Disusun oleh:
1.OKTAFRIANTY NARWAN (PO7220123 1988)
Halaman Judul
Cover Dalam
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
BAB 2 ISI.............................................................................................................................3
2.1 Nama Dan Lambang Organisasi Profesi Keperawatan Indonesia...................................3
2.2 Sejarah PPNI……………………....................................................................................5
2.3 Struktur Organisasi PPNI…….........................................................................................5
2.4 AD/ART PPNI…………………......................................................................................6
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
Perawat dituntut untuk mempunyai konsep diri yang positif . Hal ini penting karena
dengan konsep diri yang positif maka kinerja akan baik sehingga diharapkan mutu pelayanan
keperawatan dapat meningkat. Menurut Rogers, seseorang yang mempunyai konsep diri yang
positif maka dia akan berfungsi lebih maksimal, sehingga dia lebih produktif dan lebih berhasil
di dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dijumpai. Sebaliknya, orang yang mempunyai
konsep diri negative penuh dengan perasaan kegagalan, tidak berharga, peka terhadap kritik
sehinggga tidak ada upaya untuk perbaikan diri.Konsep diri perawat dapat didefinisikan secara
umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian perawat terhadap dirinya. Dengan konsep
diri yang positif maka perawat lebih optimis, penuh percaya diri, selalu bersikap positif,
mampu menghargai dirinya, dan orang lain serta memiliki kreatifitas yang tingggi. Dengan
adanya konsep diri yang positif ini maka perilaku professional sebagai tenaga keperawatan
dapat terwujud sehingga perawat mampu memberikan pelayanan yang terbaik.
1.2 Tujuan
1. Menjelaskan Nama dan Lambang Organisasi Profesi Keperawatan Indonesia
2. Menjelaskan Sejarah PPNI
3. Menjelaskan Struktur Oganisasi PPNI
4. Menjelaskan AD/ART PPNI
PPNI
wadah yang menghimpun perawat secara nasional dan berbadan hukum sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan (UUK No. 38 tahun 2014, ayat 15) selain itu PPNI
telah mendapatkan SK Kementrian Hukum dan HAM nomor: 93.AH.01.07.2012. Jadi legalitas
organisasi ini jelas dimata hukum Indonesia.
Sebagai organisasi profesi perawat PPNI memiliki peran dan fungsi sebagai wadah perawat
yang mendorong lahirnya kebijakan bagi kepentingan keperawatan di Indonesia dan
pemersatu, pembina, pengembang, dan pengawas keperawatan di Indonesia (AD/ART PPNI,
2015). Peran dan Fungsi PPNI sangatlah penting untuk profesi keperawatan di Indonesia
dimasa lalu, sekarang, dan yang akan datang.
Peran PPNI ini dilakukan dengan cara menentukan kualifikasi anggota, menetapkan legislasi
dan kode etik, serta mengembangkan karir dan kesejahteraan anggota (Kelly, 1981).
Kualifikasi anggota profesi didasarkan pada keahlian, otonomi dan komitmen terhadap profesi
serta tanggung jawab terhadap masyarakat.
Siapa Saja Yang Bisa Menjadi Anggota PPNI,Untuk menjadi anggota PPNI sangatlah mudah,
berikut persyaratan menjadi angota (biasa) PPNI
1. Warga Negara Indonesia
2. Memiliki ijazah pendidikan tinggi keperawatan (didalam negeri atau diluar negeri
sesuai peraturan perundang-undangan) atau meiliki ijazah SPK (dipergunakan hanya
sampai tahun 2020)
3. Menyatakan diri untuk menjadi anggota PPNI melalui proses pendaftaran anggota pada
pengurus Kab/kota atau komisariat (saat ini diterapkan sistim online simk untuk
pendaftaran anggota,)
4. Mentaati AD/ART PPNI dan kode etik keperawatan Indonesia
5. Bersedia aktif mengikuti kegiatan organisasi yang dilaksanakan PPNI atau
Ikatan/himpunan
1. Menjunjung tinggi, mentaati, dan mengamalkan sumpah perawat, kode etik perawat
Indonesia, AD/ART, dan keputusan PPNI
2. Membayar uang pangkal (Rp. 100.000/orang untuk perawat baru) dan iuran anggota
(Rp. 200.000/orang/tahun) dan iuran ICN (International Council of Nurses) (Rp.
5.000/orang/bulan)
3. Menghadiri rapat-rapat atas undangan pengurus PPNI
4. Anggota wajib memberikan informasi yang benar sesuai kebutuhan kepada pengurus
sesuai keanggotaanya
1. Mengajukan pendapat, usul atau pertanyaan baik lisan maupun tertulis kepada pengurus
PPNI, mengikuti kegiatan organisasi, memilih dan dipilih sesuai jenjang kepengurusan
organisasi
2. Mendapatkan kesempatan menambah atau mengembangkan ilmu dan keterampilan
keperawatan yang diselenggarakan organisasi sesuai program dan kemampuan
organisasi serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan
3. Mendapatkan perlindungan dan pembelaan dalam melaksanakana tugas organisasi dan
profesi, apabila memenuhi (AD/ART, Kode Etik Keperawatan Indonesia, Standar
Kompetensi, Standar Praktik, Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, dan
ketentuan organisasi)
4. Mendapatkan pembelaan terhadap kasus yang terkait dengan masalah hukum dalam
lingkup praktik keperawatan, apabila anggota tersebut telah memenuhi kewajiban
sebagai anggota
Untuk mendapatkan hak tersebut sebagai seorang perawat harus terdaftar sebagai anggota
(biasa) PPNI yang dibuktikan dengan NIRA atau Kartu Tanda Anggota (KTA).
Namun berkat semangat Moehammad Yamin dkk yang pada akhirnya melahirkan
Sumpah Pemuda, maka semangat untuk mengganti nama PKVB menjadi Perkumpulan Kaum
Velpleger Indonesia (PKVI) pun berkobar dengan sendirinya.Namun usia PKVI tidak begitu
panjang dan hanya bertahan hingga tahun 1942 dimana pada saat itu, Belanda mundur dan
digantikan oleh Jepang.Masa-masa penjajahan Jepang di Indonesia adalah masa-masa
kemunduran bagi perkembangan keperawatan Indonesia. Pelayanan keperawatan pada masa
Jepang dikerjakan oleh orang yang tidak memahami ilmu keperawatan. Hal ini juga sedikit
banyak mempengaruhi PKVI yang semakin hari semakin tidak jelas
eksistensinya.Kemunduran tersebut berakhir bersamaan dengan Proklamari Kemerdekaan
Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Pengabungan atau fusi organisasi perawat tersebut dilakukan di Ruang Demontration Jl. Prof
Eykman Bandung No.34 Bandung Jawa Barat, sejak saat itu Tanggal 17 Maret 1974 disetujui
dan dilakukan pernyataan bersama terbentuknya Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI), serta membentuk suatu kepanitian untuk mempersiapkan Kongres Pertama yang
dilangsungkan pada tahun 1976.
Nama itulah yang resmi dipakai sebagai nama Organisasi Profesi Keperawatan di Indonesia
hingga saat ini.
Dalam berbagai literasi yang saya temukan, tercatat sedikitnya 7 orang Perawat yang
membidani lahirnya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Mereka adalah;
Seperti dikutip dalam situs resminya bahwa PPNI berkomitmen untuk memberikan
perlindungan bagi masyarakat dan profesi keperawatan dengan menyusun RUU keperawatan
yang saat ini terus diperjuangkan untuk disyahkan menjadi undang-undang.
Dalam usianya yang tergolong usia produktif, PPNI telah tumbuh untuk menjadi organisasi
yang mandiri.
PPNI saat ini berproses pada kematangan organisasi dan mempersiapkan anggotanya dalam
berperan nyata pada masyarakat dengan memperkecil kesenjangan dalam pelayanan kesehatan,
mempermudah masyarakat dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan, serta mendapatkan
kesamaan pelayanan yang berkualitas
Dan selanjutnya PPNI bersama anggotanya akan bersama mengkawal profesi keperawatan
Indonesia pada arah yang benar, sehingga profesi keperawatan dapat mandiri dan bermartabat
dan bersaing secara Nasional dan Internasional.
No NAMA JABATAN
1 Harif Fadhillah Ketua Umum
2 Abdul Rakhmat Ketua DPP Bidang Organisasi dan Kaderisasi
Ketua DPP Bidang Sistem Informasi dan
3 Rohman Azzam Komunikasi
Ketua DPP Bidang Hukum dan Perundang-
4 Rasmudjito undangan
5 Oman Faturohman Ketua DPP Bidang Pemberdayaan Politik
Ketua DPP Bidang Kerjasama Dalam dan Luar
6 Agung Waluyo Neger
7 Miciko Umeda Ketua DPP Bidang Pendidikan dan Pelatihan
8 Muhammad Fatkhul Mubin Ketua DPP Bidang Penelitian
9 Erwin Ketua DPP Bidang Pelayanan
10 Maryanto Ketua DPP Bidang Kesejahteraan
Koordinator Wilayah
18 Umar a. Wilayah I (Sumatera)
19 Tri Prabowo b. Wilayah II (Jawa)
20 I Gusti Ngurah Sukadarma c. Wilayah III (Bali, NTB,NTT)
21 Abd. Rahman d. Wilayah IV (Kalimantan)
22 Fajrillah Kolomboy Malonda e. Wilayah V (Sulawesi)
23 Hery Jotlely f. Wilayah VI (Maluku, Maluku Utara)
24 Isak JH Tukayo g. Wilayah VII (Papua Barat dan Papua )
KetuaDepartemen
25 Abdul Rakhmat Ketua Departemen Organisasi
26 Jajat Sudrajat Anggota
27 Sayuti Anggota
28 Iwan Anggota
29 Purbianto Anggota
DEWAN PERTIMBANGAN:
No NAMA JABATAN
1 Edy Wuryanto Ketua Dewan Pertimbangan
2 Awan Dramawan Anggota
3 Hajjul Kamil Anggota
4 Husain Anggota
5 Herawani Aziz Anggota
6 Ati Suryamediawati
7 Suhartati
MAJELIS KEHORMATAN DAN ETIK KEPERAWATAN (MKEK):
No NAMA JABATAN
1 Sumijatun Ketua
2 Sutrisno Wakil Ketua
3 Yani Sriyani Sekretaris
4 Agnes Ely Krisdarlina Wakil Sekretaris
5 I Dewa Agung K. Sudarsana Anggota
6 Muchlis Djailani Anggota
7 Edi Sukamto Anggota
8 Rono Adam Anggota
9 Masri Ers Mardjuki Anggota
2.4 AD/ART PPNI
AD/ART PPNI TERBARU
AD/ART PPNI
ANGGARAN DASAR DAN RUMAH TANGGA PERSATUAN PERAWAT NASIONAL
INDONESIA
(AD/ART PPNI)
MUKHADIMAH
Kami komunitas keperawatan Indonesia meyakini bahwa kami memerlukan suatu wadah bagi
perjuangan profesi dalam mengisi kemerdekan Republik Indonesia demi tercapainya
kehidupan masyarakat yang sehat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Berkat rahmat Allah Yang Maha Esa disertai adanya keinginan bersama
dari berbagai organisasi keperawatan untuk menyatukan diri dan membentuk satu organisasi
profesi keperawatan di Indonesia (PPNI).Bahwa untuk membentuk suatu organisasi yang
melindungi, mengayomi, membina dan mengembangkan komunitas keperawatan di Indonesia
sebagai sarana yang kuat bagi komunitas keperawatan dan peduli terhadap asuhan keperawatan
professional yang berkunlias bagi kepentingan masyarakat dan ikut serta dalam peningkatan
kesejahteraan komunitas keperawatan Indonesia. Sebagai landasan untuk mencapai keinginan
tersebut, disusunlah pedoman organisasi yakni dalam bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
BAB I
IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 1
Nama Organisasi
Organisasi ini bernama Persatuan Perawat Nasional Indonesia disingkat PPNI
Pasal 2
Bentuk Organisasi
Organisasi PPNI berbentuk kesatuan dimana Kedaulatan tertinggi ditangan anggota melalui
melalui Musyawarah Nasional.PPNI merupakan organisasi kemasyarakatan yang dibentuk atas
dasar kesamaan profesi
Pasal 3
Waktu Pendirian
organisasi ini didirikan pada tanggal 17 Maret 1974 seagai hasil fasi dari berbagai organisasi
keperawatan yang sudah ada sebelumnya.
Pasal 4
Kedudukan
Organisasi ini berkedudukan di Wilayah Hukum Negara Republik Indonesia dengan pengurus
Pusat berada di Ibukota Negara.
Pasal 5
Lambang Organisasi
Lambang PPNI berbentuk lingkaran yang berisi sebuah segi lima hijau tun dengan dasar
kuning emas dan sebuah lampu puti yang berlidah api lima Kab/Kota warna merah dengan
tulisan PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA-PPNI pada bingkai lingkaran.
ВАВ ІІ
SIFAT, AZAS DAN TUJUAN
Pasal 6
Sifat
PPNI adalah satu-satunya organisasi Profesi Perawat Indonesia yang merupakan wadah
kesatuan seluruh perawat Indonesia.
Pasal 7
Azas
Organisasi ini berazaskan kaidah organisasi profesi dan nilai-nilai profesi keperawatan yaitu
pengasuhan (caring), pemeliharan (nurturing), altruisme dan holistik.
Pasal 8
Tujuan
1. Memantapkan persatuan dan kesatuan yang kokoh antar perawat,
2. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan keperawatan dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
3. Mengembangkan kurir dan prestasi kerja bagi tenaga keperawatan sejalan dengan
peningkatan kesejahteraan tenaga masyarakat.
4. Memfasilitasi dan melindungi anggota dalam menggunakan hak politik dan hukum.
5. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan organisasi lain, lembaga dan institusi lain baik di
dalam maupun diluar negeri.
BAB III
PERAN DAN FUNGSI
Pasal 9
1. PPNI berperan sebagai regulator dengan fungsi sertfikasi dan memfasilitasi registrasi
lesensi.
2. PPNI berperan sebagai penata kehidupan keprofesian dengan fungsi menata organisasi;
pendidikan dan pelatihan, pelayanan keperawatan; pengembangan hubungan masyarakat dan
kerjasama.
3. PPNI berperan sebagai fasilitator dalam merespon peningkatan kesejahteraan; dengan fungsi
fasilitasi pengembangan karir, sistem penghargaan; dan pelaksanaan hak politik
serta hak hokum.
BAB II KEANGGOTAAN
Pasal 2
Persyaratan Anggota
1. Anggota Biasa:
a. Warga Negara Indonesia,
b. Lulus pendidikan formal di bidang keperawatan yang telah disahkan oleh Pemerintah R.L
c Menyatakan diri untuk menjadi anggota PPNI melalui proses pendaftaran anggota pada
Pengurus Kab/Kota atau Komisariat.
d. Mengisi dan Menandatangani surat persetujuan bersedia mengikuti dan mentaati Anggaran
Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PPNL
e. Bersedia aktif mengikuti kegiatan organisasi yang dilaksanakan PPNI dan atau Ikatan
Himpunan yang bernaung di bawah PPNI
2. Anggota Khusus:
a. Perawat warga asing yang bekerja di Indonesia dan telah memenuhi ketentuan Pemerintah
R.I dan telah mengikuti proses adaptasi. Untuk ketentuan adapatasi ini diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Organisasi yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat.
b. Menyatakan diri untuk menjadi anggota PPNI melalui proses pendaftaran anggota pada
Pengurus Kab/Kota atau Komisariat.
c. Mengisi dan menandatangani surat persetujuan bersedia mengikuti dan mentaati AD/ART
Aktif mengikuti kegiatan organisasi yang dilaksanakan PPNI dan atau Ikatan / Himpunan PPNI
yang bernaung di bawah PPNI
3. Anggota Kehormatan Mereka yang bukan perawat, tetapi telah berjasa terhadap
perkembangan keperawatan dan atau organisasi PPNI.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keperawatan adalah sebuah profesi, di mana di dalamnya terdapat sebuah “body of
knowladge’ yang jelas. Profesi Keperawatan memiliki dasar pendidikan yang kuat, sehingga
dapat dikembangkan setinggi-tingginya. Hal inimenyebabkan Profesi Keperawatan selalu
dituntut untuk mengembangkan dirinyauntuk berpartisipasi aktif dalam Sistem Pelayanan
Kesehatan di Indonesia dalamupaya meningkatakan profesionalisme Keperawatan agar dapat
memajukan pelayanan masyarakat akan kesehatan di negeri ini.Organisasi profesi merupakan
organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi
dan bergabung bersamauntuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka
laksanakandalam kapasitas mereka seagai individu.Umumnya untuk satu profesi hanya
terdapat satu organisasi profesi yang para anggotanya berasal dari satu profesi, dalam arti telah
menyelesaikan pendidikan dengan dasar ilmu yang sama. Misi utama organisasi profesi adalah
untuk merumuskan kode etik dan kompetensi profesi serta memperjuangkanotonomi
profesi.Organisasi keperawatan tingkat nasional yang merupakan wadah bagi perawat di
Indonesia adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang didirikan pada tanggal 17
Maret 1974 dan merupakan gabungan dari berbagai organisasi keperawatan saat itu.
DAFTAR PUSTAKA
http://syehaceh.wordpress.com/2008/06/03/organisasi-profesi-keperawatan/3 November 2011,
08:15 Am
http://iwansaing.filles.wordpress.com,3 November 2011, 8:33 AM
http://www.damandiri.or.id/file/loetfiadwiunairbab1.pdf