurunkan
merupakan proses alamiah sesuai dengan depresi pada lansia wanita.
peningkatan usia seseorang ( Darmojo &
Martono, 2004). Dalam proses menua ini dapat
Reminiscence adalah proses mengingat
terjadi beberapa perubahan yang menyangkut kembali kejadian dan pengalaman masa lalu
biologis,
psikologis,
sosial,
spritual. (Johnson, 2005). Dalam kegiatan terapi ini,
Perubahan-perubahan ini pada setiap individu terapis
memfasilitasi
lansia
untuk
dapat berbeda-beda, namun tetap mengalami mengumpulkan kembali memori-memori masa
proses perubahan yang sama. Shives (2005) lalu sejak masa anak, remaja, dan dewasa serta
menyatakan bahwa psikodinamik yang umum hubungan klien dengan keluarga, kemudian
terjadi pada lansia adalah kecemasan, dilakukan sharing dengan klien lain.
kesepian, rasa bersalah, depresi, keluhan
Berdasarkan hasil studi pendahuluan
somatik, reaksi paranoid, demensia, dan
delerium. Sehingga lansia dapat mengalami yang dilakukan penelitian di Unit Rehabilitasi
masalah psikososial depresi yang disebabkan Sosial Pucang Gading Semarang ditemukan
oleh karena adanya penyakit fisik, stress, dari 10 orang lansia yang diwawancarai
kurangnya atau tidak adanya dukungan sosial terdapat 7 orang (70 %) lansia yang mengalami
depresi dengan keluhan merasa tidak berdaya,
dan sumber ekonomi yang kurang memadai.
tidak berguna, kesepian, malas mengikuti
Depresi
merupakan
satu
masa aktivitas dan sosialisasi dengan lansia lain.
terganggunaya fungsi manusia yang berkaitan Dari hasil pengkajian terdapat 5 orang lansia
dengan alam perasaan yang sedih dan gejala selama bulan September 2013 yang kabur/
penyertanya, termasuk perubahan pola tidur keluar tanpa izin dari Unit Rehabilitasi Sosial
dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, Pucang Gading Semarang karena tidak betah
kelelahan, rasa putus asa, dan tak berdaya serta hidup di panti. Pelayanan keperawatan yang
gagasan bunuh diri ( Kaplan & Sadock, 1998 telah dilaksanakan di panti sosial ini masih
dalam Azizah, 2011). Perubahan psikososial bersifat pada pemenuhan kebutuhan dasar
lansia akibat depresi sangat merugikan bagi lansia, sedangkan pelayanan keperawatan
kesehatan lansia baik bagi kesehatan fisik psikososial baik intervensi keperawatan yang
bersifat standar (generalis) maupun intervensi
maupun kesehatan mentalnya (jiwanya).
keperawatan spesialis belum dilaksanakan
Mackin dan Arean (2005, dalam termasuk Terapi Reminiscence. Oleh karena itu
Wheeler, 2008 menyatakan bahwa intervensi peneliti berminat untuk melakukan penelitian
utama untuk depresi pada lansia dapat
Pengaruh Terapi Reminiscence (Mengenang Msa Lalu Yang Menyenangkan)
terhadap Depresi Pada Lansia Di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang
HARDIMANSYAH PUTRA-PSIK NWU 2014
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan cara
Quasi Experiment Non Equivalent Control
Grup Design, rancangan penelitian ini
mengobservasi sebanyak dua kali yaitu
sebelum dan sesudah, peneliti membagi
responden menjadi dua kelompok yaitu
kelompok yang diberi terapi reminiscence
sebagai kelompok perlakuan dan kelompok
yang tidak diberi terapi reminiscence sebagai
kelompok kontrol. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara purposive
sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel
yang dilakukan dengan tujuan dan kriteria
tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Jadi dalam penelitian ini jumlah sampel yang
digunakan 17 responden untuk setiap masingmasing kelompok intervensi dan kelompok
kontrol dan tidak ada yang droup out.
3. HASIL PENELITIAN
a. Analisa Univariat
1) Gambaran Depresi pada Lansia
Sebelum
Diberikan
Terapi
Reminiscence (Mengenang masa
lalu yang menyenangkan) pada
kelompok intervensi.
Depresi
Frekuensi
Presentasi
(%)
Ringan
8
47,7
Sedang
7
41,2
Berat
2
11,1
Jumlah
17
100
Berdasarkan tabel, diketahui
bahwa depresi pada lansia sebelum
diberikan
Terapi
Reminiscence
(Mengenang
masa
lalu
yang
menyenangkan)
pada
kelompok
Frekuensi
Presentasi
(%)
Ringan
9
52,9
Sedang
6
35,3
Berat
2
11,8
Jumlah
17
100
Berdasarkan tabel, diketahui
bahwa Depresi pada lansia sebelum
Terapi Reminiscence (Mengenang
masa lalu yang menyenangkan) pada
kelompok kontrol yang paling banyak
dalam kategori ringan (52,9%)
sejumlah 9 lansia.
3) Gambaran Depresi pada Lansia
Sesudah
Diberikan
Terapi
Reminiscence (Mengenang Masa Lalu
yang Menyenangkan) pada Kelompok
Intervensi di Unit Rehabilitasi Sosial
Pucang Gading Semarang, 2014.
Depresi
Frekuensi
Presentasi
(%)
Ringan
14
82,4
Sedang
3
17,6
Berat
0
0,00
Jumlah
17
100
Berdasarkan tabel, diketahui
bahwa depresi pada lansia sesudah
diberikan
Terapi
Reminiscence
(Mengenang
masa
lalu
yang
menyenangkan)
pada
kelompok
intervensi tidak ada yang mengalami
Frekuensi
Presentasi
(%)
Ringan
6
35,3
Sedang
9
52,9
Berat
2
11,8
Jumlah
17
100
Berdasarkan tabel 5.4, diketahui
bahwa depresi pada lansia sesudah
perlakuan pada kelompok kontrol yang
paling banyak dalam kategori sedang,
yaitu sejumlah 9 lansia (52,9%).
b. Analisa Bivariat
1) Uji Kesetaraan Depresi
Sebelum
Diberikan
Reminiscence (Mengenang
Lalu yang Menyenangkan)
Kelompok
Intervensi
Kelompok Kontrol.
variabel
Depresi
kelompo
k
intervensi
mean
Sd
17
8,76
1,562
-0,053
kontrol
17
8,82
1,776
Lansia
Terapi
Masa
antara
dan
pValue
0,958
perlakuan
mean
Sd
Depresi
Sebelum
17
8,76
1,562
-3,671
Sesudah
17
6,47
1,841
pValue
0,000
perlakuan
mean
Sd
Depresi
Sebelum
Sesudah
17
17
8,82
9,00
1,776
1,732
-0,566
pValue
0,572
Berdasarkan
tabel
5.7,
yang signifikan Terapi Reminiscence
menunjukkan bahwa pada kelompok
(Mengenang
masa
lalu
yang
konrol rata-rata skor depresi lansia
menyenangkan) terhadap depresi
sebesar 8,82 dalam kategori depresi
lansia di Unit Rehabilitasi Sosial
ringan sebelum Terapi Reminiscence
Pucang Gading Semarang, dengan p(Mengenang
masa
lalu
yang
Value = 0,000 ( = 0,05)
menyenangkan), kemudian sesudah
Terapi Reminiscence (Mengenang
masa lalu yang menyenangkan) ratarata skor depresi lansia mengalami
4. PEMBAHASAN
kenaikan 1,82 poin sebesar 9,00 dalam
kategori depresi sedang.
a. Depresi pada Lansia
Hasil analisis dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan
depresi
lansia
pada
kelompok kontrol di Unit Rehabilitasi
Sosial Pucang Gading Semarang
sebelum
dan
sesudah
Terapi
Reminiscence (Mengenang masa lalu
yang menyenangkan), dengan p-Value
= 0,572 ( = 0,05).
4) Pengaruh
Terapi
Reminiscence
(Mengenang
Masa
Lalu
yang
Menyenangkan) Terhadap Depresi
pada Lansia.
variabel
Depresi
kelompo
k
intervensi
mean
Sd
17
6,47
1,841
-3,671
kontrol
17
9,00
1,732
pValue
0,000
Pengaruh
Terapi
Reminiscence
(Mengenang Masa Lalu yang
Menyenangkan)
10
11
12