A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Pasien mengungkapkan ingin sendiri dan juga pasien merasakan tidak memiliki tujuan
yang jelas semenjak ditinggal pergi kabur suaminya 3 bulan yang lalu. Pasien tampak
menarik diri dan menolak berinteraksi dengan orang lain. Pasien tampak sedih, ekspresi
datar, dan kontak mata kurang.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam pasien mampu membina
hubungan dengan orang lain melalui latihan bercakap-cakap
4.Tindakan Keperawatan
1) Identifikasi penyebab isolasi sosial, siapa yang serumah, siapa yang dekat, yang
tidak dekat, dan apa sebabnya.
2) Keuntungan punya teman dan bercakap-cakap.
3) Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap.
4) Latih cara bercakap-cakap dengan anggota keluarga dalam 1 kegiatan harian.
5) Masukkan dalam jadwal untuk kegiatan harian.
Kira-kira menurut mbak, adakah keuntungan memiliki teman? Iya benar, selain
menjadi tempat curhat apa masih ada lagi? Iya benar sekali mbak, jadi dengan
memiliki teman kita dapat mencegah merasa kesepian, dapat mencegah stress, dan
dapat memiliki support system khususnya emosional.
Kalau kerugian jika tidak memiliki teman apa ada ya mbak? Selain tidak ada tempat
curhat apa masih ada lagi? Iya benar mbak, dengan tidak memiliki teman kita tidak
memiliki tempat untuk bercakap-cakap mengenai masalah yang kita alami untuk
mencari solusi yang tepat, tidak memiliki teman juga berakibat kesulitan untuk
mencari bantuan, selain itu juga berakibat mudah stress dan depresi, juga berakibat
tidak memiliki dukungan tambahan. Bagaimana mbak? Lebih banyak ruginya kan
daripada untungnya?
Bagaimana mbak, apakah mbak sudah memiliki keinginan untuk menjalin hubungan
dengan orang lain? Nah bagus, jika mbak memiliki keinginan untuk menjalin hubungan
dengan orang sekitar, hendaknya kita berkenalan terlebih dahulu, saya beri contoh ya
mbak, “Nama saya Farhah Nahdia Kamilah biasa dipanggil mila,” lalu mbak
menanyakan balik nama orang yang mbak ajak berbicara, seperti “namanya mas
siapa? Biasanya mas dipanggil siapa?” sekarang coba mbak praktekkan, Wah mbak
sudah percaya diri ya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Setelah berkenalan
hendaknya mengajak bicara mengenai topik-topik yang menyenangkan seperti
tentang kebiasaan sehari-hari, sekolah, pekerjaan, hobi dll. Bagaimana jika sekarang
kita ajak keluarga yang dekat dengan mbak untuk ikut dalam latihan ini? Saya
panggilkan dulu ya mbak,
Kemampuan mbak dalam membina hubungan dengan orang lain dapat dikembangkan
lagi, dengan rutin latihan bercakap-cakap dengan orang sekitar, jadi ketika mbak
memiliki waktu luang atau tidak ada kegiatan dapat mbak gunakan untuk berkenalan
dengan orang lain, seperti pasien lain dirumah sakit ini, bisa juga dengan videocall
orang terdekat untuk menceritakan kegiatan mbak dalam sehari ini, Bagaimana jika 1
kali dalam sehari apakah mbak kira-kira bisa?
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif:
Bagaimana perasaan mbak setelah melatih bercakap-cakap untuk meningkatkan
kemampuan membina hubungan dengan orang lain?
Obyektif:
Bagaimana mbak? Apakah ada manfaat yang bisa mbak rasakan setelah melakukan
diskusi tadi? Bagaimana jika kita coba mbak untuk memperkenalkan diri sekali lagi?
2. Rencana Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
Jadi mbak ketika merasa enggan berkomunikasi dengan orang lain dan minder untuk
menjalin hubungan mbak bisa ingat lagi keuntungan memiliki teman dan kerugian
tidak memiliki teman, dan juga mbak bisa latihan ngobrol dengan videocall teman
atau orang terdekat mbak.
Waktu : Untuk waktunya besok sore durasi yang diperlukan tidak lama mbak, kurang
lebih 30 menit, mulai pukul 16.00-16.30. WIB. Bagaimana? Apakah besok mbak
bersedia?
Tempat: Baik jika mbak bersedia, kira-kira untuk tempatnya mbak lebih nyaman
dimana? Diruangan mbak atau perlu ke taman mbak?