Anda di halaman 1dari 7

JKSP Volume 4 Nomor 1, Februari 2021

Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA


ISSN 2615-6571 (cetak), ISSN 2615-6563 (online)
Tersedia online di http://ojs.ukmc.ac.id/index.php/JOH

Pengaruh terapi Modalitas : Senam lansia Terhadap Depresi Pada Lansia di Panti Sosial
Lansia Harapan Kita Palembang

Effect of Modality Therapy: Elderly Gym to Depression in the Elderly at the Harapan Kita
Social Panti in Palembang

Ridwan 1, Indra Febriani 1


Program Studi D III Keperawatan Poltekkes Palembang
iwaninderalaya30@gmail.com
indrapebriani@gmail.com

Submisi: 19 September 2020; Penerimaan: 27 Januari 2020; Publikasi : 10 Februari 2021

ABSTRAK
Latar Belakang Salah satu kegunaan terapi Modalitas Senam lansia digunakan untuk seseorang yang
mengalami depresi, hasilnya mungkin akan berbeda jika lansia dilibatkan secara aktif dalam serangkaian
aktivitas senam yang dirancang secara khusus. Secara perlahan-lahan dan bertahap, kesedihan-kesedihan
lansia diatasi melalui pengembangan pengalaman rasa senang. Maka efektivitas terapi senam lansia
sebagai alat terapi akan terjadi jika terapis memiliki keterampilan yang memadai untuk menjadikan senam
sebagai sarana yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi Modalitas :
senam lansia terhadap Depresi pada lansia di Panti Sosial Lansia Harapan Kita Palembang 2020. Metode
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Exsperimen dengan desain penelitian yang digunakan adalah
rancangan ” one group pre test-pos test”. Sampel penelitian ini berjumlah 33 sampel dengan cara total
sampling yang memenuhi syarat, dan semuanya diukur penurunan Depresi sebelum dan sesudah senam
lansia. Pengaruh senam lansia terhadap penurunan Depresi pada lansia dengan menggunakan uji –test.
Hasil. Rata rata Depresi sebelum 15.67 pada 95% CI 13,74-17,59 menjadi 14.55, pada 95% CI 12,99-
16,10 serta Tingat Depresi pada Lansia terjadi penurunan Depresi Berat dari 7 orang menjadi 2 orang dari
uji statistik dari uji T-test didapatkan p-value 0.007 (<0,05), Kesimpulan bahwa senam pada lansia dapat
menurunkan tingkat Depresi pada Lansia di Panti Sosial Harapan Kita. Saran Diharapkan pada pihak
panti untuk lebih meningkatkan kegiatan atau aktifitas senam untuk menurunkan Depresi pada lansia
yang menderita Depresi.
Kata Kunci : Depresi, Senam, Lansia.

ABSTRACT

Background One of the therapeutic uses of the Elderly Gym Modality is used for someone who has
depression, the results may be different if the elderly are actively involved in a specially designed series
of exercise activities. Gradually elderly sadness are resolved through developing happy experiences. the
effectiveness of elderly gymnastics therapy as a therapeutic tool will occur if the therapist has sufficient
skills to make exercise the right tool. The purpose of this study was to determine the effect of therapy
modalities: elderly exercise on depression in the elderly at the Harapan Kita Social Home for the Elderly
in Palembang in 2020. This research method is a Quasi-Experimental research with the design used is a
"one group pre-test-post test" design. The sample was 33 samples by total sampling that met the
requirements, and all of them were measured the reduction of depression before and after exercise. The
effect of elderly exercise on depression reduction using the –test test. Result average depression before
15.67 at 95% CI 13.74-17.59 became 14.55, at 95% CI 12.99-16.10 and the Depression Level in the
Elderly depression from 7 people to 2 people from the statistical test of the test. The t-test result is a p-
value of 0.007 (<0.05). The conclusion is that exercise in the elderly can reduce the level of depression in
the elderly at the Harapan Kita Social Institution. Suggestion It is hoped that the orphanage will increase
the activity or exercise to reduce depression in the elderly who suffer from depression

Keyword : Depretion, Gym, Elderly.

149 | Ridwan, Indra Febriani: Pengaruh terapi Modalitas : Senam lansia Terhadap Depresi Pada Lansia di
Panti Sosial Lansia Harapan Kita Palembang
JKSP Volume 4 Nomor 1, Februari 2021

Pendahuluan namun sifatnya hanya sementara, Hasilnya


Saat ini kita telah memasuki era aging mungkin akan berbeda jika lansia dilibatkan
population, yang berarti jumlah lansia secara aktif dalam serangkaian aktivitas yang
mencapai lebih dari tujuh persen dari total dirancang secara khusus. Secara perlahan-
jumlah penduduk di Indonesia. Dimana lahan dan bertahap, kesedihan-kesedihan
terjadi peningkatan umur harapan hidup lansia diatasi melalui pengembangan
(UHH ) dan diikuti dengan peningkat pengalaman rasa senang. Maka, efektivitas
jumlah lansia. Prevalensi penyakit lansia terapi senam lansia sebagai alat terapi akan
mengalami peningkatan dari waktu ke terjadi jika terapis memiliki keterampilan
waktu. Hal ini dikarenakan kerentanan yang memadai untuk menjadikan senam
terhadap penyakit dan meningkatnya sebagai sarana yang tepat (Djohan, 2006).
disabilitas seiring dengan meningkatnya Berdasarkan studi pendahuluan yang
usia. Menurut data UHH Indonesia dilakukan oleh peneliti pada tahun 2019 hasil
mengalami peningkatan jumlah penduduk wawancara di Panti Sosial Lansia Harapan
lansia dari 18 juta jiwa (7,56%) pada tahun Kita Palembang diketahui jumlah lanjut usia
2010, meningkat menjadi 25,9 juta jiwa sebanyak 60 orang dengan distribusi 33
(9,7%) pada tahun 2019 dan diperkirakan orang lanjut usia laki-laki dan 27 orang
akan terus meningkat pada tahun 2035 lanjut usia perempuan.
menjadi 48,2 juta jiwa (15,77%) (Kemenkes Dari uraian diatas peneliti menganggap
RI, 2019). Sedangkan di kota Palembang bahwa terapi senam merupakan salah satu
UHH tahun 2010-2020 sebesar 73,81% tindakan keperawatan untuk penderita
(BPS Kota Palembang, 2018). depresi, dan jika mereka dilibatkan secara
Depresi pada lansia di sebabkan oleh perlahan – lahan dan bertahap, kesedihan
beberapa faktor di antaranya faktor biologi, mereka bisa diatasi melalui pengembangan
faktor genetik, dan faktor psikososial. Dari pengalaman senam yang diiringi musical,
beberapa kejadian depresi, pasien dengan begitu dapat mengurangi tingginya
mengungkapkan merasa tidak berguna, angka penderita depresi. Untuk itu, penulis
merasa putus asa, murung, dan kadang- tertarik melakukan penelitian terhadap
kadang mengeluh tidak dapat menangis dan Pengaruh Terapi Modalitas Terhadap
hampir semua pasien terdepresi (97%) Tingkat Depresi Lansia di Panti Sosial
mengeluh adanya penurunan energi yang Lansia Harapan Kita Palembang 2020
menyebabkan kesulitan melakukan. Bunuh Tujuan penelitian ini adalah untuk
diri lebih sering terjadi pada mereka yang mengetahui pengaruh terapi Modalitas :
mengalami gangguan perasaan (depresi). Senam Lansia terhadap Depresi pada lansia
Diperkirakan bahwa sekurang-kurangnya 80 di Panti Sosial Harapan Kita Kota
% dari penderita yang bunuh diri mengalami Palembang.
depresi; dan angka bunuh diri dikalangan
individu yang mengalami depresi adalah Metode Penelitian
antara 22 dan 36 kali lebih tinggi di Disain Penelitian berupa quasi experiment,
bandingkan dikalangan individu yang tidak dengan rancangan penelitian One-grup Pre
mengalami depresi (Semiun, 2006). test – post test.
Salah satu kegunaan terapi Modalitas Populasi dan Sampel, semua penghuni
Senam lansia digunakan untuk seseorang lansia yang berada di Panti Sosial Harapan
yang mengalami depresi, akan tetapi peran Kita Palembang sebanyak 60 orang.
musik dalam terapi senam lansia tentunya Sampel :
bukan seperti obat yang dapat dengan segera Seluruh penghuni Panti Sosial Lansia
menghilangkan rasa sakit, senam juga tidak harapan Kita Palembang yang memenuhi
dengan segera mengatasi sumber penyakit. Kriteria inklusi penelitian yaitu sebanyak 33
Sebagai contoh, bila kita memperdengarkan Orang lansia.
melakukan senam dengan diiringi rekaman
musik kepada penderita gangguan depresi, Kriteria inklusi tersebut adalah :
mungkin saja mereka dapat menikmati atau 1). Klien yang sudah masuk dalam
dapat merasakan perubahan suasana hati,

150 | Ridwan, Indra Febriani: Pengaruh terapi Modalitas : Senam lansia Terhadap Depresi Pada Lansia di
Panti Sosial Lansia Harapan Kita Palembang
JKSP Volume 4 Nomor 1, Februari 2021

kelompok Lansia
2). Tidak mengalami gangguan Tabel 1
komunikasi dan pendengaran Gambaran Responden
4). Kooperatif berdasarkan Jenis Kelamin.
5). Mampu berdiri, bejalan, serta Jenis Kelamin Frekwensi Prosentase
menggerakkan anggota ekstremitas. Laki Laki 14 42.4
6). Tak mengalami kecacatan anggota Perempuan 19 57.6
gerak atau mendertia sakit anggota Total 33 100
gerak
7). Bersedia menjadi responden dengan Berdasarkan karakteristik jenis kelamin
menandatangani informed consent responden pada tabel diatas diketahui bahwa
responden berjenis kemalin Perempuan
Tempat penelitian , Penelitian terbanyak yatu 57.6% sedangkan laki laki
dilaksanakan di Panti Sosial Lansia Harapan sebanyak 42.4%
Kita Palembang.
Metode pengumpulan data : pelaksanaan
pengumpulan data melaui metode Gambaran Responden berdasarkan Usia.
wawancara serta latihan senam lansia,
kepada partisipan dengan waktu 20 - 30 Tabel 2
menit, dilakukan pada pagi hari. Gambaran Responden berdasarkan Usia.
pelaksanaan dilaksanakan Senam lansia
selama 2 minggu, masing masing 3 kali Karakteristik Mean Min Max SD
seminggu. Usia (tahun) 66.97 52 – 85 8.51
Pengolahan data : setelah latihan dan
wawancara selesai dilakukan maka data Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa
yang telah terkumpul dilakukan beberapa rata rata Lansia dalam penelitian ini yang
proses tahapan, berupa : Pengeditan berada di Panti Sosial Lansia Harapan Kita
(editing), Pengkodean (coding) adalah sebesar 66.97 tahun dengan Standar
Pemprosesan ( Prossing), Pembersihan deviasi 8.51. Usia Minimum Lansia sebesar
(Cleanning). 52 tahun dan usia paling maksimum sebesar
Analisa data : dilakukan menggunakan 85 tahun
piranti Lunak Komputer melalaui
pengolahan data, kemudian dianalisa Gambaran tingkat stress (pre-test)
berdasarkan Analisis Univariate, analisis sebelum diberikan Senam Lansia.
Bivariat (t-test).
Tabel 3
Median Min - SD Mean 95 % CI
Max Gambaran Tingkat Stress Responden
Pre-test 14.00 7 – 27 5.424 15.67 13.74- Pre-test sebelum Senam
17.59

Dari tabel diatas didapat bahwa rata rata


Hasil dan Pembahasan tingkat stress responden sebelum diberikan
HASIL senam lansia adalah 15.67 dimana angka
tersebut memnuhi kriteria nilai pengukuran
tingkat strees responden (95%CI ; 13.74 –
Gambaran Responden berdasarkan Jenis 17.59), Median 14.00 dengan standar deviasi
Kelamin. 5.424.
Karakteristik jenis kel amin responden Nilai tingkat stress terendah 7 dan tertinggi
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 27 dari estimasi interval dapat disimpulkan
bahwa 95% diyakini tingkat stress adalah
antara 13.74 – 17.59.
Tabel.4
Gambaran Responden berdasarkan Tingkat

151 | Ridwan, Indra Febriani: Pengaruh terapi Modalitas : Senam lansia Terhadap Depresi Pada Lansia di
Panti Sosial Lansia Harapan Kita Palembang
JKSP Volume 4 Nomor 1, Februari 2021

Depresi Sebelum test


Tingkat Jumlah Prosentase Selanjutnya dilakukan Uji Normalitas
Ringan 6 18.2 dengan menggunakan Uji Kolmogorov-
Sedang 20 60.6 Smirnov.
Berat 7 21.2
Jumlah 33 100 Tabel 7
Gambaran Uji Normalitas dengan
Dari Tabel diatas Penghuni Panti sosial menggunakan
sebelum dilakukan senam lansia paling Uji Kolmogorov-Sminov.
banyak menderita depresi ringan sebesar Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
60.6 % Statistik df sig statistik df sig
Pre- .143 33 .084 .950 33 .136
Tabel.5 test
Gambaran Responden berdasarkan Tingkat Post .124 33 .200 .951 33 .141
test
Tingkat Jumlah Prosentase
Ringan 6 18.2 Sebelum dilakukan analisa data bivariat.,
Sedang 25 75.6
peneliti terlebih dahulu melakukan uji
Berat 2 6.1
Jumlah 33 100
normalitas menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnova setelah didapatkan data
Depresi Sesudah test
berdistribusi normal maka uji analisis data
menggunakan Uji Parametrik yaitu Uji t
Dari Tabel diatas Penghuni Panti sosial
berpasangan (paired t-test).
sesudah dilakukan senam lansia paling
Dari tabel diatas bisa kita lihat data
banyak menderita depresi ringan sebesar
terdistribusi secara Normal, karena signikan,
75.6 %
artinya nilai signifikan lebih besar dari 0,05
n Mean SD t 95% p
CI value maka data tersebut dikatakan Normal.
Pre 33 1.121 2.219 2.90 .335 – .007
3 1.908 Tabel 8
test
- Efektifitas Pemberian Senam Lansia
Post terhadap Depresi di PSHK Palembang
Tes

Gambaran tingkat Stress setelah (Post- Tabel 8 menunjukkan tingkat Depresi


test) diberikan senam lansia. terhadap perubahan tingkat stress pada
Tabel 6 Lansia yang mengalami sebelum dan
Gambaran Tingkat Stress Responden Post- sesudah diberikan senam lansia yaitu 1.121
test sesudah Senam dengan standar deviasi 2.2219. Bersadarkan
hasil uji statistik dari uji T-test didapatkan p-
Median Min-max SD Mean 95 % CI value 0.007 (<0,05) berarti senam lansia
Post-test 14.00 6-22 4.388 14.55 –
12.99 berpengaruh terhadap penurunan stress
16.10
Depresi Lansia di Panti Sosial Harapan Kita
Dari tabel diatas didapat bahwa rata rata Palembang
tingkat stress responden sesudah diberikan
senam lansia adalah 14.55 dimana angka PEMBAHASAN.
tersebut memnuhi kriteria nilai pengukuran Karakteristik responden
tingkat strees responden (95%CI ; 12.99 – Berdasarkan hasil penelitian, dapat
16.10), Median 14.00 dengan standar diketahui jumlah responden perempuan 19
deviasi 4.38. orang (57.6%) sedangkan laki laki 14 orang
Nilai tingkat stress terendah 6 dan tertinggi (42.4%), rata rata berusia 66,97 tahun
22 dari estimasi interval dapat disimpulkan dengan usia minimal 52 tahun dan maksimal
bahwa 95% diyakini tingkat stress adalah 85 tahun. Pada penelitian sebelum dilakukan
antara 12.99 – 16.10 . senam lansia didapat, lansia yang

152 | Ridwan, Indra Febriani: Pengaruh terapi Modalitas : Senam lansia Terhadap Depresi Pada Lansia di
Panti Sosial Lansia Harapan Kita Palembang
JKSP Volume 4 Nomor 1, Februari 2021

mengalami depresi ringan sebanyak 6 orang instruktur yang mengajaknya untuk


(18,2%) depresi sedang 20 orang (60.6%) melakukan gerkan senam sehingga kondisi
dan yang depresi berat 7 orang (21.2%). seperti itu cepat merasakan bosan, kegiatan
Sedangkan setelah dilakukan senam lansia yang umum dilakukan adalah sering duduk
dengan depresi ringan sebanyak 6 orang duduk dan santai didalam panti (ruangan
(18.2%) depresi ringan sebanyak 25 orang kamar ) sehingga kurang memberikan efek
(75.6%) dan depresi berat sebanyak 2 orang rekreatif bagi lansia.
(6.1%) Setelah diberikan perlakuan berupa
Semua lansia sudah berada di Panti senam lansia pada pagi hari sekitar pukul
Sosial Harapan Kita sudah lebih dari satu 08.30 sampai 09.00 WIB terjadi perubahan
tahun, sehingga sudah menyatu dengan kebiasan lansia yang menjadi responden
para lansia lain dan kegiatan kegiatan di penelitian ini, dari yang hanya duduk duduk
Panti baik kegiatan kumpul bersama, senam, atau santai dikamar, maka diajak bergerak
maupun ibadah. Keterlibatan lansia dalam mengikuti senam lansia yang membuat
kegiatan kegiatan dipanti membuat lansia mereka bergembira, sambil merelaksasi otot
sudah bisa menyesuaikan diri dengan otot, dan timbul rasa senang dari lansia
keadaan sebelum dipanti dan sesudah disamping melakukan senam juga bisa
menjadi penghuni Panti Sosial Harapan bercengrama dengan sesama lansia lain.
Kita, Lansia yang tinggal di Panti karena Intervensi yang diberikan peneliti
sudah tidak memiliki keluarga sehingga di untuk penurunan tingkat stres adalah senam
Panti mereka merasakanmemiliki keluarga lanjut usia. Apabila orang melakukan senam,
baru, sehingga depresi yang mereka rasakan peredaran darah akan lancar dan
tidak begitu berat walaupun ada beberapa meningkatkan jumlah volume darah.
lansia yang merasakan depresi berat. Sehingga terbentuk hormone endofrin yang
Tingkat Depresi sebelum dan sesudah dapat menimbulkan rasa gembira, rasa sakit
diberikan senam lansia. Hasil penelitian hilang, adiksi (kecanduan gerak) dan
menunjukkan bahwa sebelum dilakukan menghilangkan depresi. Dengan mengikuti
perlakuan sebelum dilakukan senam lansia senam lansia efek minimalnya adalah lansia
didapat, lansia yang mengalami depresi merasa berbahagia, senantiasa bergembira,
ringan sebanyak 6 orang (18,2%) depresi bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar
sedang 20 orang (60.6%) dan yang depresi (Astari dan Swedarma, 2013). Hal ini sejalan
berat 7 orang (21.2%). Sedangkan setelah dengan penelitian Ropikah Ningsih (2018)
dilakukan senam lansia dengan depresi di di Panti Sosial Tresna Werdha
ringan sebanyak 6 orang (18.2%) depresi Batusangkar mengatakan bahwa senam
ringan sebanyak 25 orang (75.6%) dan lanjut usia dapat menurunkan tingkat depresi
depresi berat sebanyak 2 orang (6.1%) .Selain itu penelitian yang dilakukan oleh
sehingga didapat yang Depresi Sedang naik Anita di Panti Sosial Tresna Werdha Budi
menjadi dari 25 orang (75.6%) dan yang Sejahtera Provinsi Kalimantan Selatan
mengalami Depresi berat turun dari 7 orang Banjarbaru tahun (2017) menyatakan senam
menjadi 2 orang (6.1%). dan tertawa dapat meningkatkan substansi
Selanjutnya dilakukan Uji yang meningkatkan mood dan mengurangi
Kolmogorof-Sminov dan didapat hasil kecemasan pada pasien depresi.
bahwa kedua variabel berdistribusi Normal Dari penelitian diatas dapat diartikan senam
sehingga dilanjutkan uji menggunakan Uji t- lanjut usia dapat mengurangi tingkat stres
test. Dari hasil analisis data didapat nilai p- maupun depresi, menghilangkan kecemasan
value 0,007 menunjukkan bahwa terdapat dan meningkatkan mood, sesuai dengan teori
perbedaan tingkat depresi yang bermakna yang menyatakan senam lansia dapat
sebelum dan sesudah diberikan senam menghilangkan kecemasan, menurunkan
lansia. tingkat depresi/stres, selain itu juga
Adanya perbedaan ini karena adanya bermanfaat untuk kesehatan fisik lansia
aktivitas responden melakukan senam, tersebut.
sebelum nya responden jarang melakukan
senam dikarenakan jarang ada petugas atau

153 | Ridwan, Indra Febriani: Pengaruh terapi Modalitas : Senam lansia Terhadap Depresi Pada Lansia di
Panti Sosial Lansia Harapan Kita Palembang
JKSP Volume 4 Nomor 1, Februari 2021

Kesimpulan Dan Saran


Setelah dilakukannya penelitian tentang Referensi
Pemberian Senam Lanjut Usia terhadap
Lansia di Panti Sosial Harapan Kita dapat Arikunto, S. (2007) Prosedur Penelitian
disimpulkan bahwa , Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Hasil penelitian tingkat stres sebelum PT.Rineka Cipta
diberikan senam lanjut usia (pre-test). Atikah dan Anggriyana (2010) Senam
lansia yang mengalami depresi ringan kesehatan. maha medika: jokjakarta
sebanyak 6 orang (18,2%) depresi sedang Astari, P. D., Adiatmika I. P. G. dan
20 orang (60.6%) dan yang depresi berat 7 Swedarma, K. E. (2013). Pengaruh
orang (21.2%). Setelah dilakukan senam Senam Lansia terhadap Tekanan
lansia dengan depresi ringan sebanyak 6 Darah Lansia dengan Hipertensi pada
orang (18.2%) depresi ringan sebanyak 25 Kelompok Senam Lansia di Banjar
orang (75.6%) dan depresi berat sebanyak Kaja Sesetan Denpasar Selatan.
2 orang (6.1%). Senam lanjut usia efektif Coping Ners. Vol. 1. No. 1. Januari-
terhadap penurunan tingkat Depresi usia Juni 2013
lanjut di Pansi Sosial Harapan Kita Anita, Pengaruh terapi senam tawa terhadap
Palembang. tingkat depresi pada lansia di panti
sosial tresna werdha budi sejahtera
Hasil peneleitian ini dapat kami sarankan ; provinsi kalimantan selatan
Petugas kesehatan di Panti Sosial Harapan banjarbaru tahun 2017, Fakultas
Kita khususnya perawat dalam Keperawatan & Ilmu Kesehatan,
memberikan asuhan keperawatan Universitas Muhammadiyah
hendaknya memperhatikan kebutuhan Banjarmasin)
psikologis disamping kebutuhan Bandiyah, S. (2009) Lanjut Usia dan
fisiologisnya, karena kedua hal tersebut Keperawatan Gerontik. Yogjakarta :
saling berhubungan dan saling Nuha Medika
mempengaruhi. Juga disarankan para BPS Kota Palembang, 2018. Profil Lansia di
lansia lebih dilibatkan dalam aktifitas fisik Kota Palembang 2018.
selain dari yang sudah dilakukan selama Bustan, (2007) Epidemologi Penyakit Tidak
ini, dapat juga diadakan diskusi tentang Menular. Jakarta : PT.Rineka Cipta
permasalahan yang dialami Hastono, Sutanto Priyo. Analisis Data
(curhat)/konseling. Sementara untuk Kesehatan. FKM UI 2007
responden / lansia diharapkan untuk Maram, et all (2012) Mengenal usia lanjut
dapat selalu mempraktekkan kembali dan keperawatannya.jakarta : Salemba
senam ini agar tubuh tetap bugar, Medica
menghilangkan pemikiran-pemikiran Mohammad Rizal. (2016). Pengaruh Senam
negatif, sehingga lansia pun menjalani Bugar Lansia Terhadap Kualitas
kehidupan tuanya dengan lebih bahagia. Hidup Lansia Usia 60 Tahun Keatas
Di Posyandu Lansia Karang Werdha
Ucapan Terima Kasih Kedurus Surabaya. Jurnal Kesehatan
Penulis mengucapkan terima kasih Olahraga Universitas Negeri Surabaya
kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Notoatmodjo, S (2010) Metodologi
Palembang yang telah memberikan penelitian kesehatan. Jakarta :
dukungan dana terhadap Penelitian ini. PT.Rineka Cipta
Nugroho, W. (2008) Keperawatan gerontik,
Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian
edisi 2. Jakarta : EGC
Kepada Masyarakat Poltekkes (2008) Keperawatan gerontik
Kemenkes Palembang. Pimpinan Panti dan geriatrik, edisi 3. Jakarta : EGC
Sosial Lansia Harapan Kita Palembang Nursalam, (2007). Konsep dan penerapan
serta Enumerator yang terlibat dalam metodologi penelitian ilmu
kegiatan ini sehingga dapat berjalan keperawatan : peoman skripsi, tesis
dengan baik dan lancar. dan instrument penelitian

154 | Ridwan, Indra Febriani: Pengaruh terapi Modalitas : Senam lansia Terhadap Depresi Pada Lansia di
Panti Sosial Lansia Harapan Kita Palembang
JKSP Volume 4 Nomor 1, Februari 2021

keperawatan. Jakarta : salemba


medika. Dyanmalida, (2011) Faktor yang
Poerwadi. 2002. (0nline). Konsep Lanjut mempengaruhi tingkat kemandirian
Usia. Diakses 28 Nov 2019 jam 09.20 lansia. (http://.blogspot.com diakses 2
wib Desember 2019)
Stanley, M. (2011) Keperawatan Gerontik, Skunda, S. (2008) Sejarah dan
(Edisi2) Jakarta : EGC. perkembangan olahraga senam.
Tambunan, et al. (2011) Panduan (http:www.scribd.com. diakses 6
pemeriksaan fisik bagi mahasiswa Desember 2019).
keperawatan. Jakarta. Salemba Suparyanto, (2010) Konsep Lanjut Usia. 2
medika. Desember 2019).

155 | Ridwan, Indra Febriani: Pengaruh terapi Modalitas : Senam lansia Terhadap Depresi Pada Lansia di
Panti Sosial Lansia Harapan Kita Palembang

Anda mungkin juga menyukai