KEPERAWATAN KOMUNITAS II
“Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Prasekolah dan Usia Sekolah”
Oleh:
1. Monix Jultrizo Putri 183310816
2. Shendy Wira Putra 183310822
3. Wanda Rafika 183310831
4. Yoga Efrizons 183310834
Dosen Pembimbing:
Tasman, SKp., M.Kep.,Sp.Kom
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia- Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah Keperawatan
Komunitas II ini tepat pada waktunya yang berjudul “Asuhan Keperawatan Komunitas Pada
Agregat Pra Sekolah dan Usia Sekolah”.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kesempurnaan hanyalah
milik Allah semata. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun sangat saya harapkan. Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada ibu dosen
pembimbing dan teman teman sekalian. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai semua
usaha kita. Aamiin.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORITIS.......................................................................................5
A. Konsep Dasar Komunitas Agregat Pra Sekolah dan Usia Sekolah.........................5
B. Asuhan Keperawatan Komunitas Pra Sekolah dan Usia Sekolah...........................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................25
B. Saran........................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................26
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa pra sekolah mengacu pada tahun-tahun antara usia 3 dan 5 tahun. Diusia ini
anak mengurangi kenegatifannya, lebih akurat dalam berinteraksi dan berkomunikasi.
Perkembangan fisik lebih lambat daripada pengembangan kognitif. (Noviestari,
Ibrahim , Deswani, & Ramaniati, 2020).
Anak usia sekolah adalah anak yang berusia anatara 6-12 tahun atau biasa disebut
dengan periode intelektual. Pengetahuan anak akan bertambah pesat seiring dengan
bertambahnya usia, keterampilan yang dikuasaipun semakin beragam (Sembiring,
2019).
Masalah kesehatan pada anak ; cedera, malnutrisi, masalah lingkungan,
penganiayaan, dan anak berkebutuhan khusus.
Data OfficialJournal Of The American Academy of Pediatrics dengan judul Global
Prevelence of Past-year Violence Againts Children; A Systematic Review and
Minimum Estimates, 2016. Rata rata 50% atau diperkirakan lebih dari 1 milyar anak
didunia, mengalami kekerasan fisik, seksual, emosional, dan penelantaran (Infodatin,
2020).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar pra sekolah dan usia sekolah ?
2. Bagaimana asuhan Keperawatan pra sekolah dan usia sekolah ?
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep dasar pra sekolah dan usia sekolah.
2. Mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pra sekolah dan usia sekolah.
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Masa pra sekolah mengacu pada tahun-tahun antara usia 3 dan 5 tahun. Diusia
ini anak mengurangi kenegatifannya, lebih akurat dalam berinteraksi dan
berkomunikasi. Perkembangan fisik lebih lambat daripada pengembangan
kognitif. (Noviestari, Ibrahim , Deswani, & Ramaniati, 2020).
2. Karakteristik Anak Prasekolah
5
cepat berganti-ganti.
c. Emosional anak prasekolah atau TK
Anak TK cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan
terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia
tersebut. Selain itu sifat iri hati pada anak usia prasekolah sering
terjadi. Mereka seringkali memperebutkan mainan atau perhatian
pendidik.
d. Kognitif anak prasekolah atau TK
Pada saat anak mencapai tahapan pra sekolah ada ciri yang jelas
berbeda antara anak usia bayi dan prasekolah. Perbedaannya
terletak dalam penampilan, proporsi tubuh, berat badan,
panjang badan dan keterampilan yang mereka miliki.
Contohnya pada anak prasekolah telah tampak otot-otot tubuh
yang berkembang dan memungkinkan bagi mereka melakukan
berbagai keterampilan.
2) Perkembangan kognitif
7
Masalah sosial dan emosional yang sering muncul pada anak usia
pra sekolah antara lain adalah :
a. Rasa cemas yang berkepanjangan atau toko tidak sesuai
dengan kenyataan
b. Kecenderungan depresi, permulaan dari sikap apatis
dan menghindar dari orang-orang di lingkungannya
c. Sikap yang bermusuhan terhadap anak dan orang lain
d. Gangguan tidur, gelisah, mengigau dan mimpi buruk
e. Gangguan makan, soalnya nafsu makan sangat menurun
3. Ciri anak prasekolah dan usia sekolah
Snowman (2013) dalam Musthofa (2016:22), mengemukakan ciri-ciri anak
prasekolah yang biasanya ada di taman kanak-kanak. Ciri-ciri yang
dikemukakan meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif anak.
1) Ciri fisik
a. Anak prasekolah umumnya sangat aktif. Mereka telah
memiliki penguasaan terhadap tubuhnya ada sangat
menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Berikan
kesempatan kepada anak untuk lari, memanjat dan
melompat.
b. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak
membutuhkan istirahat yang cukup. Seringkali anak
tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat
cukup.
c. Otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari
kontrol terhadap jari dan tangan. Oleh karena itu
biasanya anak belum terampil, belum bisa melakukan
kegiatan yang rumit seperti mengikat tali sepatu
d. Anak masih sering kali mengalami kesulitan apabila
harus memfokuskan pandangannya pada objek-objek
yang kecil ukurannya, Itulah sebabnya koordinasi
tangan dan matanya masih kurang sempurna.
e. Walaupun tubuh anak ini lentur, tetapi tengkorak kepala
yang melindungi otak masih lunak. Hendaknya berhati-
8
hati bila anak berkelahi dengan temannya sebaiknya
dilarai
f. Walaupun anak lelaki lebih besar dan anak perempuan
terampil dan tugas yang besar praktis, khususnya dalam
tugas motorik halus tetapi sebaiknya jangan mengkritik
anak lelaki apabila ia tidak terampil. Jauhkan dari sikap
membandingkan lelaki perempuan.
4. Perkembangan usia prasekolah
Izzatul (2020), Perkembangan pada usia 4 – 6 tahun memiliki karakteristik
sebagai berikut :
a. Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan
berbagai kegiatan. Hal itu bermanfaat untuk perkembangan otot – otot
kecil maupun besar, seperti memanjat, melompat dan berlari.
b. Perkembangan bahasa juga semakin baik. Anak sudah mampu
memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan pikiran
dalam batas – batas tertentu seperti, meniru pembicaraan, mengulang
pembicaraan
c. Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukan rasa ingin
tahu anak yang liar biasa terhadap lingkungan sekitar. Hal ini terlihat
dari seringnya anak menanyakan sesuatu apa yang ada di sekitarnya.
d. Perkembangan emosi Perkembangan emosi berhubungan dengan
seluruh aspek perkembangan anak. Dalam periode Pra Sekolah Anak
dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan berbagai orang dari
berbagai tatanan, yaitu keluarga, sekolah dan teman sebaya
5. Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak
Perbedaan individu
Interaksi antara faktor keturunan dan lingkungan berlangsung secara terus
9
menerus dalam perkembangan individu yang masing masing memiliki
kontribusi tersendiri ( Izzaty, 2017).
1. Faktor bawaan
Faktor ini dimulai dari masa pertumbuhan sel telur oleh sel jantan. Unsur –
unsur di dalam struktur genetik inilah yang memprogramkan tumbuhnya sel
tubuh pada manusia. Gen inilah yang menentukan warna rambut, kulit,
ukuran tubuh, jenis kelamin, kemampuan intelektual, serta emosi (atkinson,
1991)
2. Faktor lingkungan
a. Faktor kesehatan anak
Kesehatan anak tergantung pada pemberian gizi yang baik dan
berimbang. Asupan gizi pada masa ini merupakan faktoe yang sangat
penting dalam merangsang tumbuh kembang dan merangsang
perkembangan otak dan sistem sarafnya. Pada usia 3 – 4 tahun,
ukuran otak anak adalah ¾ dari otak orang dewasa.
Adapun kebutuhan gizi yang diperlukan adalah masukan kalori dan
protein, ditambah dengan perlunya masukan vitamin, zat besi,
yodium dan kalsium.
b. Lingkungan fisik
Lingkungan ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan
geografis, sanitasi, atau kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah
yang meliputi ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian (soetjiningsih,
1998).
c. Faktor psikososial
1) Stimulasi
Anak yang mendapatkan stimulasi atau rangsangan yang
terarah dan teratur akan lebih cepat mempelajari sesuatu
karna lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak
yang tidak dapat banyak stimulasi.
2) Motivasi dalam mempelajari sesuatu
3) Pola asuh dan kasih sayang dari orang tua
10
Pola asuh ini sangat dipengaruhi kualitas interaksi antara
anak dan orang tua. Bagaimana anak terbentuk tentunya di
dapat dari pembiasaan yang terjadi dirumah.
Anak usia sekolah adalah anak yang berusia anatara 6-12 tahun atau biasa
disebut dengan periode intelektual. Pengetahuan anak akan bertambah pesat
seiring dengan bertambahnya usia, keterampilan yang dikuasaipun semakin
beragam (Sembiring, 2019).
7. Karakteristik Anak Usia Sekolah
11
1. Jasmani: periode ini disebut periode memanjang secara fisik fungsi organ
otak mulai berbentuk mantap sehingga perkembangan kecerdasannya
cukup pesat.
2. Jiwani: anak mulai melihat dan bertanya, fantasinya berkurang karna
melihat kenyataan, ingatan kuat daya kritis mulai tumbuh, ingin
berinisiatif dan bertanggungjawab.
3. Rohani: anak mulai memasukan dalam pikirannya tentang tuhan mulai
memisahkan konsep pikiran tentang tuhan dengan orangtua nya.
4. Sosial: kegiatan anak mulai berkelompok dan mengarah pada tujuan tetapi
masih egosentris, kegiatannya hanya satu jenis dan mulai membuat ‘geng’
dengan kompetisi tinggi (Martyarini., B. 2007).
Masalah kesehatan pada anak menurut ( Sahar, Setiawan & Riasmini, 2019).
a. Cedera
13
harga diri orang tua dan harus dikendalikan. Tindakan salah
perlakuan ini termasuk memukul, membakar, mengigit, dan luka
memar.
f. Anak berkebutuhan khusus
6) Prematuritas
7) Penyalahgunaan zat
1) Hopitalisasi
2) Prematuritas
5) Komplikasi maternal
1) Keteratasan kognitif
17
(Tidak tersedia)
Objektif :
1) Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
2) Penyakit akut
3) Penyakit kronis
Keterangan
2) Keamanan diri
19
Objektif :
1) Tidak tersedia program untuk meningkatkan kesejahteraan
bagi komunitas
2) Tidak tersedia program untuk mencegah masalah kesehatan
komunitas.
3) Tidak tersedia program untuk mengurangi masalah
kesehatan komunitas
4) Tidak tersedia program untuk mengatasi masalah kesehatan
komunitas
3. Intervensi Keperawatan
Risiko Peran menjadi orang tua (79) Edukasi Orang Tua : Fase anak
gangguan Ekspektasi : Membaik Kriteria (75)
perlekatan Hasil ; Observasi
(SDKI, 278) - Perilaku positif menjadi
orang tua meningkat - Identifikasi pemahaman
- Memberi pengertian orang tua/keluarga
pada anak/anggota tentang membesarkan
keluarga meningkat anak
- Kebutuhan fisik - Identifikasi kesiapan
anak/anggota orang tua dalam
keluarga terpenuhi menerima edukasi serta
- Kebutuhan emosi faktor-faktor yang
anak/anggota menghambat keberhasilan
keluarga terpenuhi edukasi (mis. faktor
meningkat budaya, hambatan
- Verbalisasi kepuasan bahasa, kurang tertarik.
dengan lingkungan rumah Terapeutik
meningkat
- Minta orang tua
menjelaskan perilaku anak
20
Edukasi
- Ajarkan tekhnik
pengasuhan dan
keterampilan komunikasi
- Ajarkan mengidentifikasi
Sumber dukungan
Keluarga
- Ajarkan mengidentifikasi
sumber stressor keluarga
(mis. penyalahgunaan
obat/alkohol, kekerasan
dalam rumah tangga,
konflik ibu, depresi,
perceraian.
- Jelaskan tahap tumbuh
kembang anak
- Jelaskan sikap atau
tindakan di tahapan
anak
Defisit Tingkat Pengetahuan (146) Edukasi Perilaku Upaya
pengetahuan Ekspektasi : Meningkat Kesehatan (100)
spesifikkan Kriteria Hasil :
Observasi
(246) - Verbalisasi minat dalam
belajar meningkat
- Identifikasi kesiapan dan
- Kemampuan
kemampuan menerima
menggambarkan
informasi
pengalaman sebelumnya
yang sesuai dengan topik Terapeutik
meningkat
- Pertanyaan tentang - Sediakan materi dan
masalah yang dihadapi media pendidikan
menurun kesehatan
- Perilaku membaik - Jadwalkan pendidikan
21
kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan kesempatan
untuk bertanya
- Gunakan variasi metode
pembelajaran
Edukasi
- Informasikan sumber
yang tepat yang tersedia
di masyarakat
- Anjurkan menggunakan
fasilitas kesehatan
- Ajarkan pencarian dan
penggunaan sistem
fasilitas pelayanan
kesehatan
D.0027 Tujuan : EdukasiNutrisiAnak (SIKI, hal 73)
Kesiapan Status Nutrisi(SLKI, hal 121) Tindakan
Peningkatan KriteriaHasil : Observasi :
Nutrisi (SDKI, 1. Porsi makan yang 1. Identifikasikemampuanibua
hal 70) dihabiskan meningkat taupengasuhmenerimainfor
2. Serum albumin meningkat masi
3. Verbalisasi keinginan Terapeutik :
untuk meningkatkan nutrisi 1. Sediakanmateridan media
meningkat pendidikankesehatan
4. Pengetahuan tentang 2. Jadwalkanpendidikankeseha
pilihan makanan yang tansesuaikesepakatan
sehata meningkat 3. Berikankesempatankepadai
5. Pengetahuan tentang buataupengasuhuntukbertan
pilihan minuman yang ya
sehat meningkat Edukasi :
6. Pengetahuan standart 1. Jelaskankebutuhan gizi
asupan nutrisi yang tepat seimbang pada anak
meningkat 2. Jelaskan pentingnya
22
7. Penyiapan dan pemberian makanan
penyimpanan minuman mengandung Vit.D dan zat
yang aman meningkat besi pada masa pra pubertas
8. Penyiapan dan dan pubertas, zat besi
penyimpanan makanan terutama pada anak
yang aman meningkat perempuan yang telah
9. Sikap terhadap makanan/ menstruasi
minuman sesuai dengan 3. Anjurkan menghindari
tujuan kesehatan makanan jajanan yang tidak
meningkat sehat
10. Perasaan cepat kenyang 4. Ajarkan ibu
menurun mengidentifikasi makanan
11. Nyeri abdomen menurun dengan gizi yang seimbang
12. Frekuensi makan membaik 5. Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat.
23
3. Anjurkanmenimbangbalitati
apbulan
4. Implementasi Keperawatan
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa pra sekolah mengacu pada tahun-tahun antara usia 3 dan 5 tahun. Anak usia
sekolah adalah anak yang berusia anatara 6-12 tahun atau biasa disebut dengan
periode intelektual. Pengetahuan anak akan bertambah pesat seiring dengan
bertambahnya usia, keterampilan yang dikuasaipun semakin beragam (Sembiring,
2019).
Masalah kesehatan pada anak ; cedera, malnutrisi, masalah lingkungan,
penganiayaan, dan anak berkebutuhan khusus.
B. Saran
Semoga dengan makalah ini dapat membuat kita lebih mengerti tentang asuhan
keperawatan komunitas pada agregat pra sekolah dan usia sekolah sehingga kita dapat
mengaplikasinnya dikomunitas guna meningkatkan derajat kesehatan bagi anak pra
sekolah dan usia sekolah
25
DAFTAR PUSTAKA
26
27