“Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Agregat Pra Sekolah dan Usia Sekolah”
OLEH:
FADHILA KAMIL
203310693
Dosen Pengampu:
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah yang melimpah sehingga saya dapat menyelesaikan karya saya
dengan judul “Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Agregat Pra Sekolah dan Usia
Sekolah”Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi besar alam,
Muhammad SAW.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dalam
penyusunan, pembahasan maupun penulisan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun, khususnya dari para pengajar mata kuliah agar lebih baik
lagi kedepannya. Amin.
Fadhila kamil
DAFTAR ISI
Kata pengantar i
Daftar isi ii
BAB I
A. Latar belakang...........................................................................................................
B. Rumusan masalah......................................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................................
BAB II
A. Konsep Dasar Komunitas………………………………………………….. 6
B. Konsep Dasar Agrerat anak usia Pra Sekolah……………………………… 7
C. Konsep Dasar Agrerat anak usia Sekolah...................................................................
D. Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Anak Usia Sekolah…………….. 11
BAB III
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
Daftar pustaka ………………………………………………………………………..17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak dari
latar belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor
yang terjadi dan berhubungan dengan masalah kesehatan. Di dalam komunitas
masyarakat suatu daerah bila di klasifikasikan berdasarkan kelompok khusus, yang
sangat rentan terhadap kondisi kesehatan terganggu adalah kelompok khusus anak
usia sekolah. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup
masyarakat yang sehat dengan melakukan kegiatan keperawatan pada komunitas
atau masyarakat yang didalamnya terdapat kelompok khusus anak sekolah.
Komunitas (community)
adalah sekelompok
masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai
(values), perhatian (interest)
yang merupakan
kelompok khusus dengan
batas-batas geografi yang
jelas, dengan norma dan
nilai yang telah melembaga
(Sumijatun dkk, 2006)
Komunitas (community)
adalah sekelompok
masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai
(values), perhatian (interest)
yang merupakan
kelompok khusus dengan
batas-batas geografi yang
jelas, dengan norma dan
nilai yang telah melembaga
(Sumijatun dkk, 2006)
Kelompok anak usia sekolah baik tingkat baik tingkat sekolah dasar,
sekolah menengah pertama dan sekolah menegah atas merupakan kelompok yang
mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial yang sangat
pesat, sehingga perlu mendapat perhatian serius karena akan menentukan kualitas
hidupnya dikemudian hari. Anak usia sekolah dihadapkan dengan berbagai masalah
kesehatan. Masalah kesehatan tersebut meliputi masalah kesehatam umum, gangguan
perkembangan, gangguan perilaku, dan gangguan belajar. Masalah kesehatan yang
dihadapi oleh anak usia sekolah pada dasarnya cukup kompleks dan bervariasi. Anak
usia sekolah dasar (SD) misalnya, masalah kesehatan yang muncul biasanya
berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkunga, sehingga isu yang lebih
menonjol adalah hidup bersih dan sehat, seperti cara menggosok gigi yang benar,
mencuci tangan pakai sabun, dan kebersihan diri lainnya (Mikail,2011).
B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana Konsep Dasar Komunitas?
b. Bagaimana Konsep Dasar Agrerat anak usia Pra Sekolah?
c. Bagaimana Konsep Dasar Agrerat anak usia Sekolah?
d. Bagaimana Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Anak Usia Sekolah?
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
2) Hubungan keluarga
3) Bahaya fisik
4) Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang
menghasilkan keterampilan tertentu
5) Keracunan
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia
lihat tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.
6) Bahaya Psikologis
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu
berprestasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi,
lebih pemarah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan
sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol.
7) Gangguan tidur
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur
REM (rapid eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk
biasanya akan benar-benar terbangun dan dapat mengingat kembalimimpinya
secara terperinci. Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang
normal, dan satu-satunya tindakan yang perlu dilakukan orang tua adalah
menenangkan anak. Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal
dan bisa menunjukkan masalah psikis.
2. Karakteristik Perkembangan
a. Usia 6 -7 tahun:
Mulai membaca dengan lancer
anak wanita bermain dengan wanita
anak laki-laki bermain dengan laki-laki
cemas terhadap kegagalan
Terdapat perasaan malu dan sedih
peningkatan minat pada bidang spiritual
b. Anak usia 8-9 tahun:
kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
menggunakan alat-alat dan peralatan rumah tangga
ketrampilan lebih individual
ingin terlibat dalam segala sesuatu
menyukai kelompok
mencari teman secara aktif
c. Anak usia 10-12 tahun:
pertambahan tinggi badan lambat
pertambahan berat badan cepat
perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak
mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan yang lainnya
menggambar, senang menulis atau catatan tertentu
membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
teman sebaya dan orang tua penting
mulai tertarik dengan lawan jenis
sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan
Paparan Radiasi,
Faktor Genetik,
Karsinogen kimiawi, dan
Virus (seperti Epstein-Barr, Hepatitis B, Human Herpes)
c. Autisme
Autisme berasal dari istilah dalam bahasa Yunani; aut = diri
sendiri, isme orientation/ state= orientasi/ keadaan. Maka Autisme
dapat diartikan sebagai kondisi seseorang yang secara tidak wajar
terpusat pada dirinya sendiri, kondisi seseorang yang senantiasa berada
di dalam dunianya sendiri.
Faktor tertentu yang meningkatkan risiko anak yang lahir
mengalami autisme, antara lain:
Jenis kelamin anak laki-laki risikonya terkena autisme
empat kali lebih tinggi ketimbang anak perempuan
Keluarga yang memiliki anak dengan gangguan autisme
lebih berisiko memiliki anggota keluarga baru autis
Mengalami gangguan kesehatan seperti sindorm rett,
sindrom fragile-X, dan tuberous sclerosis
Bayi lahir sebelum usia kehamilan menginjak 26 minggu
Usia orangtua lebih tua, risikonya memiliki anak autis jadi
lebih tinggi
d. Obesitas
Obesitas merupakan kondisi yang ditandai dengan berat badan
berlebih akibat penumpukan lemak di dalam tubuh. Tak hanya orang
dewasa, anak-anak juga bisa terkena obesitas. Berdasarkan data
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018, diperkirakan
sekitar 18–19% anak berusia 5–12 tahun di Indonesia memiliki berat
badan berlebih dan 11% anak di usia tersebut menderita obesitas.
Faktor yang dapat meningkatkan risiko obesitas adalah :
Konsumsi makanan tidak sehat
Jarang bergerak
Keluarga dengan riwayat obesitas
Psikologis anak
1. Lingkungan Fisik
1. Identitas anak.
2. Riwayat kehamilan dan persalinan.
3. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini.
4. Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari).
5. Pertumbuhan dan perkembangannya saat ini (termasuk kemampuan
yang telah dicapai).
6. Pemeriksaan fisik.
7. Lengkapi dengan pengkajian fokus
3.1. Kesimpulan
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan
sistem sosial tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan
masyarakat. Salah satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang
tergolong kelompok berisiko (at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang
terkait perilaku tidak sehat.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat Pra sekolah dan agregat
anak usia sekolah menggunakan pendekatan Community as partner model. Klien
(anak usia sekolah) digambarkan sebagai inti (core) mencakup sejarah, demografi,
suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8 (delapan) subsistem yang saling
mempengaruhi meliputi lingkungan fisik, pelayanan kesehatan dan sosial, ekonomi,
keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, komunikasi, pendidikan dan
rekreasi.
3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini saya masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Sehingga ide ke depannya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Behrman, Kliegman, & Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Nelson (15 ed., Vol. I). (Prof.
Dr. dr. A Samik Wahab, SpA(K), Ed.) Jakarta: EGC.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, proses & praktik
(edisi:4). Jakarta. EGC
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Pratik. EGC. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI .(2003). Kemitraan menuju Indonesia sehat 2010. Jaka
rta : SekretanatJenderal Departemen Kesehatan RI.