Anda di halaman 1dari 21

HAKIKAT

BELAJAR &
PEMBELAJARAN
CHAPTER 1
A. HAKIKAT BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN
Dalam kegiatan belajar dan mengajar, peserta didik adalah
subjek dan objek dari kegiatan pendidikan. Makna dari
proses pembelajaran adalah kegiatan belajar peserta didik
dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Tujuan pengajaran akan dicapai apabila peserta didik
berusaha secara aktif untuk mencapainya.
Belajar pada hakikatnya adalah suatu “perubahan” yang
terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas
belajar.
B. PENGERTIAN BELAJAR

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku


atau
potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang
diperkuat.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan
respons.
Belajar merupakan suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki
perilaku, sikap, dan
mengokohkan kepribadian.
B. PENGERTIAN BELAJAR
(MENURUT AHLI)
Witherington (1952) Crow and Crow (1958) menyatakan
menyatakan bahwa belajar belajar merupakan diperolehnya
merupakan perubahan kebiasaan kebiasaan,
pengetahuan dan sikap baru. Belajar
dalam kepribadian, yang
dikatakan berhasil jika
dimanifestasikan sebagai
seseorang mampu mengulangi
pola-pola respon yang baru kembali materi yang telah
yang berbentuk dipelajarinya,
keterampilan, sikap, sehingga belajar semacam ini disebut
kebiasaan, dengan rote learning, belajar hafalan,
pengetahuan dan belajar melalui ingatan, by heart, diluar
kecakapan. kepala tanpa mempedulikan makna.
B. PENGERTIAN BELAJAR
(MENURUT AHLI)

Hilgard (1962), belajar adalah


Gage (1984) dalam segala
suatu proses dimana suatu
(2009) mendefinisikan belajar adalah
perilaku muncul atau
suatu proses dimana suatu organisme
berubah karena adanya
berubah perilakunya sebagai akibat
respon terhadap suatu dari pengalaman.
situasi.
CIRI UMUM KEGIATAN
BELAJAR
Kedua, belajar merupakan interaksi
Pertama, belajar menunjukkan
individu dengan lingkungannya.
suatu aktivitas pada diri
Lingkungan dalam hal ini dapat berupa
seseorang yang manusia atau objek-objek lain yang
disadari atau disengaja. Oleh memungkinkan individu memperoleh
sebab itu pemahaman kita pengalaman-pengalaman atau
pertama yang sangat pengetahuan, baik pengalaman atau
penting adalah bahwa kegiatan pengetahuan baru maupun sesuatu yang
belajar merupakan kegiatan pernah diperoleh atau ditemukan
yang disengaja sebelumnya akan tetapi menimbulkan
atau direncanakan oleh perhatian kembali bagi individu tersebut
sehingga memungkinkan terjadinya
pembelajar sendiri dalam bentuk
interaksi.
suatu aktivitas
tertentu.
CIRI UMUM KEGIATAN
BELAJAR

Ketiga, hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku.


Walaupun
tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar,
akan tetapi
aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku.
Perubahan
tingkah laku kebanyakan hal merupakan sesuatu perubahan
yang dapat
diamati (observable).
KELOMPOK TEORI YANG MEMBERIKAN
PANDANGAN
KHUSUS TENTANG BELAJAR:

a. Behaviorisme
teori ini meyakini bahwa manusia sangat dipengaruhi oleh
kejadian-kejadian di dalam lingkungannya yang memberikan
pengalaman tertentu kepadanya. Behaviorisme menekankan
pada apa yang dilihat, yaitu tingkah laku, dan kurang
memperhatikan apa yang terjadi di dalam pikiran karena tidak
dapat dilihat.
KELOMPOK TEORI YANG MEMBERIKAN
PANDANGAN
KHUSUS TENTANG BELAJAR:

b. Kognitivisme,
merupakan salah satu teori belajar yang dalam berbagai
pembahasan juga sering disebut model kognitif. Menurut teori
belajar ini tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi atau
pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan
tujuan. Oleh karena itu, teori ini memandang bahwa belajar itu
sebagai perubahan persepsi dan pemahaman.
KELOMPOK TEORI YANG MEMBERIKAN
PANDANGAN
KHUSUS TENTANG BELAJAR:

c. Teori Belajar Psikologi Sosial,


menurut teori ini proses belajar bukanlah proses yang terjadi
dalam keadaan menyendiri, akan tetapi harus melalui interaksi.
KELOMPOK TEORI YANG MEMBERIKAN
PANDANGAN
KHUSUS TENTANG BELAJAR:

d. Teori Belajar Gagne,


yaitu teori belajar yang merupakan perpaduan antara
behaviorisme dan kognitivisme. Belajar merupakan sesuatu yang
terjadi secara alamiah, akan tetapi hanya terjadi dengan kondisi
tertentu.
Yaitu kondisi internal yang merupakan kesiapan peserta didik
dan sesuatu yang telah dipelajari, kemudian kondisi eksternal
yang merupakan situasi belajar yang secara sengaja diatur oleh
pendidik dengan tujuan memperlancar proses belajar.
C. PENGERTIAN
PEMBELAJARAN

Kunci keberhasilan pendidikan adalah


keterlibatan penuh peserta didik sebagai warga
belajar dalam proses
pembelajaran. Keterlibatan yang dimaksud di sini
adalah “pengalaman”
keterlibatan seluruh potensi dari peserta didik
mulai dari telinga, mata,
hingga aktivitas dan mengalami langsung.
C. PENGERTIAN
PEMBELAJARAN

Menurut Undang-undang Republik Indonesia


Nomor 20 tahun 2003
tantang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa
pembelajaran adalah proses
interaksi pendidik dengan peserta didik dan
sumber belajar yang berlangsung
dalam suatu lingkungan belajar.
C. PENGERTIAN
PEMBELAJARAN
Secara Nasional, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses
interaksi yang melibatkan komponen-komponen utama, yaitu peserta
didik, pendidik, dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu
lingkungan belajar, maka yang dikatakan dengan proses pembelajaran
adalah suatu system yang melibatkan satu kesatuan komponen yang
saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil
yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
C. PENGERTIAN
PEMBELAJARAN
Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta
didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah
yang lebih baik. Dan tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan
agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik.
Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk
membantu peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan
kebutuhan dan minatnya.
FUNGSI-FUNGSI PEMBELAJARAN

a. Pembelajaran sebagai sistem Pembelajaran sebagai sistem terdiri dari


sejumlah komponen yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media
pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran,
dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan).

b. Pembelajaran sebagai proses Pembelajaran sebagai


proses merupakan
rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat
siswa belajar
CIRI-CIRI BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN
Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam
proses internal tersebut adalah seluruh mental, yang meliputi ranah kognitif,
efektif, dan psikomotorik.

Perilaku belajar tersebut merupakan respons siswa terhadap


tindakan mengajar atau tindakan pembelajaran dari guru.

Perilaku belajar tersebut ada hubungannya dengan desain instruksional


guru, karena didalam desain instruksional, guru membuat tujuan
instruksional khusus atau sasaran
belajar.
JENIS PERILAKU BELAJAR YANG
TERDIRI DARI TIGA RANAH ATAU KAWASAN

1. Ranah Kognitif (Bloom, dkk), terdiri dari enam jenis perilaku:


a. Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang hal-hal yang telah dipelajari dan
tersimpan didalam ingatan.
b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap sari dan makna hal halyang
dipelajari.
c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode, kaidah untuk menghadapi
masalah yang nyata dan baru.
d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian
sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.
f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang
beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.
JENIS PERILAKU BELAJAR YANG
TERDIRI DARI TIGA RANAH ATAU KAWASAN

2. Ranah Afektif menurut (Krathwohl & Bloom, dkk), terdiri lima jenis
perilaku yaitu:
a. Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan
kesediaan memperhatikan hal tersebut.
b. Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan, memperhatikan dan
berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
c. Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup penerimaan terhadap
suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap.
d. Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu system
nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup.
e. Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan menghayati
nilai, dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.
JENIS PERILAKU BELAJAR YANG
TERDIRI DARI TIGA RANAH ATAU KAWASAN

3. Ranah Psikomotor (Simpson), terdiri dari tujuh perilaku atau


kemampuan motorik, yaitu:
a. Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan
(mendeskripsikan sesuatu secara khusus dan menyadari adanya
perbedaan antara sesuatu tersebut.
b. Kesiapan, yang mencakup kemampuan menempatkan diri dalam
suatu keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian
gerakan, kemampuan ini mencakup aktivitas jasmani dan rohani
(mental).
c. Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan
sesuai contoh, atau gerakan peniruan.
d. Gerakan terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakangerakan
tanpa contoh.
JENIS PERILAKU BELAJAR YANG
TERDIRI DARI TIGA RANAH ATAU KAWASAN

3. Ranah Psikomotor (Simpson), terdiri dari tujuh perilaku atau


kemampuan motorik, yaitu:
e. Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan
atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar,
efisien dan tepat.
f. Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan
perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan
khusus yang berlaku.
g. Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola-pola, gerak-gerik
yang baru atas dasar prakarya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai