Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BIOPSIKOLOGI DAN PROSES SENSOR MOTORIK

DISUSUN OLEH:

Kelompok I

1. GRACIA.SAIRLAY
2. RIZQIKA.PUTRI.DAMAYANTY
3. ANI.RUMAF
4. MISRI.DOKOLAMO
5. SITTI.NURAINI.UMALEKHAY
6. GLORIA.SANDRA.WATTILETE
7. LEONARDO.JUNIOR.LEUWOL
8. YUSUF.BAUBESSY
9. ADRIANTO.YONAS
10. ROSALINA.LEIMEHERIWA
11. WANURLIA

STIKes RS PROF DR J.A.LATUMETEN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya,sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.Adapun makalah ini kami tulis guna memenuhi tugas mata kuliah
“PSIKOLOGI”.Makalah yang berjudul “Biopsikologi dan Proses Sensor Motorik” ini berisi
tentang pengertian biospikologi dan proses sensor motorik,tahap-tahap perkembangan
biospikologi,dan proses sensori manusia.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.Oleh karena itu,kami mengharapkan kritikan dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak.Kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca dan juga bagi kami sendiri.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.Kami tak dapat membalas
budi baik semua pihak dan kami berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan
yang setimpal pada semua pihak yang memberikan bantuan dan menjadi berkat.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………..……………………………………………………….....................

DAFTAR ISI………………..……………………………………………………….........................

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang………………………………………………………………………...............

1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………...............

1.3 Tujuan………………………………………………………………………………..............

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biopsikologi dan Proses Sensor Motorik……………………………...

2.2 Tahap-tahap Perkembangan Biopsikologi………………………………………….....

2.3 Proses Sensori Manusia……………………………………………………………............

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………...................

3.2 Saran……………………………………………………………………………….....................

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………......................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang
tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik.Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi
badan, warna kulit warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan
sebagainya.Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga
mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau
pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.dan Reseptor
sensoris motorik berupa sel-sel khusus atau proses sel yang memberikan informasi tentang kondisi
didalam dan Biopsikologi merupakan pendekatan diluar tubuh kepada susunan saraf pusat. Indera
peraba pada kulit adalah indera yang digunakan untuk merasakan sensitivitas temperatur, nyeri,
sentuhan, tekanan, getaran, dan propriosepsi.Indera peraba di kulit memiliki reseptor yang tersebar
di seluruh tubuh dan terdiri dari struktur yang sederhana.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang maka permasalahan materi ini adalah:

1. Bagaimana pengertian biopsikologi dan proses motorik

2. Bagaimana Tahap-tahap perkembangan biopsikologi

3. bagaimana proses sensori manusia

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian dari biopsikologi dan proses sensor motorik

2. Untuk mengetahui Tahap-tahap perkembangan biopsokologi

3. Untuk mengetahui proses sensori manusia


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BIOSPIKOLOGI DAN SENSOR MOTORIK

Biopsikologi merupakan pendekatan di luar tubuh kepada susunan saraf pusat dan
biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi.Manusia pada dasarnya mewarisi
sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Demikian pula
ahli biopsikologi melihat bahwa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan
daripada induk asal.

Secara umum proses sensorik dapat diartikan sebagai proses masuknya rangsang melalui
alat indera ke otak (serebral) kemudian kembali melalui saraf motoris dan berakhir dengan
perbuatan.

Proses sensorik disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar
dengan mempergunakan alat indera. Pengamatan dengan anggapan atau respon memiliki
perbedaan. Pengamatan terjadi pada saat stimulus atau rangsangan mengenai indera dan
menghasilkan kesadaran dan pikiran.Respon yaitu proses terjadinya kesan dari pikiran setelah
stimulus tidak ada.

2.2 TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN BIOSPIKOLOGI

Perkembangan Biopsikologi menguraikan perkembangan aktivitas psiko manusia sejak kecil


sampai dewasa.

1. Perkembangan

Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan


berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat
diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat
kedewasaan atau kematangannya.

a. Fase bayi

Masa bayi di mulai sejak berakhirnya fase orok sampai akhir kedia tahun kehidupan
manusia. Pada masa ini bayi mempunyai ciri ciri perkembngan fisik, intelegensi, emosi,
bahasa, bermain, pengertian, kepibadian moral dan kesadaran beragama.

 Perkembangan Fisik

a) Pada usia pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan setahun kedua mulai
mengendur.
b) Pola perkembangan bayi pria dan wanita sama.

c) Perkembangan otak tampak dengan bertambah besarnya ukuran tengkorak kepala.

d) Organ keindraan berlangsung sangat cepat pada masa bayi dan sanggup berfungsi.

e) Fungsi fungsi fisiologis.

f) Perkembangan penguasaan otot-otot.

 Perkambangan Intelegansi

Sejak usia pertama pada usia anak fungsi intelegensinya sudah tampak dalam
tingkah lakunya, umpamanya dalam tingkah laku motorik dalam berbicara. Anak yang
cerdas menunjukkan gerakan yang lancar serasi dan koordissnasi. Sedangkan anak yang
kurang cerdas gerakannya kaku dan kurang berkoordinasi. Anak cardas cepat pula
perkembangan bahasanya.

 Perkembangan Emosi

a) Usia 0,0 – 8minggu Kehidupan bayi sangat di kuasai oleh emosi. Emosi anak
sangat bertalian dengan perasaan indrawi dan kualitas perasaan.

b) Usia 8 minggu – 1 tahun Pada usia ini perasaan psikis sudah mulai berkembang.
Anak mulai senang dengan tersenyum apabila melihat mainan yang di gantungkan
di depanya, tidak merasa senang dengan menangis terhadap benda dan orang yang
di anggap asing.

c) Usia 1 tahun – 3 tahun

 Emosinya sudah mulai terarah.

 Sejajar dengan perkembangan bahasa.

 Sifat perasaan pada fase ini labil dan mudah tersulut.

 Perkembangan Bahasa

Ada tiga bentuk bahasa yang muncul daam pola perkembangan bahasa yakni, menangis,
mengoceh, dan berisyarat.

 Perkembangan Bermain

Bermain atau setiap kegiatan yang memunculkan kesenangan di mulai dalam bentuk yang
sederhana pada masa bayi.
 Perkembangan Kesadaran Beragama

Perasaan ini memegang peranan penting dalam diri pribadi anak. Perasaan
ketuhanan pada usia ini merupakam fundamen bagi pengembangam perasaan ketuhanan
periode berikutnya, seiring dengan berkembanganya kondisi, emosi dan bahasa maka untuk
membantu kesadaran beragamanya. Orang tua sebagai lingkungan pertama bagi anak
seyogianya melakuakan hal hal sebagai berikut :

1. Mengenal nilai nilai dan konsep konsep kepada anak melalui bahasa.

2. Memperlakukan anak dengan penuh kasih sayang.

3. Memberikan contoh dalam mengamalkan ajaran agam secara baik

A. Fase sekolah (usia taman kanak-kanak)

Anak usia sekolah merupakan fase perkembagan individu sekitar 2-6 tahun. Ketika anak mulai
memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau wanita.

1. Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya. Pertumbuhan


otaknya pada usia 5 tahun sudah mencapai 75 % dari ukuran orang dewasa. Dan 90% pada
usia 6 tahun. Pada usia ini juga terjadinya pertumbuhan lapisan urat syaraf dalam otak yang
terdiri dari bahan penyekat berwarna putih dan secara sempurna. Dan juga pada usia ini
banyak terjadi perubahan secara fisiologis. Untuk perkembangan otak anak di butuhkan
gizi yang cukup dan protein untuk membangun sel sel tubuh , vitamin dan mineral, untuk
pertumbuhan setruktur tubuh.

2. Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget, perkembangan pinitif pada usia ini berada pada priode
preoperasioanal, yaitu tahapan di mana anak belum meguasai mental secara logis.
Keterbatasan yang menandai atau yang menjadi karakteristik periode preoperasionalini
adalah sebagai berikut :

 Egosentrisme, maksudnya bukan egois atau arogan tetapi menunjuk pada defrensiasi diri,
atau lingkungan orang lain yang tidak sempurna.

 Kaku dalam berfikir.

 Semi logikal seasoning, anak anak mulai menjelaskan peristiwa peristiwa yang misterius.
3. Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun, anak sudah mulai menyadari akunya, bahwa dirinya tidak sama
dengan orang lain atau benda. Kesadaran ini di peroleh dari pengalamaanya. Bahwa setiap
keinginannya tidak di penuhi oleh orang lain atau benda lain. Beberapa emosi yang
berkembang pada anak usia ini adalah sebagi berikut :

a. Takut

b. Cemas

c. Marah

d. Cemburu

e. Kegembiraan

f. Kasih sayanng

g. Phobi

h. ingin tahu

Perkembangan emosi yang sehat sangat membantu keberhasilan anak dalam belajar.

4. Perkembangan Kepribadian

Masa ini lazim di sebut masa Trotzalter, priode perlawanan atau masa krisis pertama.
Krisis ini terjadi karena ada perubahan yang hebat pada dirinya. Yaitu dia mulai sadar
dengan akunya, dia menyadari bahwa dirinya terpisah dari lingkungan atau orang lain.Dia
suka menyebut nama dirinya jika berbicara dengan orang lain.

5. Perkembangan Moral

Pada masa ini anak sudah mulai memiliki dasar tentang moralitas terhadap
kelompok sosialnya (orang tua, saudara, dan temen temannya) pada saat mengenal konsep
baik dan buruk, benar salah, atau menanamkan disiplin anak, orang tua atau guru
hendaknya memberikan penjelasan tentang alasannya. Penanaman disiplin dengan di sertai
alasannya ini di harapkan akan mengembangkan self kontrol atau self disciplin. Pada usia
sekolah berkembang sosial anak yang meliputi sikap simpati” genero sity dan atruism yaitu
keperdulian tehadap kesejahteraan orang lain.

6. Perkembangan Kesadaran Beragama

Kesadaran beragama pada masa ini di tandai dengan ciri ciri sebagai berikut :

 Sikap keagamaan nya bersikap sespektif


 Pandangan ketuhanan nya bersikap antropormorh
 Penghayatan rohaninya masih superfisical
Hal ketuhanan dipahamkan secara ideosincrintic Pengetahuan anak tentang agama terus
berkembang berkat :

Ø Mendengar ucapan ucapan orang tua

Ø Melihat sikap dan prilaku orang tua dalam mengamalkan ibadah

Ø Pengalaman dan meniru perbuatan orang tuanya

B. Fase anak sekolah (usia sekolah dasar)

a) Perkembangan Intlektual

Pada usia sekolah dasar 6-12 tahun anak sudah dapat mereaksi rangsanan intlektual ,
atau melaksanakan tugas tugas belajar yang menuntut kemampuan intlektual atau kemampuan
kongnitif seperti membaca, menulis, menghitung.

Priode ini di tandai dengan tiga kemempuan atau kecakapan baru, seperti
mengklasisifikasikan, menyusun, dan mengasosiasikan angka angka atau bilangan. Dalam
mengembangkan kemampuan anak maka sekolah dalam hal ini guru seyogiyanya memberikan
kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pertanyaan. Memberi komentar atau memberi
pendapat tentang pelajaran.

b) Perkembagan Bahasa

Usia sekolah dasar ini merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan menguasai
dan mengenal pembendaharaan kata. Pada masa ini anak sudah menguasai sekitar 2500 kata,
dan pada masa akhir (usia 11-12 tahun) telah menguasai sekitar 50.000 kata. Abin syamsudin
M, 1991; nana syaodih S, 1990).

c) Perkembangan Sosial

Perkembangan anak-anak pada usia sekolah dasar di tandai dengan adanya perluasan
hubungan di samping dengan keluarga juga menjalin ikatan baru dengan teman sebayanya atau
teman sekelas nya, dengan demikian maka ruang gerak sosialnya telah bertambah luas.

d) Perkembangan Emosi

Menginjak usia sekolah anak mulai menyadari bahwa pengungkapan ungkapan secara
kasar tidaklah di terima dalam masyarakat. Oleh karena itu anak mulai mengendalikan kontrol
ekspresi emosi. Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu
dalam hal ini termasuk pula prilaku belajar.
e) Perkembangan Penghayatan Keagamaan
Senada dengan peparan tersebut zakiyah derajad 1986:58 mengemukakan bahwa
pendidikan agama disekolah dasar, merupakan dasar bagi pembinaan sikap positif terhadap
agama dan berhasil dalam membentuk pribadi dan ahlak anak, maka untuk mengembangkan
sikap itu pada masa remaja akan mudah dan anak sudah mempunyai perbekalan dalam
menghadapi goncangan yang terjadi pada masa remaja.

f) Perkembangan Motorik

Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang, maka perkembangan


motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik setiap gerakannya sudah selaras dengan
kebutuhan atau minatnya. Pada masa ini di tandai dengan aktivitas motorik yang lincah. Oleh
karena itu usia ini merupakan masa yang ideal untuk keterampilan yang berkaitan dengan
motorik seperti menulis, menggambar, melukis, mengetik, berenang, atletik,dan main bola.

C. Fase remaja

1. Makna remaja

Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang di awali
dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut Konopoka
(pikunas ;1976) masa remaja itu meliputi :

 Remaja awal 12-15 tahun

 Remaja madya 15-18 tahun

 Remaja akhir 19-22 tahun

Sementara Salzman mengemukakan ”bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap


tergantung terhadap orang tua ke arah kemandirian minat minat seksual, perenungan diri, perhatian
terhadap estestika dan isu isu moral.

Dalam budaya Amerika, priode ini di pandang sebagai masa ”strom and strees” frustasi dan
penderitaan , konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan
terealisasi dari kehidupan sosial budaya orang dewasa.(lustin pikunas, 1976).

D. Fase awal dewasa (early adulthood)

Fase awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada
akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia
tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa
perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan
seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
E. Fase pertengahan dewasa (middle adulthood)

Fase pertengahan dewasa ialah periode perkembangan yang bermula pada usia kira kira
35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini adalah masa untuk
memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi
berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan
kepuasan dalam berkarir.

F. Fase akhir dewasa (late adulthood)

Fase akhir dewasa ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan
atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas
berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan
penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.

2.3 Proses sensori manusia

Proses sensori diawali dengan penerimaan input (registration), yaitu individu menyadari akan
adanya input. Proses selanjutnya adalah orientation, yaitu tahap dimana individu memperhatikan
input yang masuk. Tahap berikutnya, kita mulai mengartikan input tersebut (interpretation).
Selanjutnya adalah tahap organization, yaitu tahap dimana otak memutuskan untuk memperhatikan
atau mengabaikan input ini. Tahap terakhir adalah execution, yaitu tindakan nyata yang dilakukan
terhadap input sensorik tadi.

Proses sensori disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar dengan
mempergunakan alat indra. Pengamatan dengan anggapan (respon) memiliki perbedaan. Respons
yaitu proses terjadinya kesan dalam pikiran setelah stimulus tidak ada. Proses awal dari
pengamatan disebut perhatian, sedangkan proses akhir disebut presepsi yang menyebabkan kita
mempunyai pengertian tentang situasi sekarang atas dasar pengalaman yang lalu. Presepsi
merupakan bentuk pengalaman yang belum disadari sebelumnya sehingga individu belum mampu
membedakan dan melakukan pemisahan apa yang sedang dihayati. Apabila pengalaman tersebut
telah disadari sehingga individu sudah mampu membedakan dan melakukan pemisahan antara
subjek dan objek, disebut “apresepsi” .

Secara fisiologis indra merupakan alat penerima rangsang yang akan diproses oleh organ-organ
tubuh lain yang dibawa ke otak, sedangkan secara psikologis yang penting adalah kesan yang telah
terjadi, setelah ditemukan situasi yang berarti bagi subjek.

Proses pengamatan (penyerapan atau presepsi) melalui tiga proses yaitu:

1) Fisik, stimulus mengenai alat indra

2) Proses fisiologis, stimulus diteruskan oleh syarafsensoris ke otak.


3) Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari apa yang diterima oleh
alat indra.

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sensorik

 Proses sensoris akan berlangsung dengan baik apabila memenuhi faktor – faktor sebagai
berikut:

1) Keadaan indera yang sehat dan sempurna akan mempengaruhi kesempurnaan proses
sensorik.

2) Perhatian yang tertuju pada objeknya yang memudahkan persepsi dan apabila perhatian
kurang akan mengganggu konsentrasi sehingga proses sensorik tidak sempurna.

3) Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat akan mengganggu proses sensorik.

4) Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.

 Gangguan Mental Karena Faktor Proses Sensorik Terhadap Perilaku

Proses sensorik yang terjadi pada seseorang ternyata jika tidak berjalan semestinya dapat
menimbulkan gangguan mental yang tercermin dalam perilaku sebagai berikut :

1) Osilasi (ayunan), osilasi terjadi karena perhatian atau pengamatan yang mudah beralih
sehingga menyebabkan kesan yang selalu berubah.

2) Ilusi, terjadi karena kesalahan persepsi sehingga terjadi kesalahan kesan. Dalam ilusi
terjadi kesalahan pengamatan. Penyebab terjadinya ilusi adalah Keadaan fisik, adapun
penyebab rangsangan yang keliru dan kebiasaan mempercayai suatu objek yang serupa,
harapan-harapan tertentu sehingga menimbulkan berbagai prasangka, tidak adanya analisis
terhadap kesan yang diterima dan adanya kesan secara keseluruhan.

 Proses Motorik

Motorik berfungsi sebagai motor penggerak yang terdapat didalam tubuh manusia.
Motorik dan gerak tidaklah sama, namun tetapi berhubungan. Persamaan : setiap terjadi
proses dalam tubuh manusia maka akan menghasilkan gerak. Perbedaan : Motorik tidak
dapat dilihat tetapi dapat dirasakan, berbeda dengan gerak yang dapat dilihat dan diamati.
Proses motorik juga menghasilkan gerakan yang dinamakan gerakan motorik. Gerakan
motorik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang
dilakukan oleh tubuh manusia. Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang
ilmu psikologi, fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga.Pengendalian motorik
mempelajari postur dan gerakan serta mekanisme yang menyebabkannya.
Terdapat berbagai jenis gerakan motorik :

1. Gerak refleks

2. Gerak terprogram

3. Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis, berjinjit

4. Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan tangan.

Definisi lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan proses motorik ialah segala sesuatu yang
ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Dalam proses motorik, unsur-unsur yang
menentukan ialah Otot, Saraf, dan Otak.

Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara “interaksi positif”, artinya
unsure-unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur yang
lainnya untuk mencapai kondisi motoris yang lebih sempurna keadaannya.

Selain mengandalkan kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga turut menentukan keadaan.
Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil.

Didalam tubuh manusia terdapat 3 komponen :

1. Analisator adalah alat penerima rangsangan.

Alat analisator meliputi mata (optik), akustik (pendengaran), taktil (alat persa atau kulit)

2. Kinestetik adalah alat penerima rangsangan yang berbentuk saraf dan otot yang terdapat pada
tubuh manusia.

3. Vestibular adalah perasaan gerak yang terletak didalam telinga.

Jenis-jenis motorik dalam kehidupan manusia :

1. motorik sehari-hari

2. motorik bekerja atau pekerjaan

3. motorik olahraga

4. motorik ekspresi
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ø Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi.

Ø Proses sensoris disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar dengan
mempergunakan alat indera.

Ø Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan proses-
proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh, baik secara fisiologis maupun
secara psikis yang menyebabkan terjadinya suatu gerakan.

3.2. Saran

Untuk mempelajari sesuatu tidaklah cukup hanya dengan melihat saja, penyaji menyarankan
kepada semuanya agar lebih banyak membaca guna memahami tentang konsep dasar dari makalah
ini. Semoga apa yang di sampaikan dalam makalah memberi manfaat untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

www.psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia/06511465

Duus, Peter. Diagnosis Topik Neurologi. Edisi 2. Jakarta. Hal 29, 44

EGCMardjono, Mahar, Sidarta, Priguna.Neurologi Klinis Dasar. Penerbit Dian Rakyat. Jakarta:
2004. Hal 21-26.C.

Martini, frederic. Fundamental Of Anatomy & Physiology. Edisi 7.Pearson International edition.
New york. Page 496-513

Marieb, Elaine, N. Human Anatomy & Physiology.Edisi 7. Pearson International Edition. Page
491-519

//nyomanade.blogspot.com/2017/09/makalah-psikologi-biopsikologi-dan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai