Anda di halaman 1dari 5

APLIKASI PENELITIAN

LATIHAN KETERAMPILAN SOSIALISASI TERHADAP


KEMAMPUAN BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL
DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

THE APPLICATION OF RESEARCH OF SICIALIZATION TRANING TOWARD THE


ABILITY OF INTERACTION OF SOCIAL ISOLATION PATIENTS
AT RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

OLEH :
KELOMPOK 8

Diyanmi Handayani (Ns.201631011)


Erni (Ns.201631014)
Fransisca Dellyana F.N.K (Ns.201631016)
Laurensius Riyo (Ns.201631023)
Maria Antonia Valentin S. (Ns.201631027)
Vincentius Raditya P. (Ns.201631054)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SANTA ELISABETH
SEMARANG
2016/2017
APLIKASI PENELITIAN

1. ANALISA SITUASI
Asuhan keperawatan bersifat secara holistik dan menyeluruh, salah
satunya adalah asuhan keperawatan jiwa. Dalam asuhan keperawatan jiwa
ini terdapat berbagai aspek yang perlu di tekankan sebagai dasar setiap
individu mengenal identitas satu dengan yang lainya dengan bantuan
tenaga kesehatan perawat. Pengenalan identitas dari setiap individu ini
diberikan untuk mencapai tingkat harga diri seseorang yang mengalami
gangguan jiwa isolasi sosial.
Isolasi social adalah keadaan di mana serang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak bisa berinteraksi dengan orang
lain di sekiarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian,
dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
Dari hasil studi pendahuluan yang di lakukan di Ruang Arimbi dan
Ruang Brotojoyo RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang, ada pasien
yang mengalami gangguan jiwa dengan diagnosa keperawatan isolasi
sosial dan perlu untuk di bantu dalam mengasah kemampuan/ketrampilan
sosialisasi interaksi dengan baik dan benar.
Berdasarkan hasil di atas maka kami akan melakukan aplikasi
penelitian guna membantu pasien dengan isolasi sosial untuk berinteraksi
dengan orang sekitar.

2. JUDUL APLIKASI PENELITIAN


“Pengaruh Latihan Keterampilan Sosialisasi Terhadap
Kemampuan Berinteraksi Pasien Isolasi Sosial Di Ruang Arimbi dan
Ruang Brotojoyo RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang”

3. WAKTU DAN TEMPAT


Tanggal pelaksannan : 3-5 Mei 2017
Tempat : Ruang Arimbi Dan Ruang Brotojoyo RSJD
Dr. Amono Gondohutomo Semarang.
4. STRATEGI APLIKASI PENELITIAN
Strategi Pelaksannan (SP) : Isolasi Sosial
a. SP 1 Pasien : Membina Hubungan Saling Percaya, Membantu
Pasien Mengenal
b. SP 2 Pasien : Mengajarkan Pasein Berinteraksi Secara Bertahap
(Berkenalan Dengan Orang Pertama-Perawat)
c. SP 3 Pasien : Mengajarkan Pasein Berinteraksi Secara Bertahap
(Berkenalan Dengan Orang Pertama-Pasien)

5. HASIL APLIKASI PENELITIAN


NO NAMA TANGGAL
3-5-2017 4-5-2017 5-5-2017
(SP1) (SP2) (SP3)
1 An. L   
2 An. N   
3 Ny. Mr   -
4 Ny. M   -
5 Ny. S   
Keterangan : √ (dapat melakukan)
- (tidak dapat melakukan)
6. PEMBAHASAN
No. 1 atas nama An. L dengan diagnosa keperawatan isolasi
sosial : menarik diri, dapat berinteraksi sesuai dengan ketrampilan strategi
pelaksanaan dari yang diberikan oleh perawat. An. L juga mampu
berinteraksi dengan orang lain/ teman pasien lain dengan cara berkenalan
dengan baik dan benar. Contoh mengunyebutkan nama, asal, dan hobbi.
Walaupun suara An. L sangat pelan dan agak kurang jelas. An. L sudah
percaya diri dan berani berkenalan dengan orang lain. Setelah dilakukan
evaluasi didapatkan bahwa pasien dapat melakukan interaksi sosial dengan
orang lain, ketika tidak di bimbing oleh perawat dan dilepas sendiri tanpa
bimbingan dari perawat. Sesuai dengan observasi selama 3 hari.

No. 2 atas nama An. N dengan diagnose keperawatan isolasi


sosial : menarik diri, dapat berinteraksi sesuai dengan ketrampilan strategi
pelaksanaan dari yang diberikan oleh perawat. An. N juga mampu
berinteraksi dengan orang lain/ teman pasien lain dengan cara berkenalan
dengan baik dan benar. Contoh mengunyebutkan nama, asal, dan hobbi.
An. L melakukan interaksi dengan orang lain dengan suara lantang akan
tetapi harus diberi motivasi yang kuat. Setelah dilakukan evaluasi
didapatkan bahwa pasien dapat melakukan interaksi sosial dengan orang
lain, ketika tidak di bimbing oleh perawat dan dilepas sendiri tanpa
bimbingan dari perawat. Sesuai dengan observasi selama 3 hari.

No. 3 atas nama Ny. Mr dengan diagnosa keperawatan isolasi


sosial : menarik diri, dapat berinteraksi sesuai dengan keterampilan
strategi pelaksanaan yang diberikan oleh perawat. Ny. Mr juga mampu
berinteraksi dengan orang lain/ teman pasien akan tetapi tidak semua,
hanya yang dianggap Ny. Mr baik menurut pandangannya. Contoh
mengunyebutkan nama, asal, dan hobbi. Ny. Mr melakukan interaksi
dengan orang lain sesuai dengan suasana hainya sendiri. Setelah dilakukan
latihan keterampilan bersosialisasi dan observasi selama 3 hari pasien
mampu berinteraksi dengan pasien yang lainnya tanpa bimbingan dari
perawat.

No. 4 atas nama Ny. M dengan diagnose keperawatan isolasi sosial


: menarik diri, tidak dapat berinteraksi sesuai dengan ketrampilan strategi
pelaksanaan yang diberikan oleh perawat. Ny. M belum mampu
berinteraksi dengan orang lain/ teman pasien. Ny. M masih tampak malu
dan menarik diri. Setelah dilakukan observasi selama 3 hari pasien belum
mampu melakukan keterampilan bersosialisasi secara mandiri.

No. 5 atas nama Ny. S dengan diagnosa keperawatan isolasi


sosial : menarik diri, dapat berinteraksi sesuai dengan ketrampilan strategi
pelaksanaan yang diberikan oleh perawat. Ny. S juga mampu berinteraksi
dengan orang lain/ teman, Ny. S dapat berinteraksi dengan baik dan benar
dengan suara yang jelas. Contoh mengunyebutkan nama, asal, dan hobbi.
Setelah dilakukan observasi selama 3 hari pasien mampu melakukan
keterampilan bersosialisasi secara mandiri.

Hasil aplikasi penelitian menunjukan dari 5 pasien yang diajarkan


keterampilan sesuai dengan strategi pelaksanaan oleh perawat, hanya 60%
(3 orang) yang dapat melakukan interaksi dengan baik dan benar sesuai
yang di ajarkan, 40% (2 orang) belum bisa melakukan dengan baik dan
benar. Maka dapat disimpulkan penelitian yang dilakukan oleh Eyvin
Berhimpong terdapat pengaruh keterampilan sosialisasi terhadap interaksi
pasien isolasi sosial.

7. KESIMPULAN
“Ada pengaruh pelatihan keeranpilan sosialisasi terhadap
kemampuan berinteraksi pasien isolasi sosial di RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Semarang”
8. SARAN
a) Pasien isolasi sosial diharapkan diberikan pelatihan interaksi sosial
secara bertahan dan berkelanjutan.
b) Bina hubungan saling percaya dengan pasien isolasi sosial dengan
komunikasi terapiutik.
c) Dalam melakukan aplikasi keterampilan bersosialisasi sebaiknya
setiap pasien dilakukan selama 10 menit sebanyak 5 kali dalam 3
hari.

Anda mungkin juga menyukai