KELAS A
KASUS MUHAMAD RIDZKY YANG MENGALAMI AUTISME
Disusun Oleh:
Indra Pratama Ginting
171301052
DEPARTEMEN PERKEMBANGAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan kebaikanNyalah saya bisa diberi kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan
makalah tentang permasalahan fisik dan perkembangan kognitif pada Early Childhood,
Middle dan late Childhood sebagai tugas untuk menyelesaikan ujian akhir semester
Mata kuliah Psikologi Perkembangan 1.
Namun kami menyadari bahwa didalam makalah yang telah kami susun ini
masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan Sehingga kami mengharapkan saran
serta masukkan dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………… 2
BAB I
Pendahuluan………………………………………………………… 4
BAB II
Tinjauan Pustaka……………………………………………………… 6
BAB III
Pembahasan…………………………………………………………. 21
BAB IV
Kesimpulan dan Saran……………………………………………... 26
3
BAB I PENDAHULUAN
Muhammad Rizky Khalid adalah putra pertama dari Presenter sekaligus aktor
Farhan dan istrinya Aryatri. Rizky lahir pada 20 Juni 1999 dan putra kedua bernama
Muhammad Bisma Wibisana yang lahir pada 11 Juni 2001. Pada usia 18 bulan Rizky
didiagnosis menderita Autisme. Pada awalnya Farhan tidak menyadari hal ini, dan
senang karena anaknya selalu bersikap tenang namun hal ini tampak semakin tidak
wajar karena ia berbeda dengan anak seusianya. Lalu Farhan membawa sang anak untuk
diperiksa, dan sang anak didiagnosis dengan Autisme.
Rizky tidak tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya, ia tampak mengabaikan
orang lain, tidak melakukan kontak mata ketika berinteraksi, ia juga terlihat tidak mau
untuk bergerak bebas dan aktif. Pada usia 3 tahun Rizky juga mengalami keterlambatan
dalam berbicara, dan sulit untuk merespon orang lain. Pada usia 5 tahun Rizky mulai
sulit untuk mengendalikan emosi, hanya fokus terhadap keinginan hatinya, dan
melakukan gerakan yang aneh dan berulang, ia juga sulit untuk berfokus kepada satu
hal.
4
Autism adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks dan berat, yang
gejalanya sudah tampak sebelum anak mencapai umur tiga tahun. Gejala yang tampak
terutama adalah dalam bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku. Gangguan
dalam interaksi sosial merupakan kriteria utama bagi autism, dan masalah ini sudah
tampak pada masa bayi. Tidak responsif secara sosial, menghindari pandangan orang
olah orang lain tidak ada dihadapannya, kurang/tidak mampu mengekspresikan emosi,
berusaha menolak apabila digendong/dipegang atau tidak mengorientasikan badannya
ke arah penggendong apabila digendong, dan memperlihatkan ketegangan tubuh. Selain
itu juga tampak tidak ada ikatan emosional dengan ibu atau pengasuh. Anak autism
memperlihatkan tingakah laku menyapa orang tua ketika orang tua kembali, atau ia
tidak mencari kenyamanan dan kasih sayang orang tua.
Anak juga memperlihatkan tidak ada minat kepada orang lain. Semakin anak
besar, gejala-gejala autism ini akan semakin tampak. Pada komunikasi secara verbal
anak penyandang autism juga mengalami gangguan. Gangguan ini berupa gangguan
dalam bahasa ekspresif maupun dalam pemahaman bahasa tutur/bahasa reseptif. Gejala
yang umum terjadi adalah (membeo) dan pembalikan kata ganti orang (pronominal
reversal). Selain itu anak penyandang autism juga terhambat dalam perkembangan
bahasa pragmatis. Kemampuan bahasa pragmatis adalah kemampuan untuk
menyesuaikan komunikasi dengan pendengar dan situasi.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan tinggi dan berat badan merupakan perubahan fisik yang menjadi
ciri awal masa kecil. Perubahan tak terlihat di otak dan sistem saraf tidak kalah
signifikan. Namun, dalam mempersiapkan anak-anak untuk kemajuan kognisi dan
bahasa.Tinggi dan Berat Badan rata-rata anak tumbuh setinggi 2½ inci dan bertambah 5
menjadi 10 pound setahun selama masa kanak-kanak. Seiring bertambahnya usia anak
prasekolah, persentase kenaikan tinggi dan berat badan menurun dengan setiap tahun
tambahan. Anak perempuan hanya sedikit lebih kecil dan lebih ringan dari anak laki-laki
selama tahun-tahun ini, perbedaan itu berlanjut hingga pubertas.
6
2.1.2 Otak
Salah satu perkembangan fisik terpenting selama awal masa kanak-kanak adalah
perkembangan lanjutan dari otak dan sistem saraf. Meskipun otak terus tumbuh di masa
kanak-kanak, itu tidak tumbuh secepat saat masih bayi. Pada saat anak mencapai usia 3
tahun usia, otak tiga perempat dari ukuran dewasa. Pada usia 6 tahun, otak sudah
memilikinya mencapai sekitar 95 persen dari ukuran dewasanya. Jadi, Otak seorang
anak berusia 5 tahun hampir seukuran ketika anak mencapai dewasa, tapi,
perkembangan yang terjadi di dalam otak berlanjut selama tahun-tahun sisa masa kanak-
kanak dan remaja. Beberapa perubahan interior otak melibatkan peningkatan koneksi
dendritik sebagai serta mielinisasi, di mana sel-sel saraf ditutupi dan diisolasi lapisan sel
lemak. Mielinisasi memiliki efek meningkatkan kecepatan dan efisiensi perjalanan
informasi melalui sistem saraf. Mielinisasi penting dalam pengembangan sejumlah
kemampuan selama masa kanak-kanak. Para peneliti juga telah menemukan bahwa otak
anak-anak mengalami anatomi yang dramatis perubahan antara usia 3 dan 15. Dengan
berulang kali mendapatkan pemindaian otak dari anak-anak yang sama hingga empat
tahun, mereka menemukan bahwa otak anak-anak mengalami percepatan pertumbuhan
yang cepat dan berbeda. Jumlah materi otak di beberapa daerah hampir dua kali lipat
dalam waktu satu tahun, diikuti dengan hilangnya jaringan secara drastic saat sel-sel
yang tidak dibutuhkan dibersihkan dan otak terus mengatur ulang dirinya sendiri.
7
usia 4 tahun, anak-anak masih menikmati kegiatan yang sama, tetapi mereka sudah
menjadi lebih berani. Mereka berebut gym hutan rendah saat mereka menampilkan
kehebatan atletik mereka. Pada usia 5 tahun, anak-anak bahkan lebih berpetualang
daripada ketika mereka berusia 4 tahun. Tidak tidak biasa bagi anak usia 5 tahun yang
percaya diri untuk melakukan aksi menegangkan di hampir semua pendakian obyek.
Anak usia 5 tahun berlari dengan keras dan menikmati balapan dengan satu sama lain
dan orang tua mereka.
Ada efek negatif jangka panjang bagi anak-anak yang gagal mengembangkan
keterampilan motorik dasar. Anak-anak ini tidak akan dapat bergabung permainan
kelompok atau berpartisipasi dalam olahraga selama tahun-tahun sekolah mereka dan di
masa dewasa. Dalam studi terbaru, Anak dengan tingkat kompetensi motorik rendah
memiliki motivasi yang rendah untuk mengikuti olahraga dan memiliki harga diri global
yang lebih rendah daripada rekan-rekan mereka yang memiliki kompetensi motorik
tingkat tinggi.
Saat anak usia 3 tahun bermain dengan teka-teki gambar sederhana, mereka agak
kasar dalam menempatkan potongan. Bahkan saat mereka mengenali lubang tempat
potongan cocok, mereka tidak terlalu tepat dalam memposisikan potongan. Mereka
sering mencoba paksa potongan tersebut ke dalam lubang atau tepuk dengan kuat.
Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak-anak telah meningkat secara
substansial dan menjadi jauh lebih tepat. Terkadang anak usia 4 tahun kesulitan
membangun menara tinggi dengan blok karena, dalam upaya mereka untuk
menempatkan setiap blok dengan sempurna, mereka mungkin kecewa yang sudah
ditumpuk. Pada usia 5 tahun, koordinasi motorik halus anak-anak semakin meningkat.
8
Tangan, lengan, dan tubuh semua bergerak bersama di bawah perintah mata yang lebih
baik.
c) Perkembangan perseptual
Perubahan perkembangan persepsi anak terus berlanjut pada masa kanak- kanak.
Saat anak-anak berusia sekitar 4 atau 5 tahun, otot matanya biasanya sudah cukup
berkembang sehingga mereka dapat menggerakkan mata secara efisien melintasi
serangkaian huruf. Banyak anak prasekolah yang rabun jauh, tidak dapat melihat dari
dekat dan mereka dapat melihat jauh. Namun, pada saat mereka memasuki kelas satu,
kebanyakan anak dapat memfokuskan mata mereka dan menopang perhatian mereka
secara efektif pada objek close-up.
2.1.4 Tidur
Tidur nyenyak penting untuk perkembangan anak. Para ahli merekomendasikan
agar anak kecil mendapatkan 11 hingga 13 tahun jam tidur setiap malam. Kebanyakan
anak kecil bisa tidur nyenyak malam dan tidur siang satu hari. Anak-anak tidak hanya
membutuhkan waktu tidur yang cukup, tetapi juga tidur tidak terganggu. Namun,
terkadang sulit untuk menjadi muda anak-anak untuk pergi tidur saat mereka menunda
rutinitas waktu tidur mereka. Penelitian sering melaporkan bahwa anak muda anak-anak
tidak mendapatkan tidur yang cukup (Palermo, 2014). Sebuah penelitian terbaru
terhadap anak-anak berusia 36 hingga 42 bulan menemukan bahwa rutinitas waktu tidur
yang konsisten dikaitkan dengan lebih banyak tidur malam dan peningkatan menit tidur
malam selama periode 6 bulan.
9
mengalami masalah tidur di beberapa titik perkembangan mereka. Studi penelitian
berikut menunjukkan tautan antara masalah tidur anak-anak dan hasil perkembangan
negatif :
• Masalah tidur pada anak usia dini dikaitkan dengan masalah perhatian
selanjutnya yang dalam beberapa kasus bertahan hingga remaja awal.
• Dalam sebuah penelitian di China, anak-anak prasekolah yang tidur tujuh jam
per hari atau kurang memiliki aprofil kesiapan sekolah yang lebih buruk
(termasuk defisit bahasa / kognitif dan emosional ketidakdewasaan). Juga dalam
penelitian ini, anak-anak prasekolah yang menggunakan perangkat tronic tiga
jam atau lebih per hari telah mempersingkat durasi tidur.
• Anak-anak prasekolah dengan durasi tidur yang lebih lama cenderung memiliki
teman yang lebih baik penerimaan, keterampilan sosial, dan kosa kata reseptif.
• Durasi tidur yang singkat pada anak-anak dikaitkan dengan kelebihan berat
badan.
• Pada anak usia 2 sampai 5 tahun, setiap jam tambahan waktu layar harian
dikaitkan dengan penurunan waktu tidur, kemungkinan kurang tidur 10 jam atau
lebih per malam, dan waktu tidur lebih lama.
• Anak usia empat tahun yang mengalami insomnia ditandai dengan agresifitas
bermusuhan dan masalah hiperaktif-distractible.
Untuk meningkatkan kualitas tidur anak-anak, Mona El-Sheikh (2013)
merekomendasikan untuk memastikan bahwa tempat tidur ruangan itu sejuk, gelap,
dan nyaman; mempertahankan waktu tidur dan waktu bangun yang konsisten; dan
bangunan hubungan keluarga yang positif. Selain itu, membantu anak
memperlambat aktivitas sebelum tidur sering kali berkontribusi untuk mengurangi
resistensi tidur. Membacakan anak sebuah cerita, bermain dengan tenang dengan
anak di mandi, dan membiarkan anak duduk di pangkuan pengasuh sambil
mendengarkan musik adalah kegiatan menenangkan.
2.1.5 Gizi dan Latihan
Kebiasaan makan adalah aspek penting dari perkembangan anak usia
dini (Blake, Munoz, & Volpe, 2019; Thompson & Manore, 2018; Wardlaw,
Smith, & Collene, 2018). Anak-anak apa makan mempengaruhi pertumbuhan
kerangka, bentuk tubuh, dan kerentanan mereka terhadap penyakit.
10
2.1.6 Kegemukan pada anak diusia dini
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah menetapkan kategori untuk
obesitas, kelebihan berat badan, dan berisiko kelebihan berat badan.
Kategori ini ditentukan oleh indeks massa tubuh (BMI), yang dihitung
menggunakan rumus yang memperhitungkan tinggi dan berat badan. Anak-anak
dan remaja pada atau di atas persentil ke-97 diklasifikasikan sebagai obesitas,
mereka yang berada pada persentil ke-95 atau ke-96 persentil sebagai kelebihan
berat badan, dan orang-orang dari persentil ke-85 hingga ke-94 berisiko
mengalami kelebihan berat badan.
Banyak aspek kehidupan anak yang dapat menyebabkan kelebihan berat
badan atau obesitas. Baru- baru ini, pencegahan obesitas 5-2-1-0 berikut
pedoman telah dikeluarkan untuk anak kecil: 5 porsi buah dan sayur atau lebih,
2 jam atau kurang waktu layar, minimal 1 jam aktivitas fisik, dan 0 pemanis
minuman setiap hari. Pencegahan obesitas pada anak termasuk membantu
anakanak, orang tua, dan guru melihat makanan sebagai cara untuk memuaskan
rasa lapar dan memenuhi kebutuhan gizi, bukan sebagai bukti cinta atau sebagai
hadiah atas perilaku yang baik.
11
2.1.8 Latihan
Aktivitas fisik rutin harus menjadi kejadian harian untuk
anakanak (Innella & lainnya, 2016; Insel & Roth, 2018; Lintu & lainnya,
2016). Terlalu sering anak tidak mendapatkan olahraga yang memadai
(Dowda & lainnya, 2017; Walton-Fisette & Wuest, 2018). Baru-baru ini,
empat ahli panel dari Australia, Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat
mengeluarkan fisik pedoman aktivitas untuk anak kecil yang cukup mirip
(Pate & lainnya, 2015). Petunjuk- garis merekomendasikan bahwa
anakanak mendapatkan 15 menit atau lebih aktivitas fisik per jam lebih
periode 12 jam, atau total sekitar 3 jam per hari. Pedoman ini
mencerminkan peningkatan dari sebelumnya pedoman (Asosiasi
Nasional untuk Olahraga dan Pendidikan Jasmani, 2002). Kehidupan
anak itu harus berpusat pada aktivitas, bukan makan (Powers & Dodd,
2017; Powers & Howley, 2018). 2.1.9 Sakit dan Kematian
Pada 2015 di Amerika Serikat, kecelakaan (cedera yang tidak disengaja)
adalah penyebab utama penyebab kematian pada anak kecil, diikuti oleh
malformasi kongenital, deformasi, dan kelainan kromosom (Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit, 2017). Tenggelam adalah penyebab paling umum
dari kematian tidak disengaja pada anak kecil, dengan penyebab kecelakaan
lainnya. kematian gigi pada anak kecil karena melibatkan kendaraan bermotor,
pembunuhan, dan mati lemas.
Keselamatan Anak Keselamatan anak tidak hanya dipengaruhi oleh
keterampilan dan perilaku keselamatan mereka sendiri, tetapi juga oleh aspek
keluarga dan rumah, sekolah dan teman sebaya, dan masyarakat. Anak-anak
dalam kemiskinan memiliki tingkat kecelakaan, kematian, dan asma yang lebih
tinggi daripada anak-anak dari keluarga berpenghasilan tinggi. Perkiraan Asap
Tembakau Lingkungan menunjukkan bahwa sekitar 22 persen anak-anak dan
remaja di Amerika.
2.2 PERUBAHAN KOGNITIF
Dunia koknitif pada anak prasekaolah itu kreatif, bebeas, dan penuh
fantasi. Anak-anak prasekolah imajinasi bekerja lembur, dan pemahaman
12
mental meraka tentang dunia meningkat. Perkembangan kognitif pada anak usia
diani berfokus pada tiga teoori: Piaget, Vigotsky dan memprroses informasi.
2.2.1 Tahap Praoperasional Piaget
Ingatlah bahwa selama tahap pertama perkembangan Piaget, tahap sensorimotor,
progres dalam kemampuan untuk mengatur dan mengoordinasikan sensasi dan persepsi
dengan fisik gerakan dan aksi. Tahap pra operasi, yang berlangsung sekitar 2 hingga 7
tahunbusia, adalah tahap Piaget kedua. Pada tahap ini, anak mulai mewakili dunia
dengan kata, gambar, dan gambar. Mereka membentuk konsep yang stabil dan mulai
bernalar.
Karena Piaget menyebut tahap ini "praoperasional", ini mungkin terdengar seperti tidak
penting masa tunggu. Tidak begitu. Sebaliknya, label pra operasi menekankan bahwa
anak tersebut belum melakukannya melakukan operasi, yaitu tindakan mental reversibel
yang memungkinkan anak melakukannya secara mental apa yang sebelumnya hanya
bisa mereka lakukan secara fisik. Menambah dan mengurangi angka secara mental
contoh operasi. Pemikiran praoperasional adalah awal dari kemampuan merekonstruksi
memikirkan apa yang telah ditetapkan dalam perilaku. Tahap perkembangan ini dapat
dibagi menjadi dua substage: substage fungsi simbolik dan substage pemikiran intuitif.
13
A. Substage Fungsi Simbolik Substage
Fungsi simbolik adalah sub-tahap pemikiran pra operasi, terjadi kira-kira antara usia 2
dan 4. Selama ini substage, anak kecil memperoleh kemampuan untuk secara mental mewakili
objek yang tidak ada. Kemampuan ini sangat memperluas dunia mental anak. Anak muda
menggunakan desain coretan untuk mewakili orang, rumah, mobil, awan, dan sebagainya;
mereka mulai menggunakan bahasa dan terlibat dalam permainan pura-pura. Namun, meskipun
anak kecil membuat kemajuan yang berbeda selama substage ini, pemikiran mereka masih
memiliki batasanbatasan penting, dua di antaranya adalah egosentrisme dan animisme.
Animisme, batasan lain dari pemikiran pra-operasi, adalah kepercayaan bahwa benda
mati memiliki kualitas yang hidup dan mampu bertindak. Seorang anak kecil mungkin
menunjukkan animisme dengan mengatakan, “Pohon itu mendorong daunnya hingga lepas, dan
ia jatuh,” atau
“Trotoar membuatku gila; itu membuatku jatuh." Seorang anak kecil yang menggunakan
animisme gagal membedakan waktu yang tepat menggunakan perspektif manusia dan bukan
Substage pemikiran intuitif adalah sub-tahap pemikiran pra operasi, terjadi antara sekitar
4 dan 7 tahun. Di dalam substage, anak-anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin
14
tahu jawaban segala macam pertanyaan. Perhatikan Tommy yang berusia 4 tahun, yang berada di
awal pemikiran intuitif substage. Meskipun dia mulai mengembangkan ide-idenya sendiri tentang
dunia tempat dia tinggal, miliknya idenya masih sederhana, dan dia tidak pandai memikirkan
semuanya. Dia mengalami kesulitan di bawah peristiwa berdiri yang dia tahu sedang terjadi
tetapi dia tidak bisa melihatnya. Pikiran fantasinyabmemiliki sedikit kemiripan dengan
kenyataan. Dia belum bisa menjawab pertanyaan "Bagaimana jika?" dalam hal apapun dapat
diandalkan cara. Misalnya, dia hanya memiliki gambaran samar tentang apa yang akan terjadi
jika sebuah mobil menabraknya.
Dia juga kesulitan menegosiasikan lalu lintas karena dia tidak bisa melakukan
perhitungan mental yang diperlukan. sary untuk memperkirakan apakah mobil yang mendekat
akan menabraknya ketika dia menyeberang jalan. Pada usia 5 tahun, anak-anak hampir membuat
lelah orang dewasa di sekitar mereka dengan "mengapa" pertanyaan.
Pertanyaan anak menandakan munculnya minat dalam penalaran dan berhitung tahu
mengapa hal-hal seperti itu. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang diajukan anak-anak
selama periode pertanyaan dari 4 sampai 6 tahun (Elkind, 1976): “Apa yang membuatmu tumbuh
naik?" “Siapa ibu ketika semua orang masih bayi?” “Mengapa daun-daun berguguran?”
"Kenapabmatahari bersinar?" Piaget menyebut substage ini intuitif karena anak kecil tampak
begitu yakin pengetahuan dan pemahaman mereka namun tidak menyadari bagaimana mereka
mengetahui apa yang mereka ketahui bahwa, mereka mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya
tanpa menggunakan pemikiran rasional.
Pusat dan Batasan Pemikiran Praoperasional Salah satu batasan dari pemikiran
operasional adalah pemusatan, pemusatan perhatian pada satu karakteristik ke pengecualian dari
yang lainnya.
Dalam teori Piaget, gagal dalam tugas konservasi cairan adalah tanda bahwa anak- anak
berada di tahap perkembangan kognitif praoperasional. Kegagalan tidak hanya menunjukkan
konsentrasi tetapi juga ketidakmampuan untuk membalikkan tindakan secara mental. Misalnya,
anak-anak pra operasi mengatakan bahwa bentuk yang lebih panjang memiliki lebih banyak
tanah liat karena mereka berasumsi bahwa "lebih lama lebih banyak." Anak-anak pra operasi
tidak dapat membalikkan mental proses penggulungan tanah liat untuk melihat bahwa jumlah
15
tanah liat sama di kedua bola yang lebih pendek bentuk dan bentuk tongkat yang lebih panjang.
Selain gagal menghemat volume, anak-anak pra-operasi juga gagal menghemat jumlah, materi,
panjang, dan luas. Namun, anak-anak sering berbeda dalam kinerja mereka pada perbedaan tugas
konservasi.
Dengan demikian, seorang anak mungkin bisa menghemat volume tetapi bukan angka.
Beberapa ahli perkembangan tidak setuju dengan perkiraan Piaget tentang kapan
konservasi anak-anak keterampilan muncul. Misalnya, Rochel Gelman (1969) menunjukkan
bahwa perhatian anak pada saat itu aspek yang relevan dari tugas konservasi ditingkatkan, anak
lebih cenderung melestarikan. Gelman juga telah mendemonstrasikan bahwa pelatihan perhatian
pada satu dimensi, seperti angka, meningkatkan kinerja anak prasekolah pada dimensi lain,
seperti massa. Jadi, Gel manusia berargumen bahwa konservasi muncul lebih awal dari
pemikiran Piaget dan perhatian itu terutama sangat penting dalam menjelaskan konservasi.
Tools of the Mind merupakan kurikulum pendidikan anak usia dini itu menekankan
perkembangan anak-anak perihal pengaturan diri dan pengetahuan yayasan tive literasi.
Kurikulum didesain oleh Elena Bodrova dan Deborah Leong serta telah dilaksanakan disebutkan
pada lebih berasal 200 ruang kelas. Sebagian akbar anak-anak pada alat acara Pikiran berisiko
sebab keadaan kehidupan mereka, yg dalam banyak perkara melibatkan kemiskinan dan syarat
sulit lainnya seperti menjadi tunawisma serta memiliki orang tua dengan masalah narkoba.
16
bermain, termasuk kontinuitas imajiner. teks, peran, dan alat peraga yang akan dipergunakan.
rencana drama menaikkan kualitas dari permainan dan pengaturan diri mereka.
Teori Piaget dan Vygotsky telah memunculkan pemikiran krusial mengenai bagaimana
cara anak kecil berpikir dan perubahan-perubahan pemikiran di anak. di dewasa ini, penelitian
telah dilakukan buat mengetahui cara anak menangkap info pada ketika masa prasekolah dan
sejauh manakah anak dapat penekanan di lingkungan sekitarnya, mengingat, memecahkan duduk
perkara dan menyadari proses mental yg terdapat dalam dirinya dan pada pada orang lain.
A. Atensi
Atensi atau perhatian merupakan pemikiran yang terpusat atau terfokus di isu tertentu.
Kemampuan anak buat memusatkan perhatian meningkat ketika masa prasekolah. Balita tak
jarang berjalan asal satu daerah ke kawasan lain, mengalihkan perhatian asal satu kegiatan ke
kegiatan lainnya dan hanya memusatkan perhatian sekejap terhadap suatu objek eksklusif. Jika
dibandingkan antara balita menggunakan anak prasekolah, anak prasekolah bisa menonton
tayangan televisi selama setengah jam atau lebih. Anak kecil mempunyai 2 aspek atensi yaitu
executive attention dan sustained attention. Executive attention mencakup perencanaan tindakan,
memfokuskan diri buat mencapai tujuan, mendeteksi kesalahan serta kompensasi, meninjau
perkembangan berasal suatu tugas, dan menghadapi dilema yg sulit . Sustained attention
merupakan atensi yang lebih pada terhadap objek, tugas, peristiwa, serta berbagai aspek pada
lingkungan.
B. Memori
Memori merupakan penyimpanan ingatan dalam jangka waktu lama dan ialah proses
primer dalam perkembangan kognitif anak. Kebanyakan memori berasal anak kecil sangat lemah
serta hanya bertahan pada jangka saat yg singkat kecuali memori perceptual-motor, yang
merupakan hal yang krusial serta berpengaruh). buat mengetahui kapasitas anak, kita harus
17
membedakan memori tersirat dan memori eksplisit. Memori eksplisit memiliki beragam bentuk
galat satu perbedaannya adalah ingatan jangka panjang dan ingatan jangka pendek.
Pada ingatan jangka pendek, individu dapat menyimpan informasi sampai 30 detik jika
informasi tersebut tidak dilatih atau diulangi balik . menggunakan mengulangi berita yang sudah
diperoleh, kita bisa mempertahankan informasi pada memori jangka pendek sedikit lebih lama .
buat menilai kemampuan dari memori jangka pendek dapat menggunakan cara memory-span
task, yaitu dapat dilakukan menggunakan cara seseorang individu yg mendengarkan beberapa
stimulus (biasanya berupa nomor ) yg dibacakan dengan cepat, lalu individu tadi diminta buat
mengulangi angka yang telah didengarkannya.
2. Autobiographical Memory
Autobiographical Memory salah satu aspek berasal memori jangka panjang yang
dipelajari pada perkembangan anak dalam autobiographical memory. Autobiographical memory
berafiliasi menggunakan peristiwa yang signifikan serta pengalaman dalam kehidupan seorang
seperti pertanyaan mengenai wali kelas pada Sekolah Dasar dan insiden traumatis yang pernah
dialami. Di masa prasekolah, anak-anak banyak mengingat menggunakan memakai
autobiographical memory. Anak-anak bisa mengingat menggunakan baik cerita, film, lagu,
insiden atau pengalaman yg menarik yang telah dialaminya. Pada umur tiga sampai lima tahun,
anak-anak bisa mengingat peristiwa dengan spesifik mirip tempat dan waktu peristiwa serta
dapat menceritakan pengalaman atau insiden menggunakan lebih khusus.
Terdapat banyak orang yg tertarik buat menyelidiki fungsi eksekutif asal perkembangan
anak. Fungsi eksekutif artinya proses kognisi yg lebih tinggi dan sering dikaitan menggunakan
perkembangan otak prefrontal cortex. Fungsi eksekutif pula berhubungan menggunakan
pemusatan pikiran serta tindakan buat mencapai tujuan serta pengontrolan diri. di masa awal
kanak-kanak fungsi eksekutif berpengaruh di perkembangan kognitif anak seperti menahan diri
buat melakukan hal yang tidak sahih, dengan leluasa dapat mengalihkan perhatian berasal satu
18
objek ke objek lain, menentukan kemampuan yg hendak dicapai seperti menangkap bola, serta
bisa belajar buat menunggu
1) Developmental Changes
Teori tentang pikiran yang dimiliki sang anak-anak berubah seiring menggunakan
perkembangan anak. Anak-anak yang berusia 18 bulan hingga 3 tahun mempunyai tiga kondisi
mental, yaitu :
19
2.3 Perkembangan Bahasa
Balita bisa berkembang dengan cepat yang pada awalnya hanya bisa berbicara sebanyak 2
kata, lalu berkembang menjadi kombinasi berasal tiga hingga lima istilah. pada anak-anak yg
berusia antara 2 sampai tiga tahun, mereka memulai transisi asal yang awalnya hanya dapat
memakai kalimat yang sederhana hingga memakai kalimat yang kompleks.
Pada usia prasekolah, rata-rata anak akan pelan-pelan sebagai lebih sensitive kepada
kataistilah yg diucapkan dan bisa buat menyuarakan kata-kata yg dari asal bahasa mereka.
Ketika anak telah berusia tiga tahun, mereka dapat menghasilkan bunyi vocal dan konsonan.
waktu anak mulai dapat berbicara menggunakan dua patah istilah, mereka menggunakan
hukum morfologi (Clark, 2017; Synder, 2017). Anak-anak mulai menggunakan istilah jamak
dan istilah-kata yg bekerjasama dengan kepemilikan. Mereka juga dapat menggunakan istilah
preposisi menggunakan baik.
Anak-anak prasekolah jua mulai menyelidiki dan mengaplikasikan hukum berasal sintaks.
Mereka membagikan perkembangan yg pesat pada menguasai hukum kompleks mengenai
bagaimana tata letak istilah yg sempurna. Perkembangan kosakata jua sangat pesat. Beberapa
peneliti telah menyimpulkan bahwa anak-anak yg berusia antara 18 bulan sampai 6 tahun,
mempelajari satu kosakata baru setiap satu jam kerja.
20
tahun berbeda cara bicaranya menggunakan anak yang seumurannya dengan anak berusia dua
tahun. Mereka akan menggunakan kata yang lebih pendek serta sederhana kepada anak yang
berusia dua tahun. Anakanak jua mulai berbicara dengan sopan pada orang tuanya.
21
BAB III
PEMBAHASAN
Sesuai dengan teori yang sudah dijelaskan bahwa Rizky tidak mengalami masalah dengan
perubahan tubuh, ia dapat tumbuh seperti teman seusianya, dan tidak terlihat kecacatan apapun.
Peningkatan Tinggi dan Berat Badan juga normal rata-rata yaitu meningkat setinggi 2½ inci dan
berat yang bertambah 5 menjadi 10 pound setahun selama masa kanak-kanak.
a. Motorik Kasar
b. Motorik Halus
Hingga usia risky mencapai 14 bulan Ia tampak tidak terlalu aktif, ia juga tidak berespon
ketika diajak untuk berinteraksi dan sangat jarang bahkan tidak pernah tersenyum. Rizky juga
snagat jarang tertawa saat orang disekitarnya mencoba memperagakan hal yang lucu.
22
3.1.3 Tidur
Para ahli merekomendasikan agar anak-anak kecil tidur 11 sampai 13 jam setiap malam.
Kebanyakan anak kecil tidur sepanjang malam dan tidur siang satu kali. Pada kasus ini, Rizky
memiliki jam tidur lebih dari 13 jam yang diatur oleh orangtuanya
Rizky tidak ada masalah dengan pemberian makan. Ia mendapat Asi ekslusi sampai usia
6 bulan, diberi MPASI di usia 7 bulan. Usia 9 rizky sudah diberi bubur, nasi tim dan buah lunak.
Usia 12 bulan mulai diperkenalkan makanan keluarga. Dan terlihat dari status gizi berdasarkan
Panjang badan dan berat badan, status gizi Rizky tergolong baik.
Untuk latihan, Rizky tampak kesulitan dalam latiahn berjalan. Ketika diajak untuk
berjalan, ia lebih memilih untuk duduk dan tidak berespon apa-apa. Ketika diajak berenang ia
akan menggerakkan tubuhnya, namun gerakan tersebut tidak wajar.
a. Tahap sensorimotor (usia 18-24 bulan) : pada tahap ini Rizky diajak untuk bermain,
seperti meletakkan barang dalam selimut seolah oleh barang tersenut menghilang, namun
rizky tidak antusias untuk mencari benda tersebut
b. Tahap Praoperasional (usia 2-7 tahun) : Rizky diajak untuk mengenali symbol, gambar
hewan, benda, petunjuk dan ia lumayam mampu untuk menguasai berkat terapi yang
dijalaninya, walaupun tidak secepat anak seusianya.
c. Tahap Operasional Konkret (Usia 7 - 11 Tahun) : pada tahap ini Rizky diajak untuk
berpikir terorganisir dan rasional. Seperti memecahkan suatu masalah, berinteraksi
dengan baik. Hal ini juga dilakukan dengan lumayan baik, namun sesekali ia tidak peduli
dan bersikap acuh atau bahkan bereaksi berlebihan.
d. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas) : pada tahap ini Rizky diajarkan untuk
melakukan perhitungan matematis, berpikir kreatif, membayangkan hasil dari tindakakan
23
tertentu. Tahap ini juga dijalani dengan baik, terlihat dengan Rizky mau bernyanyi,
membuat karya seperti gambar. Dan ia juga diaundang ke acara Hari Autis dan bertemu
dengan Bu Ani Yudhoyono
Tahap praoperasional Piaget berlangsung dari usia 2-7 tahun merupakan tahap kedua
menurut Piaget. Dalam tahap ini, anak-anak mulai merepresentasikan dunia dengan
menggunakan kata-kata, gambar, dan bayangan. Mereka membentuk konsep yang stabil dengan
mulai bernalar. Jika dikaitkan dengan kasus Rizky, dia mengalami tahap praopersional
terlambat dimana pada usia 7 tahun Bella bahkan belum bisa membaca
a. Atesi : Tingkat atesi Rizky sangat rendah, dapat dilihat bahwa sedari bayi ia tidak
berespon terhadap interaksi yang diberi. Dia juga sangat sulit untuk fokus Ketika
diajarkan tentang suatu hal. Jika dipaksa untuk fokus, ia akan gelisah. Ia hanya bisa fokus
saat menonton televisi, namun tidak terlalu lama
b. Memori : Rizky memiliki memori yang cukup baik. Ia mampu mengingat tempat, nama
orang, dan beberapa peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Namun untuk meningat
pelajaran ia sedikit keulitan, karena tingkat atesi nya juga rendah
24
3.3 Perkembangan Sosioemosional Rizky
Mengekspresikan emosi
Pada usia 4 tahun Rizky mengalami perkembangan emosional kurang baik, ia kerap
marah jika keinginannya tidak terpenuhi dan menangis hingga berteriak
Mengatur Emosi
Peran orang tua dapat memainkan peranan penting untuk membantu anak kecil dalam
mengatur emosi mereka. Orangtua orangtua dan terapis selalu memperhatikan Rizky
agar perkembangan emosi Rizky berkembang dengan baik
Parenting and Young Children’s Moral Development
Baumrind’s Parenting Styles
Indulgent parenting adalah pola asuh dimana orang tua sangat terlibat dengan anak-anak
mereka tetapi tidak banyak menuntut atau mengontrol mereka. Dalam kasus ini orangtua
Rizky menerapkan Indulgent Parenting dengan memberi perhatian yang penuh pada
Rizky. Tidak hanya orangtua, terapis dan pihak keluarga lain juga menerapkan hal yang
sama. Rizky juga tidak dibuat berbeda dan selalu membangun tingkat kepercayaan diri
rizky namun tetap mengontrol.
25
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada usia 2 sampai 6 tahun, seorang anak akan mengalami masa pertumbuhan yang
sangat pesat. Pertumbuhan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan seorang anak
sehingga kemampuan kognitif nya juga akan berkembang. Autisme adalah penyakit yang dialami
oleh Rizky yang dimana penyakit ini menyebabkan kelainan pada kognitif, perilaku social dan
kemampuan motoriknya. Hal inilah yang membuat tahap praoperasional piaget dan
perkembangan bahasa menjadi terganggu, sehingga mengharuskan orang tua untuk memberi
perhatian lebih seperti terapi dan pelatihan fisik untuk meningkatkan kualitas hidupnya
Saran
Diharapkan orang tua melakukan pemeriksaan rutin selama kehamilan untuk mencegah
beberapa penyakit seta melakukan deteksi dini terhadap segala perbedaan yang terjadi. Dan
diharapkan pada psikolog untuk mampu mendampingi anak dan orangtuanya selama masa
pemulihan, karena banyak orang tua yang putus asa dan melakukan penolakan terhadap anak
dengan kondisi ini.
26
Daftar Pustaka
27