Anda di halaman 1dari 33

Selayang Pandang MMPI-2

Untuk Tes PPDS-1


Oleh:
dr. I Ketut Arya Santosa, M.Biomed., Sp.KJ

Dari berbagai Sumber


Apa itu MMPI-2?
• Tes Psikolologi yang paling banyak dipakai di seluruh dunia
• Terdiri dari 567 pertanyaan setuju-tidak yang dikerjakan mandiri
• Awalnya dipublikasi pada 1943, untuk membantu diagnosis psikiatri,
• Membandingkan respon pasien dengan pengunjung rumah sakit
Minnesota
• MMPI-2 dipublikasi tahun 1989, perubahan item dan skala
• Revisi manual pada 2001
• MMPI-2 RF pada 2008
Siapa yang mengerjakan?
• Usia 18 tahun ke atas
• Dapat membaca dengan lancer (sejajar kelas 6 SD)
• Mampu untuk mengikuti arahan (instruksi) standar
• Memahami Bahasa Indonesia dengan baik
Pelaksanaan Tes
• Adanya rapport sebelum tes
• Pengerjaan dengan pengawasan
• Ikuti instruksi standar
• Tidak meminta bantuan dalam menginterpretasikan arti dari item
pertanyaan/pernyataan
• Terdapat berbagai macam form/media
• 60-90 menit dengan kertas, lebih cepat dengan computer, dapat
dibuat dengan jeda beberapa sesi
MMPI-2 RF (Restructured Form)
• Dipublikasikan tahun 2008
• 338 item
• 25-50 menit dalam pengerjaannya
• 51 skala dengan 42 skala baru yang menggantikan skala klinis, skala
konten, skala supplemental
● L Lie. Menilai percobaan naif untuk menempatkan dirinya
Validity Scales
pada nilai moral dan budaya yang baik dan benar, dengan
menyangkal ketidaksempurnaan moral.

● F Infrequency. Menilai tendensi untuk mengklaim perilaku


dan kebiasaan yang sangat tidak biasa sebagai bagian dari
suatu psikopatologi; seseorang menempatkan dirinya lebih
buruk, atau kesulitan dalam melengkapi tes ini (kesulitan
mengerti, merespon dengan acak atau tidak hati-hati).

● K Correction. Menilai kecenderungan untuk mengendalikan


dan membatasi keterbukaan penderitaan, rasa tidak
nyaman dan masalah terkait dengan orang lain. Pecahan dari
K ditambahkan sebagai koreksi untuk mengurangi nilai false-
negative/false-positive pada skala.
• Hipokondriasis (Hs). Mengukur kecenderungan untuk memanifestasikan gejala
fisik sebagai ekspresi ketidaknyamanan emosional, disibukkan dengan kesehatan
seseorang, dan menolak penjelasan nonmedis (yaitu, psikologis) untuk gejala
tersebut.
• Depresi (D). Mengukur aspek depresi gejala: disforia, kesusahan, pesimisme,
semangat rendah, penghambatan, intropunitif, ketidaknyamanan fisik dan gejala
vegetatif, masalah dalam berpikir, dan kerentanan sosial.
• Histeria (Hy). Mengukur kecenderungan untuk mengembangkan gejala fisik di
bawah tekanan, mengalami rasa sakit, dan menolak gesekan sosial atau
perselisihan dengan orang lain.
• Psikopat Menyimpang (Pd). Mengukur keterasingan, rasa malu sosial, dan
kecenderungan untuk berkonflik dengan keluarga, otoritas, dan lainnya melalui
pemberontakan, eksploitasi, perilaku buruk, hati nurani yang kurang berkembang,
dan kurangnya standar moral yang terinternalisasi.
• Maskulinitas-Feminitas (Mf). Mengukur pola minat, aktivitas, sikap, dan
sentimen yang luas yang cenderung mengikuti stereotipe gender.
• Paranoia (Pa). Mengukur kekakuan pribadi/moral, kepekaan interpersonal,
kebencian, dan gagasan disalahpahami, dianiaya, dianiaya, atau
dikendalikan oleh orang lain, dan kecenderungan untuk menafsirkan
tindakan, niat, dan motif orang lain sebagai tidak adil, merendahkan, atau
bermusuhan.
• Psikastenia (Pt). Mengukur kecenderungan untuk mengungkapkan stres
melalui ketegangan, kecemasan, kecemasan, kekhawatiran, fobia, obsesi,
perenungan, kompulsi, dan ketakutan kehilangan kendali, dengan upaya
yang disengaja dan tidak fleksibel untuk mengendalikan gejala tersebut.
• Skizofrenia (Sc). Mengukur keterasingan yang parah, penghinaan diri,
apatis, gangguan kognitif, inersia, perasaan tidak nyata, impuls alien, dan
gangguan motorik dan sensorik.
• Hipomania (Ma). Mengukur tempo pribadi yang cepat dan energik,
hyperarousal, hiperaktif, pencarian stimulasi, euforia, imperviousness,
undercontrol, dan dorongan memberontak (skor tinggi), versus kelesuan,
kelambatan, kepatuhan, kerentanan, ketelitian dan, kadang-kadang depresi
(skor rendah).
• Introversi Sosial (Si). Mengukur introversi, rasa malu, kecemasan sosial,
ketakutan dan kecanggungan sosial, dan penghindaran sosial (skor tinggi),
versus ekstroversi, keramahan, kenyamanan dan keterampilan sosial,
keberanian sosial, dan pencarian stimulasi sosial (skor rendah).
• Sebagai kumpulan item yang sangat homogen dengan konten serupa,
skala konten MMPI-2 juga menyediakan sarana dimana pasien dapat
berkomunikasi dengan dokter.
• Karena akses paling cepat ke perilaku simtomatik dan kekhawatiran
pasien adalah melalui skala yang memiliki karakter tematik yang kuat,
skala konten dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan
mereka untuk merespons secara langsung aspek presentasi diri
peserta ujian pada MMPI-2.
Petunjuk
Petunjuk
Contoh: P, 26 tahun (1)
• Depression
• Masculinity-
Feminity
• Paranoia
• Psychastenia
• Schizophrenia

Padahal klien
sama sekali tidak
mengalami
gangguan
psikotik
Contoh: P, 26 tahun (2)
Sekira setahun
setelah test
pertama, klien
sudah
menjalani
perubahan
perilaku dan
cara berpikir,
sehingga
secara
subyektif pun
menyatakan
perbaikan.
CONTENT SCALES (1-2)

Obsession, Depression, Low Self Esteem, Work Interference


mengalami perbaikan ke arah window normal
LAPORAN TES PSIKOMETRIK MMPI-2
LAPORAN TES PSIKOMETRIK MMPI-2
V. Klinis

• Tidak terdapat gangguan jiwa.

VI. Kesimpulan

1. Klien memiliki Fungsi Psikologik


Menyeluruh (Overal Psychological
Function) yang sedang.(PQ=58)
2. Saat ini klien tidak mengalami stres.
3. Klien memiliki kapasitas kerja yang
sedang.
4. Hubungan interpersonal klien : sedang.
5. Kemampuan klien
mengembangkan/merubah potensi diri:
cukup.
VII. Psikogram Potensi Fungsi Psikologik
Terima Kasih
Semoga sukses dan sehat selalu
Salam Sehat Jiwa

Anda mungkin juga menyukai