Anda di halaman 1dari 42

ORGANISASI PROFESI

PERSATUAN PERAWAT
NASIONAL INDONESIA (PPNI)
“ Menjadi organisasi profesi yang handal, yang disayangi anggota,
dicintai pemerintah dan disegani organisasi lain “

Disampaikan Oleh : Rizki Pebrian Pratama., S. Kep., M. Kes


(Ketua PPNI Jakarta Utara)
LEGALITAS DAN DASAR HUKUM PPNI

 UU No. 36/2009 tentang Kesehatan

 UU No. 17/2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan

 UU No. 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan

 UU N0. 38/2014 tentang Keperawatan

 Keputusan Kemenkum dan HAM No. AHU 93.AH.01.07 tahun


2012 tentang Pengesahan Badan Hukum Perkumpulan PPNI

 Keputusan Kemenkum dan HAM No. AHU 133.AH.01.08 tahun


2015 tentang Persetujuan Perubahan Pengurus PPNI
 UU No. 07/2023 tentang Kesehatan
Visi dan Misi PPNI

VISI
 Menjadi organisasi profesi yang handal, yang disayangi
anggota, dicintai pemerintah dan disegani organisasi lain.
 
MISI
1. Penguatan kepengurusan pada setiap level dan badan
kelengkapan
2. Mengupayakan dan mengutamakan kepentingan anggota
dalam pelaksanaan praktik yang aman, profesional, beretika
dan bermartabat selayaknya profesi
3. Membangun jejaring yang luas dan efektif dalam
melaksanakan peran
4. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah dalam
kebijakan keperawatan
SEJARAH PPNI

 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) lahir pada


tanggal 17 Maret 1974. Kebulatan tekad spirit yang sama
dicetuskan oleh perintis perawat bahwa tenaga keperawatan
harus berada pada wadah /organisasi profesi perawat
Indonesia. 

 Pada masa itu sebelum tahun 1974 organisasi perawat di


Indonesia sudah berkembang pesat sesuai dengan zamannya,
sejak zaman penjajahan perawat Indonesia sudah ada seiring
dengan adanya Rumah Sakit, yaitu: Residen Vpabst (1819)
dibatavia saat itu berubah menjadi Stadsverband (1919) dan
berubah menjadi CBZ (Central Burgerlijke Zieken Inrichting) di
daerah Salemba yang saat ini menjadi RSCM. 
SEJARAH PPNI

 Sebelum Terbentuknya PPNI Ketika itu terdapat beberapa


organisasi diantaranya; Perkumpulan Kaum Verpleger fster
Indonesia (PKVI), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI),
Persatuan Perawat Indonesia (PPI), Ikatan Perawat Indonesia
(IPI).
 Organisasi-organisasi perawat saat itu mengadakan pertemuan
yang diantranya dihadiri oleh IPI, PPI dam PDKI dan diantaranya
yang hadir adalah Ojo Radiat, HB. Barnas dan Drs. Maskoed
Soerjasumantri sebagai pimpinan sidang dan sepakat untuk
melakukan fusi organisasi dan menyatukan diri dalam satu wadah
organisasi yang saat itu masih bernama Persatuan Perawat
Nasional. Pengabungan atau fusi organisasi perawat tersebut
dilakukan di Ruang Demontration Jl. Prof Eykman Bandung No.34
Bandung Jawa Barat, sejak saat itu Tanggal 17 Maret 1974
disetujui dan dilakukan pernyataan bersama terbentuknya
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
PEMETAN DAN PENGUATAN PEMAHAMAN PERAN,
TUGAS DAN KEWENANGAN PENGURUS DISETIAP LEVEL
KEPENGURUSAN

DEWAN PENGURUS AD pasal (13, 14, 15), ART pasal (28)

Badan-baran Lain:
Dewan Pengurus: BadanKelengkapan:

1. Pusat (DPP) 1. Kolegium: 1. Badan Diklat DPP


2. Wilayah Provinsi (DPW - 8 Kolegium PPNI
Provinsi)
3. Daerah Kab/Kota 2. Badan Bantuan
(DPD Kab/Kota) 2. Hukum DPP
4. Komisariat (DPK) IkatandanHimpunan:
PPNI
5. Dewan Pengurus - 25 Ikatandan &
Perwakilan Luar Negeri 3. Bappena
(DPLN). Himpunan
Fungsi PPNI Menurut UU
Pasal 42
Organisasi Profesi Perawat
berfungsi sebagai pemersatu,
pembina, pengembang, dan
pengawas Keperawatan di
Indonesia.
SISTEM KADERISASI PPNI

Amanah AD dan ART Organisasi


Kesadaran Perawat akan Pentingnya OP
Beberapa Hal semakin tinggi
yang menjadi Tugas dan Tanggung Jawab PPNI
sebagai pengembang, Pembina dan
dasar pemikian Pengawas Keperawatan
program Setiap anggota harus menjunjung
Kaderisasi Kewibawaan dan nama Baik Profesi
melalui Organisasi PPNI
Organisasi Kaderisasi Organisasi akan melahirkan
Persatuan Anggota (Kader) yang memiliki loyalitas
Perawat Nasional untuk memenuhi kepentingan Profesi dan
Organisasi
Indonesia : Pemahaman tentang Organisasi sebagai
alat perjuangan Profesi
Landasan PPNI

 Pancasila dan UUD


1945
Kaderisasi
 Kode Etik Perawat
Organisasi PPNI
Indonesia
senantiasa
Berlandaskan  AD ART dan
pada : peraturan
organisasi PPNI
SASARAN KADERISASI

Mahasiswa tahun terakhir Program


Pendidikan Profesi dan Vokasi
 Kaderisasi dilanjutkan sebagai Calon Anggota
Organisasi
ditujukan pada : Seluruh Anggota PPNI di Indonesia
dan Perwakilan Luar Negeri

Seluruh Pengurus Organisasi PPNI


pada semua Level.
TUJUAN KADERISASI
Menyelenggarakan proses kaderisasi yang menyeluruh,
sinergis, bertahap, dan berkelanjutan untuk memenuhi
kebutuhan akan terbentuknya kader PPNI yang berkualitas.
Membentuk Kader PPNI yang berkarakter dan mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai Kode Etik
Keperawatan Indonesia
Menghasilkan kader PPNI berkomitmen pada organisasi PPNI
konsistten menjalankan AD ART, Peraturan serta Program Kerja
PPNI
Mewujudkan kader PPNI memiliki wawasan Kebangsaan ,
kesetiaan pada pancasila, uud 1945 dan NKRI
Memastikan kesiapan kader PPNI untuk keberlangsungan
Kepemimpinan dalam Organisasi PPNI
Tahapan Kaderisasi

 Program Kaderisasi Tahap awal = Kader Muda


PPNI dilaksanakan
secara secara Tahap Menengah = Kader
bertahap, berlanjut
Madya
Tahap Lanjut = Kader
Utama
KADER MUDA
Kaderisasi tahap awal adalah kaderisasi yang sasarannya
adalah calon anggota PPNI (mahasiswa akhir program profesi
dan atau Vokasi)

Sertifikasi yang diperoleh adalah sertifikasi dengan sebutan


Kader Muda
TAHAP KADERISASI
Kaderisasi tahap menengah
adalah kaderisasi yang
sasarannya adalah anggota dan
para pengurus PPNI pada jenjang
Tahap Komisariat dan DPD Kab/Kota
Menengah Kader yang telah bersertifikasi
Kader Muda
Sertifikasi yang diperoleh adalah
sertifikasi dengan sebutan Kader
Madya
TAHAP KADERISASI

 Tahap Lanjut
Kaderisasi tahap lanjut adalah kaderisasi yang sasarannya
adalah anggota dan para pengurus PPNI pada jenjang DPW
dan DPP
Kader yang telah bersertifikasi Kader Madya
Sertifikasi yang diperoleh adalah sertifikasi dengan sebutan
Kader Utama
Kurikulum Kaderisasi Awal

Materi Tujuan Pokok Bahasan


1. Empat pilar Kebangsaan
1. Pancasila
Memberikan Pemahaman tentang
Kebangsaan Kebangsaan
2. UUD 1945
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. NKRI

Memberikan Pemahaman tentang 1. Keperawatan sebagai Profesi


Keprofesian Konsep Dasar Keprofesian dalam 2. Kode Etik Keperawatan
Keperawatan

1. Sejarah dan Latar Belakang


berdirinya PPNI
Memberikan Pemahaman tentang
2. AD ART dan Peraturan Organisasi
Keorganisasian Dasar Keorganisasian dalam
PPNI
Keperawatan
3. Arah Kebijakan dan Perjuangan PPNI

1. Pengertian Kepemimpinan,
2. Tipologi Kepemimpinan,
Memberikan pemahaman dasar 3. Fungsi dan Sifat Kepemimpinan,
Kepemimpinan Kepemimpinan 4. Batasan Kepemimpinan,
5. Teori Kepemimpinan
LEGALITAS DALAM
PRAKTIK PERAWAT
Disampaikan Oleh : Rizki Pebrian Pratama., S. Kep., M. Kes
(Ketua PPNI Jakarta Utara)
Profesi Keperawatan

Memberi pelayanan – asuhan keperawatan (nursing

care), berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan (science


and art of nursing), dan dituntun oleh etika profesi
(professional ethics).

18
Perawat
Lulus
Pendidikan
Lulus Uji Mempunyai
Formal (D3,
Kompetensi STR, SIPP, dan
Ners, Magister,
Perawat NIRA
Spesialis,
Doktor)
PASAL 260 UU NOMOR 17 TAHUN 2023 (TENTANG
KESEHATAN)
IMPLIKASI STR

Legal Kewenangan

Perlindungan Pelayanan
Hukum Profesional
PASAL 263 UU NOMOR 17 TAHUN 2023
PRAKTIK YG PROFESSIONAL

• Kode Etik
Baik • Sumpah

• Standar Profesi
Benar • Peraturan Per UU-
an
BENTUK TANGGUNG JAWAB NAKES/PERAWAT

Tanggung jawab Profesional


(Responsibility)
kode Etik
sumpah perawat
standar profesi
Tanggung Jawab Hukum
(Liability)
Hk Pidana, Hk Perdata, Hk Adm
LANDASAN ETIK/MORAL
PERILAKU PERAWAT
 OTONOMI:
mandiri & bersedia menanggung resiko dan
bertanggung gugat terhadap keputusan dan
tindakan. Otonomi juga diartikan penghargaan
terhadap otonomi klien dalam mengambil
keputusan.

 BENEFICIENCE:
tiap keputusan dibuat berdasarkan keinginan
untuk melakukan yang terbaik & tidak merugikan
klien
27
LANDASAN ETIK/MORAL
PERILAKU PERAWAT……

NONMALEFICENCE:
Tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik &
psikologik.

ADIL:
tidak mendiskriminasikan klien,
memperlakukannya berdasarkan keunikan
klien, kebutuhan spiritual klien.
28
LANDASAN ETIK/MORAL
PERILAKU PERAWAT……

FIDELITY:
“caring”, selalu berusaha menepati janji,
memberikan harapan memadai, komitmen
moral & peduli

VERACITY:
mengatakan tentang kebenaran, tidak
berbohong dan menipu, fokus informed
consent.
29
KODE ETIK KEPERAWATAN
INDONESIA

 MUKADDIMAH
 PERAWAT-KLIEN
 PERAWAT- PRAKTIK
 PERAWAT – MASYARAKAT
 PERAWAT – TEMAN SEJAWAT
 PERAWAT - PROFESI
NORMA YG MENDASARI PRAKTIK
KODE
ETIK

PRAKTIK

DASAR
STD
SPO PROFESI

ASKEP

STD
PELAYANA N
STANDAR PROFESI

STD
KOMPETENSI STD Praktik STD Kinerja
• General : Ners • Pengkajian Profesional
Sp, Ners, • Diagnosa •Jaminan Mutu
Vokasi bersama Keperawatan •Pendidikan
KONSIL • Perencanaan •Penilaian Kerja
KEPERAWATAN • Implementasi •Kesejawatan
• Khusus : Kamar
Bedah, GADAR, • Evaluasi •Etik
Critical,
Komunitas,
• SDKI •Riset
•Pemanfaatan
ANAK , Jiwa dll Sumber2
 IKATAN
/HIMPUNAN
PERAWAT
Tugas dan Wewenang (UU Kep 38 2014 Pasal 29)

1.Pemberi Asuhan Keperawatan


2.Penyuluh dan Konselor bagi klien
3.Pengelola Pelayanan Keperawatan
4.Peneliti Keperawatan
5.Pelaksanaan Tugas
dalam Pelimpahan Wewenang
6. Pelaksanaan Tugas dalam Keadaan
Keterbatasan Tertentu
Pemberi Asuhan Keperawatan

Proses Tindakan
Rujukan
Keperawatan Kegawatdaruratan

Pemberian Obat
Kolaborasi
berdasarkan resep
Penyuluh dan Konselor bagi klien

Pemberdayaan Masyarakat

Melaksanakan Advokasi

Melakukan Penyuluhan dan konseling


Pengelola Pelayanan Keperawatan

Manajemen
Pengkajian Mengelola
Pelayanan
Masalah Kasus
Keperawatan
Peneliti Keperawatan

Peneliti
Penggunaan
Penelitian Pasien
sumber daya
sesuai sebagai
dan fasilitas
standar subjek
atas izin
Pelimpahan Wewenang

Pelimpahan wewenang
hanya dapat diberikan
secara tertulis oleh tenaga
medis kepada perawat
untuk melakukan tindakan
medis
Pelimpahan Wewenang

Diberikan kepada perawat


profesi dan perawat
vokasi terlatih yang
memiliki kompetensi yang
dibutuhkan
Pelimpahan Wewenang

• Disertai pelimpahan
tanggung jawab
Delegasi • Menyuntik, pasang infus,
imunisasi dasar

• Tanggung jawab berada


pada pemberi pelimpahan
Mandat • Terapi parenteral, Jahit
luka

Anda mungkin juga menyukai