Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

TERHADAP TN. B DENGAN MASALAH


UTAMA ISOLASI SOSIAL DIRUANG
KUTILANG RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH PROVINSI LAMPUNG

KELOMPOK 3
Latar Belakang
 Gangguan jiwa dapat didefinisikan sebagai suatu gangguan yang
mengakibatkan pola perilaku yang berbeda sehingga menimbulkan
gangguan pada fungsi kehidupan manusia (Keliat, 2011).

 WHO (2012) menyebutkan bahwa sekitar 450 juta orang di dunia


mengalami masalah gangguan kesehatan jiwa.terdapat sekitar 35
juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta
orang terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia.

 Kasus pasien gangguan jiwa yang mengalmi gejala isolasi sosial sendiri
tergolong tinggi yaitu 72 % (Maramis, 2009). Jadi dapat disimpulkan
bahwa gejala terbanyak dari pasien skizofrenia adalah isolasi sosial:
menarik diri sebagai akibat kerusakan afektif kognitif klien.

 Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas


Aisyah Pringsewu pada pasien diruang kutilang sebanyak 30 pasien.
Di dapatkan 14 pasien kelolaan dengan 9 (60%) pasien kelolaan
mengalami gangguan isolasi sosial
Tujuan

 Mendapatkan pengalaman dalam asuhan


keperwatan pada klien dengan gangguan
isolasi sosial di rumah sakit jiwa daerah
provinsi lampung yang meliputi
pengkajian, penegakan diagnosa,
merencanakan, melaksanakan tindakan
keperawatan serta mengevaluasi
tindakan keperawatan.
Pohon Masalah
Menurut Keliat dkk (2010) pohon masalah isolasi
sosial adalah sebagai berikut :
Resiko Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi

ISOLASI SOSIAL

Harga Diri Rendah

Tidak Efektifnya koping individu, koping


Defensi
Alasan Masuk

 Klien masuk RSJ lewat UGD pada tanggal 3


November 2019 pukul 11.00 WIB, klien
mengatakan masuk RSJ karena selalu
berdiam diri di kamar dan kurang
bersosialisasi baik dengan orang yang
berada di rumahnya dan tetangga
sekitarnya. Selain itu, keluarga klien juga
mengatakan klien sering berbicara sendiri
di rumahnya sejak kurang lebih 1 tahun lalu
klien tampak gelisah, klien sempat dibawa
ke puskesmas tapi tidak berhasil dan
akhirnya klien di bawa ke RSJ.
RENCANA KEPERAWATAN
 SP pengkajian : identifikasi masalah yang dialami
 SP 1 : Identifikasi penyebab isolasi sosial,
menjelakaskan Keuntungan punya teman dan bercakap-
cakap. Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-
cakap. Latih cara berkenalan dg pasien perawat atau
tamu
 SP 2 : Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan
harian (latih 2 kegiatan). latihan berkenalan 2-3 orang
pasien.
 SP3) :Latih berbicara saat melakukan kegiatan harian (2
kegiatan baru)
 SP4 : Latih cara bicara sosial : Meminta sesuatu,
menjawab prtanyaan. Masukan pada jadwal kegiatan
latihan berkenalan > 5 orang, orang baru berbicara saat
melakukan
 SP5 : Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, berbicara
saat melakukan kegiatan harian dan sosialisasi.
RENCANA KEPERAWATAN
BERDASARKAN JURNAL
 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tobing dkk, 2018.
Tentang Pengaruh Terapi Social Skill Training terhadap
Kemampuan Bersosialisasi pada pasien skizofrenia.
 Terapi ini bertujuan meningkatkan interaksi sosial yang
mampu memperbaiki kemampuan berbicara dan
kemampuan untuk asertif (Padmavathi, Lalitha &
Parthasarathy,2013).

 Menurut penelitian Subagio dkk, 2015 tetang terapi


Pengaruh Terapi Senam Aerobik Low Impact Terhadap
Kemampuan Berinteraksi Pada Klien Isolasi Sosial.
 Salah satu manfaat dari senam aerobic adalah untuk
melawan depresi, dan jika kegiatan tersebut dilakukan
secara teratur dapat meningkatkan mood seseorang
EVALUASI
 Berdasarkan hasil penelitian tobing, dkk (2018)
Tentang Pengaruh Terapi Social Skill Training
terhadap Kemampuan Bersosialisasi pada pasien
skizofrenia menunjukan bahwa ada perbedaan yang
signifikan rerata kemampuan sosialisasi setelah
intervensi antara kelompok yang mengikuti terapi
dengan kelompok yang tidak mengikuti terapi.

 Menurut penelitian Subagio dkk, 2015 tetang


terapi Pengaruh Terapi Senam Aerobik Low Impact
Terhadap Kemampuan Berinteraksi Pada Klien
Isolasi Sosial menunjukan bahwa ada pengaruh
terapi senam aerobik low impact terhadap
kemampuan berinteraksi pada pasien isolasi sosial
EVALUASI
 klien mampu mengidentifikasi masalah yang
dialami
 klien mampu mengidentifikasi penyebab isolasi
sosial
 klien mampu berlatih cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian (latih 2 kegiatan).
Klien mampu berkenalan 2-3 orang pasien
 klien mampu berbicara saat melakukan
kegiatan harian (2 kegiatan baru)
 klien mampu bebicara sosial : Meminta
sesuatu, menjawab prtanyaan. Masukan pada
jadwal kegiatan latihan berkenalan > 5 orang,
 klien mampu mengevaluasi cara besosialisasi
yang baik dan benar
 Kesimpulan
Dan dapat disimpulkan bahwa evaluasi
tindakan keperawatan pada klien dengan
gangguan isolasi sosial antara teori, jurnal
penelitian dan askep pada klien ditemukan
persamaan.

 Saran
Diharapkan makalah ini dapat menjadi
pedoman bagi perawat dan mahasiswa dalam
menerapkan asuhan keperawatan terutama
pada pasien yang mengalami gangguan isolasi
sosial. Terapi SST direkomendasikan sebagai
salah satu intervensi keperawatan untuk
meningkatkan kemampuan sosialisasi pada
klien isolasi sosial.
TERIMAKASIH SEMOGA
BERMANFAAT 

Anda mungkin juga menyukai