Anda di halaman 1dari 35

Materi dan Pembelajaran IPA SD

Model-model Pembelajaran
IPA

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


PENGERTIAN

Kerangka teoritis yang digunakan sebagai titik referensi


Pendekatan melaksanakan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan guru dan siswa agar


Strategi tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien
(masih bersifat konseptual)

Metode Langkah operasional dari strategi pembelajaran

Teknik Cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan


suatu metode secara spesifik

Taktik Gaya seseorang dalam melaksanakan suatu metode atau


teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual
kerangka konseptual dalam pembelajaran
Model yang tergambar dari awal sampai akhir dan
disajikan secara khas yang sesuai dengan
sintaksnya

bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,


strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran
tertentu.
Model Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran

Strategi Pembelajaran

Metode Pembelajaran

Teknik dan Taktik


Model Inquiry
Training

Pendekatan Konstruktivisme

Strategi induktif

Metode inkuiri

Teknik menyajikan masalah, menyusun hipotesis,


merancang percobaan, melakukan percobaan,
mengumpulkan data, menganalisis data, membuat
kesimpulan
Cara membelajarkan IPA, IPS atau Bahasa SAMA???

Bergantung karakteristik materi

IPA

• Hakikat IPA/Sains bukan hanya berkaitan dengan produk


tetapi juga proses dan penerapannya
• Sebagai pengetahuan deklaratif maupun pengetahuan
prosedural
• Sebagian besar materi bersifat abstrak dan berjenjang
Tugas guru Membantu transfer belajar

Menerapkan hal-hal yang telah dipelajari pada


situasi baru

Teori Belajar Teori Belajar Perilaku

• Berkeinginan
Teori Belajar megubah
Kognitif perilaku
siswanya
• Siswa
• Berkeinginan mengubah ditempatkan
pemahaman siswanya sebagai individu
• Siswa terlibat aktif dalam yang pasif dan
pembelajaran memiliki
(membangun keterbatasan
pengetahuannya sendiri) dalam belajar
Struktur Kognitif Segala sesuatu yang telah dipelajari oleh
seseorang

Mengalami perubahan sejak lahir dan maju


berkelanjutan sebagai hasil proses belajar dan
pendewasaan/kematangan

Konsep, prinsip, dan struktur pengetahuan serta


pemecahan masalah merupakan hasil belajar yang
penting dalam ranah kognitif
KONSEP DAN KONSEPSI
Abstraksi yang mewakili satu kelas
Konsep objek, kejadian, atau hubungan yang
memiliki atribut yang sama

Bersifat lebih umum dan dikenal atau


diumumkan berdasarkan kesepakatan Ilmiah
(umumnya disepakati ilmuwan)

Konsepsi Pengalaman seseorang tentang sesuatu


(stimulus)

Konsepsi seseorang akan


Bersifat khusus atau berbeda dengan konsepsi
spesifik dan individual orang lain
Bell, 1995
1. Konsep sebagai konstruk mental dari
Batasan seseorang yang ditandai oleh satu atau lebih
Konsep kata yang menyatakan konsep khusus
(perluasan struktur kognitif)
2 Dimensi 2. Konsep sebagai pengertian yang diterima
secara sosial

Prinsip terbentuk dari


Melibatkan hubungan antar konsep
konsep

1. Sebab-akibat Tipe dasar hubungan yang


2. Korelasional dinyatakan dalam prinsip
3. Peluang
4. Aksioma
Pandangan Konstruktivis tentang
Belajar IPA
Belajar sebagai Perubahan
Konsepsi

Keberhasilan belajar tidak hanya bergantung


pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga
pada pengetahuan awal siswa

Melibatkan pembentukan “makna”


oleh siswa dari apa yang mereka Aktif dan terus
lakukan, lihat, dan dengar berlanjut

Siswa memiliki tanggung jawab akhir atas


belajar mereka sendiri
Perubahan Konsepsi dalam Pembelajaran
IPA

Implikasi Pengetahuan tidak dapat dipindahkan


konstruktivisme secara utuh dari pikiran guru ke siswa

Siswa secara aktif membangun pengetahuannya


sendiri melalui pengalaman nyata

Peran Guru

Sebagai pendiagnosis dan


fasilitator belajar siswa
Kegiatan
Inti
1. Berkaitan dengan prakonsepsi
Pembelajaran dan atau pengetahuan awal.
perspektif 2. Mengandung kegiatan
konstruktivisme pengalaman nyata.
3. Melibatkan interaksi sosial.
4. Terbentuknya kepekaan terhadap
Belajar lingkungan

Proses perubahan konsepsi

Terjadi apabila
seseorang berkeinginan 1. Pembedaan : konsep baru muncul dari
mengubah pikirannya konsep lebih umum yang sudah ada.
2. Perluasan konsepsi: konsep lama yang
mengalami pengembangan menjadi
konsep baru.
3. Konseptualisasi ulang : terjadi perubahan
signifikan dalam bentuk dan hubungan
antar konsep
Pengetahuan awal Mengetahuinya adalah hal penting dalam
pembelajaran

Pemilihan terhadap konsepsi yang baru pada diri seseorang


dipengaruhi oleh struktur kognitif yang telah ada dan ekologi
konsepsi yang dimiliki orang tersebut

a. Anak merasa tidak puas dengan


gagasan yang dimiliknya.
Ekologi konsepsi b. Gagasan baru harus dapat dimengerti.
c. Konsepsi yang baru harus masuk akal.
d. Konsepsi yang baru harus dapat
memberi suatu kegunaan.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
UNTUK PERUBAHAN KONSEPSI

Dalam proses belajar, anak


Pandangan
membangun pengetahuannya sendiri
Konstruktivisme
dan memperoleh banyak
pengetahuan di luar sekolah

1. Peran aktif siswa dalam mengonstruksi pengetahuan secara


bermakna
2. Pentingnya membuat kaitan antargagasan oleh siswa
dalam mengonstruksi pengetahuan
3. Mengaitkan gagasan siswa dengan informasi baru di kelas

Konstruktivisme dengan Meningkatkan


kegiatan hands-on dan pengembangan konsep dan
kegiatan diskusi keterampilan berpikir siswa
Model-model 1. Model Siklus Belajar
Pembelajaran 2. Model Pembelajaran Generatif
(dilandasi 3. Model Pembelajaran Interaktif
Konstruktivisme) 4. Model CLIS
5. Model Strategi Pembelajaraan
Kooperatif atau CLS

Bertujuan mengembangkan
kemampuan struktur kognitif
Masing-masing memiliki kekhasan
untuk membangun
pengetahuan sendiri melalui
berpikir rasional

Setiap model memiliki a. Menggali gagasan siswa


fase dengan istilah b. Mengadakan klarifikasi dan
berbeda perluasan terhadap gagasan
tersebut
Tujuan sama c. Merefleksikannya secara
(Tytler, 1996) eksplisit
Fase-fase Pembelajaran pada Model Pembelajaran
Konstruktivis

Fase-fase Pembelajaran

Model
I II III IV V

Siklus Belajar Eksplorasi Pengenalan Penerapan - -


Konsep Konsep
Pembelajaran Persiapan Fokus Tantangan Aplikasi -
Generatif
Pembelajaran Persiapan Eksplorasi Pertanyaan Refleksi -
Interaktif Siswa
CLIS Orientasi Elisitasi Restruktu- Aplikasi Refleksi
risasi
Pembelajaran Orientasi Elisitasi Restruktu- Aplikasi Refleksi
Kooperatif risasi
Menciptakan situasi Memberi kesempatan siswa
Tugas Guru konflik pada struktur untuk melakukan eksperimen
kognitif siswa atau observasi melalui
interaksi sosial

Menerapkannya pada Mengemukakan


situasi baru konsepsi barunya

Melibatkan konsepsi siswa, adanya interaksi sosial,


Kelebihan
terjadi konflik kognitif, siswa mendapat
pembelajaran
kesempatan untuk mengklarifikasi konsepsi baru
konstruktivis
dan konsepsinya melalui kegiatan

Kekurangan Waktu lebih panjang, guru perlu memperkirakan


pembelajaran konsepsi awal siswa melalui apersepsi dan
konstruktivis menggunakannya untuk membantu siswa
membangun konsep atau pengetahuannya
Model Pembelajaran Interaktif
Model pembelajaran
Pendekatan pertanyaan anak
interaktif

Siswa bertanya dan menemukan jawaban dari


pertanyaan mereka sendiri

Terkadang pertanyaan siswa terlalu melebar


sehingga kurang fokus, guru memerlukan
langkah khusus untu mengatasinya

Pembelajaran interaktif merinci langkah-langkah


guru untuk memfokuskan pertanyaan dan
menampilkan suatu struktur yang melibatkan
pengumpulan dan pertimbangan terhadap
pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai pusatnya
Langkah-langkah Model Pembelajaran
Interaktif
Persiapan : Guru dan siswa di kelas memilih topik dan menemukan
informasi yang melatarbelakanginya

Kegiatan penjelajahan : lebih melibatkan siswa pada topik yang


sedang dibahas

Pertanyaan anak : mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan


tentang topik yang sedang dibahas

Penyelidikan : Guru dan siswa memilih pertanyaan untuk dieksplorasi,


selama 2-3 hari dalam selang 3-4 hari

Refleksi : melakukan evaluasi untuk memantapkan hal-hal yang


terbukti dan memisahkan hal-hal yang masih perlu diperbaiki
Kelebihan dan Kekurangan

 Anak belajar mengajukan pertanyaan,


Kelebihan merumuskan pertanyaan, dan mencari jawaban
atas pertanyaannya sendiri dengan melakukan
kegiatan (observasi, penyelidikan).
 Anak menjadi kritis dan aktif belajar

 Adanya langkah-langkah yang terstruktur dalam


metode pembelajaran interaktif menjamin
Kekurangan adanya pertanyaan yang terkumpul dari
anak/siswa dan penindaklanjutannya, namun
pola tersebut menyebabkan model ini menjadi
rutin dan kehilangan tujuan esensinya.
 Model ini bergantung pada kecakapan guru
dalam megelola pertanyaan dan memotivasi
semua anak/siswa untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran.
Model Pembelajaran Terpadu
(Integrated)
Pembelajaran yang beranjak dari
suatu tema tertentu sebagai pusat
Model Pembelajaran perhatian yang digunakan untuk
Terpadu memahami gejala-gejala dan
konsep lain, baik yang berasal dari
bidang studi yang bersangkutan
maupun dari bidang studi lainnya

Menekankan pada keterlibatan anak didik di dalam proses


pembelajaran, menempatkannya pada kedudukan sentral
dan secara aktif terlibat dalam proses, dan sesuai dengan
tahap perkembangan anak didik

Hendaknya diambil dari kehidupan


sehari-hari yang menarik dan Tema sentral
menantang kehidupan anak untuk
memicu minat anak belajar
Sifat
keterpaduannya
1. Model dalam satu disiplin ilmu
Pembelajaran 2. Model antar bidang atau antar disiplin
Terpadu ilmu
3. Model dalam lintas siswa

Kriteria yang
dipertimbangkan
1. Kebutuhan anak
2. Karakeristik mata pelajaran
3. Lingkungan sebagai sarana belajar
4. Masing-masing kriteria memberikan
sumbangan tersendiri
Karakteristik siswa SD yang suka bermain, memiliki rasa
Kebutuhan anak ingin tahu yang besar dan mudah terpengaruh oleh
lingkungan memerlukan terciptanya lingkungan
pembelajaran yang menyenangkan

Guru menciptakan bentuk permainan yang kreatif dalam menyampaiakan


materi pembelajarannya

Hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan


Karakteristik IPA konsep yang terorganisasi tentang alam sekitarnya yang
diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses
ilmiah

Siswa hendaknya dilibatkan Membantu siswa untuk berpikir


dalam kegiatan langsung pada melalui pengalaman belajarnya
objek nyata

Melalui lingkungan yang dijadikan sarana dan sumber


Lingkungan sebagai belajar diharapkan siswa dapat lebih mencintai
sarana belajar lingkungan sekitarnya
Karakteristik Model Pembelajaran Terpadu

a. Bersifat holistik
b. Berpusat pada anak didik
c. Memberikan pengalaman langsung kepada anak didik
d. Pemisahan topik materi atau bidang studi tidak begitu jelas
e. Menyajikan konsep-konsep dari berbagai topik materi atau
bidang studi dalam sebuah pembelajaran
f. Hasil pembelajaran dapat mendroong perkembangan anak lebih
lanjut dengan minat dan kebutuhannya
Langkah-langkah Penyusunan Model
Pembelajaran Terpadu
Mengkaji GBPP untuk menganalisis konsep-konsep penting

Membuat bagan konsep yang menghubungkan konsep satu dengan


konsep lainnya

Memilih tema sentral yang dapat menjadi payung untuk memadukan


konsep-konsep tersebut

Membuat deskripsi kegiatan yang disesuaikan dengan tingkat


perkembangan untuk setiap konsep
Langkah-langkah Penyusunan Model
Pembelajaran Terpadu
Membuat bahan bacaan berupa cerita yang mengacu pada tema
disertai gambar dan permainan

Menyusun jadwal kegiatan dan alokasi waktu yang


diperlukan secara proporsional

Menyusun kisi-kisi perangkat tes dan soal tes


Kelebihan dan Kekurangan
a. Pengalaman-pengalaman dan kegiatan yang
dilakukan siswa relevan dengan tingkat
perkembangan anak.
b. Kegiatan yang dipih sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak.
Kelebihan c. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna,
sehingga pengetahuannya dapat bertahan lebih
lama.
d. Dapat menumbuhkembangkan keterampilan
berpikir dan keterampilan sosial anak.
e. Siswa tidak melihat ilmu sebagai sesuatu yang
terkotak-kotak
a. Agak sulit dalam melaksanakan evaluasi materi
yang disampaikan.
Kekurangan b. Bila konsep model pembelajaran terpadu tidak
dikuasai benar oleh guru, ada kecendrungan
menyajikan materi pengetahuan yang dangkal.
c. Jika konsepnya sudah kompleks maka konsep akan
sulit untuk dipadukan atau guru mengalami
kesulitan untuk memadukannya.
Model Pembelajaran Siklus
Belajar (Learning Cycle)
Model 3 Fase:
Pembelajaran 1. Fase eksplorasi
Siklus Belajar 2. Pengenalan konsep
Terdiri 3. Penerapan konsep

1. Fase eksplorasi : siswa diberi kesempatan untuk melakukan


penjelajahan atau eksplorasi secara bebas. Pengalaman ini
mendorong terjadinya asimilasi dan menyebabkan siswa
bertanya tentang konsep tertentu yang tidak sesuai dengan
konsepsi awal mereka (konflik kognitif).
2. Pengenalan konsep : guru dengan metode yang sesuai
menjelaskan konsep dan teori-teori yang dapat membantu
siswa untuk menjawab permasalahan yang muncul dan
menyusun gagasan mereka.
3. Penerapan konsep : siswa mencoba menggunakan konsep
yang telah dikuasai untuk memecahkan masalah dalam
situasi yang berbeda.
Kelebihan dan Kekurangan
a. Jumlah tahapan yang hanya tiga termasuk
sederhana dan mudah diingat.
b. Meningkatkan motivasi belajar siswa karena siswa
dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.
Kelebihan c. Pembelajaran lebih bermakna, guru dan siswa
menjalankan tahapan-tahapan yang saling
mengisi satu sama lain.

a. Tiga tahapan yang disajikan terkadang kurang


berhasil menghadirkan konflik kognitif pada siswa.
Jika pada tahap pertama sudah tidak ada konflik
kognitif atau kurang berhasil maka tahap
Kekurangan selanjutnya akan menjadi tidak bermakna.
b. Menuntut kreativitas guru dalam merancang dan
melaksanakan proses pembelajaran.
Model Pembelajaran Belajar
IPA (Children Learning In Science)
5 Tahap Utama:
CLIS 1. Orientasi
2. Pemunculan gagasan
3. Penyusunan ulang
Terdiri gagasan
4. Penerapan gagasan
5. Pemantapan gagasan

Model pembelajaran yang berusaha mengembangkan ide


atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam
pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan
berdasarkan hasil pengamatan atau percobaan
1. Orientasi Upaya guru untuk memusatkan perhatian siswa

2. Pemunculan Upaya untuk memunculkan konsepsi awal siswa. Bagi


gagasan guru tahap ini juga merupakan upaya eksplorasi
pengetahuan awal siswa

3. Penyusunan Pengungkapan dan pertukaran gagasan : mendahului


ulang gagasan pembukaan ke situasi konflik. Upaya untuk memperjelas
atau mengungkapkan gagasan awal siswa tentang topik
secara umum

Konstruksi gagasan baru Pembukaan ke situasi konflik : siswa diberi


dan evaluasi : dilakukan kesempatan untuk mencari pengertian ilmiah yang
untuk mencocokkan sedang dipelajari di dalam buku teks. Siswa mecari
gagasan yang sesuai dengan perbedaan antara konsepsi awal mereka dengan
fenomena yang dipelajari konsep ilmiah yang ada di buku teks atau hasil
untuk mengkonstruksi pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan.
gagasan baru
Siswa diminta menjawab pertanyaan yang disusun untuk
4. Penyusunan menerapkan konsep ilmiah yang telah dikembangkan
gagasan siswa melalui percobaan atau observasi ke dalam situasi
baru

5. Pemantapan Konsepsi yang telah diperoleh siswa perlu diberi umpan


gagasan balik oleh guru untuk memperkuat konsep ilmiah tersebut

Diharapakan siswa yang konsepsi awalnya tidak


konsisten dengan konsep ilmiah dengan sadar akan
mengubah konsepsi awalnya menjadi konsep ilmiah
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Siswa dapat aktif berpikir dan mengkonstruk konsep


Kelebihan secara mandiri dengan bimbingan guru

Tahapan-tahapan dalam CLIS tidak selalu mudah


dilaksanakan. Terutama tahap perpindahan dari tahap satu ke
tahap lain, contoh perpindahan dari tahap pertukaran gagasan
ke situasi konflik. Perpindahan dari penerapan gagasan ke
Kekurangan pemantapan gagasan juga terkadang sulit dilakukan. Jika Guru
lupa memantapkan gagasan baru siswa, dikhawatirkan siswa
akan kembali kepada konsepsi awal (yang memang sulit
diubah).
Terima Kasih

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

Anda mungkin juga menyukai