Anda di halaman 1dari 25

PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH

Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua


Making Higher Education Open to All

MODUL 4
“PENDIDIKAN ANAK TUNANETRA”
Disusun oleh :
• Mira Marirotul Mutakamilah (857296857)
• Rindi Andika (857295389)
• R. Siti Fatimah (85759325)
• Sarri Sri Wahyuni (857294846)
• Reyvaldin Julian Fairulhaq (857294989)
Kegiatan Belajar 1
Definisi,klasifikasi, Penyebab Serta Cara Pencegahan
Terjadinya Ketunanetraan
Definisi dan Klasifikasi Tunanetra
Persatuan tunanetra Indonesia/Pertuni (2004) mendefinisikan Orang Tunanetra
adalah meraka yang tidak memiliki penglihatan sama sekali (Buta Total).
Jenis definisi sehubungan dengan kehilangan penglihatan:
1. Definisi legal berdasarkan Peraturan Perundang Undangan
Digunakan pada profesi Medis untuk menentukan apakah seseorang berhak
memperoleh akses keuntungan tertentu seperti : asuransi tertentu, bebas bea
transportasi dan untuk menentukan perangkat alat bantu yang sesuai dengan
kebutuhannya. Ada 2 aspek yang diukur :
a. Ketajaman penglihatan
b. Medan pandang
Cara yang paling umum untuk mengukur ketajaman mata dengan Kartu
Snelen yg terdiri dari huruf huruf atau angka angka yang tersusun
berbaris berdasarkan ukuran besarnya. Klasifikasi ketajaman penglihatan
menurut WHO:
•Mata normal : 6/6 hingga 6/18
•Mata kurang awas : <6/18 hingga >3/60
•Buta : <3/60
2. Definisi Edukasional/Fungsional
Secara edukasional, seseorang dikatakan
tunanetra apabila untuk kegiatan pembelajaran
dia memerlukan alat bantu khusus, metode khusus atau teknik tertentu
sehingga dia dapat belajar.
Klasifikasi Ketunanetraan
Klasifikasi Klasifikasi kelainan-
berdasarkan waktu kelainan pada mata
Tunanetra sebelum Myopia, adalah penglihatan
Klasifikasi jarak dekat, bayangan tidak
dan sejak lahir
berdasarkan terfokus dan jatuh di belakang
Tunanetra setelah lahir retina.
kemampuan daya
dan atau pada usia kecil Hyperopia, adalah
penglihatan
Tunenatra pada usia penglihatan jarak jauh,
Tunanetra ringan.
sekolah atau pada masa bayangan tidak terfokus dan
Tunanetra setengah jatuh di depan retina.
remaja
berat. Astigmatisme, adalah
Tunanetra pada usia
Tunanetra berat. penyimpangan atau
dewasa
penglihatan kabur yang
Tunanetra dalam usia disebabkan karena ketidak
lajut. beresan pada kornea mata.
 Penyebab Terjadinya Ketunanetraan
1. Albinisme 6. Glaukoma
Penyebabnya kekurangan pigmen Cairan pada bagian depan mata tidak mengalir ke
a. Penglihatan buruk luar. Gejala : Sering salah lihat, Perut mual
b. Retinanya tdk sempurna 7. Katarak
c. Terlalu peka terhadap cahaya Penderita katarak akan mengalami pengelihatan
d. Matanya terus menerus berkedip yang buram, ketajaman pengelihatan berkurang,
2. Ambiyopia sensitivitas kontras juga hilang, sehingga kontur,
Penyebabnya bawaan dari lahir atau bisa warna bayangan dan visi kurang jelas karena
berkembang kemudian cahaya tersebar oleh katarak ke mata.
3. Buta Warna 8. Kelainan Mata Bawaan
Penyebabnya bisa dari keturunan, keracunan atau
Yaitu kelainan mata yang berasal dari bawaan
penyakit retina
lahir:
4. Cedera dan radiasi
•Anirida : tidak ada iris
Perlu pelindung mata pada saat bekerja :
Tukang las, Karyawan pabrik , Petugas foto sinar X
•Microphthalmos : mata yg sangat kecil
pada laboratorium •Megalophthalmos : mata yg sangat besar dari
5. Devisiensi Vitamin A lahir
kekurangan vit A yang akut menyebabkan •Anophthalmos : tidak ada bola mata
(Xerophtalmia ) •Coloboma : retakan/celah pada iris
mata rusak dapat dilakukan pertolongan dengan
9. Myopia pencakokan kornea mata
Mata Myopia adalah cacat mata tidak bisa 13. Retinitis Pigmentosa
melihat jauh, hal ini karena bayangan jatuh
Retinitis pigmentosa adalah sederetan penyakit
pada depan retaina. Dapat ditolong dng kaca
yang diwariskan secara genetik. Salah satu ciri
mata minus.
dari penyakit ini adalah degenerasi retina mata.
10. Mistagmus Indikasi penyakit tersebut pada awalnya adalah
Yaitu gerakan mata yang menghentak hentak / kesulitan melihat dengan jelas pada kondisi
gerakan bola mata yg cepat tanpa disengaja (di pencahayaan yang kurang terang (temaram).
luar kemampuan) Gejala ini akan berlanjut dengan penyempitan
11. Ophthalmia neonatorum jarak pandang hingga puncaknya adalah terjadi
Yaitu peradangan pada mata bayi yang baru kebutaan pada usia paruh baya.
lahir. Penyakit ini merupakan penyebab umum 14. Retinopati Diabetika
ketunanetraan Penyakit ini bukan turunan, Retinopati diabetik merupakan komplikasi kronis
disebabkan oleh bakteri dari rongga rahim ibu diabetes melitus berupa mikroangiopati progresif
ke dalam mata bayi. yang ditandai oleh kerusakan mikro vaskular
12. Penyakit Kornea pada retina dengan gejala penurunan atau
Kornea mata merupakan bagian mata yg perubahan penglihatan secara perlahan.
terdepan berfungsi sbg selaput jendela dan
pelindung tempat lewatnya sinar. Bila kornea
 Pencegahab Terjadinya
Ketunanetraan

Upaya WHO untuk menghindari Strategi pencegahan terhadap


kebutaan dapat dilakukan dengan : ketunanetraan:
•Memperkuat program kesehatan dasar •Pencegahan primer, yaitu
mata pencegahan terjangkitnya penyakit
•Mengembangkan pelayanan terapi dan
•Pencegahan sekunder, yaitu
pembedahan ntuk menangani gangguan
pencegahan timbulnya komplikasi
mata yang dapat disembuhkan
•Mendirikan pusat pelayanan optik dan yg mengancam penglihatan.
pelayanan penyandang tunanetra •Pencegahan tersier, yaitu
meminimalisir ketunanetraan
Sepuluh Strategi utama mencegah ketunanetraan
Penggunaan prosedur yang sistematis Pendidikan kepada masyarakat

Pemberian imunisasi Penyuluhan genetika

Perawatan kehamilan yg tepat Perundang undangan

Perawatan bayi yg baru lahir  Deteksi dini

Perbaikan gizi Meningkatkan higinis dan perawatan


kesehatan
Kegiatan Belajar 2
Dampak Ketunanetraan terhadap kehidupan seseorang
Individu

 Proses Penginderaan
Organ pengindraan berfungsi memperoleh informasi
dari luar diproses dalam otak. Semua informasi
yang akan diproses diotak melewati 3 prosesor
dalam bentuk:
 Linguistik
 Non linguistic
 Afektif
 Latihan Keterampilan Penginderaan
Indra Pendengaran Indra perabaan
Pengembangan ketrampilan Anak tunanetra perlu
pendengarkan secara bertahap dikenalkan indera peraba
akan membantu sadar pola sehingga ia dapat mengenal
perilaku tetangga dan kegiatan berbagai bentuk benda :
rutin mereka. Jika dilatih anak kancing baju, uang, karpet,
tunanetra akan peka bunyi tikar dsb. Dapat juga dibantu
bunyi kecil di dalam rumahnya, dengan tongkat untuk
seperti tetesan air, kran bocor mengetahui sekitarnya: tanah
dsb becek, rumput, got, trotoar dsb

Indra Penciuman Sisa Indra Penglihatan


Latihlah anak untuk membedakan Sebagian besar orang yang di
barang, makanan, minuman dari baunya kategorikan sebagai tunanetra masih
agar dapat diketahui barang/benda mempunyai sisa penglihatan dengan
dihadapannya. tingkat yang bervariasi.
 Visualisasi, Ingatan Kinestetik, dan Persepsi obyek

Visualisasi
Perlu dilatih dalam ingatan
visualisasi agar ia dapat
mengenal :
Benda disekelilingnya
Mengingat letak benda
disekelilingnya
Jika masuk ke ruangan perlu
disampaikan gambaran
tentang ruangan itu.

Persepsi obyek
Ingatan kinestetik Yaitu kemampuan yang memungkinkan
Perlu dilatih gerakan mengenai jalan individu tunanetra itu menyadari bahwa
belok lurus dengan tepat tanpa suatu benda hadir disampingnya
memakai tongkat meskipun tidak memiliki
penglihatannya.
 Bagaimana Membantu seorang tunanetra
1. Cara menuntun orang tunanetra
Kontak pertama Membuka/menutup pintu

 Cara memegang Melewati tangga

Posisi pegangan Melangkahi lubang

 Jalan sempit Duduk di kursi

2. Cara mengorientasikan
Jika ingin menunjukkan arah kepada seorang tunanetra, tidak bisa
sekedar sambil mengatakan “kesana” atau “kesini” tetapi harus
lebih spesifik, misalnya 10 meter kedepan, 5 langkah kekanan
dan sebagainya.
Kegiatan Belajar 3
Pendidikan bagi siswa Tunanetra di sekolah umum dalam
setting pendidikan inklusi

Kebutuhan Khusus Pendidikan


A Siswa Tunanetra

Strategi dan Media


B Pembelajaran

C Evaluasi Pembelajaran
A. KEBUTUHAN KHUSUS PENDIDIKAN SISWA TUNANETRA
 Pengembangan Konsep
Konsep adalah simbol atau istilah yang menggambarkan suatu objek, kejadian, atau
keadaan tertentu
Hill dan Blasch mengklasifikasikan jenis-jenis konsep yang di perlukan bagi anak
tunanetra, yaitu:
1. Konsep Tubuh (Body Concepts)
2. Konsep Ruang (Spatial Concepts)
3. Konsep Lingkungan (Environmental Concepts)
 Teknik alternatif dan alat bantu belajar khusus
Teknik alternatif adalah cara khusus (baik dengan ataupun tanpa alat khusus) yang
memnfaatkan indra-indra nonvisual atau sisa indra penglihatan untuk melakukan
suatu kegiatan yang normalnya dilakukan dengan indra penglihatan.
Indra Pendengaran dan perabaan merupakan saluran penerima informasi yang paling
efisien sesudah indra penglihatan.
Alat bantu belajar dan alat-alat bantu kegiatan sehari-hari dibuat timbul atau bersuara.
 Keterampilan Sosial/Emosional
Untuk dapat diterima oleh kelompoksosialnya, anak tunanetra
membutuhkan bantuan khusus untuk mengatasi kesulitannya dalam
memperoleh keterampilan sosial.
Bahasa tubuh (Body Language) yaitu poster atau gerakan tubuh yang
mengandung makna pesan, merupakan suara komunikasi yang penting
untuk melengkapi bahasa lisan di dalam komunikasi sosial
 Keterampilan Orientasi dan Mobilitas
Kemampuan mobilitas yaitu keterampilan untuk bergerak secara leluasa
di dalam lingkungannya.
Kemampuan mobilitas ini sangat terkait dengan kemampuan orientasi
yaitu kemampuan untuk memahami hubungan lokasi antara satu obyek
dengan obyek lainnya didalam lingkungan (Hill &Ponder, 1976)
 Keterampilan Menggunakan Sisa Pengliahatan
Sebagian besar orang tunanetra masih memiliki sisa penglihatan yang
fungsional dan banyak dianatar mereka masih dapat membaca dan
menulis menggunakan tulisan biasa dengan pengaturan pada satu
atau tiga aspek yakni, Pencahayaan, Penggunaan kaca mata, dan
magnifikasi (Pembesaran tampilan tulisan)
Alat bantu low vision yang paling efektif adalah Cahaya.
B. STRATEGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1.Strategi Pembelajaran
Macam-macam strategi pembelajaran yang didasarkan pada pertimbangan tertentu,
antara lain:
a.Berdasarkan pertimbangan pengolahan pesan terdapat 2 macam strategi
pembelajaran, yaitu Deduktif dan Induktif
b.Berdasarkan pihak pengolah pesan, terdapat 2 strategi pembelajaran, Yaitu
Ekspositorik dan Heuristik
c.Berdasarkan pertimbangan pengaturan guru, ada 2 macam strategi, Yaitu Strategi
pembelajaran dengan seorang guru dan beregu (Team Teaching)
d.Berdasarkan pertimbangan jumlah siswa, terdapat strategi pembelajaran klasikal,
kelompok kecil, dan kelompok besar
e.Berdasarkan Interaksi guru dan siswa, terdapat strategi pembelajaran tatap muka
dan melalui media.
Strategi lain yang dapat diterapkan dalam pembelajaran anak tunanetra,
Yaitu:
1.Strategi Individualisasi,
Yaitu strategi pembelajaran dengan suatu program yang disesuaikan
dengan perbedaan-perbedaan individu, baik karakteristik, maupun
kemampuan secara perorangan.
2. Strategi Kooperatif
Adalah strategi pembelajaran yang menekankan unsur gotong royong
atau saling membantu satu sama lain dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Strategi Modifikasi Perilaku
Adalah strategi pembelajaran yang bertujuan untuk mengubah perilaku
siswa ke arah yang lebih positif melalui kondisioning atau pembiasaan.
b. Alat Bantu Pembelajaran
1.Alat bantu untuk tulis
Reglet & Pen (stylus), Mesin ketik braile, dan papan huruf
2. Alat Bantu untuk membaca (bagi anak low vision)
Kaca pembesar, slide proyektor
3. Alat bantu berhitung
Papan hitung, abakus, kalkulator bicara
4. Alat bantu audio yang sering digunakan oleh anak tunanetra

Anda mungkin juga menyukai