Anda di halaman 1dari 2

Judul Studi Kasus: Psikoterapi Kognitif Sosial Pada Anak Dengan

Trauma Seksual
Jurnal Jurnal Jendela Bunda
Volume dan Halaman Vol. 8, No. 2 Hal 11-20
Tahun 2021
Penulis Muhammad Azka Maulana
Reviewer Safa Rizkyah
Tanggal 18 Maret 2024

Abstrak Prevalensi kecenderungan residivis pada narapidana kasus


pembegalan di Pasuruan masih tinggi. Perlu ada intervensi
khusus untuk mengurangi kecenderungan residivis tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah 1) mengeksplorasi perilaku residivis
kasus pembegalan di Pasuruan; 2) mengembangkan model
psikoterapi kognitif perilaku berbasis nilai spiritual yang efektif
bagi narapidana kasus pembegalan di Pasuruan. Metode yang
digunakan adalah penelitian pengembangan dengan tahapan
ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan
Evaluation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) hasil
eksplorasi perilaku residivis yang diwujudkan pada analisis
fungsi S-O-R-C menunjukkan bahwa narapidana residivis
memiliki regulasi diri rendah dan memiliki banyak pemikiran
irasional pada aspek kognitif, serta memiliki nilai spiritual yang
belum terinternalisasi; 2) hasil pengembangan model psikoterapi
kognitif perilaku berbasis nilai spiritual dalam lima sesi yang
berwujud modul telah tervalidasi sangat tinggi oleh ahli dan
calon pengguna. Hasil uji coba kelompok terbatas menunjukkan
bahwa ada perbedaan regulasi diri subjek residivis sebelum dan
sesudah diberikan psikoterapi (p<0,05). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa model psikoterapi yang dikembangkan
efektifdalam meningkatkan regulasi diri residivis pembegalan.
Pengantar Pada kasus ini, subjek merupakan korban kekerasan seksual
yang memiliki evaluasi negatif (harga diri rendah) mengenai
dirinya. Hal tersebut membuat subjek tidak memiliki kompetensi
sosial. Alhasil ia cenderung membenci dan menarik diri dari
segala aktivitas yang berhubungan dengan interaksi sosial.
Sehingga bentuk intervensi yang dapat menggabungkan antara
pendekatan kognitif dan pelatihan sosial akan efektif dalam
membantu korban meningkatkan harga dirinya, yang kemudian
menjadi modalitasnya untuk mengatasi problem kekerasan
seksualnya. upaya untuk mengatasi permasalahan kekerasan
seksual, korban setidaknya memiliki kompetensi sosial seperti, 1)
keterampilan mendengarkan 2) keterampilan untuk dapat
menampilkan gaya komunikasi yang tepat serta gesture yang
tepat, 3) keterampilan untuk dapat diterima (peer acceptance)
oleh teman sebaya, 4) kemampuan berlaku asertif. Sehingga,
dalam penelitian ini akan diterapkan bentuk intervensi social
skill training (SST) yang di dalamnya terkandung unsur-unsur
tersebut
Pembahasan Laporan penelitian studi kasus ini bertujuan untuk dapat menguji
keberhasilan dari dua model terapi yang diintegrasikan, yakni
model restrukturisasi kognitif dan social skill training (SST).
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa SST telah teruji
dapat meningkatkan kemampuan sosial anak korban kekerasan
seksual Sementara itu, terapi kognitif telah terbukti efektif dalam
menurunkan simton depresi bagi korban kekerasan seksual.
Sebelum melakukan intervensi psikologis, psikolog harus
memastikan bahwa program bantuan psikologi yang diberikan
kepada klien sesuai dengan dinamika psikologis klien Berkaitan
dengan hal itu, terdapat dua permasalahan utama yang dialami
oleh subjek. Pertama adalah ia memiliki distorsi kognitif, dalam
hal ini ia memiliki pikiran magnification, overgeneralisasi dan
labeling. Sehingga, jika dilihat dari sumber masalahnya yakni
adanya distorsi kognitif, dengan dilakukannya intervensi
kognitif dan pelatihan kemampuan sosial, peningkatan skor
harga diri klien nampak dari perubahan perilaku yang semakin
percaya diri, ceria dan memiliki dorongan untuk bersosialisasi
dengan teman sebayanya.
Simpulan Penelitian studi kasus ini dapat disimpulkan bahwa intervensi
kogntif dan pelatihan kemampuan social efektif dalam
meningkatkan harga diri dan kemampuan sosialisasi anak usia
dini yang mengalami kekerasan seksual.
Kekuatan Penelitan  Memberikan gambaran kepada kita bagaimana dampak
kekerasan seksual terhadap psikologis anak
 Memberikan gambaran kepada kita intervensi kognitif dan
pelatihan social dalam meningkatkah harga diri dan
kemampuan sosialisasi anak usia dini yang mengalami
kekerasan seksual
Kelemahan Penelitian  Masih banyak ditmukan kesalahan pengetikan
 Sumber yang digunakan kebanyakan dari sumber lama
yang artinya sudah tidak relevan digunakan untuk sekarang

Anda mungkin juga menyukai