Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 3

Nama : Mariyah
NIM : 856761985
Mata Kuliah : MKDK4002/PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Tutor : RATNA JUWITA SARI, S.Pd.I, M..Pd

1. Tuliskan macam-macam emosi dan temperamen yang ada pada Perkembangan


Peserta Didik, bagaimana cara guru menangani emosi ataupun temperamen buruk
Peserta Didik dan guru itu sendiri ?
Jawab.
Tempramen padan anak dapat diklasifikasikan sebagain berikut:
a. Tempramen anak yang mudah ( eazy child)
Anak dengan mudah sekali bersosialisai dengan orang lain, mudah diatur dalam
beraktifitas,dan mudah mneyesuaikan diri dengan lingkungan.
b. Temramen anak yang susah di atur ( difficult child)
Anak dengan tempramen ini sulit dalam melakukan aktifitasnya. Dalam
bersosialisasi dengan orang baru, mereka takut dan sering menangis bahkan
ketika tidur mereka gelisah
c. Tempramen anak berada di tengah-tengah (slow to warm up to child)
Anak dengan tempramen ini memilki respon yang lambat. Dalam mencoba
sesuatu yang baru, mereka cenderung bersifat pasif, tetapi ketika hal baru
tersebut diulangi, mereka menjadi tidak tertekan.

Cara guru menangani tempramen buruk peserta didik adalah:


1. Terima anak apa adanya
2. Bekerjasam a dengan orang tua dan keluarga anak
3. Ubah cara pandang dalam melihat tempramen yang dimiliki anak
4. Refleksi diri
Cara mengatasi tempramen pada diri sendiri
1. Menghindari penyebab marah sementara waktu. Seseorang dengan watak
tempramental bisa menyebabkan kekacauan jika sedang marah
2. Mengubah pola pikir
3. Menulis buku harian.
4. Memulai dengan “Saya” saat mengekspresikan amarah.
5. Menghindari dendam pada orang lain

2. Uraikan makna , teori dan faktor –faktor Perkembangan identitas diri, moral dan
Prososial ?
Jawab:
Identitas diri adalah mendefenisikan diri dengan matang ; perasaan tentang siapa
seseorang, kemana orang akan pergi dalam kehidupannya, dan bagaiman seseorang
tersebut cocok dengan masyarakat.
Menurut Erikson (Dalam Berk,2007) identitas diri berarti perasaan dapat berfungsi
sebagai seseorang yang berdiri sendiri, tetapi yang berhubungan erat dengan orang
lain. Itu artinya menjadi seseorang dari kelompok tetapi sekaligus memiliki ciri-ciri
yang berbeda dengan orang lain atau dengan kata lain memi8liki ciri-ciri khusus
sebagai individu.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan identitas diri,moral dan Prososial
adalah sebagai berikut:
1. Keluarga
Keluarga merupakan salah satu faktor terpenting dalam pembentukan identitas diri
seseorang. Hubungan yang terjalin antara anak dan orang tua dengan baik akan
menyebabkabkan terbentuknya jati diri yang baik pula.
2. Interaksi dengan teman sebaya
Dengan adanya interaksi teman sebaya terutama teman dekat dapat
menyebabkan seseorang individu mendapatkan dukungan secara emosi.
3. Sekolah dan komunitas
Melalui sekolah seorang akan mendapatkan bantuan untuk memilki pemikiran
yang tinggi, tanggung jawab terhadap peran yang diambil,dapat bantuan dalam
memilih bidang yang diminatih, serta terdapat sarana untuk memperoleh gambaran
dunia yang sesunggunya.
4. Kebudayaan
Kebudayaan dapat membentuk self-continuity disamping perubahan diri yang
terjadi.
5. Kognitif
Faktor kognitif atau cara berfikir seorang individu akan menentukan jati diri
seseorang juga. Oleh karena itu faktor kognitif juga menjadi salah satu faktor yang
penting dalam pembentukan identitas diri.

3. Uraikan Proses Perkembangan otak dari janin hingga lanjut usia !


Jawab:
1. Pada masa kehamilan
Otak manusia mulai berkembang sejak berada di dalam kandungan. Tepatnya yaitu
sejak minggu ketiga hingga keempat setelah pembuahan terjadi. Pada saat ini, alur
saraf yang terbentuk sejak embrio mulai menutup menjadi sebuah tabung yang
kemudian disebut dengan tabung saraf. Bagian depan tabung saraf berkembang
menjadi otak, sedangkan sisanya berkembang menjadi sumsum tulang belakang.
Sementara sel-sel puncak saraf menjadi sistem saraf tepi. Di ujung depan tabung
saraf, tiga area otak utama terbentuk, yaitu otak belakang, otak tengah, dan otak
depan.
Pada minggu ketujuh, ketiga area ini membelah lagi menjadi bagian-bagian lain dari
struktur otak. Otak manusia kemudian terus berkembang seiring usia kehamilan.
Pada usia kehamilan tiga bulan, ukuran otak telah semakin besar dengan
pertumbuhan otak depan yang sangat cepat hingga membuat bagian otak lainnya
menjadi lebih kecil.
Selanjutnya, pada usia enam bulan, korteks serebral, mulai menutupi sebagian
besar struktur otak dan mulai memisahkan diri menjadi lobus-lobus. Hingga
akhirnya pada usia kehamilan sembilan bulan, otak janin sudah terbentuk
sebagaimana otak manusia pada umumnya. Bersamaan dengan terbentuknya
anatomi otak tersebut, sel-sel saraf (neuron) baru di otak juga mulai terbentuk.
Setiap neuron akan terhubung dengan neuron lainnya untuk membentuk sistem
saraf dengan bantuan serat yang disebut dendrit dan akson.

2. Masa bayi baru lahir -2 tahun


Rata-rata pertumbuhan sel saraf selama masih dalam kandungan yaitu sekitar
250.000 sel saraf per menit. Dengan kecepatan tersebut bayi baru lahir, umumnya
telah memiliki sekitar 100 miliar sel saraf atau hampir seluruh neuron otak yang
akan dimiliki sepanjang hidupnya. Hal ini yang membuat ukuran otak bayi baru lahir
telah mencapai sekitar 60% dari ukuran rata-rata otak orang dewasa. Di sisi lain,
otak bayi baru lahir mengandung sangat sedikit mielin, yaitu zat lemak yang
menutupi sel saraf dan diperlukan untuk pengiriman impuls listrik . Ini lah yang
menyebabkan proses informasi dalam otak bayi jauh lebih lambat daripada orang
dewasa. Meski begitu, proses pembentukan mielin otak ini terus berkembang.
3. Masa anak usia dini
Memasuki usia 3 tahun, otak anak semakin besar menjadi 80% dari ukuran otak
utuh saat dewasa. Pada usia ini, otak sebenarnya memiliki lebih dari 200 persen
sinaps.
Saat menginjak usia lima tahun, perkembangan otak menjadi lebih tajam. Pada usia
ini, ukuran otak anak sudah sepenuhnya menyamai orang dewasa.
4. Masa remaja
Mielin yang sudah dihasilkan sejak bayi dilahirkan juga memiliki rangkaian yang
lebih kompleks di masa ini.Bagian terdepan otak, yaitu korteks prefrontal, juga
mulai berkembang sekarang. Korteks prefrontal berperan dalam fungsi kognitif,
termasuk perencanaan dan pembuatan keputusan. Memasuki usia 20 tahun,
perkembangan korteks prefrontal sudah selesai. Itu sebabnya, seseorang dinilai
dapat membuat keputusan dan bertindak dengan lebih tepat pada usia ini.

5. Masa dewasa
kecerdasan juga mencapai puncaknya pada masa dewasa awal hingga
pertengahan, yaitu sekitar usia 25 hingga 60 tahun. Meski demikian, perkembangan
otak manusia akan berhenti dan mulai menurun secara perlahan pada masa
dewasa ini. Volume sel saraf diketahui mulai menurun saat masa dewasa yang
berpengaruh pada kemampuan kognitif manusia.
Bukan cuma volume, kemampuan komunikasi antar sel saraf pun menjadi tidak
seefektif sebelumnya sehingga banyak orang dewasa yang sulit untuk fokus dan
mempelajari hal baru.
6. Masa lansia
Saat memasuki usia 50 tahun ke atas, ingatan mulai menjadi lebih pendek dan
Anda jadi lebih mudah lupa. Ini terjadi karena penuaan secara alami telah
mengubah ukuran dan fungsi otak. Berkurangnya kemampuan otak disebabkan
oleh kematian sel-sel saraf dan sinapsis. Otak menjadi menyusut dan risiko
berbagai penyakit terkait otak akan terus meningkat.Salah satu penyakit otak yang
sering dikaitkan dengan pertambahan usia adalah dimensia, termasuk penyakit
Alzheimer.

4. Uraikan hubungan Perkembangan kognitif, sosioemosional dan fisik pada peserta


didik ?
Jawab :
Perkembangan anak merupakan proses perubahan perilaku dari yang tidak matang
menjadi matang, dari nsederhana menjadi kompleks, suatu proses evolusi manusia
dari ketergantungan menajdi yang mandiri. Perkembangan anak adalah suatu proses
perubahan ketika anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek
berikut: gerakan, berfikir, perasaan dan interaksi baik dengan sesama maupun
dengan benda-benda dalam lingkungan hidupnya. Kognitif adalah tingkah laku yang
mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk
menggunakan pengetahuan.
Perkembangan sosial emosional adalah perkembangan yang melatih kemampuan
anak untuk mengendalikan diri sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru di terima. Perkembangan sosial emosional ini bertujuan untuk bagaimana
cara berhubungan dengan lain yaitu, orang tua,keluarga, teman dan lingkungan
sekitar.
Perkembangan yang di alami anak bersifat progresif, sistematis dan
berkesinambungan dan perkembangan pada masa usia ini mengikuti berbagai prinsif
perkembangan. Perkembangan anak menyangkut aspek fisik, motorik, kognitif, bahas
dan sosial emosional. Perkembangan aspek tersebut tidak berkembang dengan
sendiri sendiri, tetapi saling berintegrasi satu sama lain, bagaimana upaya pendidikan
mampu membantu berkembangnya seluruh aspek perkembangan anak seoptimal
mungkin,

Anda mungkin juga menyukai