Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN SOAL UNTUK MEMENUHI UJIAN TENGAH SEMESTER PADA

MATA KULIAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

Dosen Pengampu : ENY SUWARNI MSI

Disusun Oleh :
Nama : Najla Tsania
NIM : 0601521029

Mata Kuliah Psikologi-Kepribadian

PROGRAM BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA
2021
1. Apa yang dimaksud dengan kepribadian? Jelaskan dengan menggunakan
pemahaman dan bahasa anda sendiri!
Menurut saya kepribadian adalah suatu pergabungan antara sifat, sikap, pola fikir,
emosi, serta nilai-nilai yang mempengaruhi seseorang dalam hidup nya yang membuat
nya berbuat sesuatu yang benar sesuai dengan lingkungan yang dia tinggali.

2. Menurut anda, apa peran psikologi kepribadian terhadap peran anda sebagai
seorang konselor?
psikologi ini sangatlah penting untuk dipelajari oleh seorang konselor. Karena konselor
bertugas mengarahkan klien untuk mencapai insight atau pemahaman. Dan juga sangat
berperan penting terhadap konselor diantaranya dapat memudahkan konselor
melakukan adaptasi dengan segala bentuk kepribadian klien,memudahkan konselor
mengenali karakteristik klien, dan konselor dapat meningkatkan kepekaan sosial.

Sedangkan arti kompetensi kepribadian sendiri adalah kekuatan yang dimiliki seorang
konselor untuk menjadi pribadi yang mantap, .bijaksana, bisa melakukan perbuatan
baik, berwibawa dan menjadi panutan yang baik untuk klien dan masyarakat lain
(http://etheses.iainkediri.ac.id/1595/3/931317614_bab%202.pdf)
(https://repository.usd.ac.id/30930/2/121114068_full.pdf)

3. Dalam pendekatan psikoanalisis, struktur kepribadian kita dibangun oleh id, ego,
dan superego. Jelaskan masing-masing struktur tersebut, bagaimana anda
memahami tingkah laku klien dari konsep tersebut ketika berperan sebagai
konselor!

• Id, yaitu berisi aspek biologis seperti napsu, gairah seks, ataupun instink. Id
berada pada alam bawah sadar dan sistem kerjanya mengejar kesenangan,
kenikmatan atau kepuasan. Id muncul Ketika datangnya rangsangan baik itu
dari luar maupun dalam. Misalnya seorang lelaki pergi ke warung dia
menjumpai seorang penjaga warung yang begitu cantik, laki-laki ini menjadi
tertarik nah karna ketertarikannya ini setiap kali membeli atau tanpa membeli
sesuatu ia akan sealu pergi ke warung tersebut dengan tujuan agar bisa melihat
penjaga warung.
• Ego, ego ini berada pada tingkat kesadaran, ego bekerja berdasarkan prinsip
realitas berisi hal-hal logis dan rasional. Misalnya pergi ke alfa untuk membeli
air karna haus dan bukan karna ingin melihat kasir yang cantik.
• Superego, superego ini berisi aspek sosiologis yang di dalamnya terdapat nilai-
nilai moral. Biasanya berisi perilaku yang pantas dan yang tidak pantas
dilakukan. Ketika kita melakukan sesuatu yang tidak pantas maka superego
akan menghukum dengan memunculkan perasaan bersalah maupun rasa tidk
enakan. Sebaliknya jika kita melakukan hal yang pantas superego ini akan
memunculkan rasa bangga atau rasa puas terhadap diri sendiri.
(https://www.sehatq.com/artikel/teori-freud-tentang-sifat-manusia-id-ego-
superego/amp)
dari terapi Psikoanalisis klasik ini kita dapat membentuk kembali struktur
karakter individu, dengan cara merekonstruksi, membahas, menganalisa, dan
menafsirkan kembali pengalaman-pengalaman masa lampau, yang terjadi di
masa kanak-kanak.
Membantu konseli untuk membentuk kembali struktur karakternya dengan
menjadikan hal-hal yang tidak disadari menjadi disadari oleh konseli. Secara
spesifik, membawa konseli dari dorongan-dorongan yang ditekan
(ketidaksadaran) yang mengakibatkan kecemasan kearah perkembangan
kesadaran intelektual, menghidupkan kembali masa lalu konseli dengan
menembus konflik yang ditekan, memberikan kesempatan kepada konseli untuk
menghadapi situasi yang selama ini ia gagal mengatasinya.
(https://dosen.ung.ac.id/JumadiTuasikal/home/2022/2/11/konseling-
psikoanalisis.html)

4. Mengapa ketika anda berperan sebagai konselor mengapa perlu memahami 5


tahapan perkembangan psikoseksual dari FREUD?
Karna setiap tahap psikoseksual dikaitkan dengan konflik tertentu yang harus
diselesaikan sebelum individu berhasil maju ketahap berikutnya. Penyelesaian setiap
konflik ini membutuhkan pengeluaran energi seksual dan semakib banyak energi yang
dikeluarkan pada tahap tertentu, semakin banyak karakteristik penting dari tahap itu
tetap ada pada individu saat ia dewasa secara psikologis.
Jika tahap-tahap psikoseksual selesai dengan sukses, hasilnya adalah kepribadian yang
sehat. Jika masalah tertentu tidak diselesaikan pada tahap yang tepat, fiksasi dapat
terjadi. fiksasi adalah fokus yang gigih pada tahap awal psikoseksual. Sampai konflik
ini diselesaikan, individu akan tetap “terjebak” dalam tahap ini. Misalnya, seseorang
yang terpaku pada tahap oral mungkin terlalu bergantung pada orang lain dan dapat
mencari rangsangan oral melalui merokok, minum, atau makan.

(https://ruangguruku.com/tahap-perkembangan-psikososial-menurut-sigmund-freud/)
(https://www.materikonseling.com/2021/01/tahapan-perkembangan-psikoseksual-
freud.html?m=1)
5. Menurut Erick Erikson, kepribadian berkembang melalui delapan tahap yang saling
berurutan sepanjang hidupnya. Merujuk pada tahap perkembangan kepribadian
Erick Erikson, anda sedang berada di tahap apa? Jelaskan konflik yang mungkin
timbul di tahap perkembangan anda!
Umur saya 21 tahun, dimana saya sedang berada di tahap Keintiman vs Isolasi (18 tahun
-- 40 tahun)
Keintiman dalam tahap ini merupakan identitas personal yang sangat kuat antara wanita
dan pria. Yang dimana tahap ini sebagai tahap seksual mutuality atau kematangan
seksual. Jika hubungan ini berhasil, maka seseorang akan memiliki teman atau
pasangan hidup dan melanjutkan hubungannya menjadi sebuah komitmen. Namun bagi
mereka yang memiliki kepekaan diri yang kurang tinggi, maka cenderung memiliki
kekurangan dalam berkomitmen dan lebih sering terisolasi secara emosional,
kesendirian dan merasa keterasingan dengan orang lain.
Konflik utama pada tahap kehidupan ini berpusat pada pembentukan hubungan yang
intim dan penuh kasih dengan orang lain. Keberhasilan pada tahap ini mengarah pada
pemenuhan hubungan. Kegagalan pada tahap ini, di sisi lain dapat mengakibatkan
perasaan kesepian dan isolasi.
(https://www.materikonseling.com/2021/08/keintiman-vs-isolasi-tahap-psikososial-
6.html)
(https://www.kompasiana.com/birgitta56828/61a1094b733c430f3f4d3b75/8-tahapan-
perkembangan-psikososial-menurut-erik-
erikson#:~:text=Adapun%20delapan%20tahap%20perkembangan%20itu,(8)%20integ
ritas%20vs%20keputusasaan)
6. Menurut BF.Skinner Setiap perilaku mempunyai konsekwensi (operant
conditioning), buatlah contoh perilaku dari klien saat berkonsultasi
Operant response (instrumental response), yaitu respon yang timbul dan
berkembangnya diikuti oleh perangsang-peerangsang tertentu. Contohnya, ketika
seorang klien telah memulai melakukan perbuatan yang secara tidak langsung membuat
dia menjadi pibadi yang baik lalu mendapat hadiah, maka ia akan menjadi lebih giat
lagi dalam memperbaiki kepribadian nya
(https://www.kompasiana.com/catatansovie/54f773faa33311b8618b45a1/bf-skinner-
dan-konsep-operant-
conditioningnya#:~:text=Menurut%20Skinner%2C%20konsekuensi%20itu%20sangat
,di%20waktu%20yang%20akan%20datang.&text=Tingkah%20laku%20adalah%20hu
bungan%20antara,terjadi%20apabila%20ada%20stimulus%20khusus.)
7. Dalam pendekatan sosial-kognitif, kita mengenal konsep pembelajaran observasi
(MODELING) yang dikemukakan oleh Banduri. Jelaskan apa yang dimaksud
MODELING tersebut, dan apa dampaknya terhadap hidup anda.
Modelling merupakan belajar melalui observasi dengan mengamati perilaku orang
lain, sekaligus melibatkan proses kognitif. seseorang yang dijadikan contoh untuk
diamati tingkah lakunya kemudian diperkuat dengan meniru tingkah laku orang
tersebut.
individu tidak sekedar mengkopi, atau meniru, secara otomatis (mekanis) setelah
mengobservasi lingkungannya. Individu akan memproses secara kognitif dengan
menggunakan pertimbangan pengalaman sebelumnya, moralnya, cara pandangnya
atau pemikirannya. Bahkan, ketika ia harus merespon ia masih harus
mempertimbangkan untung ruginya, memungkinkan atau tidak bagi dirinya untuk
melakukan suatu respon, dengan cara apa ia merespon, atau menggunakan bahasa
yang bagaimana. Itu semua akan menentukan apakah individu tadi merespon atau
tidak, dan bagaimana caranya merespon.
Dengan konsep pembelajaran ini menjadikan diri seseorang menjadi yang bukan
sebenarnya dia, berusaha untuk menjadi orang lain dengan harapan dapat berhasil
bersosialisali seperti model yang ia tirui bukan menjadi diri saya sendiri dan membuat
pribadi yang selalu malu untuk menampakan pribadi nya sendiri yakni takut akan
kedepananya lawan bicara kta tidak menyukai sebagaimana diri kita sebenarnya dan
tidak akan membuat diri seseorang tersebut bersyukur dengan apa yang ia miliki

(https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.iainpu
rwokerto.ac.id/4344/1/COVER_BAB%2520I_BAB%2520V_DAFTAR%2520PUSTAK
A.pdf&ved=2ahUKEwjLnrfR7PT3AhV5RmwGHQ4dBzMQFnoECAwQBg&usg=AOv
Vaw0R-8ZPkOxAobmUi5W9aj2V)
(file:///C:/Users/Najla/Downloads/7466-13194-1-SM%20(1).pdf)

8. Maslow dan Jung adalah dua tokoh yang sama-sama memiliki pandangan bahwa
manusia memiliki kecenderungan untuk mengaktualisasikan dirinya. Meskipun
begitu, terdapat perbedaan cara pandang dalam melihat aktualisasi diri tersebut.
Jelaskan secara ringkas perbedaan tersebut!
• Menurut Abraham Maslow, aktualisasi diri merupakan puncak kedewasaan
dankematangan diri seseorang hal ini ditandai dengan bagaimana seseorang bisa
menyadari dan memanfaatkan berbagai potensi yang ada dalam dirinya untuk
mencapai suatu jutuan dalam hidup.
• Menurut Carl Gustav Jung, ia melihat kepribadian itu berdiri dari kekuatan
yang saling bersaing, saling Tarik menarik satu sama lain untuk mencapai
keseimbangan yang diilustrasikan dengan dimensi ekstroversi danintroversi.
(https://dosenpsikologi.com/psikologi-kepribadian)
9. Jika anda adalah seorang konselor yang beraliran humanis, bagaimana secara garis
besar anda akan memandang klien anda?
makna humanisasi yang berarti manusia memiliki kemampuan untuk membimbing,
mengatur dan mengendalikan dirinya sendiri.
Cara yang dapat dilakukan oleh konselor adalah dengan menghargai klien saat
berbicara yang dapat dilakukan dengan memberikan gerak tubuh seperti senyum,
anggukan kepala, posisi tubuh konselor, diam, rasa empati saat mendengarkan curahan
hati klien, dan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh konselor pada klien sehingga
proses konseling bisa berjalan lancar. Selain teknik-teknik tersebut penciptaan tempat,
suasana, dan sirkulasi udara yang nyaman dapat membantu lancarnya proses konseling.
Jadi sebuah proses konseling bisa dilakukan dimanapun yang dirasa dapat menunjang
proses berjalannya konseling dengan lancar.
(https://www.kompasiana.com/maulidaad/58c807775597733f377dcc57/apa-yang-
harus-dilakukan-oleh-seorang-konselor)
(http://repository.radenintan.ac.id/9821/1/PUSAT.pdf)

Anda mungkin juga menyukai