Anda di halaman 1dari 21

sebagai Pengembangan Kecerdasan

Moral dan Pembentukan Perilaku


Rizqy Fathu As-Sa'adah
(23322069)
Kartika Vebiyanti
(23322072)
Pendidikan berasal dari istilah bahasa Inggris, yaitu education, yang
berarti perkembangan atau sedang berkembang.
Secara etimologi pendidikan berarti sebuah proses mengembangkan
kemampuan dan kekuatan diri sendiri.
Dalam KBBI, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara,
perbuatan mendidik.
Pendidikan pada Pendidikan adalah Pendidikan dapat
hakikatnya proses yang berlangsung secara
merupakan kegiatan berlangsung seumur mandiri dan dapat
yang dilakukan anak hidup. berlangsung secara
didik yang berakibat efektif dengan
terjadinya dilakukan
perubahan pada diri pengawasan dan
pribadinya peninjauan berkala.
Implementasi konsep pendidikan melibatkan serangkaian tindakan
sistematis untuk mewujudkan prinsip-prinsip dan tujuan pendidikan.

Perancangan Kurikulum Evaluasi dan Pemantauan Proses


Pelatihan Guru Pembelajaran
Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat
Pembentukan Lingkungan Pendidikan Pengembangan program Ekstrakurikuler
yang Positif Penyelenggaraan Kegiatan Khusus
Integrasi Teknologi Pendidikan Penyempurnaan Berkelanjutan
Kecerdasan moral adalah kemampuan memahami hal yang
benar dan yang salah
Menumbuhkan pendidikan kecerdasan moral sangat penting
dilakukan, sehingga mereka dapat menangkis pengaruh buruk
dari luar.
Kecerdasan moral dapat diajarkan pada anak mulai sejak
balita, namun sekolah juga tidak boleh lepas dari peran yang
satu ini. Karena dalam menemukan kecerdasan, seorang anak
harus dibantu oleh lingkungannya.
Kecerdasan moral merupakan bagian dari manusia yang
mempertajam pedoman moral manusia dan memastikan
bahwa tujuan konsisten dengan pedoman moral.
Karakter Siap
Kesadaran menghadapi
yang kuat
sosial tantangan

Kemampuan Bijak dalam


empati mengambil
keputusan
Sekelompok manusia dengan
jumlah prosentase yang kecil
menderita, mengalami sakit
jiwa ataupun terkucil.
naluri yang lemah, kontrol diri
yang rapuh, kepekaan moral
yang kurang, dan keyakinan
yang salah
Kenakalan remaja yang
muncul ke permukaan
Anak-anak di zaman sekarang membutuhkan pola pengawasan,
bimbingan, dan pendidikan khusus. Membangun kecerdasan
moral akan mengajarkan bagaimana mengembangkan moral
tersebut. Kecerdasan yang sangat penting ini mencakup
karakter utama.
Hal yang terpenting dalam membangun karakter anak adalah
bagaimana menciptakan pola hidup dan pola pikir yang sehat
dalam kehidupan mereka sendiri. Moralitas itu sendiri terbangun
berdasarkan cinta.
1. Empati
2. Hati nurani
1 3. Kontrol diri

4. Mengembangkan sikap menghormati orang lain


5. Memelihara kebaikan
2 6. Mengembangkan sikap toleransi
7. Mengembangkan keadilan
Perilaku bisa diartikan sebagai perbuatan atau tindakan
seseorang dalam melalukan respon terhadap sesuatu dan
kemudian dijadikan kebiasaan karena adanya nilai yang
diyakini. Generasi muda perlu adanya pembentukan karakter
karena merupakan calon-calon pemimpin bangsa. Melalui
pendidikan karakter, peserta didik dapat menjadi kontributor
positif dalam menciptakan lingkungan yang inklusif, adil, dan
harmonis.
Ivan Petrovich Pavlov, seorang ahli fisiologi dan psikologi terkenal dengan
penelitiannya tentang pembelajaran terkondisional, yang dikenal sebagai kondisioning
klasik, adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing,
dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus tertentu
(pengalaman atau informasi) sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan (misalnya
pemahaman atau reaksi positif). Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan
ahli lain tampaknya sangat terpengaruh pandangan behaviorisme, dimana gejala-
gejala kejiwaan seseorang dapat dilihat dari perilakunya. Kemudian Pavlov
menggunakan binatang (anjing) karena menganggap binatang memiliki kesamaan
dengan manusia.
Pemahaman respon
dan stimulus

Penanganan
tantangan perilaku
Asosiasi
pembelajaran
Pembentukan kondisi
pembelajaran yang
Pengulangan dan efektif
konsolidasi
Pengelolaan emosi
dan pembelajaran
1. Mengabaikan faktor-faktor psikologis dan sosial yang lebih
kompleks
2. Tidak sepenuhnya memperhitungkan aspek kognitif dalam
pembelajaran, seperti pemahaman, analisis, dan pengaplikasian
informasi.
3. Keterbatasan Menjelaskan Pembelajaran Abstrak dan Tingkat
Tinggi
4. Kurang Memperhatikan Motivasi Intrinsik
5. Kesimpulan yang Terlalu Umum
Solusi untuk Mengatasi Hambatan
dalam Penerapan Konsep
Pembentukan Perilaku

Dengan menggabungkan konsep


kondisioning klasik dengan teori-teori
pembelajaran, mengajarkan dengan
konteks ang relevan, memasukkan strategi
pembelajaran berupa studi kasus dan
pemecahan masalah, mendukung dan
merangsang motivasi intrinsik, juga
menajikan materi dengan cara ang menarik
Burrhus Frederic Skinner adalah seorang psikolog dan ahli pendidikan Amerika
Serikat yang dikenal sebagai salah satu tokoh utama dalam psikologi perilaku. Ia
terkenal dengan konsep kondisioning operant, di mana perilaku dapat diperkuat
atau dilemahkan melalui konsekuensi yang terkait dengan perilaku tersebut.
Skinner juga mengembangkan kotak Skinner atau kotak operan, yang merupakan
alat eksperimental untuk mengamati perilaku hewan dalam suatu lingkungan
terkendali. Ia memainkan peran penting dalam mengembangkan teori-teori
dalam psikologi perilaku dan mempengaruhi bidang psikologi dan pendidikan.
Penguatan Penggunaan
Fokus pada teknologi
positif untuk hasil dan dalam
motivasi konsekuensi pembelajaran

Bentuk Personalisasi
pembentukan pembelajaran
perilaku
Kurangnya personalisasi
dalam pembelajaran
Kurangnya penghargaan
atau penguatan positif
Kurangnya fleksibilitas
dalam sistem pendidikan
Hukuman yang tidak efektif, tidak
sesuai dan tidak konsisten
Ketidakjelasan
instruksi
1. Penguatan positif, memberikan penghargaan, umpan
balik positif, atau insentif
2. Personalisasi pembelajaran, menyelaraskan metode
pengajaran dengan gaya belajar dan kebutuhan individu
3. Fleksibilitas dalam pendekatan pembelajaran
4. Pemberian instruksi yang jelas
5. Memahami kondisi dan lingkungan siswa, dengan
memahami latar belakang siswa, menyesuaikan
pendekatan agar sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik siswa.
Pentingnya stimulus dan Pentingnya umpan balik.
respon. Menurut pavlov, Peran asosiasi. Pavlov,
Respons yang disertai
melalui asosiasi antara
respons yang tidak sadar dengan hadiah atau
stimulus yang awalnya
(refleks) dapat dipicu oleh konsekuensi positif. Skinner
netral menyebabkan
stimulus yang semula tidak menekankan peran dalam
respons tertentu. Skinner,
terkait. Menurut Skinner, bentuk punishment sebagai
fokusnya lebih pada
menekankan hubungan faktor yang memengaruhi
asosiasi antara perilaku
antara perilaku (respons) kemungkinan terulangnya
dan konsekuensi.
dan konsekuensi. perilaku.
Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai