2 2021
ABSTRAK
Depresi merupakan masalah kesehatan mental yang sering ditemukan pada lanjut usia (lansia). Terdapat
berbagai faktor risiko yang dikaitkan dengan peningkatan kejadian depresi pada lansia. Lansia sangat
rentan terhadap gangguan kesehatan, termasuk depresi yang disebabkan oleh stres dalam menghadapi
perubahan-perubahan kehidupan seperti pensiun, penyakit atau ketidakmampuan fisik, kematian pasangan,
dan kebutuhan untuk merawat pasangan yang kesehatannya menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran kejadian depresi pada lansia sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengembangan
program kesehatan lansia di Puskesmas Banda Aceh. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah
kuisioner Geriatric Depression Scale versi pendek dengan melakukan wawancara terpimpin. Sampel
dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden yang merupakan lansia berusia ≥ 60 tahun di wilayah
kerja puskesmas setiap kecamatan di Banda Aceh. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
Acidental Sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian sebagian besar responden tidak
mengalami depresi yaitu sebanyak 60% (60 orang), mengalami depresi ringan sebanyak 35% (35 orang)
dan depresi sedang sebanyak 5% (5 oarang). Kesimpulan penelitian ini bahwa prevalensi kejadian depresi
pada lansia di kota Banda Aceh tergolong rendah.
ABSTRACT
Depression is a mental health disorder commonly found in elderly. The elderly are vulnerable to
experience various health problems, including depression. Depression may occur due to the stress
experienced by a person in facing life changes due to various factors, such as retirement, illness, physical
disability, the death of a spouse, or the need to care for a partner whose health condition is declining. This
study aimed to examine the prevalence of depression among the elderly in Banda Aceh. The data
collection tool used was the Geriatric Depression Scale questionnaire administered through guided
interviews. The sample in this study was 100 elderly aged 60 years or more in the Community Health
Service (Puskesmas) working area in each subdistrict in Banda Aceh. The samples were selected using the
accidental sampling technique. The results of this study revealed that most of the respondents, 60% (60
people), did not experience depression, 35% (35 people) experienced mild depression, and only 5% (5
people) experienced moderate depression. In conclusion, the prevalence of depression among older adults
in Banda Aceh is low.
122
JIM Fkep Volume V No. 2 2021
Prevalensi depresi pada lansia di Indonesia digunakan adalah descriptive korelatif dengan
cukup tinggi yakni sekitar 17- 27%, prevalensi pendekatan cross sectional study. Penelitian
depresi di dunia diperkirakan 5-10% per tahun dilakukan pada tanggal 9 Juli-17 Juli 2021 selama
dan suatu waktu persentasenya bisa mencapai kurang lebih 9 hari di seluruh wilayah kerja
dua kali lipatnya (Indonesia DKR, 2014). puskesmas kota Banda Aceh. Populasi dalam
Prevalensi depresi pada lansia sekitar 12 – 36% penelitian ini adalah 13.979 lanjut usia di kota di
lansia yang menjalani rawat jalan mengalami Kota Banda Aceh, dengan jumlah sampel
depresi. Angka ini meningka menjadi 30 – 50% sebanyak 100 lanjut Usia. Pengambilan sampel
pada lansia dengan penyakit kronis dan dilakukan dengan teknik Accidental Sampling.
perawatan lama yang mengalami depresi Analisa data menggunakan analisa Univariat.
(Mangoenprasodjo, 2004). Dari data WHO 2010 Teknik pengumpulan data menggunakan
hampir 20 – 30% lansia di rumah sakit di negara kuesioner dengan wawancara terpimpin yaitu
seperti depresi. Tahun 2020 penderita depresi responden yang meliputi data demografi
pada lansia akan mencapai lebih dari 300 juta responden dan beberapa pertanyaan dari
orang dan akan menjadi salah satu penyakit Kuesioner. Penelitian ini menggunakan desain
mental yang banyak di alami oleh lansia (azizah, cross sectional study. Alat pengumpulan data
2011). Hal tersebut tentunya akan berdampak berupa kuesioner Geriatric Depression Scale
pada keberlangsungan hidup lansia sebagai (GDS). Kuesioner ini diciptakan oleh Yesavage &
tahap akhir dari siklus kehidupan manusia. Bring. Kuesioner ini merupakan skala penilaian
Dampak depresi pada lansia sangatlah depresi pada lanjut usia terdiri dari long Version
buruk, yang apabila tidak tertangani dengan baik dan Short Version, yang digunakan dalam
dapat menyebabkan peningkatan penggunaan penelitian ini adalah short version terdiri dari 15
lansia yang sering di warnai dengan kondisi dan unfavorable. Masing-masing pertanyaan dapat
hidup yang tidak sesuai dengan harapan, bahkan dijawab dengan “ya” atau “tidak”, yang akan
dapat menyebabkan kematian (Smoliner et al., memberikan satu poin untuk salah satu jawaban
2009). tersebut.
ingin mengetahui gambaran kejadian depresi Berdasarkan hasil pengumpulan data pada
pada lansia di kota Banda Aceh. 100 responden, didapatkan hasil data demografis
pada lansia sebagai berikut:
124
JIM Fkep Volume V No. 2 2021
Tabel 1. Data Demografi Lanjut Usia Table 3. Distribusi status depresi berdasarkan
No Data Demografi F (%) karakteristik demografi
1. Riwayat Geriatric
Penyakit No Karakteris Depression Scale
Total
Kronis 97 93% tik Tidak
depresi
depresi
2. Akut 7 7%
1. Riwayat
Usia
Penyakit
Elderly 84 84% Kronis 39 54 93
Old 16 16% Akut 1 6 7
3. Jenis Kelamin
31 31% 2. Usia
Laki-laki Elderly 30 54 84
Perempuan 69 69%
Old 10 6 16
Sumber : Data Primer (Diolah, 2021) 3. Jenis
Berdasarkan Tabel 1 disimpulkan Kelamin
Laki-laki 16 15 31
bahwa dari 100 responden sebagian besar Perempuan 24 45 69
responden menderita riwayat penyakit kronis Sumber: Data Primer (Diolah, 2021)
yaitu sudah menderita riwayat penyakit tertentu
lebih dari 6 bulan sebanyak 93 orang (93%). PEMBAHASAN
Sebagian besar responden berusia 60 - 74 tahun Pada penelitian ini menunjukkan bahwa
(elderly) yaitu sebanyak 84 orang (84%). mayoritas lanjut usia di wilayah kerja puskesmas
Sebagian besar responden dengan jenis kelamin setiap kecamatan Kota Banda Aceh yang tidak
perempuan lebih banyak dibanding responden mengalami depresi yaitu sebanyak 60 orang
berjenis kelamin laki-laki yaitu 69 orang (69%). (60%), penderita depresi ringan sebanyak 35
Tabel 2. Distribusi kejadian Depresi Lanjut orang (35%), 5 orang (5%) mengalami depresi
Usia sedang, dan dari keseluruhan tidak didapatkan
Geriatric responden yang mengalami depresi berat.
No Depression Scale F (%)
Kebanyakan lanjut usia yang menjadi responden
1. Tidak Depresi 60 60% pada penelitian ini tidak mengalami depresi,
2. Depresi Ringan 35 35%
5% adapun lanjut usia yang mengalami depresi masih
3. Depresi Sedang 5
Sumber: Data Primer (Diolah, 2021) tergolong dalam depresi ringan yang tidak terlalu
Tabel 2. menunjukkan bahwa sebagian berefek terhadap keseharian lanjut usia. Salah satu
sebagian besar responden tidak mengalami yang diindikasi menjadi penyebab lanjut usia di
depresi yaitu sebanyak 60 orang (60%). Banda Aceh tidak terlalu mengalami depresi
karena adanya dukungan kelurga dan dukungan
lingkungan sosial yang baik. Menurut Supriani
(2011), dukungan yang didapatkan lanjut usia
dapat mempengaruhi kesehatan lanjut usia dan
melindungi lanjut usia dari stress berat.
Lanjut usia yang mengalami depresi ringan
biasa disebabkan karena proses penuaan atau
125
JIM Fkep Volume V No. 2 2021
perubahan psikis pasca-menopause bagi lanjut penelitian yang dilakukan oleh Green, RC (2016)
usia perempuan. Menurut penelitian Meriscalia menyatakan bahwa penyakit kronis berhubungan
(2012) dalam (Susilawati & Yenie, 2015), dengan depresi hanya pada laki-laki tetapi tidak
Depresi pada lanjut usia dapat terjadi sebagai berhubungan pada wanita. Perbedaan ini bisa
suatu kumpulan syndrom yang disebabkan oleh dijelaskan dengan perbedaan peran gender antara
gangguan fisik maupun kognitifnya dan stresor laki-laki dan perempuan. Laki-laki dituntut
dari luar seperti berkurangnya aktifitas dalam sebagai penanggung jawab keuangan keluarga,
lingkungan, penghasilan menurun, perpisahan, adanya penyakit kronis dapat mengganggu peran
kehilangan pasangan, dan lain-lain. tersebut sehingga mengarah pada kejadian depresi.
Hasil analisis mengenai status depresi Sementara itu, perempuan hanya dituntut
dalam penelitian ini diperoleh bahwa proporsi melakukan pekerjaan rumah tangga dan merawat
depresi pada kelompok usia 70 tahun ke atas anggota keluarga, tugas yang tidak terlalu
lebih tinggi dibandingkan dengan dua kelompok dipengaruhi oleh adanya penyakit kronis. Vishal
usia lainnya serta terdapat kecenderungan (2011) menyatakan bahwa penuaan bukanlah
peningkatan angka depresi seiring suatu penyakit tetapi sangat rentan menderita
bertambahnya usia. Temuan ini sesuai dengan penyakit kronis, seperti osteoarthritis dan bronkitis
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh kronik.
Veer-Tazelaar (2015) yang menunjukkan bahwa Dukungan keluarga sangat dibutuhkan para
prevalensi depresi meningkat sejalan dengan lanjut usia dalam menyesuaikan diri menghadapi
bertambahnya usia lansia. Seiring bertambahnya stresor psikososial terutama stresor yang
usia, maka akan terjadi peningkatan morbiditas, berhubungan dengan kehilangan, ketidak
penurunan status fungsional, serta adanya mampuan menghadapi kehilangan atau sedih
paparan berbagai faktor risiko dan pengalaman berpisah dengan anak. Dukungan sosial yang baik
hidup yang dapat mempengaruhi kejiwaan juga sangat penting bagi lansia. Hasil studi
lansia, sehingga berisiko menempatkan lansia menunjukkan dukungan sosial bagi lansia sangat
dalam keadaan depresi. penting, karena dukungan sosial yang baik telah
Dalam penelitian ini didapatkan bahwa terbukti menurunkan depresi parental dan
jumlah lansia berdasarkan penyakit kronis, bertindak sebagai suatu pelindung bagi lansia.
hampir separuh lansia yang mengalami depresi Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima
memiliki penyakit kronis (46,5%). Penelitian oleh lansia maka semakin rendah depresi yang
sebelumnya (Kleinman AM, 2014) menyatakan dialami oleh lansia (Widianingrum, 2016).
bahwa terdapat korelasi postif antara hipertensi Tingginya dukungan sosial dari lingkungan
dan depresi pada lansia yang mendiami daerah dan tingginya aktivitas harian lansia sangat
pedesaan di Afrika Selatan. Penelitian berpengaruh. Posyandu lansia di masing-masing
Salimah(2017) menunjukkan bahwa pada lansia wilayah kerja Puskesmas Kota Banda Aceh dapat
yang memiliki penyakit kronis yang multipel dikatakan cukup aktif. Hal tersebut dapat
cenderung mengalami depresi. Sebuah berkontribusi dalam meningkatkan interaksi antar
126
JIM Fkep Volume V No. 2 2021
lansia dan menambah aktivitas lansia, sehingga PENYAKIT KRONIS LEBIH DARI
rasa jenuh yang dirasakan bisa berkurang. SATU MENIMBULKAN Pendahuluan
Metode. Jurnal Keperawatan Indonesia,
Sehingga mayoritas lansia di puskesmas wilayah
19(1), 49–55.
kerja Kota Banda Aceh umumnya tidak https://media.neliti.com/media/publication
mengalami depresi yaitu sebanyak 60 orang s/108753-ID-penyakit-kronis-lebih-dari-
satu-menimbul.pdf
(60%).
BPS. (2020). No Title. Statistik Penduduk Lanjut
Usia Provinsi Aceh.
KESIMPULAN Green RC, Cupples LA, Kurz A, et al. (2016).
“Depression as a risk factor for 21
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
Alzheimer disease: the MIRAGE Study”.
bahwa sebagian besar responden tidak Arch Neurol 60: 753–759.
mengalami depresi yaitu sebanyak 60% (60 Kemenkes RI. (2018). Badan Penelitian Dan
orang), yang mengalami depresi ringan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI. Riskesdas.
sebanyak 35% (35 orang) dan depresi sedang Ningsih, W. A., & Wibowo, A. D. (2018). Faktor-
5% (5 orang). Diharapkan penelitian ini dapat Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian
menjadi acuan dalam memberikan intervensi Insomnia Pada Lansia Di Posyandu
Lansia Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
penyuluhan dan mengedukasi keluarga lansia
Puncu Kabupaten Kediri. Jurnal Iklkes
dengan faktor risiko depresi yang tinggi (Jurnal Ilmu Kesehatan), 9(1), 79.
mengenai pengertian depresi, perjalanan http://ilkeskh.org/index.php/ilkes/article/v
iew/70/51
penyakit depresi, dan pengobatan pada lansia
Kleinman AM. Cohem A. (2014). “Mental
untuk mencegah tingginya angka depresi pada Illness”. Microsoft Encarta online
lansia dimasa sekarang dan juga pada masa yang Encyclopedia.
akan datang. Nugroho H Wahyudi. (2009). Komunikasi dalam
Keperawatan Gerontik. EGC.
Pihak puskesmas juga dapat melakukan Riyadi, S. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa.
intervensi terhadap faktor risiko depresi, Graha Ilmu.
terutama faktor risiko yang dapat dimodifikasi, Salimah O, Rahmah MA, Rosdinom R, Shamsul
A. (2017). “A Case Control Study on
seperti tinggal sendiri dan terisolasi dengan
Factors That Influence Depression Among
mengembangkan suatu program lansia yang the Elderly in Kuala Lumpur Hospital and
mengutamakan komunikasi dan pertemuan Universiti Kebangsaan Malaysia
Hospital”. Med J Malaysia 6; 395-400.
antarlansia. Program tersebut dapat berupa
Sataloff, R. T., Johns, M. M., & Kost, K. M.
senam lansia, pemberdaayaan lansia melalui (2019). Statistik Penduduk Lanjut Usia
perkumpulan kreatifitas lansia dalam posyandu Provinsi Aceh.
Smoliner, C., Norman, K., Wagner, K. H., Hartig,
lansia.
W., Lochs, H., & Pirlich, M. (2009).
Malnutrition and depression in the
institutionalised elderly. British Journal of
REFERENSI Nutrition, 102(11), 1663–1667.
https://doi.org/10.1017/S00071145099909
Azizah. (2011). Keperawatan lanjut usia. Graha 00
Ilmu. Supriani, A., Pascasarjana, P., & Maret, U. S.
Bestari, B. K., & Wati, D. N. K. (2016).
127
JIM Fkep Volume V No. 2 2021
128