Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mashila Refani Putri, S.

Kep
NIM : 132311101013
Jurnal Refleksi :

1. Problem
Pada kasus ini penulis melakukan asuhan keperawatam pada pasien dengan
masalah utama isolasi sosial bernama Tn. E (30 tahun), klien mengalami gangguan
terhadap hubungan sosial, tampak menyendiri, terlalu banyak saat ditanya/tidak
kooperatif, tidak mampu memulai interaksi, berbicara pelan dan lambat. Penulis
mendapatkan tugas untuk merawat/membantu permasalahan pasien baik dalam
melakukan pengkajian maupun berkomunikasi. Klien sangat sulit diajak
berkomunikasi dan terbuka dengan orang disekitarnya, klien lebih banyak
menghindar dan tidak menjawab saat ditanya oleh perawat ruangan dan terkadang
klien memilih untuk acuh dan tampak menolak diberikan pertanyaan terkait
kehidupan pribadi maupun hal-hal kecil.
2. Intervensi
Intervensi yang direncanakan penulis merupakan sebuah cara agar pasien
mampu terbuka dan berkomunikasi dengan orang lain secara optimal. Intervensi yang
direncanakan juga sesuai dengan permasalahan yang dialami pasien yaitu isolasi
sosial. Intervensi yang disarankan penulis yaitu latihan keterampilan sosial. Latihan
ini diharapkan untuk mampu meningkatkan upaya pada pasien dengan isolasi sosial
agar bisa bersosialisasi dengan teman sekitarnya. Latihan keterampilan sosial ini
dipilih untuk meningkatkan afek kognitif, afektif dan psikomotor pada pasien dengan
isolasi sosial. Latihan keterampilan sosial atau sering disebut dengan SST (Social
Skill Training) merupakan salah satu tindakan keperawatan yang masuk ke dalam
kelompok terapi psikososial yang bertujuan untuk mengajarkan kemampuan
berinteraksi seseorang dengan orang lain. Latihan keterampilan sosial secara luas
memberikan keuntungan dengan meningkatkan interaksi, ikatan aktivitas sosial,
mengekspresikan perasaan kepada orang lain dan perbaikan kualitas kerja. Latihan ini
sangat berguna dalam meningkatkan fungsi sosial pada pasien schizofrenia kronis
karena pasien dapat belajar dan melaksanakan keterampilan dasar yang dibutuhkan
untuk hidup mandiri, belajar, dan bekerja dalam komunitas tertentu (Kumar, 2015).
Penelitian oleh Berhimpong, dkk. (2016) menjelaskan terdapat pengaruh penerapan
latihan sosialisasi terhadap kemampuan berinteraksi klien isolasi sosial dengan upaya
meningkatkan interaksi antara individu dengan individu, kelompok dan komunitas.
3. Comparation
Nama Penulis : Eyvin Berhimpong, Sefty Rompas, dan Michael Karundeng
Tahun : 2016
Judul : Pengaruh Latihan Keterampilan Sosialisasi Terhadap Kemampuan
Berinteraksi Klien Isolasi Sosial di RSJ Prof. Dr. V. L.
Ratumbuysang Manado
Isi dan Hasil :
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan keterampilan
sosialisasi terhadap kemampuan berinteraksi klien dengan isolasi sosial. Penelitian ini
menggunakan rancangan/desain penelitian pra eksperimental one group pre test post
test dan menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling dengan jumlah
responden sebanyak 30 orang. Dari hasil intervensi yang telah dilakukan dapat diliat
bahwa latihan keterampilan sosial dapat meningkatkan interaksi pasien dengan isolasi
sosial. Hasil yang didapatkan yaitu sebanyak 25 orang (83,3%) pasien mampu
berinterksi dan 5 orang (16,7%) tidak mampu beinteraksi setelah dilakukan intervensi
berupa latihan keterampilan sosial pada kelompok isolasi sosial. Latihan keterampilan
sosial berisi diskusi tentang penyebab isolasi sosial, diskusi tentang keuntungan
bersosialisasi dan kerugian tidak bersosialisasi serta latihan berkenalan dengan satu
orang atau lebih dari satu orang. Pada penelitian ini didapatkan klien mampu
berkenalan dengan satu orang atau lebih dan memasukkan ke dalam jadwal sebagai
bukti telah melakukan latihan berkenalan dengan klien lain di dalam satu ruangan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa hal ini sesuai dengan tujuan strategi pertemuan
yaitu klien mampu membina hubungan saling percaya, menyadari penyebab isolasi
sosial dan mampu berinteraksi dengan orang lain. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh penerapan latihan keterampilan sosial terhadap interaksi
klien dengan isolasi sosial.
4. Outcome
Tindakan yang sudah dilakukan pada klien yaitu latihan keterampilan
sosial yang meruapakan upaya untuk meningkatkan interaksi baik berupa kognitif,
afektif, dan psikomotor bagi klien dengan isolasi sosial. Hasil dari intervensi yang
dilakukan didapatkan klien mampu berkenalan dengan orang lain, mampu
menungkapkan perasaannya, terdapat perubahan pada kognitif, afektif, dan
psikomotor pada diri klien dengan isolasi sosial. Hasil yang didapatkan pada
penerapan latihan keterampilan sosial pada Tn. E yaitu mampu berkomunikasi
dengan orang lain, kelompok dan komunitas, cukup kooperatif, mampu menatap
mata/ada kontak mata saat dilakukan interaksi, bicara dengan keras, berjalan cepat
dan dapat memulai interaksi saat berkomunikasi dengan orang lain. Terdapat
perubahan yang signifikan setelah diberikan intervensi yaitu latihan keterampilan
sosial pada Tn. E sehingga peningkatan komunikasi Tn. E meningkat dan memiliki
perbedaan sebelum diberikan intervensi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Berhimpong E., dkk. 2016. Pengaruh Latihan Keterampilan Sosial Terhadap


Kemampuan Berinteraksi Klien Isolasi Sosial di RSJ Prof. Dr. V. L.
Ratumbusyang Manado. E-Journal Keperawatan (EKP) volume 4 nomor 1.
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi.

Anda mungkin juga menyukai