Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN
gangguan hubungan
sosial: isolasi sosial

DISAMAPIKAN OLEH : RIZKI PEBRIAN PRATAMA., S.KEP., M.KES


DEFINISI

Isolasi sosial adalah keadaan dimana


seseorang atau individu mengalami
penurunanatau bahkan sama sekali
tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain disekitarnya.

@.im.rfp rizyfebrianpratama@gmail.com
ETIOLOGI

Stressor pencetus dapat dikelompokkan menjadi 2,


yaitu :
1) Stressor sosiokultural
Menurunnya stabilitas keluargadan berpisah dari orang
yang berarti, misalnya perceraian, kematian,
perpisahan kemiskinan, konflik sosial budaya
(peperangan, kerusuhan, kerawanan) dan sebagainya.
2)Stressor Psikologik
Ansietas berat yang berkepanjangan dan bersamaan
dengan keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya,
misalnya perasaan cemas yang mengambang, merasa
terancam.

@.im.rfp rizyfebrianpratama@gmail.com
TANDA DAN GEJALA

Observasi yang ditemukan pada klien dengan perilaku menarik diri


akan ditemukan (data objektif), yaitu apatis,
ekspresisedih,,menghindari dari orang lain (menyendiri), klien
tampak memisahkan diri dari orang lain, misalnyapada saat makan,
komunikasi kurang/tidak ada, klien tidak

tampak bercakap-cakap dengan klien atau perawat, tidak ada kontak


mata, klien lebih suka menunduk,berdiam diri di kamar/tempat
terpisah, klien kurang mobilitas, menolak berhubungan dengan
orang lain, klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak
bercakap-cakap, tidak melakukan kegiatan sehari-hari,
artinyaperawatan diri dan kegiatan rumah tangga sehari-hari tidak
dilakukan, posisi janin pada saat tidur.

@.im.rfp rizyfebrianpratama@gmail.com
TANDA DAN GEJALA

Data subjektif sukar didapat jika klien


menolak berkomunikasi. Beberapa data
subjektif adalah menjawab dengan kata-
kata singkatdengan kata-kata “tidak”, “ya”,
atau “tidaktahu”.

@.im.rfp rizyfebrianpratama@gmail.com
AKIBAT YANG DITIMBULKAN

Perilaku isolasi sosial : menarik diri dapat


berisiko terjadinya perubahan persepsi
sensorihalusinasi. Perubahan persepsisensori
halusinasi adalah persepsi sensori yang salah
(misalnya tanpa stimulus eksternal) atau
persepsi sensori yang tidak sesuai dengan
realita/kenyataan seperti melihat bayangan
atau mendengarkan suara-suara yang
sebenarnya tidak ada.

@.im.rfp rizyfebrianpratama@gmail.com
PENATALAKSANAAN

1. Terapi Psikofarmaka
2. Terapi individu pada pasien dengan masalah isolasi sosial dapat
diberikan strategipertemuan (SP) yang terdiri dari tiga SP dengan
masing- masing strategipertemuan yang berbeda-beda. Pada SP satu,
perawat mengidentifikasi penyebab isolasi sosial,berdiskusi dengan
pasien mengenai keuntungan dan kerugian apabilaberinteraksi dan
tidak berinteraksi dengan orang lain, mengajarkan cara berkenalan,
dan memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang
lain ke dalamkegiatan harian. Pada SP dua perawat mengevaluasi
jadwal kegiatan harian pasien, memberi kesempatan pada pasien
mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang, dan membantu
pasien memasukkan kegiatanberbincang-bincang dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian.

@.im.rfp rizyfebrianpratama@gmail.com
PENATALAKSANAAN

1. Terapi Psikofarmaka
2. Terapi individu pada pasien dengan masalah isolasi sosial dapat
diberikan strategipertemuan (SP) yang terdiri dari tiga SP dengan
masing- masing strategipertemuan yang berbeda-beda. Pada SP satu,
perawat mengidentifikasi penyebab isolasi sosial,berdiskusi dengan
pasien mengenai keuntungan dan kerugian apabilaberinteraksi dan
tidak berinteraksi dengan orang lain, mengajarkan cara berkenalan,
dan memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang
lain ke dalamkegiatan harian. Pada SP dua perawat mengevaluasi
jadwal kegiatan harian pasien, memberi kesempatan pada pasien
mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang, dan membantu
pasien memasukkan kegiatanberbincang-bincang dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian.

@.im.rfp rizyfebrianpratama@gmail.com
PENATALAKSANAAN

1. Terapi Kelompok

@.im.rfp rizyfebrianpratama@gmail.com
PENATALAKSANAAN SP

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik
Perawat : Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Pamela saya mahasiswi praktek dariAkper Maju Bersama yang
akan berdinas di ruanganini selama 2 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 07.30 sampaijam 14.00 siang. Saya
juga yang akan merawat bapak selama di Rumah sakit ini. Nama bapak siapa? Bapak senang dipanggil namanya
siapa?
Pasien : Junot (Merespon tapi tidak ada kontak mata)

b. Evaluasi/validasi
Perawat : Bagaimana perasaan bapakhari ini?
Pasien : (Hanya terdiam)

c. Kontrak (Topik, waktu dan tempat) Topik/Tujuan


Perawat : Baiklah pak, bagaimana kalau kita ngobroltentang perasaan bapak yang bapak rasakan saat ini atau
penyebab bapak menarik diri dari oranglain? Apa bapak nyabersedia?
Pasien : (Hanya mengangguk an kepala)
Perawat : Tujuan nya agar bapak dengan saya dapat saling mengenal sekaligusdapat mengetahui penyebabmenarik
diri, mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain, dan kerugiantidak berinteraksi dengan orang lain
d. Waktu
Perawat : Mau berapa lama bapak ngobrol dengan saya? Bagaimana kalau20 menit?
Pasien : iya

e. Tempat
Perawat : Bapak mau ngobroldimana? Bagaimana kalau di ruangmakan?
Pasien : Disini aja
Perawat : Baik kalau bapak mau nya disini saja
PENATALAKSANAAN SP

1.Fase Kerja

Perawat : Dengan siapa bapak tinggal serumah?


Pasien : Anak dan istri
Perawat : Siapa yang paling dekat dengan bapak?
Perawat : Istri
Perawat : Apa yang membuat tidak dekat dengan orang lain?
Pasien : Malas, semua orang jahat
Perawat : Kalau boleh tau semua orang jahat kenapa pak? Pasien : Saya ga selevel kayak mereka, saya selalu dihina
Perawat : Bagaimana teman-teman dekat bapak yang lain? Pasien : Sama aja
Perawat : Apakah ada pengalaman bapak yang tidak menyenangkan ketikabergaul dengan orang lain?
Pasien : Iya saya dihina jelek dan miskin hingga dipukuli Perawat : Jadi itu sebab nya bapak menarik diri dari orang lain?
Pasien :Iyaa
Perawat : Menurut bapak apa keuntungan kita jika mempunyai banyak teman?
Pasien : Supaya punya teman untuk bercerita dan berbagi bukanuntuk dipukuli dan dihina
Perawat : Wah, benar pak kita punya teman untukngobrol ya, bapak yang sabar ya. Nah selanjutnya kerugian apa jika
kita tidak mempunyai teman pak?
Pasien : Tidak bisa berceritadan ngobrol
Perawat : Kalau begitu apakahbapak ingin berteman dengan orang lain?

Pasien : Mau
Perawat : Nah untuk memulai sekarang bapak latihan berkenalan dengan saya terlebih dahulu. Begini pak, untuk
berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai. Contohnya nama saya
Pamela,senang dipanggil Mela . Selanjutnya bapak menanyakan nama orang ketika berkenalan. Ayo pak coba di
praktekkan. Pasien : (Mempraktekkan cara berkenalan)
Perawat : Nah iya bagus pak, begitu ya pak cara kita berkenalan dengan orang lain, diingat ya pak. Bapak juga bisa
mengulangi nya lagi nanti supaya bapak akan jadi terbiasa lagi untuk ngobroldengan orang lain.
PENATALAKSANAAN SP

9.Fase Terminasi

a. Evaluasi Subjektif dan Objektif


Perawat : Bagaimana perasaanbapak setelah kita mengenal penyebab menarik diri?
Pasien : Senang
b.Rencana tindak lanjut
Perawat : Baiklah pak, dalam satu hari mau berapa kali bapak latihan perkenalan diri ke orang lain?
Bagaimanakalau dua kali pak?
Pasien : (Hanya mengangguk)
c.Kontrak yang akan datang Topik/Tujuan
Perawat : Baik, jam berapa bapak mau latihan lagi? Setelah perkenalan nanti kita juga latihan
berceritadengan teman bapak? Apa bapakbersedia?
Pasien : (Hanya mengangguk)
Waktu
Perawat : Bapak mau di jam berapa? Bagaimana besok di jam 09.00 pagi?
Pasien : (Hanya mengangguk)
Tempat
Perawat : Bapak maunya kita ngobrol besok dimana? Bagaimana kalau di ruangmakan?

Pasien : Iyaa
Perawat : Baiklah pak, kalau begitu besok saya akan kesini lagi jam
09.00 pagi ya, sampai jumpa besok pak. Saya permisi Assalamualaikum.

Anda mungkin juga menyukai