Anda di halaman 1dari 8

Nama : Luni Karlina Manik

Id : 4182121021

Matkul : Psikologi Pendidikan

Class : Fisika Bilingual 2018

1. Jelaskan dengan contoh bagaimana neurosain berbicara tentang belajar

Neurosains merupakan satu bidang kajian mengenai sistem saraf yang ada di dalam otak
manusia. Neurosains juga mengkaji mengenai kesadaran dan kepekaan otak dari segi biologi,
persepsi, ingatan, dan kaitannya dengan pembelajaran. Bagi teori Neurosains, sistem saraf dan
otak merupakan asas fisikal bagi proses pembelajaran manusia. Neurosains dapat membuat
hubungan diantara proses kognitif yang terdapat di dalam otak dengan tingkah laku yang akan
dihasilkan. Hal ini dapat diartikan bahwa, setiap perintah yang diproses oleh otak akan
mengaktifkan daerah-daerah penting otak (Harun, 2003).

Buzan (2005) mengungkapkan bahwa, untuk menjadi pribadi yang jenius kreatif, kita
perlu membebaskan imajinasi dan mendorong otak untuk membuat asosiasi-asosiasi yang
baru dan lebih kuat di antara ide-ide yang sudah ada dan ide-ide yang baru dimunculkan.
Ketika kita mengembangkan keterampilan kreatif, kita bukan saja memperbaiki kemampuan
untuk menghasilkan ide-ide yang inovatif dan jalan keluar dari permasalahan, keterampilan
kreatif yang kuat akan meningkatkan kemampuan untuk mengingat segala sesuatu. Hal ini
dikarenakan kreativitas dan ingatan adalah dua proses mental yang sama persis, dan akan
mencapai titik terbaik ketika kita menggunakan imajinasi dan asosiasi.
Contoh Penerapan Neurosains dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan
dengan penggunaan peta konsep (mind map). Pembelajaran dengan penggunaan peta konsep
ini mampu meningkatkan sikap kreatif dalam pemunculan ide-ide baru, pemecahan masalah
dengan cara yang khas, sikap imajinatif, dan meningkatkan produktivitas (Buzan, 2005).
Buzan (2005) mengungkapkan bahwa yang termasuk pemikiran kratif adalah kefasihan dalam
pemunculan ide-ide baru, fleksibilitas, dan orisinalitas.
Halaman 62 and 63

1. Ecomap

Berdasarkan ecomap yang telah saya buat mengenai hubungan saya dengan
orang-orang di sekitar saya. Dari ecomap saya tersebut orang-orang yang paling
berpengaruh dalah hidup saya selama ini ditunjukan dengan tanda panah yang
lebih pendek, dimana saya membuat bentuk love.
Berdasarkan ecomap yang setelah saya perbaharui, itulah orang-orang yang mengelilingi
hidup saya, sehingga saya merasa saya sangat nyaman. Dengan demikian,jika ecomap saya
menjadi seperti yang ke-2 maka terjadi perubahan dalam hidup saya.

2. Teori Erikson

Teori Erik Erikson tentang perkembangan manusia dikenal dengan teori


perkembanganpsiko-sosial. Teori perkembangan psikososial ini adalah salah satu teori
kepribadian terbaikdalam psikologi. Seperti Sigmund Freud, Erikson percaya bahwa
kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan. Salah satu elemen penting dari teori
tingkatan psikososial Erikson adalah perkembangan persamaan ego. Persamaan ego adalah
perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi sosial. Menurut Erikson,
perkembangan ego selalu berubah berdasarkan pengalaman dan informasi baru yang kita
dapatkan dalam berinteraksi dengan orang lain. Erikson juga percaya bahwa kemampuan
memotivasi sikap dan perbuatan dapat membantu perkembangan menjadi positif, inilah alasan
mengapa teori Erikson disebut sebagai teori perkembangan psikososial.
Dalam teori ini, ada 8 tahapan perkembangan anak dimulai ketika dia baru
lahir yaitu:
1. Kepercayaan vs ketidakpercayaan pada saat bayi.
2. Otonomi vs malu dan ragu pada masa bayi akhir.
3. Inisiatif vs rasa bersalah pada usia 3 tahun.
4. Upaya vs inferioritas pada usia 6 tahun.
5. Identitas vs kebingungan pada usia remaja.
6. Intimasi vs isolasi pada dewasa awal.
7. Generativitas vs stagnasi pada usia 50 tahun-an
8. Integritas vs putus asa pada usia dewasa akhir-meninggal.

Dan seorang anak SMA itu sudah termasuk dalam kategori usia remaja atau deewasa
awal. Jadi tahapan yang dilalui anak SMA tersebut adalah penemuan jati diri atau identitas
dirinya. Seringkali seorang anak SMA belum dapat mengenal dirinya sendiri, sepeeti apa dia,
dan apa yang dia butuhkan untuk membantu perkambangannya. Oleh karena itu seringkali
anak SMA kebingungan dengan apa yang dia lakukan dan mau jadi apa dia kelak. Sehingga
sering anak tersebut kurang memperhatikan tindakan dan kecakapannya dalam berkomunikasi
dan mengambil keputusan. Jadi menurut saya kesiapan seorang anak SMA untuk belajar
kelompok itu sekitar 70 %. Kenapa begitu? Karena menurut saya dengan berkelompok dapat
melatih kecakapan mereka berbicara dan menyampaikan gagasan serta berani untuk
mengambil keputusan secara musyawarah dan sepakat.

3. Mengembangkan teori dari Piaget, Teori psikososial erikson dan Lawrence


Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat
prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensiona. Menurut pandangan
Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap
tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan
‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal
menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui
tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya.

Teori Piaget, Teori psikososial erikson dan Teori moral Kohlberg sangatlah
bersinambungan satu sama lain karena pada teori Piaget mengemukakan perkembangan anak
atau remaja secara bertahap mulai dari lahir hingga dewasa. Dan perkembangan ini sangatlah
berhubungan dengan teori psikososial erikson dimana selain dengan lingkungan erikson juga
membuat bahwa perkembangan remaja terpengaruh oleh tingkat sosial atau cara bergaul
remaja itu sendiri dan nampak dalam caranya bertindak dan moralnya sesuai teori Kohlberg.
Anak SMP dalam perkembangan nya umumnya sangat sesuai dan mengikuti alurnya. Tetapi
ada juga anak SMP yang perkembangannya terlambat karena lingkungan bahkan dirinya
sendiri yang menghambatnya. Tetapi dibalik itu semua sebenarnya anak SMP memiliki
perkembangan yang bersifat standar dan normal mengikuti naluri dan hatinya.

4. Menurut saya Identitas gaya hidup saya saat ini adalah sforeclosur. Karena
identitas ini ditandai dengan tidak adanya suatu krisis, tetapi ia memiliki komitmen atau
tekad. Sehingga saya seringkali berangan-angan tentang apa yang ingin dicapai dalam hidup
saya, tetapi seringkali tidak sesuai dengan kenyataan yang dihadapi oleh saya. Akibatnya,
ketika saya dihadapkan pada masalah realitas, tidak mampu menghadapi dengan baik. Bahkan
kadang-kadang melakukan mekanisme pertahanan diri seperti ; rasionalisasi, regresi
pembentukan reaksi dan sebagainya.
komitmennya dibuat setelah menerima saran dari orang lain, keputusan dibuat tidak sebagai
hasil dari krisis, yang akan melibatkan pertanyaan dan eksplorasi pilihan-pilihan yang
mungkin, berpikiran kaku, bahagia, yakin pada diri sendiri, bahkan mungkin puas dengan diri
sendiri, menjadi dogmatis ketika opininya dipertanyakan, hubungan keluarga dekat, patuh,
cenderung mengikuti pemimpin yang kuat, tidak mudah menerima perselisihan pendapat.

Halaman 83

1. Isilah kuis gaya belajar berikut dan tentukanlah gaya belajar Anda.
Gaya belajar saya:
1. Jika mengerjakan sesuatu saya lebih suka membaca instruksinya terlebih dahulu.
4. Saat seorang diri biasanya saya memainkan musi/lagu atau bernyanyi.
6. Saya selalu dapat menunjukkan arah utara dan selatan di manapun say a berada.
7. Saya lebih suka menulis surat, jurnal atau buku harian.
10. Saya suka merancang,mengerjakan dan membuat sesuatu dengan kedua tangan saya.
11. Saya hampir tahu semua lagu yang saya dengar
15. Tanpa musik hidup amat membosankan
16. Saya sangat senang berkumpul dan biasanya dapat dengan mudah berbicara dengan siapa
saja
17. Saat melihat objek dalam gambar, saya dapat dengan mudah mengenali objek yang sama
walaupun objek itu diputarvatau diubah.
21. Saya mengingat suatu pengalaman, saya sering kali ingat bagaimana perasaan saya pada
saat itu.
23. Saya sering mencoret-coret kertas saat berbicara di telepon atau di dalam suatu
pertemuan/rapat
26. Saya biasanya bicara dengan perlahan
35. Saya paling mudah belajar sambil mempraktekkan/ melakukan
36. Sangat sulit bagi saya untuk duduk diam dalam waktu yang lama.

2. Kemudian Identifikasi gaya belajar, gaya berpikir dan gaya perilaku anda dan teman
sekelompok anda.

 Gaya Belajar Visual 

Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan. Saat mempelajari hal baru, biasanya tipe ini
perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami. Selain itu,
tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan pengunaan warna-warna, garis, maupun bentuk.
Itulah mengapa, orang yang memiliki tipe visual biasanya memiliki pemahaman yang
mendalam dengan nilai artistik seperti paduan warna dan lainnya hehe. 

karakteristik berikut berarti termasuk tipe visual:

1. Lebih mudah mengingat dari yang dilihat daripada yang didengar


2. Lebih suka membaca daripada dibacakan
3. Berbicara dengan tempo agak cepat
4. Cukup peduli dengan penampilan dan pakaian
5. Lebih menyukai melakukan demonstrasi daripada pidato
6. Sulit untuk menerima instruksi secara verbal kecuali ditulis
7. Tidak mudah terdistraksi dengan keramaian
8. Suka menggambar apa pun di kertas

Ciri-ciri lain yaitu:

 Lebih suka dengan petunjuk yang tertulis dan membuat catatan rinci untuk diingat
 Cenderung berpikir dengan menggunakan  gambar dan memahami gambaran besarnya
dengan mudah
 Akan cenderung melihat gambar, poster, dll di kamar
 Bisa mengingat diagram, grafik, dan kata-kata setelah melihatnya beberapa kali
 Mereka cenderung suka membaca, menulis, dan seringkali mengingat cerita keluarga
mereka setelah melihat
 Suka dengan perumpamaan, analogi, bisa menyambungkan berbagai angka abstrak secara
visual
 Mampu melihat gambar-gambar pada lembar petunjuk dibandingkan membaca suatu
petunjuk
 Sangat berbakat dalam mengingat arah/petunjuk karena mereka mengingat mental map di
kepala mereka
 Suka dengan keteraturan. Keteraturan menciptakan rasa tenang dan rasa aman bagi mereka
 Meja atau kamar mungkin berantakan, tapi mereka tahu di mana setiap tumpukan dan apa
yang ada di dalamnya
 Ketika membaca untuk hal-hal yang detil mereka sering ingat di halaman mana informasi
dapat ditemukan.
 Kecerdasan spatial yang kuat dan bisa melihat dengan jelas seperti apa nantinya proyek
apabila sudah selesai.
 Suka dengan warna, garis, seni dan fashion. Mereka memiliki naluri untuk gaya atau
menciptakan suasana
 Melamunkan/memikirkan warna, menyukai grafik, dan memahami hal-hal itu dengan
mudah.
 Suka buku dan memori hafalan
 Lebih suka bekerja di ruangan yang tenang sendirian
 Ketika mencoba mengingat sesuatu mereka akan sering memvisualisasikan gambar supaya
lebih mudah mendapatkan ingatannya
 Suka ketertiban dan pengaturan. Ketika orang lain tidak suka dengan pekerjaan ini, mereka
sering merasa suka untuk mengatur lemari, laci, file, dll
 Lebih suka duduk di depan dalam suatu ruang, teater, kelas, dll untuk menghindari
gangguan dari orang lain dalam hal melihat sesuatu yang menjadi fokus prioritas

Kelemahan pembelajar visual:


 Pada kondisi yang sangat ekstrem, kekuatan mereka dalam melihat apa yang mungkin
akan terjadi sangatlah kuat sehingga mereka tidak bisa melihat apa yang sebenarnya
sedang terjadi saat ini. Bila kita bertemu dengan orang semacam ini kita bertemu dengan
seorang yang sangat optimistis yang abadi, tetapi mereka sangat sulit menghadapi realita
kehidupan yang sebenarnya sedang terjadi saat ini.
 Tipe pembelajar yang kaya dengan konsep ini mudah bosan dengan dengan embel-embel
atau bahan-bahan selingan.
 Mereka adalah orang-orang yang mampu mengeja dengan baik tetapi seringkali tidak bisa
mengingat nama.
 Mereka seringkali perlu melihat bahasa tubuh pembicara dan ekspresi wajah untuk
memahami isi konsep yang diberikan apabila disampaikan secara lisan dan bisa saja atau
seringkali salah dalam menafsirkan informasi dari si pembicara.
3. Diskusikan dengan teman-teman usaha yang dapatdilakukan untuk mengefektifkan gaya
belajar masing-masing.

Strategi untuk mempermudah proses belajar untuk visual

1. Belajar dari gambar maupun video yang menarik


2. Membaca buku yang tidak hanya tulisan saja tetapi juga memiliki ilustrasi
3. Saat belajar bisa sambil lakukan doodling supaya lebih fokus
4. Gunakan spidol warna-warni saat membuat catatan
5. Membuat mind mapping untuk memudahkan belajar

4. Berdasarkan data dari soal nomor dua apakah yang perlu dilakukan pendidik untuk dapat
membina hubungan dengan setiap peserta didik yang ada di dalam kelas tersebut agar
prestasi belajar mereka menjadi lebih baik?
Setelah anak-anak tumbuh menjadi remaja, gaya belajar mereka cenderung lebih
terlihat dan menjadi dominan sekitar 80% -90% tentang bagaimana mereka mempelajari
sesuatu. Kadang-kadang kita melihat bahwa mereka gagal atau sulit dalam proses
pembelajaran bukan karena mereka bodoh (meskipun beberapa orang mungkin telah
memberi label mereka seperti itu), tetapi karena mereka telah ditempatkan dalam
lingkungan belajar yang sebenarnya tidak cocok dengan gaya belajar mereka. Dan ini
menjadikan anak-anak yang  cerdas menjadi terhalang dalam proses pembelajaran mereka.
Misalnya, setting di kelas umumnya cenderung untuk melayani anak-anak dengan tipe
pembelajar visual. Pembelajar tipe auditori mungkin bisa belajar dengan lebih baik jika
format belajar lebih mendorong untuk diskusi, karena para siswa jenis ini memproses
sesuatu dengan berbicara tentang apa yang didengar.
Untuk mendukung proses belajar di sekolah, sebaiknya orang tua memberisaran
kepada guru dan pihak sekolah, agar anak bisa diikutsertakan dalam berbagai aktivitas
untuk mengalihkan kelebihan energi anak. Guru bisa mengajak anak untuk membantu
membersihkan papan tulis, atau membantu membagikan buku pelajaran untuk teman-
temannya.
Dengan mengetahui cara menghadapi anak dengan tipe gaya belajar kinestetik,
diharapkan anak dapat belajar dengan lebih maksimal dan mendapatkan hasil sesuai
dengan harapan orang tua.

Teman-teman, sebagai pendidik atau seorangguru, kita memang harus terus belajar.


Berusaha belajar untuk mengetahui gaya belajar yang tepat bagi siswa/i kita. Dengan
mengetahuinya, maka kita pun dapat mengatasi segala kendala yang muncul dan dapat
dengan mudah menstimulasi anak-anak sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

Anda mungkin juga menyukai