1. Jurnal 1
Judul dan tahun terbit jurnal : Peningkatan Kemampuan Interaksi Pada Pasien
Isolasi Sosial Dengan Penerapan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Sesi 1-3 /
2020
2. Jurnal 2
Judul dan tahun terbit jurnal: Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Isolasi Sosial /
2022
Pembahasan hasil penelitian pada jurnal (200 kata): Skizofrenia adalah salah
satu diagnosa medis gangguan jiwa berat dan sering terjadi di Indonesia. salah satu
faktor pasien skizofrenia mengalami gangguan fungsi sosial, isolasi sosial atau
menarik diri. Isolasi sosial adalah kondisi kesendirian yang di alami oleh individu
sebagai kondisi yang negatif dan mengancam, kondisi ini merupakan
ketidakmampuan dalam mengungkapkan perasaan. Desain penelitian menggunakan
case study dengan pendekatan proses keperawatan. Tehnik pengambilan sampling
yang digunakan adalah convenience sampling. Sampel pada penelitian ini adalah
Tn. S Usia 33 tahun. Penelitian dilakukan di lingkungan rusun korem 051
jatiwarna, Bekasi pada tanggal 28 September 2021 sampai 01 Oktober 2021.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
Instrumen penelitian adalah format asuhan keperawatan Jiwa. Setelah dilakukan
asuhan keperawatan selama 4 hari dari tanggal 28 September 2021 sampai 01
Oktober 2021 didapatkan hasil klien mampu mengenal penyebab isolasi sosial,
keuntungan berhubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain,
melatih berkenalan secara bertahap Kerja sama antar warga rusun dan
klien/keluarga sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan klien,
komunikasi terapeutik dapat mendorong klien lebih kooperatif, pemanfaatan waktu
secara optimal dan dukungan keluarga sangat penting dalam proses keperawatan
klien dengan isolasi sosial menarik diri. Strategi Pelaksanaan 4 (SP4): megajarkan
klien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan 3-5 orang (kelompok). Pada
SP4 klien harus latihan dengan 4-5 orang dalam satu hari sambil melakukan 2
kegiatan harian.
Opini/pendapat penulis terkait hasil penelitian (200 kata): Dalam kasus ini
penulis menggunakan evaluasi hasil sumatif serta menggunakan pendekatan SOAP
karena evaluasi hasil sumatif dilakukan pada akhir tindakan perawatan klien dan
SOAP terdiri dari respon subjektif, respon objektif, analisi dan perencanaan.
Evaluasi ini dilakukan setiap hari setelah interaksi dengan Tn.S. Evaluasi yang
penulis dapatkan dalam tercapainya strategi pelaksanaan pertama yang dilakukan
pada tanggal 28 September 2021 adalah Tn. S mampu membina hubungan saling
percaya dengan perawat, mengenali penyebab isolasi sosial menarik diri,
menyebutkan keuntungan berhubungan dan tidak berhubugan dengan orang lain.
Setidaknya Tn. S mampu untuk dilatih cara berkenalan. Respon tersebut sesuai
dengan kriteria evaluasi pada perencanaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa
strategi pelaksanaan pertama pada Tn. S berhasil. Evaluasi strategi pelaksanaan
kedua yang dilakukan Tn .S mampu untuk mengulangi strategi pelaksanaan
pertama dan mampu berkenalan dengan seorang perawat diruangan. Respon
tersebut sesuai dengan kriteria evaluasi pada perencanaan, sehingga dapat diambil
kesimpulan strategi pelaksanaan kedua Tn. S berhasil. Studi kasus ini diperlihatkan
tindakan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada Tn.S sampai pada
strategi pelaksanaan ketiga serta Tn.S klien mampu membina hubungan saling
percaya dengan perawat, mengenal penyebab isolasi sosial menarik diri,
menyebutkan keuntungan berhubungan dan tidak berhubungan dengan orang lain,
mampu untuk dilatih cara berkenalan, mampu berkenalan dengan seorang perawat
di ruangan namun belum maksimal berkenalan dengan klien lain karena Tn.S
merasa malu dan menolak tanpa memberikan alasan yang lain.
3. Jurnal 3
Judul dan tahun terbit jurnal: Pengaruh latihan keterampilan sosialisasi terhadap
kemampuan berinteraksi klien isolasi sosial di rskj soeprapto provinsi bengkulu /
2020
Pembahasan hasil penelitian pada jurnal (200 kata) : Isolasi sosial merupakan
keadaan ketika seorang individu mangalami penurunan atau bahkan sama sekali
tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Latihan keterampilan
sosial diberikan pada pasien dengan gangguan isolasi sosial untuk melatih
keterampilan dalam menjalin hubungan dengan orang lain dan lingkungannya
secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh latihan
keterampilan sosialisasi terhadap kemampuan berinteraksi klien isolasi sosial di
RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
pengaruh latihan keterampilan sosialisasi terhadap kemampuan berinteraksi klien
isolasi sosial di RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu. ada pengaruh latihan
keterampilan sosialisasi terhadap kemampuan berinteraksi klien skizofrenia yang
mengalami isolasi sosial di RSKJ Soeprapto Provinsi. Desain yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pre experimental dengan rancangan one group pretest
posttest. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh klien skizofrenia yang
mengalami isolasi sosial di RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu pada bulan Juni-
Juli 2019. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling sebanyak 20
orang. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil observasi
langsung pada klien isolasi sosial di RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu. Analisis
data dilakukan secara univariatdanbivariat. Hasil penelitian didapatkan: Dari 20
orang pasien sebelum latihan keterampilan sosialisasi didapatkan 12 orang (60,0%)
dengan kemampuan interaksi kurang dan 8 orang (40,0%) dengan kemampuan
interaksi sedang; Dari 20 orang pasien setelah latihan keterampilan sosialisasi
didapatkan 4 orang (20,0%) dengan kemampuan interaksi kurang, 15 orang
(75,0%) dengan kemampuan interaksi sedang dan 1 orang.
Abstract
Patients with mental disorders at the Amino Gondohutomo Hospital in Central
Java Province in 2018-2019 were 2557 people, of whom there were 560 people
with social isolation (21.9%). The above conditions illustrate the prevalence of
mental health problems, both mild to severe mental disorders, which are quite
high and require serious and ongoing treatment. Social isolation is a condition in
which an individual experiences a decline or is not even able to interact with other
people around him at all. Group Activity Therapy is very effective in changing
behavior because within the group there is interaction with one another and
influence each other. The implementation of TAKS sessions 1-3 is carried out for
3 days, the implementation evaluation is carried out each session and the post-test
is carried out on the fourth day of implementation. The sample for this application
was 2 respondents who were selected using a random sampling technique, namely
the selection of respondents randomly. The results showed that there was an effect
of TAKS sessions 1-3 on increasing interaction skills in withdrawing patients at
RSJD Dr. Amino Gondohutomo Central Java Province. TAKS sessions 1-3 can
improve interaction skills in withdrawal patients at RSJD Dr.
OAJJHS
Vol. 01, No. 04, April 2022
Case Study
Abstrak
Editor: Yarwin Yari Latar Belakang: Skizofrenia adalah salah satu diagnosa
Diterima: 26/10/2021 medis gangguan jiwa berat dan sering terjadi di
Direview: 25/04/2022 Indonesia. salah satu faktor pasien skizofrenia mengalami
Publish: 28/04/2022 gangguan fungsi sosial, isolasi sosial atau menarik diri.
Available Article: (doi) Isolasi sosial adalah kondisi kesendirian yang di alami
oleh individu sebagai kondisi yang negatif dan
Hak Cipta: mengancam, kondisi ini merupakan ketidakmampuan
©2022 Artikel ini memiliki akses dalam mengungkapkan perasaan.
terbuka dan dapat didistribusikan Metode: Desain penelitian menggunakan case study
berdasarkan ketentuan Lisensi Atribusi dengan pendekatan proses keperawatan. Tehnik
Creative Commons, yang pengambilan sampling yang digunakan adalah
memungkinkan peng-gunaan, convenience sampling. Sampel pada penelitian ini adalah
distribusi, dan reproduksi yang tidak Tn. S Usia 33 tahun. Penelitian dilakukan di lingkungan
dibatasi dalam media apa pun, asalkan rusun korem 051 jatiwarna, Bekasi pada tanggal 28
nama penulis dan sumber asli September 2021 sampai 01 Oktober 2021. Pengumpulan
disertakan. Karya ini dilisensikan di data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi
bawah Lisensi Creative Commons dokumentasi. Instrumen penelitian adalah format asuhan
Attribution-Share Alike 4.0 keperawatan Jiwa.
Internasional. Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 4
hari dari tanggal 28 September 2021 sampai 01 Oktober
2021 didapatkan hasil klien mampu mengenal penyebab
isolasi sosial, keuntungan berhubungan dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain, melatih berkenalan secara
bertahap
Kesimpulan: Kerja sama antar warga rusun dan
klien/keluarga sangat diperlukan untuk keberhasilan
asuhan keperawatan klien, komunikasi terapeutik dapat
mendorong klien lebih kooperatif, pemanfaatan waktu
secara optimal dan dukungan keluarga sangat penting
dalam proses keperawatan klien dengan isolasi sosial
menarik diri.
ABSTRACT
44
Bali Health Published Journal
ABSTRAK
45
Bali Health Published Journal
46