Anda di halaman 1dari 20

SESI 1

PARADIGMA BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


KONSEP BELAJAR KONSEP PEMBELAJARAN
Belajar diartikan sebagai proses Pembelajaran merupakan kegiatan yang
mendapatkan pengetahuan dengan dilakukan untuk menginisiasi,
membaca dan menggunakan memfasilitasi, dan meningkatkan
pengalaman sebagai pengetahuan yang intensitas dan kualitas belajar pada diri
memandu perilaku pada masa yang peserta didik. Pembelajaran harus
akan datang. Pakar psikologi melihat menghasilkan belajar, tapi tidak semua
perilaku belajar sebagai proses proses belajar terjadi karena
psikologis individu dalam interaksinya pembelajaran. Proses belajar terjadi juga
dengan lingkungan secara alami, dalam konteks interaksi sosial-kultural
sedangkan pakar pendidikan melihat dalam lingkungan masyarakat. Pendidik
perilaku belajar sebagai proses secara perorangan atau secara kolektif
psikologis-pedagogis yang ditandai dalam suatu sistem, merupakan ciri
dengan adanya interaksi individu utama dari konsep pembelajaran. Ciri
dengan lingkungan belajar yang lain dari pembelajaran tujuan, materi,
disengaja diciptakan. kegiatan, dan evaluasi pembelajaran.
KONSEP YANG HARUS DIPAHAMI

TEORI BELAJAR

PRINSIP

PENDEKATAN

MODEL

STRATEGI

METODE

TEKNIK
TEORI BELAJAR

Behaviorisme

Konstruktivisme Teori Belajar Kognitivisme

Kognitif Sosial
BEHAVIORISME

Definisi Belajar Implikasi dan Aplikasi


Prinsip Belajar
Pembelajaran
• Perubahan perilaku • Perilaku seseorang • Merancang kondisi
yang diperoleh dipengaruhi oleh belajar yang efektif
sebagai respons rangsangan luar. dengan
terhadap Konsekuensi merumuskan
rangsangan. perilaku berupa tujuan belajar dan
hukuman harus langkah-langkah
segera diberikan pembelajaran yang
sebagai penguat jelas;
perilaku menggunakan
hukuman sebagai
penguat perilaku
KOGNITIVISME

Implikasi dan Aplikasi


Definisi Belajar Prinsip Belajar
Pembelajaran
• Gejala internal • Seseorang • Memantu siswa
mental seseorang memproses secara memproses
yang dapat dilihat mental informasi informasi secara
dalam perilaku yang diperoleh, efektif dengan cara
maupun yang tidak menyimpan, dan menyusun materi
terlihat menggunakannya pembelajaran secara
untuk menghasilkan sistematis dan
perilaku tertentu akurat, membuat
hubungan antara
pengetahuan baru
dengan struktur
kognitif yang sudah
dimiliki pembelajar
KOGNITIF SOSIAL

Implikasi dan Aplikasi


Definisi Belajar Prinsip Belajar
Pembelajaran
• Gejala internal • Observasi seseorang • Belajar menjadi lebih
mental seseorang terhadap perilaku efektif dengan
yang dapat dilihat orang lain mengamati orang
dalam perilaku mempengaruhi lain atau model yang
maupun yang tidak perilaku dan proses mempunyai
terlihat kognitif seseorang. kredibilitas
Konsekuensi perilaku
dapat dialami secara
langsung atau
melalui pengamatan
terhadap orang lain
KONSTRUKTIVISME

Implikasi dan Aplikasi


Definisi Belajar Prinsip Belajar
Pembelajaran
• Proses membangun • Seseorang membangun • Mendorong siswa
atau membentuk suatu realitas bersikap lebih otonom
makna, pengetahuan, berdasarkan dalam menerjemahkan
konsep, dan gagasan pengalaman dan pengetahuan yang
melalui pengalaman interaksi dengan diperoleh melalui
lingkungan, melalui memecahkan masalah
pemecahan masalah yang real, kompleks,
yang real, biasanya dan bermakna bagi
dalam suatu siswa; dialog dalam
mekanisme kolabolatif kelompok belajar
bersama; bimbingan
dalam proses
pembentukan
pemahaman
Jenis Belajar yang Dikemukakan Oleh Gagne (1985)

1. Belajar Isyarat (Signal Learning).


2. Belajar Stimulus-Respon (Stimulus-Response Learning).
3. Belajar Rangkaian (Chaining Learning).
4. Belajar Asosiasi Verbal (Verbal Association Learning).
5. Belajar Membedakan (Discrimination Learning).
6. Belajar Konsep (Concept Learning).
7. Belajar Aturan (Rule Learning).
8. Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving Learning).
Kaitan Jenis Belajar dengan Pembelajaran

1. Pembelajaran Berorientasi pada Proses Belajar Isyarat

Pada belajar isyarat proses belajar dimulai dengan adanya


isyarat, tanda atau petunjuk yang berpengaruh pada proses
perubahan perilaku. Proses pembelajaran yang seyogianya
dirancang untuk mendukung belajar isyarat yang baik
sekurang-kurangnya harus mencakup adanya isyarat, adanya
konsep untuk memahami isyarat dan lahirnya perbuatan.
Belajar melalui isyarat terjadi apabila siswa memiliki
kemampuan menanggapi secara refleks.
Kaitan Jenis Belajar dengan Pembelajaran

2. Pembelajaran Berorientasi pada Proses Belajar Stimulus Respon


Belajar Stimulus Respon mengacu pada proses perubahan perilaku yang
dihasilkan oleh terciptanya relasi antara stimulus atau rangsangan dan respon
atau jawaban atas stimulus.

Untuk dapat melakukan proses belajar stimulus respon yang baik sekurang-
kurangnya diperlukan hal-hal berikut :
a. Penampilan objek, peristiwa atau suasana yang memungkinkan
munculnya reaksi individu terhadap hal-hal itu. Untuk ini objek, peristiwa
atau suasana harus memiliki daya tarik atau daya rangsang yang baik.
Misalnya gambar yang berwarna jauh lebih menarik daripada gambar hitam
putih.
b. Individu yang memiliki kesiapan untuk memberikan reaksi terhadap
pemberi rangsangan. Reaksi yang diberikan seseorang tergantung
antara lain pada kesiapan, pengalaman, dan kemampuan.
Kaitan Jenis Belajar dengan Pembelajaran

3. Pembelajaran Berorientasi pada Proses Belajar Rangkaian


Belajar rangkaian mengacu pada proses belajar yang tercipta karena
adanya berbagai proses stimulus respon. Seseorang yang menerima
berbagai stimulus dan selanjutnya memberi respon di dalam suatu
konteks akan dapat melakukan proses belajar rangkaian.

Rangkaian kegiatan yang dilakukan anak tersebut adalah memasuki


rumah  menjatuhkan jaket  melihat ibunya  ibunya berkata
“Ambil jaketmu”  mengambil jaket  menggantungkan jaket di
tempatnya.
Kaitan Jenis Belajar dengan Pembelajaran

4. Pembelajar Berorientasi pada Proses Belajar Asosiasi Verbal

“Belajar Asosiasi Verbal” mengacu pada proses memahami


informasi verbal yang menggambarkan konsep, prinsip, benda,
situasi, dan lain-lain, misalnya mengurutkan kata-kata secara
alfabetis, menghafal rumus-rumus, rangkaian doa, sajak, kutipan,
dan sebagainya. Belajar asosiasi verbal akan berhasil apabila siswa
memiliki informasi yang terorganisasi dalam sistem ingatannya.
Semakin kuat hubungan antar-informasi yang ada dalam sistem
ingatan, semakin mudah informasi tersebut untuk diingat.
Kaitan Jenis Belajar dengan Pembelajaran

5. Pembelajaran Berorientasi pada Proses Belajar Membedakan

“Belajar Membedakan” mengacu pada proses belajar memahami


sesuatu hal dengan cara melihat perbedaan karakteristik yang
dimiliki oleh objek yang dipelajari. Dengan melihat perbedaan yang
dimiliki oleh objek, individu dapat memahami benda, suasana,
peristiwa, atau objek lain yang ada di lingkungannya. Misalnya, kita
dapat memahami lingkungan sosial dengan cara mengidentifikasi
perbedaan yang dimiliki oleh pada umumnya orang-orang yang
termasuk dalam suatu masyarakat seperti desa dan kota.
Kaitan Jenis Belajar dengan Pembelajaran

6. Pembelajaran Berorientasi pada Proses Belajar Konsep

Benda, proses, gejala, aturan, atau pengalaman melalui proses


mengenal ciri-ciri, contoh, dan sifat dari ciri-ciri tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa belajar konsep merupakan peningkatan dari
proses belajar diskriminasi. Pemahaman tersebut selanjutnya
digunakan oleh individu dalam memahami hal-hal yang sama yang
lebih luas dan lebih banyak. Suatu konsep terbentuk dalam pikiran
individu melalui proses mengenal dan memahami ciri-ciri konsep
atas dasar contoh dan non-contoh.
Kaitan Jenis Belajar dengan Pembelajaran

7. Pembelajaran Berorientasi pada Proses Belajar Aturan

“Belajar Aturan” mengacu pada proses belajar membangun prinsip


atau aturan dengan menggunakan serangkaian fakta, data, peristiwa,
dan pengalaman yang telah diketahui atau dialami sebelumnya.
Aturan yang dibangun itu berupa kesimpulan yang berlaku umum
sehingga dapat diterapkan pada situasi yang sama tetapi jangkauan
dan mengacu pada aktivitas individu dalam memahami sesuatu
cakupannya lebih luas.
Kaitan Jenis Belajar dengan Pembelajaran

8. Pembelajaran Berorientasi pada Proses Belajar Pemecahan


Masalah

“Belajar Pemecahan Masalah” mengacu pada proses mental


individu dalam menghadapi suatu masalah untuk selanjutnya
menemukan cara mengatasi masalah itu melalui proses
berpikir yang sistematis dan cermat. Kesistematisan berpikir ini
terlukis dalam langkah-langkah yang ditempuhnya.
TREN MUTAKHIR DALAM PEMBELAJARAN

 Pembelajaran yang berorientasi pada


peserta didik
 Pembelajaran yang berorientasi pada
kompetensi
 Pendidikan terbuka dan jarak jauh
EMPAT PILAR PENDIDIKAN – UNESCO

• Seseorang harus belajar untuk memperoleh dan


Learning to menguasai pengetahuan serta berbagai alat dan cara
ntuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
know untuk mampu belajar seumur hidup.

• Mengembangkan kompetensi dan kemampuan adaptif


Learning to do untuk menerapkan pengetahuan dengan kreatif
terhadap lingkungan.

• Mempunyai kepekaan dan pemahaman yang terus


Learning to be bertumbuh untuk menemukan potensi kreatif sebagai
pribadi yang utuh.

• Memahami dan menghargai orang lain, menyadari


Learning to live adanya saling ketergantungan, hak dan tanggung
jawab, serta aktif berpartisipasi dan berkontribusi
together dalam pencapaian kesejahteraan masyarakat.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai