Rombel D
Anggota Kelompok
Rona
Junia
K e z ia Paullina Karm
ila
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan atas segala rahmat dan kasihnya lah
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
makalah ini adalah Hakikat Belajar dan Pembelajaran.
Pembelajaran
yang mengarahkan, memberikan kemudahan bagaimana cara menemukan
sesuatu (bukan memberi sesuatu) berdasarkan kemampuan yang dimiliki
pengajar. Mengajar pada hakikatnya merupakan proses transfer atau pengalihan
pengetahuan, informasi, norma, nilai dan sebagainya dari seorang pengajar
kepada peserta didik. Kunci keberhasilan pendidikan adalah keterlibatan penuh
peserta didik sebagai warga belajar dalam proses pembelajaran. Keterlibatan
yang dimaksud di sini adalah “ pengalaman ” keterlibatan seluruh potensi
peserta didik mulai dari telinga, mata, hingga aktivitas yang dialami langsung.
Fungsi-Fungsi
• Pembelajaran sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir antara lain
Pembelajaran
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media
pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut
pembelajaran (remedial dan pengayaan).
• Pembelajaran sebagai proses merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka
membuat siswa belajar, meliputi :
- Persiapan, merencanakan program pengajaran tahunan, semester, dan penyusunan persiapan
mengajar (lesson plan) dan penyiapan perangkat kelengkapannya antara lain alat peraga, alat
evaluasi, buku atau media cetak lainnya.
- Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan pembelajaran yang
telah dibuatnya.
- Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca pembelajaran ini
dapat berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula berupa pemberian layanan remedial
teaching bagi siswa yang berkesulitan belajar.
D. Ciri-Ciri Belajar &
Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam
Pembelajaran
proses internal tersebut adalah seluruh mental, yang meliputi ranah kognitif,
efektif, dan psikomotorik. Dari segi guru proses belajar tersebut dapat
diamati secara tidak langsung. Artinya proses belajar yang merupakan
proses internal siswa tidak dapat diamati akan tetapi dapat dipahami oleh
guru. Perilaku belajar merupakan respons siswa terhadap tindakan mengajar
atau tindakan pembelajaran dari guru. Perilaku belajar tersebut ada
hubungannya dengan desain instruksional guru, karena didalam desain
instruksional, guru membuat tujuan instruksional khusus atau sasaran
belajar.
3 Ranah Jenis Perilaku
Belajar Menurut Para Ahli
• Ranah Kognitif (Bloom, dkk), terdiri dari enam jenis perilaku, 2. Ranah Afektif menurut (Krathwohl & Bloom,
yaitu : dkk), terdiri lima jenis perilaku, yaitu :
• Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang hal-hal • Penerimaan, yang mencakup kepekaan
yang telah dipelajari dan tersimpan didalam ingatan. tentang hal tertentu dan kesediaan
• Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap sari dan makna memperhatikan hal tersebut.
halhal yang dipelajari. • Partisipasi, yang mencakup kerelaan,
• Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode, kaidah kesediaan, memperhatikan dan berpartisipasi
dalam suatu kegiatan.
untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.
• Penilaian dan penentuan sikap, yang
• Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam
mencakup penerimaan terhadap suatu nilai,
bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami
menghargai, mengakui, dan menentukan
dengan baik.
sikap.
• Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.
• Organisasi, yang mencakup kemampuan
• Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang
membentuk suatu systemnilai sebagai
beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. pedoman dan pegangan hidup.
• Pembentukan pola hidup, yang mencakup
kemampuan menghayati nilai, dan
membentuknya menjadi pola nilai kehidupan
pribadi.
3 Ranah Jenis Perilaku
Belajar Menurut Para Ahli
3. Ranah Psikomotor (Simpson), terdiri dari tujuh perilaku atau kemampuan motorik, yaitu :
• Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan (mendeskripsikan sesuatu secara khusus dan
menyadari adanya perbedaan antara sesuatu tersebut.
• Kesiapan, yang mencakup kemampuan menempatkan diri dalam suatu keadaan dimana akan terjadi
suatu gerakan atau rangkaian gerakan, kemampuan ini mencakup aktivitas jasmani dan rohani
(mental).
• Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh, atau gerakan peniruan.
• Gerakan terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakangerakan tanpa contoh.
• Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri
dari banyak tahap secara lancar, efisien dan tepat.
• Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola
gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku.
• Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola-pola, gerak-gerik yang baru atas dasar prakarya
sendiri.
Kesimpulan Dari 3 Ranah Jenis
Perilaku Belajar Menurut Para
Ketiga ranahAhli
yang dikemukakan diatas
bukan merupakan bagian-bagian yang
terpisah, akan tetapi merupakan suatu
kesatuan yang saling terkait. Untuk
mencapai perubahan yang diharapkan,
baik perubahan pada aspek atau ranah
kognitif, afektif maupun psikomotorik,
moto belajar hendaknya memperhatikan
secara sungguh-sungguh beberapa prinsip
yang dapat mendukung terwujudnya hasil
belajar yang diinginkan.
Kesimpulan
Pada dasarnya, hakikat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar
dan terus-menerus melalui bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna
memperoleh pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahaan tingkah laku yang
lebih baik. Belajar adalah suatu kejadian dalam diri ataupun setiap proses yang harus
dilalui untuk mencapai perubahan di dalam diri peserta didik untuk menjadi perilaku
yang lebih baik ataupun perubahan tingkah laku, adapun tingkah laku yang dimaksud
adalah tingkah laku bersifat positif atau lebih baik dari sebelumnya. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu
dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, tabiat, pembentukan sikap, dan kepercayaan
pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Saran
Sebagai calon guru Sekolah Dasar, hendaknya perlu
memahami pentingnya pemahaman hakikat belajar
dan pembelajaran serta komponen-komponen
pembelajaran dengan baik agar menjadi tenaga
pendidik yang baik dan untuk menghindari
kesalahan dalam kegiatan belajar dan pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di
Sekolah Dasar kelak.
Daftar Pustaka
• Abdurrahman, M. (2012). Anak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis, dan Remediasinya. Jakarta: RinekaCipta. Achru, Andi. (2019). Pengembangan Minat Belajar Dalam Pembelajaran. Jurnal Idaarah, 3(2), 205-
216Andi, H. (2002). Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Jakarta: Ciputat Press. Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.
Revisi, Cet. 9. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Aunurrahman, M. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Azzel, A. M. (2011).
Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Darkasyi, M., Johar, R., & Ahmad, A. (2014). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Motivasi Siswa dengan Pembelajaran
Pendekatan Quantum Learning pada Siswa SMP Negeri 5 Lhokseumawe. Jurnal Didaktik Matematika, 1(1), 21–34Dimyati & Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamaluddin,
Ahdar., & Wardana. (2019). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kaffah Learning Center Djamarah, SB. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Doni, Erlando. (2016). Pengaruh Minat Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Formatif 6(1) 35-43Fatimah, E. (2006). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung: CV. Pustaka Setia Firdaos, Rijal. (2016). Metode Pengembangan
Instrumen Pengukuran Kecerdasan Spiritual Mahasiswa. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam. Vol. 11 No. 2: 377-398Hamzahi, HM. (2017). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Ed-1. Jakarta: Rajawali
Pers Hayati, Sri. (2017). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning. Magelang: Graha Cendekia Laili, S. M. (2016). Mengurai Hakikat Pendidikan, Belajar Dan Pembelajaran. Jurnal PPKn &
Hukum, 81-97Luthans, F. (1998). Organizational Behavior. Seventh Edt. Mc. Graw-Hill
• Malthis, Robert. L, Jhon H. Jackson. (2006). Human Resource Manajemen. Jakarta: Salemba Empat Muis, Abdul A. (2013). Prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran. Istiqra. volume.1.no.1 Munzir, S. (2015).
Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Jurnal Didaktik Matematika, 2(2), 59–
71Musfiqon, H., & Nurdyansyah. (2015). Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo: Nizamia Learning Center Nasution, S. (1995). Didaktik ASas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Novianto, D.,
Dwikurnaningsih, Y., & Saputri, T. S. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Pembelajaran Tematik Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Model Contextual Teaching and Learning. JINoP (Jurnal Inovasi
Pembelajaran), 5(1), 6. https://doi.org/10.22219/jinop.v5i1.6630 Nurhasanah, S., Soebandi A. (2016). Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa. Jurnalpendidikan Manajemen Perkantoran. 1(1) ,128-
135 Pane, A., & Dasopang, M. D. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman, 333-352 Putra, SD. (2013). Desain Dan Implementasi Evaluasi Pembelajaran Berbasis Multimedia
Menggunakan Flash, Php Dan Mysql. Jurnal Manajemen Informatika, 4(4) Racmawati, E., Agung (2014). Pengembangan Alat Evaluasi Pembelajaran Berbasis Komputer dengan Wondeshare Quiz Creator Pada
Materi Pajak Penghasil Pasal 21. Jurnal Pendidikan Akuntansi, 2 (2), hlm. 8. Universitas Negeri Surabaya Riyanto, H. Yatim. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran; Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam
Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Edisi I, Cet. I; Jakarta: Kencana Prenada Group Sain,M.H. (2014). Konsep Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Pendidikan: Lentera Pendidikan, Vol. 17 No.
1 Juni 2014: 66-79Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran; Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Sardiman. (2004). Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Raja grafindo Persada Siddik, D. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Citapusaka Media
• Simbolon, N. (2014). Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Kemampuan Verbal Terhadap Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Siswa Sma Negeri 14 Dan 21 Medan. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 2(2), 225–
235. https://doi.org/10.21831/cp.v2i2.2149Soedijarto, H. (2004). Kurikulum, Sistem Evaluasi, dan Tenaga Pendidikan sebagai unsur strategi dalam Penyelenggaraan Sistem Pengajaran Nasional. Jurnal Universitas
Negeri Jakarta. ISSN 2011-7240 Suryabrata, Sumadi (2004). Psikologi Pendidikan. Edisi V, Cet. XII; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group Suyono, M., &Hariyanto, M. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rosda Warsito, Bambang. (2008). Teori dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Winataputra, Udin. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka Yati, A. A., Marzal, J., & Yantoro, Y. (2018). Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme dan Self-Efficacy Siswa
terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. Jurnal Didaktik Matematika, 5(2), 20–29. https://doi.org/10.24815/jdm.v5i2.11019 Yusuf, Muri. (2015). Asesmen Dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sekian
&
Terimakasih