A. Perkembangan Fisik
1. Petumbuhan dan Perubahan Tubuh
a) TB dan BB
Saat usia anak-anak awal, rata-rata tinggi anak akan bertambah ± 5-6 cm/tahun
dan pertambahan berat tubuh ± 2-3 kg/tahun. Ketika usia mereka bertambah,
persentase TB dan BB akan menurun tiap tahunnya.
Selama tahun-tahun ini tubuh anak-anak perempuan hanya sedikit lebih kecil
dan sedikit lebih ringan dibandingkan tubuh anak laki-laki. Selama usia
prasekolah, anak perempuan dan anak laki-laki terlihat lebih kurus karena
tungkai mereka bertambah tinggi.
Pertambahan lemak tubuh juga munurun secara tetap. Bayi yang gemuk sering
kali terlihat kurus di akhir masa anak-anak awal. Anak perempuan memiliki
jaringan lemak yang lebih banyak dibanding anak laki-laki, namun anak laki-laki
lebih banyak memiliki jaringan otot dibanding anak perempuan.
Pola pertumbuhan saat anak-anak awal mulai variatif dan individual, misal:
beberapa anak lebih tinggi dari yang lain, lebih pendek dari yang lain, lebih
gemuk dari yang lain, atau lebih kurus dari yang lain. Variasi ini juga dipengaruhi
oleh faktor herediter dan asupan nutrisi dari anak.
b) Otak
Salah satu perkembangan fisik terpenting pada usia ini adalah perkembangan
otak dan berbagai bagian dari sistem syaraf yang terus mengalami
perkembangan secara terus-menerus (Nelson, 2011). Perkembangan yang
terjadi pada otak akan terus berlangsung selama masa anak-anak hingga masa
remaja (Blackmore, 2010; Romer dkk, 2010). Ketika usia 3 tahun ukuran otak
¾ ukuran otak dewasa, ketika usia 6 tahun otak telah mencapai 95% ukuran
otak dewasa.
Kondisi sistem syaraf pada usia anak-anak awal adalah peningkatan selubung
pada akson, karena pemrosesan informasi dan koordinasi yang semakin baik,
membuat akson mengalami myelinasi, dimana akson tertutup dan terisolasi
dengan lapisan sel lemak. Myelinasi penting dalam perkembangan sejumlah
kemampuan anak, contoh: myelinasi antara di area otak terkait koordinasi
tangan dan mata yang menjadi semakin baik hingga usia 4 tahun
Pada usia 3-6 tahun pertumbuhan area otak yakni “Lobus Frontal” mengalami
peningkatan, melibatkan tindakan perencanaan, pengorganisasian,
mempertahankan atensi terhadap tugas.
2. Perkembangan Motorik
a) Ketrampilan motorik kasar
Anak-anak dapat melangkahkan kakinya secara lebih yakin dan bertindak
dengan tujuan tertentu. Anak-anak akan melakukan aktivitas berkeliling dan
mengeksplorasi lingkungan secara mandiri dengan kedua kakinya.
Pada usia 4 tahun aktivitas yang dilakukan lebih kompleks dan berani, misal:
memanjat, bergelantungan, meniti jalan setapak di alat-alat gymnasium. Untuk
memperlihatkan kemampuan atletik. Ketika usia 5 tahun anak sering melakukan
kegiatan-kegiatan motorik yang mendebarkan jantung, misal: lomba berlari
kencang (uji nyali untuk olah fisik)
3. Tidur
Rekomendasi para ahli untuk tidur tiap malam selama 11-13 jam. Serta waktu tidur
dengan dua waktu tidur, yakni tidur sepanjang malam, dan sekali tidur siang tanpa
terganggu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang mengalami masalah
tidur akan menunjukkan gejala depresi dan kecemasan daripada anak-anak yang
tidak mengalami masalah tidur.
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian terkait nutrisi dan aktivitas fisik adalah:
1) Obesitas
2) Malnutrisi
Hal yang perlu dibentuk adalah pengajaran yang baik untuk anak, kesadaran
keluarga, optimaliasasi dukungan dari sekolah, teman sebaya dan komunitas.
B. Perkembangan Kognitif
Anak prasekolah memiliki sifat kreatif, bebas dan penuh fantasi. Imajinasi anak meningkat
dan kemampuan mental digunakan untuk memahami dunia.
b) Berpikir intuitif
Usia 4-7 tahun anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin
mengetahui jawaban terhadap segala jenis pertanyaan (banyak mengajukan
pertanyaan). Anak mengembangkan ide-idenya sendiri mengenai dunia
dimana Ia tinggal, idenya masih sederhana, dan belum terlalu baik dalam
penyelesaian masalah.
• Keterbatasan pada tahap praoperasional, yakni: pemusatan (centration) dan
konservasi.
• Pemusatan adalah memusatkan atensi atau perhatian pada sebuah
karakteristik sehingga mengesampingkan karakteristik lainnya.
• Konservasi adalah kesadaran bahwa mengubah penampilan suatu objek atau
suatu substansi tidak mengubah kuantitasnya.
2. Teori Vygotsky
• Anak-anak Menyusun pemikiran dan pemahamannya melalui interaksi sosial
• Zona Perkembangan Proximal (ZPD), bahwa tugas-tugas yang terlalu sulit untuk
dikuasai anak, dapat dikuasai oleh anak melalui bantuan-bantuan dari orang
disekitar (misal: orang dewasa disekitar dan anak-anak lain yang lebih terampil)
• Scaffolding merupakan konsep terkait ZPD dimana scaffolding adalah mengubah
level dukungan. Ketrampilan yang dimiliki anak akan menentukan level
dukungan yang diperoleh, misal: dibantu secara menyeluruh, bantuan melalui
instruksi, seiring pertambahan kompetensi bimbingan yang diberikan akan
dikurangi
• Vygotsky terkenal dengan teori tentang perkembangan Bahasa, dimana dialog
menjadi alat Scaffolding juga menjadi salah satu hal penting untuk
perkembangan Bahasa anak
• Tujuan dari percakapan/dialog tidak hanya untuk perkembangan komunikasi dan
interaksi sosial namun juga sebagai bantuan untuk menyelesaikan tugas. Bahasa
dan pemikiran akan berkembang secara beriringan.
3. Pemrosesan Informasi
a) Atensi
Kegiatan memfokuskan diri terhadap informasi tertentu. Kemampuan atensi
anak meningkat secara signifikan pada usia prasekiolah, misal: anak mampu
memperhatikan TV selama setengah jam.
• Atensi eksekutif
Melibatkan perencanaan, mengalokasikan perhatian menuju sasaran,
mendeteksi kesalahan dan kompensasinya, mengawasi perkembangan
tugas, serta menghadapi situasi yang sulit dan rumit
• Atensi yang tertahan
Keterlibatan yang jauh dan mendalam dengan sebuah objek, tugas, dan
kejadian atau aspek dari lingkungan
b) Memori
Memori jangka pendek meningkat selama masa anak-anak awal. Memori jangka
pendek dimana anak mampu untuk mempertahankan informasi selama 30 detik,
dengan asumsi informasi tidak diulang.
c) Strategi dan pemecahan masalah
Strategi untuk mengulang-ulang informasi dan mengorganisasikan agar dapat
mengingat secara efektif.
d) Theory of Mind
Kesadaran seseorang tentang proses mentalnya sendiri dan proses mental orang
lain, misal: kesadaran tentang emosi orang lain, keinginan dalam diri, persepsi
akan diri.
4. Perkembangan Bahasa
• Selama usia prasekolah anak-anak secara bertahap menjadi lebih sensitive
terhadap bunyi dan kata-kata yang diucapkan dan semakin mampu
menghasilkan bunyi dari Bahasa mereka.
• Secara gradual mampu untuk melakukan percakapan secara baik
• Kemampuan literasi anak berkembang (membaca dan menulis), membutuhkan
dukungan orang tua dan guru untuk mengembangkan kemampuan literasi.
Anak-anak menjadi partisipan aktif dan terlibat dalam berbagai pengalaman
mendengar, berbicara, membaca, dan menulis melalui aktivitas-aktivitas yang
menarik.
• Stimulasi di rumah dan penyediaan materi pembelajaran yang menarik menjadi
pengalaman literasi yang baik bagi anak usia prasekolah
C. Perkembangan Sosio-emosi
1. Perkembangan Emosi dan Kepribadian
a) Self (diri)
• Memperlihatkan kemajuan dalam self-recognition atau pengenalan diri.
• Inisiatif vs rasa bersalah
• Pemahaman diri (self-understanding), (1) mencakup pengenalan diri,
dari karakteristik material (ukuran, bentuk, warna), membedakan dirinya
dengan orang lain melalui atribut fisik dan material; (2) mendeskripsikan
menurut aktivitas-aktivitas fisik, seperti bermain; (3) gambaran positif
terhadap diri secara berlebihan
• Memahami orang lain, (1) mulai mempersepsikan orang lain, misal:
guruku baik sekali; (2) pemahaman terhadap orang lain belum tentu
akurat; (3) komitmen bersama
b) Perkembangan Emosi
• Menekspresikan emosi
Emosi terkait kesadaran diri berkembang secara signifikan, misal: bangga
dan rasa bersalah. Emosi ini lebih terlihat karena akan melihat bagaimana
respon orang tua/orang sekitar terhadap tingkah laku yang mereka
tunjukkan.
• Memahami emosi
Anak makin memahami suatu situasi dapat menimbukan emosi tertentu,
ekspresi wajah mengindikasikan emosi tertentu, emosi mempengaruhi
perilaku, serta emosi dapat digunakan untuk mempengaruhi emosi orang
lain.
• Regulasi emosi
Kemampuan anak untuk mengelola tuntutan dan konflik yang dihadapi
ketika berinteraksi dengan orang lain. Orang tua berperan penting dalam
membantu anak untuk meregulasi emosinya, bagaimana mengatasi
emosi secara efektif.
c) Perkembangan Moral
Mencakup perkembangan pikiran, perasaan, dan perilaku menurut aturan dan
kebiasaan mengenai hal-hal yang seharusnya dilakukan dan seharusnya tidak
dilakukan ketika berinteraksi dengan orang lain
• Perasaan moral
• Penalaran moral
• Perilaku moral
d) Gender
• Identitas gender
Pengahayatan sebagai laki-laki atau perempuan, mulai terbentuk pada
usia 3 tahun
• Peran gender
Ekspektasi sosial yang menentukan bagaimana para laki-laki dan
perempuan seharusnya berpikir, bertindak, dan merasa
• Tipe gender
Penerapan status gender laki-laki dan perempuan
• Pengaruh sosial (orang tua, teman sebaya) dan pengaruh kognitif (skema
gender) terkait gender
2. Pengasuhan
a) Gaya Pengasuhan (Baumrind), terkait dengan kontrol/tuntutan dan
responsivitas dari orang tua.
• Pengasuhan otoritarian (otoriter/hukuman)
• Pengasuhan otoritatif (demokratis)
• Pengasuhan melalaikan (neglectful)
• Pengasuhan memanjakan (indulgent/permisif)
b) Pengasuhan Bersama (Coparenting)
Keterlibatan Bersama antara ibu dan ayah dalam pengasuhan anak. Studi tervaru
adalah terkait bagaimana keterlibatan ayah dalam pengasuhan
c) Perlakuan yang salah pada anak
• Kekerasan fisik
• Pengabaian anak (kegagalan menyediakan kebutuhan dasar)
• Kekerasan seksual
• Kekerasan emosional (kekerasan verbal yang mempengaruhi kondisi
psikologis anak)