Anda di halaman 1dari 13

Eva Evianti

Marena Eva
Mawardi

PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS PEMBELAJARAN


Pengertian Prinsip Belajar dan Pembelajaran
Menurut Gestalt prinsip belajar adalah suatu transfer
belajar antara pendidik dan peserta didik sehingga
mengalami perkembangan dari proses interaksi belajar
mengajar yang dilakukan secara terus menerus dan
diharapkan peserta didik akan mampu menghadapi
permasalahan dengan sendirinya melalui teori-teori
dan pengalaman-pengalaman yang sudah diterimanya.

Prinsip Belajar Menurut Robert H Davies adalah Suatu komunikasi


terbuka antara pendidik dengan peserta didik sehingga siswa termotivasi
belajar yang bermanfaat bagi dirinya melalui contoh-contoh dan kegiatan
praktek yang diberikan pendidik lewat metode yang menyenangkan
siswa.
Berdasarkan disimpulkan bahwa Prinsip Belajar adalah landasan
berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar Proses Belajar
dan Pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan
peserta didik.
Prisip-prinsip belajar

Rothwal A.B. Rochman Nata


(1961) Wijaya
Prinsip-prinsip belajar
Rothwal A.B. (1961)
1. Prinsip Kesiapan (Readinees) 3. Prinsip Persepsi
Proses belajar dipengaruhi kesiapan siswa. Seseorang cenderung untuk percaya
Maksudnya kesiapan siswa ialah kondisi yang sesuai dengan bagaiman ia memahami
memungkinkan ia dapat belajar situasi. Persepsi adalah interpertasi
tentang situasi yang hidup. Setiap
2. Prinsip Motivasi (Motivation) individu melihat dunia dengan caranya
sendiri yang berbeda dari yang lain
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses
yang terarah. Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar
untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan 4. Prinsip Tujuan
itu dan memelihara kesungguhan.
Tujuan harus tergambar jelas
dalam pikiran dan diterima oleh
para pelajar pada saat proses
terjadi. Tujuan ialah sasaran
khusus yang hendak dicapai oleh
seseorang.
5. Prinsip Perbedaan Individual
Proses pengajaran semestinya memperhatikan
perbedaan individual dalam kelas dapat memberi
kemudahan pencapaian tujuan belajar setinggi-
tingginya. Pengajaran yang hanya memperhatikan satu
tingkat sasaran akan gagal memenuhi kebutuhan
seluruh siswa

6. Prinsip Transfer dan Retensi


Belajar dianggap bermanfaat bila seseorang dapat
menyimpan dan menerapkan hasil belajar dalam
7. Prinsip Belajar Kognitif
situasi baru. Apapun yang dipelajari dalam suatu
situasi pada akhirnya akan digunakan dalam situasi Belajar kognitif melibatkan proses
yang lain.Proses tersebut dikenal sebagai proses pengenalan dan penemuan. Belajar kognitif
transfer. Kemampuan sesesorang untuk menggunakan mencakup asosiasi antar unsur,
lagi hasil belajar disebut retensi. pembentukan konsep, penemuan masalah
dan keterampilan memecahkan masalah
yang selanjutnya membentuk perilaku baru,
berpikir, bernalar, menilai dan berimajinasi.
8. Prinsip Belajar Afektif
Proses belajar afektif seseorang menemukan
bagaimana ia menghubungkan dirinya dengan
pengalaman baru. Belajar afektif mencakup nilai emosi,
dorongan, minat, dan sikap.

9. Prinsip Belajar Evaluasi


Jenis cakupan validitas evaluasi dapat mempengaruhi
proses belajar saat ini dan selanjutnya pelaksanaan
latihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk
menguji kemajuan dalam pencapaian tujuan. Evaluasi
mencakup kesadaran individu mengenai penampilan
motivasi belajar dan kesiapan untuk belajar

10. Prinsip Belajar Psikomotor


Proses belajar psikomotor individu menentukan
bagaimana ia mampu mengendalikan aktivitas
ragawinya. Belajar psikomotor mengandung
aspekmental dan fisik
Prinsip-prinsip Belajar Menurut Rochman Nata Wijaya
1. Prinsip efek kepuasan (law of effect)
Jika sebuah respon menghasilkan efek jembatan yang
memuaskan, maka hubungan Stimulus-Respon akan semakin
kuat. Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang
dicapai respon, maka semakin lemah pula hubungan yang
terjadi antara Stimulus-Respon.
2. Prinsip pengulangan (law of exercise)
Bahwa hubungan antara stimulus dengan respons akan
semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin
berkurang apabila jarang atau tidak pernah dilatih.
3. Prinsip kesiapan (law of readiness)
Bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa kepuasan
organisme itu berasal dari pendayagunaan suatu pengantar
(conduction unit) dimana unit-unit ini menimbulkan
kecenderungan yang mendorong organisme untuk berbuat
atu tidak berbuat sesuatu.
4. Prinsip kesan pertama (law of primacy)
Prinsip yang harus dipunyai pendidik untuk menarik perhatian peserta didik.
5. Prinsip makna yang dalam (law of intensity)
Bahwa makna yang dalam akan menunjang dalam proses pembelajaran. Makin
jelas makna hubungan suatu pembelajaran maka akan semakin efektif sesuatu
yang dipelajari.
6. Prinsip bahan baru (law of recentcy)
Bahwa dalam suatu pembelajaran diperlukan bahan baru untuk menambah
wawasan atau pengalaman suatu peserta didik.
7. Prinsip gabungan (perluasan dari prinsip efek kepuasan dan prinsip
pengulangan)
Bahwa hubungan antara Stimulus-Respon akan semakin kuat dan bertambah
erat jika sering dilatih dan akan semakin lemah dan berkurang jika jarang atau
tidak pernah dilatih.
Pengertian Asas-asas belajar dan Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Asas adalah
hukum dasar; suatu kebenaran yang menjadi pokok dasar.
Sedangkan prinsip adalah asas atau dasar yang dijadikan
pokok berpikir, bertindak, dan sebagainya. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa asas dan prinsip sebenarnya adalah
sama, karena menjadi pokok dasar baik bertindak maupun
berpikir.
Pembelajaran (instruction) adalah suat usaha untuk
membuat peserta didik belajar atau suat kegiatan untuk
membelajarkan peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi agar
terjadi kegiatan belajar. Dengan demikian inti dari
pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh
pendidik agar terjadi proses belajar pada peserta didik.
Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak
menghasilkan kegiatan belajar pada para peserta didiknya.
Macam-macam Asas Pembelajaran

1. Peragaan
Peragaan ialah suatu cara yang dilakukan oleh guru dengan
maksud memberikan kejelasan secara realita terhadap pesan
yang disampaikan sehingga dapat dimengerti dan dipahami
oleh para siswa

2. Minat dan Perhatian


Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar,
tanpa adanya perhatian
tidak mungkin akan terjadi belajar, perhatian akan timbul dari
siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhanya.

3. Motivasi
Motivasi bersal dari bahasa latin “movere”, yang berarti
menggerakkan. Berdasarkan pengertian ini, makna motivasi
menjadi berkembang.
4. Apersepsi
Apersepsi berasal dari kata apperception (Inggris),
yang berarti menafsirkan buah pikiran, menyatukan
dan mengasimilasikan suat pengamatan dengan
pengalaman yang telah dimiliki dan dengan demikian
memahami dan menafsirkanya

5. Korelasi dan Konsentrasi


Korelasi adalah hubungan antara mata pelajaran yang
satu dengan yang lainnya yang berfungsi untuk
menguatkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa,
juga dapat menimbulkan minat dan perhatian siswa.
Hendaknya guru juga menghubungkan pelajaran
dengan realita sehari-hari.
6. Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah konsep yang
lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok
termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau
diarahkan oleh guru. Kooperatif menggambarkan
makna yang lebih luas, yaitu menggambarkan
keseluruhan proses sosial dalam belajar dan
mencangkup pula pengertian kolaborasi.
Penerapan Asas dan Prinsip Belajar dan Pembelajaran
1. Pembelajaran untuk belajar isyarat
Belajar isyarat merujuk pada proses yang di mulai dengan mengenal adanya isyarat tanda atau petunjuk yang pengimplikasikan pada proses
perubahan prilaku.

2. Pembelajaran untuk stimulasi respon


Belajar stimulasi respon merujuk pada proses perubahan prilaku yang dihasilkan oleh terciptanya relasi antara stimulus atau rangsangan dan respo
atau jawaban atas stimulus

3. Pembelajaran untuk belajar rangkaian


Belajar rangkaian merujuk pada proses belajar yang tercipta dari adanya berbagai proses stimulus respon artinya seseorang yang menerima
berbagai stimulus dan selanjutnya memberi respon di dalam suatu konteks, akan dapat melakukan proses belajar rangkaian.

4. Pembelajaran untuk belajar asosiasi verbal


Belajar Asosiasi Verbal merujuk kepada proses memahami perbuatan (konsep, prinsip, benda, situasi) melalui proses penyerupaan hal itu dengan
sesuatu benda, situasi yang nyata pernah dialami oleh orang lain itu

5. Pembelajaran untuk belajar diskriminasi


Belajar diskriminasi memahami sesuatu hal dengan cara melihat perbedaan karakteristik yang di miliki oleh objek pelajaran.

6. Pembelajaran untuk belajar konsep


Belajar konsep merujuk kepada aktivitas individu dalam memahami sesuatu benda, proses, gejala, aturan, pengalaman melalui proses mengenal
ciri-ciri nya, contoh dan sifat dari ciri-ciri itu.
7. Pembelajaran untuk Belajar Aturan
Belajar aturan merujuk kepada proses belajar membangun prinsip atau aturan dengan menggunakan serangkaian fakta, data, peristiwa dan
pengalaman yang telah di ketahui atau di alami atau di alami sebelum nya.

8. Pembelajaran Untuk Belajar Memecahkan Masalah


Belajar memecahkan masalah berarti proses mental individu dalam menghadapi suatu masalah untuk selanjutnya menemukan cara mengatasi
masalah itu melalui proses berpikir yang sistematis dan cermat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai