Anda di halaman 1dari 71

guru selalu mendominasi dalam pembelajaran, pola

pembelajaran yang diterapkan masih berpusat pada


Pendalaman
guru, pemilihan metode belum tepat

ANALISIS PROFIL DAN


Materi
PETA Bagaimana
MUTU PENDIDIKAN
Pemecahannya?
Pedagogik
Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar
yang Eko Purnomosituasi
menuntut guru mampu menghadirkan
dunia nyata baik di kelas maupun di luar kelas. Metode
pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa
yang tidak hanya terbatas pada aktivitas fisik, tetapi
bersifat psikis seperti aktivitas mental.

1
KISI-KISI PEDAGOGIK
1. Kalender Pendidikan
2. Kurikulum
3. Remedial Teaching
4. Tujuan Pengayaan
5. Penilaian
6. Prota
7. Promes
8. RPP
9. Butir Soal
10. Permasalahan Anak
11. Pembelajaran Daring
12. Penentuan naik/tidak naik kelas
13. PAN PAP
14. Media Pembelajaran
15. Pedoman Score
16. Kisi-kisi
17. Penilaian Metakognitif
CAKUPAN MATERI PEDAGOGIK

1. Teori Belajar
2. Karakteristik Peserta Didik
3. Karakter Berpikir Tingkat Tinggi
4. Desain Pembelajaran
5. Dasar Komunikasi
6. Konsep Penilaian
7. Pengembangan Potensi Peserta Didik
PENDAHULUAN
1. UUGD 14 tahun 2005, guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada PAUD, jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
2. Dalam pembelajaran, penguasaan materi pelajaran dan cara
menyampaikannya merupakan syarat esensial dan perlu mendapat
perhatian yang serius.

Komponen
pembelajaran yang
Karakteristik siswa Belajar menjadi
sangat penting dikusai bermakna bagi siswa
oleh guru Teori-teori belajar

Merencanakan pembelajaran

Memilih media pembelajaran yang tepat


Guru harus mampu
Melaksanakan proses pembelajaran

Melakukan penilaian
Merefleksi pembelajaran
TEORI BELAJAR

Dua aliran dalam psikologi belajar, yakni psikologi


tingkah laku (behavioristic) dan psikologi kognitif

1. Teori belajar behavioristik, merupakan suatu keyakinan bahwa


pembelajaran terjadi melalui hubungan stimulus (rangsangan) dan
respon (response). 4 (empat) teori belajar tingkah laku
(behavioristik ) yaitu:
a) Teori belajar Thorndike
b) Teori belajar Skinner
c) Teori belajar Pavlov, dan
d) Teori belajar Bandura
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK/TEORI
BELAJAR PERILAKU
1. Analisis dilakukan pada perilaku yang tampak,
dapat diukur, dilukiskan dan diramalkan.
2. Belajar merupakan perubahan perilaku
manusia yang disebabkan karena pengaruh
lingkungannya.
3. Belajar merupakan perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari adanya interaksi antar
stimulus dan respon.
4. Peserta didik dianggap telah melakukan
belajar jika dapat menunjukkan perubahan
tingkah lakunya. Contohnya, peserta didik dapat
dikatakan bisa membaca jika ia mampu
membaca dengan baik.
5. Sering disebut S-R (Stimulus-Respon)
psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia
dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan
penguatan atau reinforcement dari lingkungan.
a) TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK : THORNDIKE (Stimulus - Respon)

• Hukum belajar (Law of effect), belajar akan lebih berhasil bila


respon siswa terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa
senang atau kepuasan, dengan cara mendapatkan pujian atau
ganjaran lainnya.

b) TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK : SKINNER

• Penguatan (stimulus) positif, (hadiah atau pujian akan memotivasi


anak untuk rajin belajar dan mempertahankan prestasinya).
• Jika respon siswa kurang/tidak diharapkan dalam menunjang tujuan
pengajaran, maka segera diberi penguatan negatif agar tidak
diulangi lagi dan berubah menjadi respon yang sifatnya positif.
Penguatan negatif ini bisa berupa teguran, peringatan, atau sangsi
(hukuman edukatif).
c) TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK : PAVLOV

Pavlov terkenal dengan teori belajar klasik yang disebut


konsep pembiasaan (conditioning), agar siswa belajar dengan
baik maka harus dibiasakan.
Contoh: agar siswa mengerjakan soal PR dengan baik,
biasakanlah dengan memeriksanya, menjelaskannya, atau
memberi nilai terhadap hasil pekerjaannya.

d) TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK : BANDURA

• Siswa belajar melalui meniru, meniru bukan berarti menyontek, tetapi


meniru hal-hal yang dilakukan oleh orang lain, terutama guru, Jika
prilaku guru baik, maka siswa akan menirunya dan begitupula
sebaliknya, sehingga Guru menjadi Manusia Model yang Profesional
(Bandura).
2. Belajar sebagai Proses Kognitif, belajar melibatkan tiga proses yang
berlangsung hampir bersamaan :
1) Memperoleh informasi baru
2) Transformasi informasi
3) Menguji relevan informasi dan ketepatan pengetahuan.

Ada 3 (Tiga) teori belajar kognitif yaitu :


1) Teori Belajar Piaget
2) Teori Belajar Bruner
3) Teori Belajar Gagne
1) TEORI BELAJAR : Piaget

a) Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)

b) Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)

c) Periode operasional konkret (usia 7–11 tahun)

d) Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai

dewasa)
2. TEORI BELAJAR : Bruner

• Bruner mengemukakan 3 sistem keterampilan (3 cara penyajian) untuk


menyatakan kemampuan-kemampuan secara sempurna.
1) Cara penyajian enaktif (melalui tindakan), anak terlibat secara
langsung dalam memanipulasi (mengotak-atik) objek.
2) Cara penyajian ikonik, pengetahuan disajikan melalui serangkaian
gambar-gambar atau grafik, yang dilakukan anak berhubungan dengan
mental, yang merupakan gambaran dari objek-objek yang
dimanipulasinya.
3) Cara penyajian simbolik, didasarkan pada sistem berpikir abstrak,
arbitrer, dan lebih fleksibel.
3. TEORI BELAJAR : Gagne

Gagne berpendapat bahwa belajar dipengaruhi oleh pertumbuhan


dan lingkungan, namun yang paling besar pengaruhnya adalah
lingkungan individu seseorang. Lingkungan tersebut meliputi
lingkungan rumah, geografis, sekolah dan berbagai lingkungan
sosial. Lingkungan itulah yang akan menentukan apa yang akan
dipelajari oleh seseorang dan selanjutnya akan menentukan menjadi
apa ia nantinya.

Ada 5 Hasil Belajar Menurut Gagne:


1. Keterampilan Intelektual
2. Strategi Kognitif
3. Informasi Verbal
4. Keterampilan Motorik
5. Sikap
PENERAPAN TEORI BEHAVIRISTIK
1. Stimulus-respon, individu atau peserta didik pasif, perilaku
sebagai hasil belajar yang tampak, pembentukan perilaku
(shaping) dengan penataan kondisi secara ketat, reinforcement
dan hukuman.
2. Teori ini hingga sekarang masih mendominasi praktik
pembelajaran di Indonesia.
3. Pembentukan perilaku dengan cara pembiasaan (drill) disertai
dengan hukuman atau reinforcement masih sering dilakukan.
4. Implikasi teori behavioristik dalam KBM tergantung dari;
tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik
peserta didik, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
5. Pembelajaran teori behavioristik memandang bahwa
pengetahuan adalah objektif, pasti, tetap, tidak berubah.

6. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar


adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah
memindahkan pengetahuan ke peserta didik.

7. Peserta didik diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama


terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, yang dipahami oleh
guru itulah harus dipahami oleh murid.

8. Fungsi mind/pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan


yang sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan
dipilah, sehingga makna yang dihasilkan dari proses berpikir.
B. KARAKTERISTIK SISWA
Memahami dari aspek fisik, intelektual, sosial-
emosional, moral, spiritual, dan latar belakang
1. Menguasai
karakteristik
sosial-budaya.
peserta didik dari
aspek fisik, moral, Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam
spiritual, sosial, mata pelajaran yang diampu
kultural,
emosional, dan Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik
intelektual. dalam mata pelajaran yang diampu

Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik


dalam mata pelajaran yang diampu

Siswa sebagai sujyek pembelajaran merupakan individu aktif,


maka tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan metode
pembelajaran yang digunakan, harus benar-benar sesuai
dengan karakteristik siswa.
KARAKTERISTIK SISWA

Metode dalam psikologi perkembangan,


ada 2 metode yaitu longitudinal dan cross
sectional.
Perbedaan
karakteristik anak Pendekatan dalam psikologi
dipengaruhi oleh perkembangan, pendekatan menyeluruh
Psikologi atau pendekatan khusus
perkembangan
Teori perkembangan;
1. Teori menyeluruh/global (Rousseau,
Stanley Hall, Havigurst).
2. Teori yang termasuk khusus/spesifik
(Piaget, Kohlbergf, Erikson)
CONTOH SOAL

Teori ini memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan hubungan


antara rangsangan dari luar (stimulus) dan balasan dari siswa
(response) yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond)
antara rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah
hubungan keduanya (law of exercise). Teori belajar yang dimaksud
adalah….
A. behaviorisme kata kunci stimulus dan respon
B. kognitif
C. humanistik
D. sibernetik
E. kontruktivisme
CONTOH SOAL

Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di


mana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan
(hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari dan
menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus
beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal
ini merupakan penerapan teori belajar….
A. sibernetik
B. kognitif
C. humannistik
D. behaviorisme
E. konstruktivisme kata kunci mencari/menggali informasi baru
CONTOH SOAL

Kemampuan berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika


tapi masih terkait dengan objek-objek bersifat konkret
merupakan ciri-ciri kemampuan anak berusia . . . .
A. 0-2 tahun
B. 2-7 tahun
C. 7-11/12 tahun tahap operasional konkret menurut Piaget
D. 11/12/ - 14/15 tahun
C. KURIKULUM 2013
• Kurikulum sebagai satu kesatuan dari beberapa
komponen pastilah ada memiliki peran dan fungsi.
• Fungsi Kurikulum:
a) Fungsi umum pendidikan (mempersiapkan siswa agar
bertanggung jawab)
b) Suplementasi (memberikan pelayanan kepada setiap siswa).
c) Eksplorasi (menemukan dan mengembangkan minat dan bakat
siswa).
d) Keahlian (mengembangkan kemampuan siswa berdasarkan
keahliannya).

• Prinsip Kurikulum :
a) Relevansi
b) Fleksibiltas
c) Kontinuitas
d) Efisiensi dan Efektivitas
C. KURIKULUM 2013

Standar Standar Proses


Kompetensi
Lulusan

Standar Isi Standar Penilaian


D. DESAIN PEMBELAJARAN
Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

1) Melakukan pengamatan terhadap aspek-aspek dari suatu


fenomena untuk mengidentifikasi masalah
2) Merumuskan pertanyaan berkaitan dengan masalah yang
ingin diketahui dan menalar untuk merumuskan hipotesis
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
3) Mencoba/mengumpulkan data atau informasi dengan
berbagai teknik
4) Mengasosiasi/menganalisis data atau informasi untuk
menarik kesimpulan
5) Mengkomunikasikan kesimpulan
6) Mencipta
D.DESAIN PEMBELAJARAN : MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Berbasis Masalah
• Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), merancang pembelajaran yang
mendasarkan pada masalah nyata sehari-hari (otentik) yang
bersifat terbuka (open-ended) atau kasus aktual.
• Tujuan PBM untuk mengembangkan keterampilan berpikir,
keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial,
keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau
memperoleh pengetahuan baru.
• Prinsip-prinsip PBM
a) Penggunaan masalah nyata (otentik)
b) Berpusat pada peserta didik (student-centered)
c) Guru berperan sebagai fasilitator
d) Kolaborasi antar peserta didik
e) Sesuai dengan paham konstruktivisme (peserta didik untuk
secara aktif memperoleh pengetahuannya sendiri)
D.DESAIN PEMBELAJARAN : MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Berbasis Projek

langkah-langkah PBP

Penentuan Perancangan
langkah-langkah
Projek penyelesaian projek

Penyusunan Jadwal
Pelaksanaan Projek

Penyusunan laporan
Penyelesaian projek
dan
dengan fasilitasi dan
presentasi/publikasi
monitoring guru hasil projek
D. DESAIN PEMBELAJARAN : MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Inkuiri

• Pembelajaran Inkuiri (PI) merupakan proses pembelajaran yang


didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir
secara sistematis
• Pembelajaran adalah proses memfasilitasi kegiatan penemuan
(inquiry) agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan
keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat
sejumlah fakta).
• Karakteristik dari Pembelajaran Inkuiri:
1) Menekankan kepada proses mencari dan menemukan.
2) Pengetahuan dibangun peserta didik melalui proses pencarian.
3) Peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing peserta didik
dalam belajar.
4) Menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk
merumuskan kesimpulan.
D. DESAIN PEMBELAJARAN : MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Inkuiri
• Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri (PI)
2.
1. MERUMUSKAN
ORIENTASI MASALAH

4. 3.
MENGUMPULKA MERUMUSKAN
N DATA HIPOTESIS

5.
5. MENGUJI MERUMUSKAN
HIPOTESIS KESIMPULAN
D. DESAIN PEMBELAJARAN : MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Menemukan (Discovery Learning)

• Pembelajaran Menemukan (Discovery Learning)adalah


pembelajaran untuk menemukan konsep, makna, dan hubungan
kausal melalui pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan oleh
peserta didik
• 3 ciri utama belajar menemukan yaitu: (1) mengeksplorasi dan
memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan
menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat pada peserta didik; (3)
kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang
sudah ada.
• Karakteristik dari pembelajaran menemukan:
1) Peran guru sebagai pembimbing.
2) Peserta didik belajar secara aktif sebagai seorang ilmuwan.
3) Bahan ajar disajikan dalam bentuk informasi dan peserta didik
melakukan kegiatan menghimpun, membandingkan,
mengkategorikan, menganalisis, serta membuat simpulan.
CONTOH SOAL

Seorang guru senior mengajar siswanya dengan metode diskusi dan menggunakan

media gambar yang sudah berlangsung dari tahun ke tahun. Pada awal semester baru

2019 siswa dikelas tersebut diketahui 70% memiliki preferensi belajar kinestetik

sehingga mereka tidak fokus saat pembelajaran dan diskusi berlangsung, siswa lebih

senang jika mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dari kasus tersebut strategi

pembelajaran yang paling tepat dipilih guru….

A. Kooperatif

B. project based learning

C. kontekstual

D. inqury

E. discovery
CONTOH SOAL

Model pembelajaran yang mempunyai keunggulan antara lain; berpikir dan

bertindak kreatif, memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis,

merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapi dengan tepat, adalah….

A. role Playing

B. inquiry

C. problem solving

D. picture and picture

E. discovery learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN

• Proses pembelajaran tentunya akan dapat dilaksanakan dengan lebih


baik apabila telah dirancang dengan baik pula dengan berbagai
pendekatan, model, metode, maupun strategi pembelajaran termasuk
Media Pembelajaran.
• Media pembelajaran berupa media fisik alat peraga, terdapat pula
media pembelajaran ICT (mengefektifkan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran).
• Penggunaan media ICT menguntungkan dalam aspek kognitif,
afektif, maupun psikomotor serta menjembatani siswa dalam
memahami konsep abstrak dari obyek matematika melalui
pemanipulasian benda-benda nyata baik secara individu, kelompok,
maupun klasikal.
• Media pembelajaran diartikan bahwa segala sesuatu yang dapat
menjembatani informasi antara sumber informasi dan penerima
dapat dikatakan sebagai media
CONTOH SOAL

Seorang guru harus mampu memanfaatkan media pembelajaran dan


sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaraan utuh. Pernyataan
berikut yang benar terkait dengan media pembelajaran adalah...
A. Media pembelajaran yang paling baik adalah media yang berbasis TIK
B. Sebuah media dapat digunakan untuk semua kegiatan pembelajaran
C. Semua media pembelajaran sama cara pemanfaatannya
D. Media dapat digunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu
kegiatan pembelajaran
E. Memilih media tidak perlu banyak pertimbangan agar tidak
merepotkan
CONTOH SOAL

Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru dapat menyusun


strategi pembelajaran dan menentukan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran tersebut. Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang guru
terkait dengan keterampilan memilih media pembelajaran adalah…
A. Guru harus mengetahui latar sosial budaya siswa dan sekolah
B. Guru mengetahui cara mengevaluasi pembelajarang dengan media
C. Guru harus memahami karakteristik dari media pembelajaran
tersebut.
D. Guru harus menyesuaikan diri dengan kemampuan sekolah.
E. Guru menyesuaikan dengan materi pembelajaran.
F. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

a. Program Tahunan
 Program Tahunan merupakan rencana umum
pelaksanaan pembelajaran yang berisi rencana
penetapan alokasi waktu satu tahun
pembelajaran.
 Merupakan pedoman bagi pengembangan
program-program berikutnya, yakni Program
Semester (Promes), Silabus, dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
F. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

b. Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka


pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus
paling sedikit memuat:
1) Identitas mata: 
2) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3) Kompetensi inti;
4) Kompetensi dasar;
5) Tema;
6) Materi pokok;
7) Pembelajaran;
8) Penilaian;
9) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun;
10) Sumber belajar;
11) Silabus dikembangkan berdasarkan SKL dan SI
Prinsip Pengembangan Silabus

1. Ilmiah dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.


2. Relevan sesuai dengan tingkat perkembangan
3. Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan.
4. Konsistensi Adanya hubungan yang konsisten
5. Kecukupan Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
6. Aktual & Kontekstual;
7. Fleksibel; Keseluruhan komponen silabus dapat mengako-modasi
keragaman peserta didik.
8. Menyeluruh; Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(Kognitif, afektif, Psikomotor).
F. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana kegiatan


pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. Komponen
RPP terdiri atas:
1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3) Kelas/semester;
4) Materi pokok;
5) Alokasi waktu;
6) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional;
7) KD dan IPK;
8) Materi pembelajaran:
9) Metode pembelajaran;
10) Media pembelajaran;
11) Sumber belajar;
12) Langkah-langkah pembelajaran; dan
13) Penilaian hasil pembelajaran.
F. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
F. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KATA KERJA OPERASIONAL
CONTOH SOAL

Dalam mempersiapkan pembelajaran seorang guru akan selalu bertemu dengan


istilah silabus dan RPP. Silabus dan RPP sama-sama sebagai rencana proses
pembelajaran, perbedaannya adalah sebagai berikut...
A. Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan rpp mengarahkan kegiatan
belajar untuk mencapai kompetensi dasar
B. Silabus bersumber dari standar isi dan standar lulusan, sedangkan RPP bersumber
dari standar kompetensi lulusan
C. RPP dibuat oleh setiap guru, sedangkan silabus dibuat oleh tim guru.
D. RPP dan silabus keduanya disusun oleh setiap satan pendidikan.
E. Dalam silabus dijelaskan metode, media pembelajaran, sumber belajar, Langkah-
langkah pembelajaran, evaluasi secara rinci
CONTOH SOAL

Seorang guru yang mengembangkan tujuan pembelajaran untuk


menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh
peserta didik sesuai dengan kompetensinya dimuat dalam....
A. Silabus
B. RPP
C. Silabus dan RPP
D. SKL
E. Lembar penilaian
F. PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN

RUANG LINGKUP PENILAIAN

 Observasi  Tes Tulis


 Penilaian diri  Tes Lisan
 Penilaian antar  Penugasan
teman
Keterampilan
Sikap
P
e
n
g
e
t • Kinerja (praktik dan produk)
a • Proyek
h • Portofolio
u
G. PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
PENILAIAN PEMBELAJARAN

1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan dalam


bentuk penilaian autentik dan non-autentik.
2. Penilaian autentik merupakan pendekatan utama dalam penilaian
hasil belajar oleh pendidik. Bentuk penilaian autentik mencakup:
a) Penilaian berdasarkan pengamatan
b) Tugas ke lapangan
c) Portofolio
d) Projek
e) Produk
f) Jurnal
g) Kerja laboratorium
h) Unjuk kerja
i) Penilaian diri.
3. Bentuk penilaian non-autentik mencakup: (1) tes, (2) ulangan, dan
(3) ujian.
G. PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
REMIDI

•Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang


berbeda. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar
atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau
mengalami kesulitan belajar. Atau > 50 % tidak tuntas belajar
•Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan
perorangan. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu
atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai
ketuntasan. Atau </=20 % tidak tuntas belajar
•Diskusi kelompok. Remedial teaching dapat dilakukan dengan cara
diskusi kelompok yaitu dengan membentuk kelompok yang terdiri
atas 5-10 anak. Atau 20 % -50 % tidak tuntas belajar
G. PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
PENGAYAAN
Langkah-langkah sistematis memberikan treatment pembelajaran
pengayaan adalah sebagai berikut :
1. Belajar Kelompok
Secara kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah
proyek atau penelitian ilmiah
2. Belajar Mandiri
Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah.
3. Pembelajaran Berbasis Tema
Pembelajatan terpadu yang memadukan kurikulum di bawah tema besar
4. Pemadatan Kurikulum
Pemberian materi kepada peserta didik yaitu terhadap kompetensi materi yang
belum diketahui oleh peserta didik.
CONTOH SOAL

Pada proses pembelajaran seorang guru ingin melakukan penilaian

terhadap prilaku siswa, maka Instrumen yang diguanakan dalam proses

pembelajaran tersebut adalah….

A. Pedoman observasi

B. Kuesioner

C. Tes tulis

D. Pedoman wawancara

E. Tes hasil belajar


CONTOH SOAL

Dalam kegiatan penilaian otentik banyak model yang dapat digunakan. Pada suatu

penilaian seorang guru meminta siswa untuk mendemonstrasikan tugas belajar

tertentu. Bentuk penilaian otentik tersebut merupakan contoh penilaian otentik

berbentuk….

A. Penilaian proyek.

B. Peniaian kinerja

C. Peniaian portofolio

D. Penilaian antar teman

E. Penilaian diri
CONTOH SOAL
Berdasarkan data hasil evaluasi pembelajaran tentang memahami teks
anekdot ternyata hasilnya tidak maksimal. Dari 30 siswa dinyatakan belum
tuntas sejumlah 15 sehingga mengikuti program remedial. Sedangkan yang
dinyatakan tuntas sejumlah 15 orang mengikuti program pengayaan.
Kegiatan pengayaan untuk 15 siswa dapat dilakukan oleh guru dengan
cara....
A. Mengadakan pendalaman materi terkait dengan KD tersebut
B. Diberikan bahan ajar berupa modul
C. Digabung dengan siswa yang belum tuntas ikut remedial
D. Melanjutkan materi pada KD selanjutnya
E. Memberi tugas mengerjakan lembar kerja siswa
H. REFLEKSI PEMBELAJARAN DAN PTK
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), 4 jenis penelitian tindakan kelas, yaitu:
1. PTK Diagnostik, penelitian ini dirancang dengan menuntun peneliti ke
arah suatu tindakan. Peneliti mendiagnosa dan mendalami situasi yang
terdapat di dalam latar penelitian.
2. PTK Partisipan, apabila orang yang akan melaksanakan penelitian
terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil
penelitian berupa penyusunan laporan.
3. PTK Empiris, Penelitian ini dilakukan dengan cara merencanakan,
mencatat pelaksanaan dan mengevaluasi pelaksanaan dari luar arena
kelas. PTK ini, peneliti harus berkolaborasi dengan guru yang
melaksanakan tindakan di kelas.
4. Penelitian Tindakan Kelas Eksperimental, PTK eksperimental
diselenggarakan dengan peneliti (guru) berupaya menerapkan berbagai
macam pendekatan, model, metode atau strategi pembelajaran secara
efektif dan efisien di dalam suatu kegiatan belajar-mengajar
H. REFLEKSI PEMBELAJARAN DAN PTK
Model Penelitian Tindakan Kelas
1. Model PTK menurut Kurt Lewin, terdiri dari empat langkah, yakni:
(1) Perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3)
Observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting).
2. Model PTK Menurut Kemmis & McTaggart, mencakup sejumlah
siklus, masing-masing terdiri dari tahap-tahap: perencanaan
(plan), pelaksanaan dan pengamatan (act & observe), dan refleksi
(reflect).
3. Model PTK menurut John Elliot

• Ketiga model di atas dapat disimpulkan bahwa: (1) PTK terdiri dari
beberapa siklus (minimum tiga siklus), dan (2) setiap siklus terdiri dari
beberapa langkah yaitu (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c)
pengamatan/ observasi, dan (d) refleksi, namun sebetulnya
kegiatan pelaksanaan dan pengamatan dilakukan secara
bersamaan.
CONTOH SOAL

Merenungkan kembali tindakan perbaikan dan dampaknya serta mencari jalan keluar untuk

tindak lanjut PTK merupakan…

A. Analisis = Bukan Tahapan PTK

B. Refleksi = merenungkan kembali

C. Observasi = Pengamatan

D. Diskusi = bukan tahapan PTK

E. Planning = Merencanakan
CONTOH SOAL

Model rancangan PTK terletak pada alur pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Hal

ini sekaligus menjadi penanda atau ciri khusus yang membedakan PTK dengan jenis

penelitian lain. Adapun alur penelitian tindakan yang dimaksud adalah ….

A. observasi --> refleksi --> perencanaan --> pelaksanaan tindakan

B. refleksi --> perencanaan --> pelaksanaan tindakan --> observasi

C. perencanaan --> observasi --> pelaksanaan tindakan --> refleksi

D. perencanaan --> pelaksanaan tindakan --> observasi --> refleksi

E. pelaksanaan tindakan --> refleksi --> perencanaan --> pelaksanaan tindakan


Prinsip-prinsip dasar proses pembelajaran menurut Ki Hadjar Dewantoro bahwa dalam
proses pembelajaran seorang pendidik hendaknya bisa:

ING NGARSA SUNG TULADHA yang artinya: di depan, seseorang harus bisa memberi
teladan atau contoh

ING MADYA MANGUN KARSA yang artinya: ditengah – tengah atau diantara
seseorang bisa menciptakan prakarsa dan ide

TUT WURI HANDAYANI yang artinya: dari belakang seorang pendidik harus bisa
memberikan dorongan dan arahan
Konsepsi Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantoro bertujuan

memanusiakan manusia membentuk pribadi yang mandiri dengan


dalam rangka 3 indikator
memerdekakan manusia • mampu berdiri sendiri
dalam lingkaran • tidak bergantung pada orang lain
perbudakan • dapat mengatur dirinya sendiri
Sistem pendidikan Ki Hadjar Dewantara menurut KHD
• Asas kemerdekaan, yang berarti disiplin diri sendiri atas dasar nilai hidup yang tinggi, baik hidup sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat
• Arti merdeka adalah sanggup dan mampu untuk berdiri sendiri untuk mewujudkan hidup diri sendiri, hidup
tertib dan damai dengan kekuasaan atas diri sendiri. Merdeka tidak hanya berarti bebas tetapi harus diartikan
sebagai kesanggupan dan kemampuan yaitu kekuatan dan kekuasaan untuk memerintah diri pribadi
• Asas kodrat alam, yang berarti bahwa pada hakikatnya manusia itu sebagai makluk, adalah satu dengan kodrat
alam. Manusia tidak dapat lepas dari kodrat alam dan akan berbahagia apabila dapat menyatukan diri dengan
kodrat alam yang mengandung kemajuan itu. Oleh karena itu, setiap individu harus berkembang dengan
sewajarnya
• Asas kebudayaan, yang berarti bahwa pendidikan harus membawa kebudayaan kebangsaan itu ke arah
kemajuan yang sesuai dengan kecerdasan zaman, kemajuan dunia dan kepentingan hidup lahir dan batin rakyat
pada setiap zaman dan keadaan
• Asas kebangsaan, yang berarti tidak boleh bertentangan dengan kemanusiaan, malah harus menjadi bentuk
kemanusiaan yang nyata. Oleh karena itu asas kebangsaan ini tidak mengandung arti permusuhan dengan
bangsa lain melainkan mengandung rasa satu dengan bangsa sendiri, satu dalam suka dan duka, rasa satu
dalam kehendak menuju kepada kebahagiaan hidup lahir dan batin seluruh bangsa
• Asas kemanusiaan, yang menyatakan bahwa darma setiap manusia itu adalah perwujudan kemanusiaan yang
harus terlihat pada kesucian batin dan adanya rasa cinta kasih terhadap sesama manusia dan terhadap makluk
ciptaan Tuhan seluruhnya
Pusat perguruan, sebagai balai wiyata
Pusat keluarga, buat
untuk usaha mencari dan memberikan
mendidik budi pekerti dan
ilmu pengetahuan di samping pendidikan
laku sosial
intelek

Pendidikan di Taman Siswa


menggunakan sistem Tri
Pusat

Pusat pergerakan pemuda, sebagai daerah


merdekanya kaum pemuda atau “kerajaan Pemuda”
untuk melakukan penguasaan diri, yang amat
penting untuk pembentukan watak
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata
pelajaran.
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan
indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

Fungsi utama indikator adalah untuk merumuskan bentuk dan jenis penilaian

Rumusan tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar


belajar yang diharapkan dicapai peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar
Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran.
Indikator kunci adalah yang memenuhi syarat UKRK, yaitu:
 urgensi, dimaknai bahwa secara teoritis indikator itu harus dikuasai peserta didik,
 kontinuitas, dimaknai bahwa indikator ini merupakan indikator lanjutan yang merupakan
pendalaman dari satu atau lebih indikator yang sudah pernahdipelajari pada KD
sebelumnya atau KD itu sendiri,
 relevansi,dimaknai bahwa indikator itu diperlukan untuk mempelajari/memahami
pelajaran lain,
 keterpakaian, dimaknai bahwa indikator ini memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan
sehari-hari.

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai
oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
Pembelajaran remedial adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada peserta
didik yang belum mencapai kompetensi minimal dalam satu KD tertentu.
Pembelajaran remedial dilakukan guru untuk membantu peserta didik dalam beberapa hal,
antara lain
 memahami kesulitan belajar yang dihadapi
 memperluas wawasan tentang konsep yang telah dipelajari
 memperbaiki sikap belajar yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang
optimal
kalau yang bukan mengatasi kesulitan dengan memperbaiki cara belajar

Kegiatan pengayaan dilaksanakan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada peserta


didik untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan materi
pelajaran yang sudah maupun yang akan dipelajari sehingga tercapai tingkat perkembangan
yang optimal sesuai dengan kemampuannya.
Prinsip-prinsip pembelajaran  strategi pembelajaran
• perhatian dan motivasi keaktifan adalah cara yang sistematik
• keterlibatan langsung dalam mengkomunikasikan isi
• Pengulangan pelajaran kepada siswa untuk
• Tantangan mencapai tujuan pembelajaran
• perbedaan individu tertentu. Ini berkenaan dengan
bagaimana menyampaikan isi
pelajaran.

Model pembelajaran adalah kerangka Metode merupakan cara atau teknik


konseptual yang menggambarkan yang digunakan guru dalam melakukan
prosedur yang sistematis dalam interaksi dengan siswa pada saat
mengorganisasikan pengalaman belajar proses pembelajaran berlangsung.
bagi siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan berfungsi sebagai
pedoman bagi para perancang
pembelajaran.
MODEL PEMBELAJARAN
Inkuiri
Problem Based
Learning/Pembelajaran Berbasis (1) Merumuskan masalah untuk dipecahkan siswa
(2) Menetapkan jawaban sementara atau
Masalah
• Orientasi Peserta didik pada masalah hipotesis
• Mengorganisasi Peserta didik untuk belajar (3) Mencari informasi, data, dan fakta yang
• Membimbing pengalaman diperlukan untuk menjawab hipotesis atau
individual/kelompok permasalahan
• Mengembangkan dan menyajikan hasil (4) Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi,
karya dan
• Menganalisis dan mengevaluasi proses (5) Mengaplikasikan kesimpulan.
pemecahan masalah

Model pembelajaran probing prompting 
adalah model pembelajaran dengan menyajikan serangkaian per- tanyaan yang sifatnya menuntun dan
menggali gagasan siswa, sehingga dapat melejitkan proses berpikir yang mampu mengaitkan
pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari.
Project Based Learning/Pembelajaran Berbasis Problem Possing
Proyek Berorientasi membuat soal sendiri untuk
sebuah model pembelajaran yang menggunakan dipecahkan
proyek (kegiatan) sebagai inti pembelajaran Langkah-langkah:
Ditandakan • Guru menjelaskan materi pelajaran kepada para
• adanya penilaian proyek dan produk
siswa. Penggunaan alat peraga untuk
• Adanya jadwal terselesainya proyek
memperjelas konsep sangat disarankan.
a. Fase 1: Menganalisis Masalah • Guru memberikan latihan soal secukupnya.
b. Fase 2: Membuat Desain dan Jadwal Pelaksanaan • Siswa diminta mengajukan 1 atau 2 buah soal
Proyek yang menantang, dan siswa yang bersangkutan
c. Fase 3: Melaksanakan Penelitian (mengumpulkan harus mampu menyelesaikannya.
dan menganalisis data) • Pada pertemuan berikutnya, secara acak, guru
d. Fase 4: Menyusun Draf/Prototipe Produk menyuruh siswa untuk menyajikan soal
(membuat produk awal) temuannya di depan kelas. Dalam hal ini, guru
e. Fase 5: Mengukur, Menilai dan Memperbaiki dapat menentukan siswa secara selektif
Produk
berdasarkan bobot soal yang diajukan oleh siswa.
Pada tahap ini siswa melihat kembali produk awal
yang dibuat, mencari kelemahan dan • Guru memberikan tugas rumah secara individual.
memperbaiki produk tersebut.
f. Fase 6: Finalisasi dan Publikasi Produk
g. Pasca Proyek (Perbaikan atas produk yang telah
dihasilkan oleh siswa)
strategi komunikasi dalam pembelajaran, yaitu:
a.Respect, sikap menghargai
b.Emphaty, menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang
dihadapi orang lain.
c.Audible, dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
d.Clarity, kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak
menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang
berlainan.
e.Humble, dengan menghargai orang lain
pendekatan Saintifik
1. Mengamati (bisa pakai Panca Indera)
2. menanya,
3. mengumpulkan informasi /mencoba,
4. mengasosiasi /menalar /mengolah informasi, serta
5. menyajikan / mengkomunikasikan.

Tujuan dari pembelajaran tematik adalah memudahkan peserta didik untuk memahami
materi/konsep secara utuh

TAKSONOMI BLOOM

Pengetahuan/Kognitif Sikap/afektif Keterampilan/psikomotor


1. “mengingat, 1. menerima, 1. “mengamati,
2. memahami, 2. menjalankan, 2. menanya,
3. menerapkan, 3. mencoba,
4. menganalisis, 3. menghargai, 4. menalar,
5. mengevaluasi, 4. menghayati 5. menyaji, dan
6. mencipta. 5. mengamalkan”. 6. mencipta”.
PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan
situasi pembelajaran

Tujuan PTK adalah melakukan perbaikan proses pembelajaran di kelas

karakteristik PTK
 bersifat situasional
 dirancang untuk mengatasi masalah nyata di kelas Kalau yang bukan
 dilakukan dengan pengendalian variabel penelitian dilaksanaan untuk digeneralisasikan
secara alamiah

Kriteria dalam menentukan masalah


A. masalahnya harus penting bagi orang yang
Kalau yang bukan
mengajukan masalah dan sekaligus signifikan.
pernyataan harus
B. masalah yang diajukan hendaknya dalam jangkauan
mengungkapkan beberapa tori
penanganan
yang akan digunakan
C. pernyataan harus mengungkapkan beberapa dimensi
fundamental
Pengukuran

usaha yang dilakukan untuk memperoleh jenis-jenis skala pengukuran, yaitu


informasi yang menggambarkan a. skala nominal (skala label)
karakteristik suatu objek. Informasi yang b. ordinal (skala peringkat)
diperoleh berupa angka berdasarkan c. interval (skala jarak)
kriteria yang telah ditetapkan d. rasio (skala mutlak)
sebelumnya.

Penilaian adalah prosedur yang sistematis untuk mengumpulkan informasi yang dapat
digunakan untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik orang atau objek

Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk


• mendeteksi kesulitan belajar (assesment as learning),
• penilaian sebagai proses pembelajaran (assessment for learning), dan
• penilaian sebagai alat untuk mengukur pencapaian dalam proses pembelajaran (assessment
of learning).
Teknik penilaian keterampilan
a. Penilaian kerja
Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta peserta didik untuk melakukan
suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya dengan mengaplikasikan atau
mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Penilaian
kinerja yang menekankan pada produk disebut penilaian produk, sedangkan penilaian
kinerja yang menekankan pada proses disebut penilaian praktik (praktik).
b. Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman, kemampuan pengumpulan data, kemampuan mengaplikasikan,
kemampuan inovasi dan kreativitas serta kemampuan menginformasikan peserta didik pada
muatan tertentu secara jelas.
c. Portofolio
merupakan kumpulan dokumen yang berisi hasil penilaian prestasi belajar, penghargaan, karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif dalam kurun
waktu tertentu.
Prinsip penilaian Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai.
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan
khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan
gender.
d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran.
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi
dan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik.
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-
langkah baku.
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun
hasilnya.
TERIMA KASIH
SEMOGA SUKSES SELALU

Anda mungkin juga menyukai