PEMBAHASAN
Pelaksanaan asuhan keperawatan mengacu pada konsep dan teori yang sudah
ada dan teruji. Dalam BAB ini penulis mencoba membahas antara fakta, teori dan
opini yang ada, faktor penghambat dan faktor pendukung dalam pelaksanaan proses
asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada Senin tanggal 04 Desember 2017
pada Ny.S dengan Isolasi Sosial: menarik diri di Ruang Betet Rumah Sakit Jiwa Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang.
4.1 Pengkajian
Berdasarkan teori, etiologi yang menyebabkan isolasi sosial: Menarik diri
disebabkan oleh faktor presipitasi dan faktor predisposisi, yang termasuk faktor
presipitasi terjadinya isolasi sosial meliputi: Stressor Sosiokultural, Stressor
Psikologi, Penilaian terhadap stressor dan faktor predisposisi terjadinya isolasi
adalah faktor tumbuh kembang, faktor sosial budaya, Faktor biologis, dan Faktor
komunikasi dalam keluarga. Pada Kasus Ny.S ditemukan Faktor presipitasi yaitu
menurut klien, di bawa RSJ Dr. Radjiman Wideodiningrat Lawang karena berkelahi
dengan orang, senang menyendiri dan klien tidak senang diganggu.
Pada kasus Ny.S dengan masalah keperawatan adalah isolasi sosial: menarik diri,
terdapat kesesuaian antara teori tentang isolasi sosial: menarik diri dengan fakta yang
terjadi. Menurut, Budi Anna Keliat (2006) Isolasi sosial adalah suatu keadaan
dimana seseorang individu mengalami penurunan bahkan sama sekali tidak mampu
berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, pasien mungkin merasa ditolak, tidak
diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dan tidak
mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain. Menurut Fitria, Nita
(2010) tanda dan gejala kurang spontan, apatis (acuh terhadap lingkungan), ekspresi
wajah kurang berseri, tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri,
tidak ada atau kurang komunikasi verbal, mengisolasi diri, tidak atau kurang sadar
terhadap lingkungan sekitarnya, asupan makanan dan minuman terganggu, retensi
urin dan feses, aktivitas menurun, kurang energi, rendah diri.
Hal ini terjadi pada Ny.S yang mana berdasarkan data subjektif bahwa klien lebih
sering menyendiri, klien sukar tidur, wajah datar, kontak mata kurang.
Dilihat dari hasil teori dan opini didapatkan bahwa terdapat kesesuaian antara
keduanya, sesuai dengan yang ada pada teori bahwa klien suatu sikap di mana
individu menghindari diri dari interaksi dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia
kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk membagi