Anda di halaman 1dari 12

Perkembangan peserta didik

Dosen Pengampu: Dian Kristiana, M.Pd


TEORI BELAJAR
ALBERT
BANDURA
Oleh :
kelompok 4
2
TEORI BELAJAR ALBERT BANDURA

Kelompok 1. Anjar Nofendra (21340251)

4 2. Yurike alvareza (21340236)

3. Diana mualifah (21340244)


Teori belajar albert bandura
⊹ Teori Belajar Sosial disebut Teori Observational
Learning (Belajar Observasional dengan
pengamatan ).
⊹ Tokoh utama teori ini adalah Albert Bandura.
⊹ Bandura memandang tingkah laku manusia bukan
semata-mata refleks otomatis atas stimulus,
melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai
hasil interaksi antara lingkungan dengan skema
kognitip manusia itu sendiri.

4
Prinsip Dasar Social learning
1. Sebagian besar dari yang dipelajari manusia melalui peniruan
(Imitation), penyajian contoh perilaku (modeling).
".
2. Dalam hal ini, peserta didik mengubah perilaku sendiri
melalui penyaksian cara orang/sekelompok orang
bereaksi/merespon sebuah stimulus tertentu.

3. Peserta didik dapat mempelajari respon-respon baru dan dengan cara


pengamatan terhadap perilaku orang lain, misalnya guru/orang tuanya.
Pendekatan teori belajar sosial terhadap proses perkembangan sosial dan moral
peserta didik ditekankan pada perlunya conditioning (pembiasaan merespons)
dan imitation (peniruan).
5
Prosedur-prosedur Social
learning
1. Conditioning (pembiasaan merespons)

Prosedur belajar dalam mengembangkan perilaku sosial dan moral


pada dasarnya sama dengan prosedur belajar dalam
mengembangkan perilaku-perilaku lainnya, yakni dengan ; Reward
(hadiah), Punishment (hukuman).
Dasar pemikirannya : Sekali seorang peserta didik mempelajari
perbedaan antara perilaku-perilaku yang menghasilkan ganjaran
(reward) dengan perilaku-perilaku yang mengakibatkan hukuman
(punishment), sehingga dia bisa memutuskan sendiri perilaku
mana yang akan dia perbuat.
6
Prosedur-prosedur Social
learning
2. Imitation (peniruan)

Dalam hal ini, orang tua dan guru diharapkan


memainkan peran penting sebagai seorang model /
tokoh yang dijadikan contoh berperilaku sosial dan
moral bagi peserta didik.

7
CONTOH
Mula-mula seorang peserta didik mengamati model gurunya sendiri yang
sedang melakukan sebuah sosial, umpamanya menerima tamu, lalu
perbuatan menjawab salam, berjabat tangan, beramah-tamah, dll yang
dilakukan guru diserap oleh memori peserta didik tersebut.
Kualitas kemampuan peserta didik dalam melakukan perilaku sosial hasil
pengamatan terhadap model tersebut, antara lain bergantung pada
ketajaman persepsinya mengenai ganjaran dan hukuman yang berkaitan
dengan benar dan salahnya perilaku yang ia tiru dari model tadi.
Selain itu, tingkat kualitas imitasi tersebut juga bergantung pada persepsi
peserta didik “ siapa “ yang menjadi model.
Jadi dalam Social Learning, anak belajar karena contoh lingkungan. Interaksi
antara anak dengan lingkungan akan menimbulkan pengalaman baru bagi
anak-anak.
8
Implikasi penting teori belajar social
Bandura :
Satu Dua
Respon baru Hadiah dan hukuman terutama
mungkin dipelajari mempengaruhi pertunjukan (performance)
tanpa having to dari perilaku yang dipelajari: bagaimanapun
perform them ketika memberikan kemajuan, mereka
(learning by memiliki pengaruh tambahan / kedua dalam
observation) pengetahuan / belajar dari perilaku baru
yang terus pengaruhnya pada atensi dan
latihan.

9
kesimpulan
1. Belajar merupakan interaksi segitiga yang saling berpengaruh
dan mengikat antara lingkungan, faktor-faktor personal dan
tingkah laku yang meliputi proses-proses kognitif belajar.

2. Komponen-komponen belajar terdiri dari tingkah laku,


konsekuensi-konsekuensi terhadap model dan proses-proses
kognitif pembelajar.

3. Hasil belajar berupa kode-kode visual dan verbal yang


mungkin dapat dimunculkan kembali atau tidak (retrievel).

10
Lanjutan,,,,,,

4. Dalam perencanaan pembelajaran skill yang kompleks,


disamping pembelajaran-pembelajaran komponen-
komponen skill itu sendiri, perlu ditumbuhkan “sense of
efficacy” dan self regulatory” pembelajar.

5. Dalam proses pembelajaran, pembelajar sebaiknya diberi


kesempatan yang cukup untuk latihan secara mental
sebelum latihan fisik, dan “reinforcement” dan hindari
punishment yang tidak perlu.

11
Sekian
&
terima kasih
12

Anda mungkin juga menyukai