Anda di halaman 1dari 8

PERBEDAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) DENGAN MODEL

INTERPERSONAL DAN MODAL PSIKODRAMA TERHADAP PERUBAHAN


DEPRESI LANSIA BALAI RESOS ANAK “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN
UNIT PELAYANAN LANJUT USIA WENING WARDOYO UNGARAN

Nining Febriana*), Eko Susilo**), Dewi Puspita***)

*) Alumnus Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran


**) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
***) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

ABSTRAK

Menjadi tua adalah proses natural yang diikuti dengan penurunan fungsi fisik,
intelektual, kognitif, emosional maupun sosial. Karena itu lansia adalah kelompok yang
beresiko tinggi mengalami depresi sebagai dampak dari penurunan fungsi-fungsi tersebut
yang akan mempengaruhi kualitas hidup lansia. Hal ini perlu mendapat perhatian karena kita
mengharapkan lansia dapat terus produktif dan mandiri.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan TAK model Interpersonal dan model
Psikodrama dalam perubahan depresi lansia di unit pelayanan lanjut usia wening wardoyo
ungaran Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experiment. Populasinya adalah semua
lansia yang mengalami depresi (ringan, sedang) pada bulan januari-februari 2015. Sampel
yang diambil adalah 30 lansia yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan Inventaris Depresi Beck. Data dianalisis dengan uji statistik uji T
dengan tingkat kemaknaan p≤ 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan TAK model Interpersonal dan model
Psikodrama. Dalam hal ini di temukan nilai TAK Model interpersonal lebih tinggi di
bandingkan TAK model psikodrama dengan nilai signifikansi p≤0,005, Hasil uji statistik
dengan uji independent t test didapatkan nilai p value 0,240>α 0,05 , berarti tidak ada
perbedaan skor depresi setelah dilakukan TAK interpersonal atau psikodrama.
Perlu melakukan TAK secara rutin untuk mengatasi masalah depresi pada lansia di
unit pelayanan lanjut usia wening wardoyo ungaran,perawat dan pengasuh di unit pelayanan
lanjut usia diharapkan lebih peka terhadap tanda-tanda depresi lansia.
ABSTRACT

Being old is a natural process that is followed by the decline of physical, intellectual,
cognitive, emotional and social functions. Because the elderly is a group at high risk for
depression, as a result, the decline in these functions will affect the quality of life of the
elderly. This deserves attention because we expect the elderly can continue to be productive
and independent.
This study was conducted to see the differences of activity group therapy (TAK) of
interpersonal and psychodrama model toward changes of depression This study used quasy
experiment design. The population was all the elderly with depression (mild, moderate) in
January-February 2015. The samples were 30 elderly who met the inclusion criteria. Data
collecting was performed by using the Beck Depression Inventory. The were analyzed by
statistical test of T test with the significance level p≤ 0.05.
The results showed no difference of TAK using interpersonal model and psychodrama
model of. In this case the value found that TAK using interpersonal model was higher than
psychodrama model with significance value p≤0,005, The test results of the statistical test
with independent t test obtained p value 0.240> α of 0.05, meaning there was no difference in
depression scores after doing TAK using interpersonal or psychodrama.
It needs to do TAK on a regular basis to address the problem of depression in the
elderly in elderly care unit Wening wardoyo Ungaran. nurses and caregivers in elderly care
units are expected to be more sensitive toward the signs of depression in elderly.

Keywords : Elderly, TAK Using Interpersonal model, TAK Using psychodrama model,
Depression

PENDAHULUAN benar dapat memperburuk kondisi depresi


pada lansia.
Menjadi tua adalah suatu proses Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
natural dan kadang-kadang tidak tampak (TAKS) dengan model Interpersonal yang
mencolok. Pada proses menua ini terjadi terbukti berpengaruh terhadap penurunan
kemunduran baik fungsi fisik, intelektual, tingkat depresi pada lansia (Ida Ayu
kognitif, emosional maupun sosial. Kadek, 2002), diharapkan dapat
Walaupun demikian, lansia diharapkan dikembangkan dengan model lain
tetap dapat terus produktif dan mandiri sehingga alternatif pilihan semakin
dalam mengisi sisa-sisa hidupnya, maka bervariasi. Salah satu model TAK yang
sangatlah penting diperhatikan faktor belum pernah digunakan adalah model
kesehatan pada lansia baik fisik maupun Psikodrama yang menggunakan metode
psikologis. dramatik spesifik untuk menggali masalah
Menurut Hawari (2009) masalah jiwa emosional. Namun Terapi Aktifitas
(psikologis) yang paling menonjol saat ini Kelompok model Interpersonal dan model
pada lansia adalah trauma psikis di masa Psikodrama dalam menurunkan depresi
lalu dan depresi. Depresi yang terjadi lansia di Unit Rehabilitasi Wening
adalah dampak negatif terjadinya Wardoyo masih belum jelas.
penurunan fungsi-fungsi pada lansia. Menurut WHO, depresi adalah
Selain itu stres lingkungan dan masalah yang serius karena merupakan
menurunnya kemampuan beradaptasi juga urutan keempat penyakit di dunia.
sering menyebabkan depresi (Cammen Gangguan depresi sering ditemui pada
V.D, 1999). Bila tidak disikapi dengan lansia. Prevalensi selama kehidupan, pada

2 Perbedaan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Model Interpersonal dan Psikodrama terhadap Perubahan Depresi
Lansia di Unit Pelayanan Lanjut Usia Wening Wardoyo Ungaran
wanita 10%-20% dan pada laki-laki 5%- mengalami gangguan jiwa ringan seperti
12%. Sekitar 15% penderita depresi depresi dan perlu menjalani pengobatan
melakukan usaha bunuh diri. Walaupun dari RSJ. Dari hasil wawancara dengan
depresi lebih sering terjadi pada wanita, pihak Unit Rehabilitasi Sosial Wening
kejadian bunuh diri lebih sering terjadi Wardoyo Ungaran, sekitar 70 orang lansia
pada laki-laki, terutama lelaki usia muda mengalami depresi yang tidak
dan usia tua (Stuart, 2006). membutuhkan pengobatan rutin dari RSJ.
Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Wawancara juga dilakukan terhadap 14
sangat efektif mengubah perilaku, karena orang lansia dimana terdapat 9 orang lansia
didalam kelompok terjadi interaksi antara yang mengalami depresi dengan keluhan
satu dengan yang lain, saling pengaruh- merasa tidak berdaya, tidak berguna
mempengaruhi, saling tergantung dan dengan kondisi fisik saat ini seperti
terjalin satu persetujuan norma kelompok pendengaran dan penglihatan yang sudah
yang dialami bersama. Dalam kelompok menurun, malas mengikuti aktivitas dan
akan terbentuk suatu sistem sosial yang sosialisasi dengan lansia lain.
khas yang selain terjadi interaksi, juga
interelasi, interdependensi dan saling Rumusan Masalah
membagi tujuan dan norma yang sama Adakah perbedaan TAK model
( Stuart & Lararia, 2001 ). Pada pasien Interpersonal dan TAK model Psikodrama
depresi dapat sembuh dan berfungsi terhadap perubahan penurunan depresi
dengan baik bila di terapi dengan adekuat lansia?
dan mendapat dukungan dari lingkungan
atau keluarganya. Dukungan sosial di panti Tujuan Penelitian
merupakan predikator bagi munculnya Menjelaskan perbedaan TAK model
kesepian dan depresi (Fressman & Lester, Interpersonal dan TAK model Psikodrama
2000). Pemberian TAK sebagai bentuk pada penurunan depresi lansia.
interaksi yang dapat menghasilkan
dukungan dari lingkungan bagi lansia yang Manfaat Penelitian
mengalami depresi. Salah satu model TAK Memberi masukan bagi staf Unit
yang relevan dengan kondisi depresi Rehabilitasi Wening Wardoyo Ungaran
adalah model Psikodrama. Model dalam memberikan asuhan keperawatan
Psikodrama ini menggunakan metode yang tepat serta berbasis fakta untuk
dramatik spesifik untuk menggali masalah mengembangkan TAK (terapi aktivitas
emosional seseorang (Kaplan & Sadock, kelompok ) dengan model interpersonal
1997). Karena itu peneliti menggunakan dan psikodrama untuk penurunan defresi
model Psikodrama ini untuk melihat pada lansia
penurunan depresi pada lansia. Hasilnya Menjadi bahan awal penelitian terkait
akan di bandingkan dengan model untuk diadakannya penelitian lanjutan
interpersonal sehingga dapat diketahui yang lebih mendalam tentang keefektifan
model mana yang lebih bagus diterapkan terapi aktivitas kelompok dengan model
untuk menurunkan depresi lansia. interpersonal dengan psikodrama pada
Berdasarkan hasil studi pendahuluan penurunan defresi pada lansia
yang dilakukan peneliti di balai resos Anak
“Wira adhi karya” Ungaran Unit pelayanan BAHAN DAN CARA
lanjut usia Wening wardoyo Ungaran,
Provinsi Jawa Tengah, jumlah lansia yang Desain Penelitian
tinggal di Unit Rehabilitasi Sosial yang Dalam penelitian ini peneliti
tercatat hingga bulan oktober ini adalah 92 menggunakan desain Quasy Exsperiment
orang lansia. Dalam catatan medis (Two-Group Pre – Post Test Design).
poliklinik tercatat 9 orang lansia yang Kedua kelompok eksperimental diberikan

Perbedaan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Model Interpersonal dan Psikodrama terhadap Perubahan Depresi 3
Lansia di Unit Pelayanan Lanjut Usia Wening Wardoyo Ungaran
pre tes terlebih dahulu sebelum dilakukan merupakan statistik parametris,
intervensi, kemudian setelah diberikan dimanfaatkan untuk menguji hipotesis
intervensi dilakukan post-tes untuk komparatif rata-rata dua sampel bila
mengetahui perubahan setelah dilakukan datanya berbentuk interval atau ratio.
intervensi. Sampel-sampel independent bila terdapat
dua kelompok yang terpisah.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di unit HASIL PENELITIAN
pelayan lanjut usia Wening Wardoyo
Ungaran, kabupaten Semarang pada Analisis univariat
tanggal 26 januari – 05 februari 2015. Tingkat depresi sebelum dilakukan TAK
interpersonal dan psikodrama pada lansia
Populasi, Sampel dan Sampling Tabel 1.
Populasi Nilai rerata depresi sebelum dilakukan TAK
Populasi penelitian ini adalah semua interpersonal dan psikodrama
lansia yang berada di Panti unit rehabilitasi Variabel N Mean SD Min-
sosial wening wardoyo yang mengalami maks
depresi dengan jumlah 70 orang lansia. Tingkat 15 11.53 3.31 5-15
depresi
sebelum TAK
Sampel interpersonal
Peneliti menggunakan 15 orang untuk Tingkat 15 11.53 3.31 5-15
TAK model interpersonal dan 15 orang depresi
untuk TAK model psikodrama. sebelum TAK
Pada penelitian ini tehnik sampling psikodrama
yang digunakan adalah purposive
sampling yaitu didasarkan pada suatu Tingkat depresi sesudah dilakukan TAK
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh interpersonal dan psikodrama pada lansia
peneliti sendiri berdasarkan ciri-ciri atau Tabel 2.
sifat populasi yang sudah diketahui Nilai rerata depresi sesudah dilakukan TAK
sebelumnya interpersonal dan psikodrama
Variabel N Mean SD Min-
Analisis data maks
Tingkat depresi 15 9,13 3.02 4-13
Analisis univariat sesudah TAK
Analisis univariat dilakukan dengan interpersonal
tujuan untuk menggambarkan tiap variabel Tingkat depresi 15 10,47 3.06 5-14
yang diteliti secara terpisah dengan cara sesudah TAK
membuat tabel distribusi frekuensi dari psikodrama
masing-masing variabel. Variabel yang
dianalisis adalah perubahan depresi Analisis Bivariat
sebelum dan sesudah diberikan terapi Perbedaan tingkat depresi sebelum dan
aktivitas kelompok dengan model sesudah dilakukan TAK interpersonal
interpersonal dan psikodrama. Tabel 3.
Perbedaan tingakat depresi sebelum dan sesudah
dilakukan TAK interpersonal
Analisis bivariat Variabel Mean T P value
Analisis data perbedaan terapi Tingakat depresi
aktivitas kelompok sebelum dan sesudah sebelum TAK 11.53 9.43 0,000
perlakuan interpersonal dan perlakuan interpersonal
psikodrama pada responden yang Tingkat depresi
sesudah TAK 9.13
mengalami depresi. Penelitian ini interpersonal
menggunakan T-Test Independent yang

4 Perbedaan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Model Interpersonal dan Psikodrama terhadap Perubahan Depresi
Lansia di Unit Pelayanan Lanjut Usia Wening Wardoyo Ungaran
Perbedaan tingkat depresi sebelum dan menyesuaikan diri pada lingkungan
sesudah dilakukan TAK psikodrama baru.Kondisi ini dapat menyebabkan
Tabel 4. perasaan tertekan, kesedihan dan
Perbedaan tingkat depresi sebelum dan sesudah keputusasaan (Keliat, 2006).
dilakukan TAK psikodrama
Variabel Mean T P value
Tingkat depresi lansia sesudah dilakukan
Tingkat depresi
sebelum TAK 11.53 5,87 0,000 TAK interpersonal dan psikodrama
psikodrama Untuk menurunkan tingkat depresi
Tingkat depresi yang dialami lansia, peneliti memberikan
sesudah TAK 10,47 intervensi berupa dinamika kelompok
psikodrama menggunakan TAK Interpersonal dan TAK
Psikodrama dengan frekuensi dan jangka
Perbandingan TAK model Interpersonal waktu yang telah ditentukan. Secara umum
dan model Psikodrama pada perubahan setelah dilakukan intervensi TAK, tingkat
depresilansia. depresi yang dialami responden mengalami
Tabel 5. perubahan yakni 73% depresi sedang,
Perbandingan TAK model Interpersonal dan model
Psikodrama pada perubahan depresi lansia. 23,3% depresi ringan, dan 3,3% depresi
Variabel Mean T P value minimal. Hal ini terjadi karena TAK
Tingkat depresi merupakan terapi yang bertujuan
sesudah TAK 9,13 -1.2 0,240 mengubah perilaku klien dengan
interpersonal memanfaatkan dinamika kelompok.
Tingkat depresi
Lebih spesifik, peneliti ingin
sesudah TAK 10,47
psikodrama mengidentifikasi perbedaan antara
penggunakan TAK Interpersonal dan TAK
PEMBAHASAN Psikodrama secara signifikan, untuk
mengetahui hal ini peneliti menggunakan
Analisis Univariat statistik yang menunjukkan bahwa terdapat
Tingkat depresi lansia sebelum dilakukan perbedaan mean atau rerata tiap kelompok,
TAK interpersonal dan psikodrama yaitu pada kelompok perlakuan 1 (TAK
Berdasarkan teori yang ada bahwa, Interpersonal) nilainya 9,13 dimana lebih
depresi merupakan gangguan alam rendah dari kelompok perlakuan 2
perasaan ditandai dengan kemurungan dan (Psikodrama) yaitu 10,47. Uji perbedaan
kesedihan yang mendalam dan ini kemudian dilanjutkan dengan uji untuk
berkelanjutan sehingga hilangnya gairah mengetahui kemaknaan atau signifikansi
hidup (Hawari, 2001).Depresi sering antara dua model intervensi yang diberikan
ditemukan pada lansia dan merupakan dengan hasil nilai t hitung -1.200 < nilai t
masalah serius karena menempati urutan tabel 2,048 pada df 28 dengan probabilitas
keempat penyakit di dunia (Stuart, 2006). 0,05. Ini menunjukkan bahwa TAK
Dari penelitian yang telah dilakukan pada interpersonal lebih berpengaruh terhadap
30 responden bahwa 80% responden perubahan depresi pada lansia dibanding
mengalami depresi sedang, sedangkan TAK psikodrama karena pada dasarnya
sisanya mengalami depresi ringan. pada TAK interpersonal, susunan
Hal ini sesuai dengan teori yang kepribadian digambarkan melalui
mengatakan bahwa lansia mengalami hubungan interpersonal dalam kelompok,
kesulitan dalam meninggalkan rumah intraksi dalam kelompok dapat dipandang
lamanya yang selama ini ditempati sebagai proses sebab akibat,dimana
bersama-sama orang-orang yang perasaan dan tingkah laku orang lain,faktor
dicintainya yang tentu saja mempunyai paling penting dalam perkembangan
kenangan manis. Selain itu sikap kepribadian individu dan perilaku
konservatif lansia menambah sulit untuk hubungan orang dengan orang lain.

Perbedaan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Model Interpersonal dan Psikodrama terhadap Perubahan Depresi 5
Lansia di Unit Pelayanan Lanjut Usia Wening Wardoyo Ungaran
Hinkle (2008)menyebut ini "belajar
Analisis Bivariat paralel" proses yang profesional konseling
Perbedaan tingkat depresi sebelum dan belajar melalui pemberlakuankelompok
sesudah dilakukan TAK interpersonal dan menghargai belajar dari sudut pandang
TAK interersonal merupakan salah klien.
satu cara untuk memberikan terapi bagi Literatur terbaru membahas
lansia yang mengalami depresi. Lansia penggunaan psikodrama dalam praktek
dilibatkan dalam kegiatan terapi secara klinis dan menggambarkan kemanfaatan
aktif, sehingga dengan kegiatan tersebut untuk praktek klinis dan pendidikan
tanpa mereka sadari mereka telah pekerjaan sosial.Masalah terapi menonjol
memberikan terapi terhadap dirinya terkait dengan penggunaanpsikodrama
sendiri.terapi bagi lansia depresi memiliki sebagai modalitas pengobatan adalah
manfaat antara lain lansia telah menjalani tentang ketakutan klien untuk
program secara teratur untuk melakukan mengungkapkan masalah mereka.
skrining depresi, kegiatan TAK di sediakan Untukmembantu klien memahami
dalam kegiatan khusus oleh penyedia pentingnya pengaturan terapi dalam
perumahan perawatan untuk mengurangi kelompok, setiap anggota kelompok,
mereka dari faktor risiko depresi. Lansia termasukdokter, berpartisipasi dalam
juga harusmemastikan untuk memiliki psikodrama untuk memvisualisasikan
hidup yang lebih sehat dan lebih bahagia di proses faktor kehidupan bagaimana
lembaga, jika penyedia layanan kesehatan pengaruh bisadiperiksa. Garfield (2003)
akaningin meningkatkan status kesehatan menunjukkan bahwa analisis kekuatan
mental lansia (Normala, et al, 2014). hidup yang terbaik terungkap ketika
berorientasi.
Perbedaan tingkat depresi sebelum dan
sesudah dilakukan TAK psikodrama Perbandingan TAK model Interpersonal
Psikodrama adalah teknik psikoterapi dan model Psikodramapada perubahan
yang bertujuan untuk membimbing pasien depresi lansia.
dalam mengekspresikan hidup Berdasarkan hasil temuan penelitian
merekapengalaman melalui dramatis. Ini ini, di lihat dari Mean TAK Interpersonal
adalah teknik klinis yang juga dapat memiliki pengaruh lebih baik
meningkatkan keterampilan klinis. dibandingkan Psikodrama untuk
Menurut Avrahami (2003), psikodrama mengurangi kejadian depresi karena
berfokus pada "protagonis," atau karakter keunggulan dari interpersonal lebih
drama,untuk mengeksplorasi masalah meningkatkan harga diri kemampuan
kehidupan, konflik, bisnis yang belum berintraksi dengan orang lain, kemampuan
selesai, dan perilaku maladaptif di depan berkomunikasi dengan orang lain lebih
kelompokpeserta didik atau pasien. cepat yang membuat lansia tidak merasa
Psikodrama telah terbukti sukses karena kesepian atau tidak memiliki teman, Sesuai
berorientasi aksi(Dayton & Nicholas, dengan penelitian yang dilakukan oleh
2009) dan menawarkan diskusi setiap sesi oleh Ida Ayu Kadek tahun 2002 di Panti
antara terapis dan protagonis(dimainkan Werda Nirwana Puri Samarinda yang
oleh klien) (Avrahami, 2003; Drakulic, menyatakan bahwa TAK model
2010). Jenkyns (2008) menunjukkan Interpersonal memberikan perubahan
bahwa psikodramadapat digunakan sebagai kearah yang lebih baik terhadap penurunan
alat pengawasan, karena merupakan tingkat depresi lansia.
"pekerjaan proyektif" pendekatan yang Keandalan mengacu bahwa orang bisa
mendorong para profesionaluntuk tanpa syarat percaya bahwa sahabat
bertindak atau mengamati situasi mereka akan terus mengambil tanggung
kehidupan yang relevan dengan klien. jawab dan merawat mereka. Kelompok

6 Perbedaan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Model Interpersonal dan Psikodrama terhadap Perubahan Depresi
Lansia di Unit Pelayanan Lanjut Usia Wening Wardoyo Ungaran
responden membuat peningkatan yang luar Penggunaan model TAK hendaknya
biasa dalam hasil setelah proses penelitian. disesuaikan dengan keadaan panti dan
Hasil ini menunjukkan bahwa psikodrama kemampuan petugas dalam melakukannya.
memainkan peran positif dan menular Diharapkan perawat dan pengasuh
dengan memberikan kesempatan dan lansia yang ada di Unit Rehabilitasi Sosial
platform untuk mengubah pesertakognisi Wening Wardoyo Ungaran untuk lebih
melalui mengalami emosiperasaan atau peka terhadap gejala dan tanda-tanda
reaksi perilaku dengan spontan dan depresi pada lansia. Untuk mengantisipasi
sukarela pertunjukan peserta. hal ini perawat diharapkan mampu
menindaklanjuti, mengidentifikasi secara
Keterbatasan Penelitian dini akan timbulnya depresi pada lansia
Peneliti tidak dapat menggali lebih dan faktor lain yang menyebabkan depresi.
dalam yang dialami lansia karena di tengah Penelitian ini dapat dijadikan bahan
cerita lansia ,lansia menjadi sedih dan pembelajaran dan pengembangan ide untuk
tidak mau melanjutkan untuk menceritakan penelitian yang selanjutnya yang berkaitan
masa lalunya dengan depresi pada lansia
Beberapa lansia tidak mau
mengungkapkan tentang masa lalunya DAFTAR PUSTAKA
karena merasa malu dan memilih untuk
berdua dengan peneliti saat peneliti tidak [1] Avrahami, E. (2003). Cognitive-
melakukan penyeleksian kepada responden behavioral approach in psychodrama:
untuk masing-masing terapi. Discussion and example from
addiction treatment. The Arts in
KESIMPULAN Psychotherapy, 30(4), 209-216
[2] Azizah.2011. Keperawatan lanjut
Nilai rata-rata pada tingkat depresi usia. Jogjakarta:Graha Ilmu.
sebelum dilakukan TAK interpersonal dan [3] Annette. 2008. Pengkajian
psikodrama adalah 11,53. Gerontologi. Jakarta:EGC, hal 40-41
Nilai rata-rata pada tingkat depresi [4] Bandiyah. 2009. Lanjut Usia Dan
sesudah dilakukan TAK interpersonal Keperawatan Gerontik. Yogjakarta:
adalah 9,13 Sedangkan nilai rata-rata pada Nuha Medika.
tingkat depresi sesudah dilakukan TAK [5] Chamsyah. B. 2009. Pertumbuhan
psikodrama adalah 10,47. Lansia di Abad 21 sangat cepat:
nilai rata-rata tingkat depresi sebelum http//www:sinar harapan.co.id..
dilakukan TAK interpersonal adalah 11,53 [6] Dayton, T., & Nicholas, M. (2009).
dan nilai rata-rata sesudah dilakukan TAK Psychodrama in the psychotherapy of
interpersonal adalah 9,13. adults who have been raised in
nilai rata-rata tingkat depresi sebelum addictive families (ACoAs). Group,
dilakukan TAK psikodrama adalah 11,53 33(4), 329-345.
dan nilai rata-rata sesudah dilakukan TAK [7] Hurun. 2012. Pengaruh TAK terhadap
psikodrama adalah 10,47. Perubahan Respon Komunikasi Verbal
Nilai rata-rata skor depresi sesudah pada Lansia Menarik Diri di R.S.
dilakukan TAK interpersonal adalah 9,53 Jiwa Menur. Surabaya.
dan nilai rata-rata skor depresi sesudah [8] Hawari. 2009. Manajemen Stres,
dilakukan TAK psikodrama adalah 10,47. Cemas dan Depresi . Jakarta: EGC.
TAK interpersonal lebih berpengaruh [9] Hinkle, M. G. (2008). Psychodrama: A
terhadap penurunan depresi di bandinkan creative approach to addressing
dengan TAK psikodrama. parallel process in group supervision.
SARAN Journal of Creativity in Mental Health,
3(4), 401-415

Perbedaan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Model Interpersonal dan Psikodrama terhadap Perubahan Depresi 7
Lansia di Unit Pelayanan Lanjut Usia Wening Wardoyo Ungaran
[10] Ida, A. 2008. Pengaruh TAK [18] Partini. 2008. DIY: Propinsi Lansia
(Sosialisasi) terhadap Penurunan Yogya: http//www… Pusat Studi
Tingkat Depresi pada lansia Di Panti Sumber Daya Lansia.com.
Werdha Nirwana Puri, Samarinda. [19] Sujono. Asuhan Keperawatan Jiwa.
[11] Maryam R, Roidawati, dkk. 2010. Yogjakarta: Graha Ilmu.
Asuhan Keperawatan Pada Lansia. [20] Santika. 2011. Statistik Untuk
Jakarta: Trans Info Media. Penelitian Kesehatan. Yogjakarta;
[12] Notoatmodjo, S. 2008. Metodologi Nuha Medika
Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. [21] Stuart & Sundeen 2008. Principles &
Jakarta: Rineka Cipta. Practice of Psychiatric Nursing Fifth
[13] Notoatmodjo, S. 2010 Pendidikan dan Edition. St. Louis Missouri: Mosby-
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Year Book Inc.
Cipta. [22] Suwoko. 2008. Lansia Indonesia
[14] Nugroho. 2009. Keperawatan Tercepat. http//www.suaramerdeka.
Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC. com.
[15] Nursalam.2008. Konsep dan [23] Sarlito .2008. Teori-teori Psikologi
Penerapan Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ilmu Keperawatan, Pedoman Skripsi, Buku Panduan Penyusunan Proposal
Tesis dan Instrumen Penelitian dan Skripsi (2014). Team PSIK ngudi
Keperawatan. Jakarta: Salemba waluyo
Medika. [24] Tamber, S. 2009. Kesehatan Usia
[16] Normala, R., Azlini, C., Nurul, M. J., Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan
& Lukman, Z. M. (2014). The Keperawatan. Jakarta: Salemba
prevalence of depression and its risk Medika.
factors among malay elderly in [25] Townsend, M.C. 2008. Diagnosa
residential care. American Journal of Keperawatan pada Keperawatan
Applied Sciences, 11(9), 1456-1462. Psikiatri Pedoman untuk Pembuatan
Retrieved from Rencana Perawatan. Edisi 3. Jakarta.
http://search.proquest.com/docview/15 EGC,
64294804?accountid=38628 [26] Watson. R. 2008. Perawatan pada
[17] Panitia Pelatihan Nasional Terapi Lansia. Jakarta: EGC.
Modalitas Keperawatan Profesional [27] Wilkinson Greg. 2010. Depresi.
Jiwa. 2003. Kumpulan Makalah Jakarta: Arcan
Pelatihan Nasional Terapi Modalitas [28] Zainuddin. 2009. Memahami
Keperawatan Profesional Jiwa. Kepribadian Lansia: http//www:e-
Lawang, hal 43-78. psikologi.com.

8 Perbedaan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Model Interpersonal dan Psikodrama terhadap Perubahan Depresi
Lansia di Unit Pelayanan Lanjut Usia Wening Wardoyo Ungaran

Anda mungkin juga menyukai