A. PERKEMBANGAN FISIK
1. Perubahan Fisik dan Kesehatan
a) Pertumbuhan dan Perubahan Tubuh
Pertumbuhan masa anak-anak awal hingga pertengahan berlangsung secara
lambat namun konsisten. Terkait pertumbuhan masa ini merupakan periode
tenang sebelum akhirnya mereka mengalami pertumbuhan yang cepat
(growth spurt) di masa remaja.
c) Perkembangan Motorik
Keterampilan motorik anak menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi
dibanding usia anak-anak awal, misal: memukul bola tenis dalam kegiatan
olahraga secara terkoordinasi dan tepat sasaran dibanding usia anak-anak
awal yang memukul dengan cara yang random dan tidak terkoordinasi.
d) Olahraga
Anak usia sekolah harus aktif secara fisik. Anak pada usia ini menjadi lebih
mudah lelah ketika hanya duduk lama, dibandingkan jika mereka berlari,
melompat, dan bersepeda. Program olahraga menjadi bagian dalam
kurikulum sekolah, perlu diwaspadai adalah anak lebih memilih untuk
bermain games di internet dan menonton televisi yang membuat
meningkatkan prevalensi obesitas, resiko penyakit dan aktivitas rendah pada
usia anak-anak tengah dan akhir.
B. PERKEMBANGAN KOGNITIF
1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Tahap perkembangan kognitif Operational Konkret berlangsung pada usia 7 – 11
tahun. Anak mampu bernalar secara logis, dimana daya nalar tersebut dapat
diaplikasikan pada contoh-contoh yang spesifik dan konkret. Bagaimana operasi
tersebut dapat diaplikasikan pada objek-objek yang riil atau konkret.
Anak mampu melakukan (1) konservasi (membedakan); (2) seriation (mengurutkan
secara seri, misal: Panjang); dan (3) transivitas (kemampuan untuk
menggabungkan relasi-relasi agar dapat mencapai kesimpulan tertentu)
2. Pemrosesan Informasi
a) Memori
Memori jangka Panjang (LTM) berkembang pesat, dimana memori ini
merupakan ingatan yang relatif permanen dan merupakan tipe ingatan yang
tidak terbatas. Kemajuan dalam ingatan ini adalah mencerminkan
meningkatnya pengetahuan anak-anak dan meningkatkan kemampuan dalam
penggunaan strategi-strategi.
b) Berpikir
Aspek penting dalam adalah mampu berpikir secara kritis, kreatif dan ilmiah.
Dalam proses berpikir kritis anak-anak tengah dan akhir juga mampu untuk
mengarahkan perhatiannya secara penuh (mindfulness). Mereka akan tetap
waspada, penuh perhatian, dan fleksibel secara kognitif dalam menjalani
aktivitas dan tugas sehari-hari.
c) Metakognisi
Kognisi mengenai kognisi atau mengetahui mengenai mengetahui. Misal:
kemampuan siswa dalam memonitor apakah Ia sudah cukup belajar untuk
ujian minggu depan atau tidak.
3. Intelegensi
Adalah keterampilan memecahkan masalah serta kemampuan mempelajari dan
beradaptasi terhadap pengalaman hidup sehari-hari. Fokus dalam intelegensi adalah
perbedaan dan penilaian individual.
Contoh alat tes untuk mengukur IQ : Binet dan Wechler. Perbedaan skor IQ
dipengaruhi oleh faktor hereditas dan lingkungan.
Tipe-tipe intelegensi menurut Gardner: (1) Verbal, (2) Matematis, (3) Spasial, (4)
Kinestetik, (5) Musik, (6) Interpersonal, (7) Intrapersonal, (8) Naturalistik
C. PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSI
1. Perkembangan Emosi dan Kepribadian
• Pemahaman diri
Anak usia 8 – 11 tahun mampu untuk mendeskripsikan diri dengan karakteristik
psikologis dan sifat-sifat berlawanan dan sifat-sifat yang berlawanan dengan
deskripsi diri anak-anak kecil yang konkret.
• Efikasi diri
Keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai sebuah situasi/tugas-tugas dan
menghasilkan sesuatu yang menguntungkan.
• Regulasi diri
Meningkatnya kapasitas regulasi emosi anak dicirikan dengan usaha mengelola
perilaku, emosi, dan pikiran yang menghasilkan kompetensi sosial dan
pencapaian
• Industry vs Inferiority
2. Perkembangan Emosi
• Meningkatnya pemahaman emosi
• Meningkatnya pemahaman bahwa dalam suatu situasi kita bisa mengalami lebih
dari satu emosi
• Meningkatnya kecenderungan untuk lebih menyadari kejadian-kejadian yang
menyebabkan reaksi emosi
• Meningkatnya kemampuan untuk menekan atau mengungkapkan reaksi-reaksi
emosi yang negatif
• Menggunakan strategi inisiatif diri untuk mengarahkan perasaan-perasaan
• Kapasitas untuk berempati secara tulus
• Mulai bisa melakukan strategi sederhana untuk mengatasi kondisi yang menekan
(coping terhadap stress)
3. Perkembangan Moral-Kohlberg
4. Kawan Sebaya
a. Status Kawan Sebaya
Anak yang popular
Anak yang rata-rata
Anak yang diabaikan
Anak yang kontroversial
b. Kognisi Sosial
Perkembangan pemikiran anak mengenai hal-hal sosial, interpretasi dunia sosial
dari anak
c. Bullying
Kasus yang banyak terjadi ketika berada pada usia sekolah dan angka
kejadiannya semakin meningkat tiap tahunnya.
d. Sahabat
Fungsi persahabatan bagi anak:
• Pertemanan (companionship)
Mitra bermain yang dikenal, seseorang yang mau meluangkan waktu
bersama dan aktivitas Bersama
• Stimulasi
Membuat anak memperoleh informasi baru yang menarik dan
mengasyikkan
• Dukungan ego
Dukungan, pengukuhan dan umpan balik
• Perbandingan sosial
Informasi mengenai posisi diri dibanding anak-anak lain
• Afeksi dan keakraban
Menjalin hubungan akrab, dekat dan hangat