Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

RANGKUMAN
POLA PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN AFEKTIF ANAK
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Belajar dan Perkembangan Peserta Didik
Pendidikan Dasar

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Sri Haryani, M. Si.
Dr. Suharto Linuwih, M. Si.
.

Disusun oleh :
Evy Sofianingsih / 0103521081
Rombel Reguler 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
Pola Perkembangan Kognitif dan Afektif Anak

Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kuaitatif dan kuantitatif menyangkut


aspek psikologis atau mental manusia. Anak atau peserta didik pastinya mengalami
perkembangan dalam hidupnya. Perkembangan seorang anak atau peserta didik dibagi
menjadi dua yaitu perkembangan kognitif dan perkembangan afektif. Perkembangan kognitif
adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengetahuan,
yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan
memikirkan lingkungannya. Terdapat 4 teori perkembangan belajar kognitif pada peserta
didik yaitu :
1. Teori kognitivisme
Teori ini berprinsip pada hasil belajar.
2. Teori kontruktivisme
Peserta didik umur 7 – 11 tahun ada pada tahap operasional konkret (mengajak untuk
berpikir).
3. Teori behaviorisme
Teori belajar behaviorisme sebagai proses perubahan tingkah laku yang disebabkan
oleh interaksi antara stimulus dan respons.
4. Teori humanistik
Teori yang lebih mementingkan pengalaman serta keterlibatan aktif seorang anak /
peserta didik.

Peserta didik pada sekolah dasar dibagi menjadi dua yaitu kelas rendah (1, 2, dan 3)
dan kelas tinggi (4, 5, dan 6). Karakteristik peserta didik pada sekolah dasar sebagai berikut:
Kelas rendah :
 Adanya korelasi positif
 Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan
 Adanya kecenderungan memuji sendiri
 Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain
 Jika tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak penting.
 Pada masa ini (terutama pada umur 6-8 Tahun) anak menghendaki nilai yang baik,
Kelas tinggi :
 Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari hari yang konkret.
 Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar.
 Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus.
 Pada umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya.
 Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat
bermain bersama-sama.

Perkembangan afektif pada anak atau peserta didik adalah perilaku sosial.
Perkembangan afektif anak SD harus diketahui oleh guru sebagai proses yang membimbing
anak kearah perkembangan kepribadian sosial sehingga mampu menjadi anggota masyarakat
yang bertanggung jawab. Perkembangansosial seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan
sosial dimana ia berada, baik keluarga, teman sebaya, guru, dan masyarakat sekitarnya.
Aspek lain perkembangan afekstif pada peserta didik adalah aspek emosi, kepribadian dan
moral. Perkembangan afektif peserta didik berhasil, apabila :
1. Penerimaan atau (receiving) kesediaan seseorang untuk mengikuti suatu peristiwa
tertentu.
2. Tanggapan (responding) menunjuk pada keikutsertaan secara aktif dari peserta didik
agar dapat memberikan reaksi kesiapan dalam memberikan respon atau minat.
3. Penghargaan (Valuing) yaitu berhubungan dengan nilai yang melekat pada peserta
didik terhadap suatu peristiwa atau tingkah laku.
4. Pengorganisasian (organization) yaitu menggabungkan beberapa nilai yang berbeda-
beda serta membangun sistem yang konsisten secara internal.
5. Karakterisasi terhadap nilai (characterzation by a value) yaitu menjuk proses afeksi
dimana seseorang memiliki suatu sistem nilai sendiri yang mengendalikan
perilakunya untuk waktu yang lama dan pada gilirannya akan membentuk gaya
hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai