Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

ISOLASI SOSIAL

Dosen Pengampu Mata Kuliah Keperawatan Jiwa :


Lilik ma’rifatul azizah ,S.Kep.Ns,M.Kes

DI SUSUN OLEH :
Wisnu Aji Nugroho (202003049)

STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
2020-2021
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


Isolasi soaial adalah pengalaman kesendirian seorang individu yang diterima
sebagai perlakuan dari orang lain serta sebagai kondisi yang negatif atau mengancam.
Menurut WHO, masalah gangguan jiwa di seluruh dunia sudah menjadi
masalah yang sangat serius. WHO menyatakan paling tidak ada 1 dari 4 orang di
dunia mengalami masalah mental, diperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia
yang mengalami gangguan kesehatan jiwa. Permasalahan gangguan jiwa tidak hanya
berpengaruh terhadap produktivitas manusia, juga berkaitan dengan kasus bunuh diri.
Temuan WHO menunjukkan, diperkirakan 873.000 orang bunuh diri setiap tahun.
Lebih dari 90% kasus bunuh diri berhubungan dengan gangguan jiwa seperti Depresi,
Skizofrenia, dan ketergantungan terhadap alkohol. ( Febriani, 2008 ).
Klien dengan isolasi sosial tidak diatasi akan menyebabkan munculnya
perilaku halusinasi yang diakibatkan dari perasaan tidak berharga yang dalami oleh
klien yang latar belakang penuh dengan permasalaahan, dapat menyebabkan klien
makin sulit mengembangkan hubungan sosial dengan orang lain dan lingkuangan,
tidak memperlihatkan kebersihan diri seperti personal hygiene dan nutrisi, aktivitas
motorik kurang.

I.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini agar penulis
memperoleh gambaran pengalaman langsung serta mampu memahami dan
memberikan asuhan keperawatan pada pasien
b. Tujuan Khusus
2. Mampu melakukan pengkajian pada pasien
3. Mampu merumuskan diagnosa pada pasien
4. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada pasien
5. Mampu melaksanakn tindakan keperawatan pasien
6. Mampu melakukan evaluasi pada pasien
7. Mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori dan kasus
8. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat serta
mencari solusinya pasien
9. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien

I.3 Manfaat

Untuk penulis memperoleh gambaran pengalaman langsung serta


mampu memahami dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien isolasi sosial.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SPTK ) KE 4
Pertemuan ke :4
Hari / tanggal :
a. Proses Keperawatan
Kondisi klien : klien sudah berlatih berkenalan dengan pasien lain
Dan mau terlibat dalam kegiatan bersama aktif, keluarga mengunjungi klie,
menanyakan keadaan kllien dengan raut sedih.
Diagnosa keperawatan : isolasi sosial
Tujuan umum : Klien dapat dapat berinteraksi dengan orang lain
Khusus :
- Klien dapat memberdayakan sistempendukung atau keluarga atau
keluarga mampu mengembangkan kemampuan klien untuk
berhubungan dengan orang lain.
Tindakan keperawatan :
SP 4 keluarga
- Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
b. Strategi komunikasi orientasi
1. Salam terapeutik.
Selamat pagi pak /bu J
Perkenalkan saya perawat M..... nama panggilan saya MM, saya yang
merawat anak bapak, Tn.R di ruangan ini.
Nama bapak siapa ? nama panggilan ?
2. Evaluasi / Validasi.
Bagaimana perasaan bapak hari ini
3. Kontrak.
- Topik : Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah
anak bapak dan cara perawatannya?
- Waktu : berapa lama bpk punya waktu ?
- Tempat : bagaimana kalau setengah jam ?
KERJA :
“Apa masalah yang Bapak/Ibu hadapi dalam merawat Tn.R? Apa yang
sudah dilakukan?”
“Masalah yang dialami oleh anak Tn.R disebut isolasi sosial. Ini adalah
salah satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien
gangguan jiwa yang lain”
“Tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain,
mengurung diri, kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah
menunduk”
“Biasanya masalah ini muncul karena memiliki pengalaman yang
mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain, seperti sering
ditolak, tidak dihargai dan berpisah dengan orang-orang terdekat”
“Apabila masalah sosial ini tidak segera diatasi maka seseorang bisa
mengalami halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat bayangan
yang sebetulnya tidak ada”
“Untuk menghadapi keadaan yang demikian Bapak dan anggota
keluarga lainnya harus sabar menghadapi Tn.R. Dan untuk merawat
Tn.R, keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama keluarga harus
membina hubungan saling percaya dengan Tn.R yang caranya adalah
bersikap peduli dengan Tn.Rdan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga
perlu memberikan semangat dan dorongan kepada Tn.Runtuk bisa
melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian
yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien”
“Selanjjutnya jangan biarkan Tn.Rsendiri. Buat rencana atau jadwal
bercakap-cakap dengan Tn.R. Misalnya sholat bersama, makan
bersama, rekreasi bersama, melakukan kegiatan rumah tangga
bersama”
“Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua
cara itu”
“Begini contoh komunikasinya, Pak: Tn.R, bapak lihat sekarang kamu
sudah bisa bercakap-cakap dengan orang lain. Perbincangannya juga
lumayan lama. Bapak senang sekali melihat perkembangan kamu, nak.
Coba kamu bincang-bincang dengan saudara yang lain. Lalu
bagaimana kalau mulai sekarang kamu sholat berjamaah. Kalau di
rumah sakit ini, kamu sholat dimana? Kalau nanti di rumah, kamu
sholat bersama-sama keluarga atau di musholah kampung. Bagaimana
Tn.R, Kamu mau coba kan, nak?”
“Nah coba sekarang Bapak peragakan cara komunikasi seperti yang
saya contohkan”
“Bagus, Pak. Bapak telah memperagakan dengan baik sekali”
“Sampai disini ada yang ditanyakan pak”
“Baik pak Lanjutkan jadwal ini di rumah, baik jadwal kegiatan
maupun jadwal minum obatnya.”
“Hal – hal yang perlu di perhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang di
tampilkan oleh anak Bapak selama dirumah. Misalnya kalau Tn.Rterus
menerus tidak mau bergaul dengan orang lain, menolak hubungi
perawat K di puskesmas…, Puskesmas terdekat dari Bapak, ini nomor
telepon puskesmasnya : (0321) 554xx”
“Selanjutnya perawat K tersebut akan memantau perkembangan
Tn.Rselama di rumah”
TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien ( subjektif ) :
“Coba Bapak ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan tanda-
tanda orang yang mengalami masalah isolasi sosial”
“Selanjutnya bisa Bapak sebutkan kembali cara-cara merawat anak bapak
yang mengalami masalah isolasi sosial?”
Evaluasi perawat ( objektif ) :
“Bagus sekali pak, Bapak bisa menyebutkan kembali cara-cara perawatan
tersebut”
“Nanti kalau ketemu Tn.Rcoba Bapak/Ibu lakukan. Dan tolong sampaikan
kepada semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang sama”
b. Tindak lanjut klien ( apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah di lakukan :
“Bagaimana kalau kita bertemu tiga hari lagi untuk latihan langsung kepada
Tn.R?”
“Kita ketemu disini saja ya pak, pada jam yang sama.”
c. Kontrak yang akan datang :
 Topik : Menjelaskan cara merawat klien dengan isolasi sosial.
 Waktu : Menjelaskan kepada keluarga dalam waktu 30 menit
 Tempat : “diruangan rumah sakit”

Anda mungkin juga menyukai