Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Neng Sri Wulansari

NIM : 1801884

N MASALAH SOLUSI
O
1 Di beberapa sekolah Fenomena anak bermain Play Station (PS) bukanlah
kadang dijumpai anak merupakan hal baru, namun tetap saja hal tersebut
yang sering tidak masuk menjadi momok bagi permasalahan pribadi anak.
sekolah dan bahkan dia Bahkan dalam beberapa kasus pengaruh negatif PS
pergi bermain play station pun menjakiti para remaja dan orang dewasa, hal ini
di jam sekolah, bila anda dapat dikatakan sebagai syndrome atau kecanduan
sebagai konselor, model terhadap suatu aktivitas tertentu, yakni bermain
konseltasi mana yang Game dalam bentuk permainan PS. Dampak negatif
paling sesuai? dari kecanduan PS diantaranya adalah perilaku
membolos, bermalas-malasan (membuang waktu),
boros dan lain-lain. Permasalahan tersebut apabila
ditarik sebuah simpulan masalah, akan merujuk pada
persoalan “kedisiplinan” peserta peserta didik.

Menindak lanjuti hal tersebut maka Bimbingan dan


Konseling (BK) yang ada di Sekolah dapat
memberikan solving bagi peserta didik, yakni berupa
beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling yang
tepat berdasarkan analisis terhadap persoalan peserta
didik. Jenis layanan BK yang tepat digunakan untuk
mengatasi persoalan tersebut yakni model Konseling
Pribadi-Sosial yang berwujud pada diberikannya
layanan Konseling Individual (perorangan). Hal ini ini
didasarkan pada masalah kecanduan PS merupakan
ketidak mampuan individu dalam memahami dirinya,
khsusnya terkait dengan kedisiplinan serta serta
tanggung jawab pribadinya dalam kapasitasnya
sebagai seorang pelajar.

Layanan konseling individual memungkinkan


konselor (guru/guru BK) untuk dapat bertatap muka
secara langsung dengan konseli (siswa yang
bermasalah) untuk kemudian menggali informasi
terkait dengan akar persoalan, motivasi perilaku,
fakktor-faktor penyebab serta memberikan treatment
kepada konseli. Tujuan dari konseling yang diberikan
ialah untuk dapat menghentikan perilaku negatif
(kecanduan PS) dan mengarahkan konseli agar dapat
mencapai tujuan & tugas perkembangannya.

2 Ada berbagai tehnik Hal pertama yang harus dipahamiterkait masalah


bimbingan sosial- anak yang tidak percaya diri, ialah bahwa anak yang
kepribadian, tehnik mana tidak percaya diri akan merasa terus menerus jatuh,
yang sesuai untuk takut untuk mencoba, merasa ada yang salah dan
membantu anak yang khawatir. Maka konselor dapat memberikan treatmet
tidak percaya diri. Dan yang tepat bagi anak, agar terbebas dari rasa tidak
bagaimana prosedur percaya dirinya. Adapun tehnik baik digunakan
penerapannya? dalam kegiatan konseling yakni dengan menggunakan
tehnik konseling Rasional-Emotif.

Tehnik konseling Rasional Emotif digunakan


berdasarkan keyakinan bahwa masalah ketidak
percayaan diri dapat teratasi dengan cara
meminimalkan pandangan yang menyebabkan anak
menjadi tidak percaya diri, kemudian membantu
anak untuk dapat memperoleh pandangan/sikap
hidup yang realistik. Hal ini berdasarkan pada
keyakinan bahwa masalah kepercayaan diri yang
rendah hanya merupakan hal yang bersifat irasional.

Adapun terkait dengan prosedur penerapan dari


tehnik konseling Rasional-Emotif dimulai
darikonfrontasi atas pemikiran yang tidak rasional
(ketidak percaya diri anak), pembatahan terhadap
kecemasan yang menyebabkan ketidakpercayaan diri,
reedukasi (pengajaran kembali) akan nilai diri dan
penanaman sikap optimis akan tanggung jawab
pribadi dengan potensi yang dimiliki oleh anak.

3 Dalam konseling Koseling Multikultur/Konseling lintas budaya


multikultur, tehnik-tehnik merupakan sebuah pendekatan baru dan menarik
konseling mana yang bimbingan dan konseling, karena berbicara pada
sesuai untuk memberikan ranah plural (keberagaman) dari latar belakang
layanan kepada konseli? budaya yang ada pada individu maupun
kelompok.Komponen-komponen yang ada dalam
model konseling multikutural menyangkut nilai-
nilaietik (prinsip universal), emik (kekhasan budaya)
dan etnosentrisme(cara pandang yang berdasarkan
kaca mata budaya). Dari ketiga komponen itulah
maka seorang konselor harus dapat menelaah
persoalan multikultural yang adaseperti adanya
stereotif, prejudice, judment, rasisme, dan lain-lain.

Kemudian, secara konkrit faktor sosial budaya yang


menimbulkan kebutuhan akan adanya layanan
bimbingan dan konseling multikultural, antara lain:
perubahan konstelasi keluarga, perkembangan
pendidikan, dunia kerja, teknologi dan komunikasi,
sosial-ekonomi, standar nilai/moral dan agama.

Adapun terkait dengan jenis dari tehnik konseling


mana yang sesuai dengan konseling
multikultural,jenis konseling pribadi-sosial
merupakan pilihan yang tepat. Dasarnya ialah bahwa
dalam konseling ini terdapat langkah-langkah
penyelesaian masalah yang terkait hubungan personal
dan interpersonal. Kemampuan pemahaman konseli
terhadap dirinya dengan latar budaya sendiri adalah
merupakan suatu keharusan, dimana hal ini akan
memperjelas corak budaya yang ada dalam diri
individu. Sementara terkait dengan hubungan
interpersonal, hal ini berkaitan tentang faktor sosial
yang ada antara individu satu dengan individu
lainnya. Konseling pribadi sosial akan mampu
menyelesaikan masalah seperti stereotif, judmen &
rasisme yang dilekatkan/ditujukan pada suatu
kelompok (suku) tertentu.Tujuan utama konseling
pribadi sosial dalam konteks konseling multikultural,
ialah agar persoalan-persoalan yang muncul dengan
berdasarkan tendensi budaya dapat teratasi, sehingga
terciptanya koeksistensi pribadi bagi individu
maupun kelompok yang beragam (multikultur).

Anda mungkin juga menyukai