Anda di halaman 1dari 8

Lutfiah Ayuningtyas Wibowo

2111020028
Keperawatan S1

TUGAS IDENTIFIKASI JURNAL DAN BUKU

Alat Pencarian : Google Schoolar dan Pubmed


Tema : Keperawatan Jiwa

1. BUKU
● PENDIDIKAN KEPERAWATAN JIWA ( Teori dan Aplikasi ) karya Abdul
Muhith
● BUKU AJAR KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA (Teori dan Aplikasi
Praktik Klinik) karya Lilik Ma'rifatul Azizah, Imam Zainuri, Amar Akbar
2. Jurnal
● ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN SKIZOFRENIA DENGAN
RISIKO BUNUH DIRI oleh Itsnaini Wahyu Puspita Dewi* , Erna Erawati
- ABSTRAK Kesehatan mental merupakan sektor penting dalam mewujudkan
kesehatan manusia secara menyeluruh. Berbagai solusi dapat dilakukan seseorang
ketika muncul stressor, salah satunya bunuh diri. Beberapa orang menganggap bunuh
diri adalah solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Bunuh diri merupakan
tindakan yang secara sadar dilakukan oleh seseorang untuk mengakhiri
kehidupannnya. Salah satu seseorang yang mempunyai resiko untuk melakukan
bunuh diri adalah pasien skizofrenia. Perilaku bunuh diri terdiri dari tiga tingkatan
yaitu ide/isyarat bunuh diri, ancaman bunuh diri, dan percobaan bunuh diri. Tujuan
penelitian menggambarkan pengelolaan asuhan keperawatan skizofrenia dengan fokus
studi risiko bunuh diri. Penelitian ini termasuk field research (penelitian lapangan)
dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, langkah-langkah yang
dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, dan
reduksi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian asuhan keperawatan
pada klien skizofrenia dengan risiko bunuh diri menunjukkan hasil yang signifikan
adanya intervensi dari perawat sesuai dengan respon verbal dan non verbal klien.
- Kata kunci: asuhan keperawatan, klien skizofrenia, risiko bunuh diri
● PENERAPAN TERAPI LATIHAN KETRAMPILAN SOSIAL PADA KLIEN
ISOLASI SOSIAL DAN HARGA DIRI RENDAH DENGAN PENDEKATAN
MODEL HUBUNGAN INTERPERSONAL PEPLAU DI RS DR MARZOEKI
MAHDI BOGOR oleh Abdul Wakhid*) , Achir Yani S. Hamid**) , Novy Helena
CD***)
- Abstract Application of social skills training therapy to client with social isolation and
low self esteem disturbance with Interpersonal relationship Peplau Model Approach
in RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor. Social skills training was designed to improve
communication and social skills for someone was experienced difficulties in their
interaction skills include giving reinforcement, complain because they do not agree,
reject the request of other, exchange experience, demanding personal rights, give
advice to others, problem solving and working with people, sharing experience, ask
for privacy (Michelson, 1985). Objective this final assignment was to found
describing result of Application of social skills training therapy management on
Social isolation and low self esteem client with interpersonal relationship Peplau
Model approach in RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor. Application of social skills therapy
was done to 18 clients since 10 September-9 November 2012. Finding was revealed
social skills training exactly effective may used for client with social isolation and
low self esteem, where all of clients who have done social skills therapy. Base on this
finding, recommended social skills training become to specialist standard therapy in
psychiatric nursing and may used for social isolation and low self esteem clients.
- Key word : social skills training, social isolation, low self esteem, Peplau
interpersonal model
● DEMENSIA DAN GANGGUAN AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI
(AKS) LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WARGATAMA
INDERALAYA oleh Putri Widita Muharyani
- ABSTRAK
- Latar Belakang : Proyeksi Badan Pusat Statistik menunjukkan jumlah lansia di
Indonesia tahun 2005 –2010 meningkat menjadi 19 juta jiwa dari 11,3 juta jiwa di
tahun 1990. Hal ini menunjukkan semakin banyak lansia yang akan mengalami
masalah demensia ( kepikunan ). Demensia merupakan penyebab kematian ke-4 pada
lansia setelah penyakit jantung, kanker dan stroke. Jumlah lansia yang
mengalami demensia di dunia sebesar 30 juta jiwa dan di Indonesia sebesar 15 %
dari jumlah lansianya mengalami demensia.
- Metode :Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui gambaran demensia dan gangguan aktivitas kehidupan sehari–hari
(AKS) lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wargatama Inderalaya. Sampel
penelitian ini adalah lansia yang berada di panti berjumlah 60 orang.
Untukmengetahui pengaruh demensia tersebut, data diperoleh melalui wawancara
aktif dengan menggunakan kuesioner yang dibuat sendiri dan telah di uji coba.
- Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini didapatkan bahwa demensia mempengaruhi
aktivitas kehidupan sehari –hari berupa gangguan aktivitas makan (54,55 %),
kontinensia (30,30 %), berpakaian (42,42 %), toileting(48,49 %), ambulasi (54,55
%), dan aktivitas mandi (30,30 %). Di panti ini, lansia yang mengalami demensia
masih bisa melakukan aktivitas sehari–hari secara mandiri.
- Kesimpulan : Sebagai perawat, kunci utama dalam memberikan asuhan
keperawatan pada lansia yang mengalami demensia adalah merencanakan dan
mengelola aktivitas yang dapat dilakukan seseorang untuk menghindari frustasi,
penurunan harga diri dan stres yang berkaitan dengan respon prilaku. Misalnya
dengan memberikan motivasi dan dukungan emosional pada lansia dangan
meningkatkan rasa keakraban melalui staf dan rutinitas yang konsisiten dan
kunjungan yang bersahabat.
- Kata kunci:demensia, lansiaJURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
● Penerapan Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori Pada Pasien Defisit
Perawatan Diri oleh Nazela Nanda Putri, dkk
- ABSTRAK Pasien skizofrenia sering dikaitkan dengan defisit perawatan diri karena
Skizofrenia ditunjukkan dengan gejala suka berbicara sendiri, mata melihat kekanan
dan kekiri, berjalan mondar mandir, sering tersenyum sendiri, sering mendengar
suara-suara dan sering mengabaikan hygiene atau perawatan diri. Defesit perawatan
diri merupakan gejala dari pasien skizofrenia yang dapat dikontrol melalui terapi
Aktivitas Kelompok. Terapi kelompok merupakan terapi psikologi yang dilakukan
secara kelompok untuk memberikan stimulasi bagi Pasien dengan gangguan
interpersonal. Dalam pelaksanaan TAK jumlah Pasien terdiri dari 6 orang,dimana
pesertanya Lakilaki. Hasil dari kegiatan TAK Pasien mampu memperagakan/
mengekspresikan SP Defesit Perawatan Diri, dan mampu mengamati dengan baik
jalan nya kegiatan TAK. Setelah mendapatkan terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi, pasien terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman tentang cara perawatan
diri.
● PENGARUH PROGRAM PARENTING DALAM MENGURANGI STRES
ORANG TUA DENGAN ANAK AUTIS (Effects of Parenting Programs on
Reducing Parent Stress with Autism) oleh Andikawati Fitriasari1, Ah Yusuf2*,
Nurilla Kholidah
- ABSTRAK
- Pendahuluan:Pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak, apalagi jika pada anak mengalami autis. Umumnya orang tua
yang memiliki anak autis mengalami stres, oleh karena itu bagaimana program
pemberian parenting sangat penting dikaji agar orang tua dapat memperlakukan anak
autis dalam mencapai perkembangan optimalnya.Systematic review ini
bertujuan untuk menjelaskan pengaruh program parenting dalam mengurangi
stres orang tua dengan anak autis.
- Metode: Pencarian jurnal dilakukan pada database Scopus dan Sience
Direct, pembatasan jurnal pada 10 tahun terakhir mulai 2008-2017, area jurnal
Nursing, Psychologi, Disabilitas, Child, dan Psychiatri dengan kata kunci Parenting,
Parent Stress and Autism. Prosedur seleksi dan ekstraksi data menggunakan
pendekatan PICOT.
- Hasil:Total keseluruhan partisipan dari seluruh penelitian yang diriview adalah
2107 dengan orangtua yang mengalami kecemasan atau stress akibat memiliki
anak autis. Intervensi yang digunakan dalam semua penelitian adalah intervensi
program parenting dan support parenting. Rerata durasi interfensi selama 3 minggu
dengan rerata follow up 12 bulan. Efek signifikan ditemukan secara statistik dari
program parenting atau support parenting untuk hasil pasca pemberian intervensi
hingga follow up. Hasil yang signifikan ditemukan pada pemberian program
parenting melalui media konseling peneliti di dampingi oleh terapis yang
bersertifikat.
- Kesimpulan:Parenting memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan
stres pada orang tua yang memiliki anak autis.
- Kata Kunciparenting;parents;stress; autism
● RISIKO GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS
PADA ANAK PENGGUNA GADGET oleh Latifah Susilowati1*,Ammanah Syiti
Hajjar1, Suryati2
- ABSTRAK
- Golden Age menjadi tahapan usia paling penting karena periode ini merupakan
kesempatan emas dan juga waktu yang rentan terhadap pengaruh negatif.
Anakyang tidak mendapatkan stimulasi secara tepat maka memiliki risiko
mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Perilaku orangtua dalam
memberikan stimulasi yang kurang tepat adalah membiarkan atau mengenalkan
anak usia pra sekolah menggunakan gadget dan dapat memicu timbulnya risiko
gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH). Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif analitik yang bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang risiko GPPH pada anak yang menggunakan gadget dalam
kehidupan sehari-hari. Sebanyak 45 anak usia pra sekolah di RA Masyithoh
Taruban menjadi sampel dalam penelitian ini dan diambil menggunakan teknik
simple random sampling. Analisa data univariat menggunakan frekuensi dan
persentas. Instrumen yang digunakan untuk menilai risiko GPPH adalah
Abbreviated Conners Rating Scales (ACRS). ACRS sudah divalidasi pada
cutoff score 13 dengan sensitivitas 90,1% dan spesifisitas 93,94%. Hasil
penelitian menunjukkan sebagian besar anak di RA Masyithoh Taruban yang
menggunakan gadget masuk kategori normal yaitu sebesar 55,6% dan berisiko
mengalami gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas sebesar 44,4%. 75%
anak yang mengalami risiko GPPH adalah laki-laki dan 55% berusia 5 tahun.
- Kata kunci: gadget; GPPH; pra sekolah
● STIGMATISASI DAN PERILAKU KEKERASAN PADA ORANG DENGAN
GANGGUAN JIWA (ODGJ) DI INDONESIA oleh Muhammad Arsyad Subu,
Dave Holmes, Jayne Elliot
- Abstrak
- Salah satu efek stigmatisasi gangguan jiwa adalah perilaku kekerasan yang dilakukan
oleh penderita terhadap orang- orang di sekitarnya termasuk keluarga, perawat dan
masyarakat. Sebaliknya, penderita mengalami kekerasan dari keluarga, masyarakat
dan profesional keperawatan. Penelitian ini bertujuan memahami dampak stigmatisasi
dalam hubungannya dengan perilaku kekerasan terhadap penderita; serta untuk
mengetahui perilaku kekerasan yang dilakukan oleh penderita terhadap orang lain.
Penelitian ini menggunakan Constructivist Grounded Theory.
- Metode pengumpulan data termasuk wawancara semi-terstruktur, dokumen reviw,
catatan lapangan, dan memo.
- Analisis data menggunakan metode Paillé. Perilaku kekerasan adalah efek
stigmatisasi termasuk kekerasan diri sendiri dan kekerasan terhadap keluarga,
masyarakat dan tenaga kesehatan. Kekerasan fisik juga dialami penderita dari orang
lain. Dampak stigmatisasi dimanifestasikan dengan perilaku kekerasan yang
dilakukan oleh penderita, keluarga, staf rumah sakit, masyarakat, dan aparat. Hasil
temuan ini relevan untuk para perawat jiwa yang memberikan asuhan keperawatan
terhadap pasien perilaku kekerasan.
- Penelitian lanjut diperlukan untuk melihat perspektif keluarga, masyarakat dan staf
pemerintah terkait stigma dengan perilaku kekerasan.
- Kata kunci: gangguan jiwa, perilaku kekerasan, stigma, stigmatisasi
● HUBUNGAN PERLAKUAN BODY SHAMING DENGAN CITRA DIRI
MAHASISWA oleh Rahmad Hidayat, Eka Malfasari, Rina Herniyanti
- ABSTRAK
- Perlakuan body shaming adalah pengalaman yang di alami individu ketika
kekurangan di pandang Sebagai sesuatu yang negatif oleh orang lain dari bentuk
tubuhnya.Efek dari perlakuan body Shaming bisa membentuk citra diri positif ataukah
negatif dari seorang tersebut..
- Tujuan penelitian Ini untuk mengatahui hubungan perlakuan body shaming dengan
citra diri pada mahasiswa STIKes Payung Negeri Pekanbaru. Jenis penelitian ini
kuantitatif dengan desian penelitian korelasi dengan Menggunakan pendekatan Cross-
Sectional. Sampel penelititan teridiri dari 103 Mahasiswa
- Metode Pengambilan sample adalah purposive sampling. Penelitian ini dimulai
tanggal 01-03 mei 2018. Analisis yang digunakan adalah uji statistik Chi- Square.
Hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue = 0,036, hal ini berarti berarti nilai p<0,05
sehingga Ho ditolak, artinya terdapat hubungan Signifikan antara perlakuan body
shaming dengan citra diri pada mahasiswa STIKes Payung Negeri Pekanbaru, dan
nilai OR (Odds Ratio) sebesar 0,343 dengan CI (Confidence Interval) 0,136-0,865.
Rekomendasi penelititan ini adalah memberikan intervensi untuk mengurangi
Perlakuan body shaming pada remaja untuk meningkatkan citra diri.
- Kata kunci : Perlakuan body shaming, Citra diri
 DUKUNGAN SOSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN IDE BUNUH DIRI
PADA MAHASISWA RANTAU oleh Alifia Salsabhilla1, Ria Utami Panjaitan1
- ABSTRAK
- Mahasiswa rantau mengalami berbagai perubahan dalam kehidupannya. Dimulai dari
perbedaan kebudayaan, perpisahan dengan keluarga, serta adaptasi dengan lingkungan
kampus. Ketidakmampuan mahasiswa untuk beradaptasi dapat berdampak pada
masalah kesehatan jiwa seperti ide bunuh diri. Dukungan sosial yang rendah dapat
menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan munculnya ide bunuh diri pada
mahasiswa rantau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan
sosial dengan ide bunuh diri pada mahasiswa rantau Universitas Indonesia khususnya
yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Metode penelitian menggunakan desain
penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional pada 239 mahasiswa
rantau. Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner Multidimensional Scale of
Perceived Social Support (MSPSS) untuk sumber dukungan sosial serta Suicide
Ideation Scale (SSI) untuk ide bunuh diri. Analisis data yang digunakan yaitu analisa
univariat dan bivariat dengan uji korelasi gamma. Uji korelasi gamma digunakan
untuk melihat ada tidaknya hubungan serta kekuatan hubungan pada dua variabel
yang setingkat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan dengan
kekuatan sedang antara dukungan sosial dengan ide bunuh diri pada mahasiswa rantau
dengan nilai p value yaitu 0,000 (p value ≤ 0,05, r= -0,533). Skrining kesehatan
mental, pendidikan kesehatan, dan meningkatkan dukungan sosial perlu dilakukan
untuk mempertahankan status kesehatan mental serta mencegah munculnya masalah
ide bunuh diri pada mahasiswa rantau.
- Kata kunci: Dukungan sosial, ide bunuh diri, mahasiswa rantau
 Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa melalui Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa
dan Deteksi Dini oleh Mariyati, Menik Kustriyani, Priharyanti Wulandari, Dwi
Nur Aini
- Abstract
- Masalah kesehatan jiwa tidak lagi dilihat secara individual, namun membutuhkan
penanganan secara sistem. Pelayanan kesehatan jiwa berbasis komunitas merupakan
salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan akses masyarakat ke fasilitas
pelayanan kesehatan. Puskesmas adalah ujung tombak dalam mengimplementasikan
pelayanan kesehatan jiwa yang dapat dengan mudah dijangkau masyarakat karena
jarak dekat, murah dan meminimalisir stigma di masyarakat. Mengingat hal itu, tim
melakukan kegiatan pelatihan kader dan deteksi dini kesehatan jiwa di Puskesmas
Lebdosari. Tujuan program ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan
mendeteksi masalah kesehatan jiwa secara dini. Pelaksanaan kegiatan ini selama 2
hari pada 26 – 27 November 2019. Peserta terdiri dari 8 tenaga kesehatan Puskesmas
Lebdosari dan 26 kader kesehatan dari 4 kelurahan di bawah wilayah kerja Puskemas.
Pada hari pertama disampaikan 8 materi terdiri dari kesehatan jiwa di indonesia dan
jawa tengah, konsep kelurahan siaga sehat jiwa, pelayanan kesehatan jiwa, kegiatan
deteksi dini kesehatan jiwa, kunjungan rumah, kegiatan rujukan. Dilanjutkan pada
hari kedua simulasi dan demonstrasi deteksi dini kesehatan jiwa dengan Self
Reporting Questionnaire- 20 (SRQ 20). Hasil deteksi dini mendapat 112 orang,
terdapat 48 orang (42,8%) orang yang memiliki resiko gangguan jiwa atau gangguan
emosional. Upaya pelayanan kesehatan jiwa perlu dilakukan secara terintegrasi
sehingga terbentuk layanan kesehatan jiwa berbasis komunitas

Anda mungkin juga menyukai