Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN ANAK USIA SEKOLAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Gizi Dan Kesehatan Anak
Yang dibina oleh
Dra. Sukamti, M.Pd

Oleh :
Kelompok 4
Amalia Pramadita Ruliantika (190151602721)
M. Dandy Alfianto (190151602549)

E9 PGSD

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FEBRUARI 2022
i

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puja dan
Puji syukur kami haturkan kehadirat-Nya, yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan
kepada kami sehingga makalah yang berjudul “Perkembangan dan Pertumbuhan Anak Usia
Sekolah” ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah gizi dan kesehatan anak yang
dibina oleh Ibu Dra. Sukamti, M.Pd. Dengan penyusunan makalah ini, diharapkan penyusun
dan pembaca dapat memahami pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai pendidikan
multikultural.
Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Sukamti, M.Pd
yang telah memberi tugas ini dan semua pihak yang telah mendukung dan membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sehingga kami dapat menyempurnakan makalah ini.

Malang, 9 Februari 2022

Penyusun

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................................... 2

BAB II........................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3

2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan ................................................................................ 3

2.1.1 Pertumbuhan ........................................................................................................ 3

2.1.2 Perkembangan ...................................................................................................... 3

2.1.3 Aspek-aspek Perkembangan ................................................................................ 4

2.2 Masa Perkembangan Usia Sekolah ............................................................................. 7

2.2.1 Ciri-ciri Khas Anak Usia Sekolah Dasar ............................................................. 7

2.2.2 Kriteria Anak Matang Sekolah ............................................................................ 7

2.2.3 Tugas Perkembangan Pada Masa Usia Sekolah .................................................. 8

2.2.4 Implikasi Tugas Perkembangan Pada Pendidikan ............................................... 9

BAB III .................................................................................................................................... 11

PENUTUP................................................................................................................................ 11

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kecepatan pertumbuhan anak di rentang usia ini merupakan kecepatan genetis
masing-masing anak, yang juga dipengaruhi faktor lingkungan, terutama makanan. Hasil
dari perbedaan pertumbuhan mengakibatkan ada anak yang berbadan pendek dan ada
yang tinggi. Komposisi tubuh anak setelah usia 5 tahun mulai berubah. Perbedaan
komposisi tubuh anak perempuan dan anak laki-laki mulai tampak berbeda. Tubuh anak
perempuan lebih banyak lemak, sedangkan tubuh anak laki-laki lebih banyak otot.
Di sisi lain, sebagian besar waktu anak usia ini banyak dimanfaatkan dengan
aktivitas di luar rumah, yakni sekitar 3-6 jam di sekolah, beberapa jam untuk bermain,
berolahraga, dan sebagainya, sehingga anak memerlukan energi yang lebih banyak.
Waktu yang lebih banyak digunakan bersama teman ini dapat mempengaruhi jadwal
makan anak, bahkan terhadap pola makannya. Anak Usia 6-12 tahun adalah masa usia
sekolah tingkat SD bagi anak yang normal. Perkembangan anak masih sangat
dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Sebagai orangtua harus mengetahui pertumbuhan
dan perkembangan anaknya terutama pada usia ini karena pertumbuhan anak-anak sangat
pesat yang harus diimbangi dengan pemberian nutrisi dan gizi yang seimbang.
Secara kodrati manusia selalu ingin mendidik keturunanya yang dilakukan pada
setiap tahapan umur. Baik tahapan janin, bayi, balita, kanak-kanak, remaja, dewasa
maupun usia lanjut. Anak-anak memasuki tahapan dimana mereka sudah cukup mengerti
dan memahami sesuatu serta mampu memahami mana yang baik dan mana yang buruk.
Pada tahapan ini, seorang individu sedang menggali potensi dirinya yang
digunakan dalam rangka mencapai kematangan ketika individu tersebut beranjak dewasa.
Namun, emosi anak-anak kadang kala labil sehingga harus diarahkan dan diolah
sedemikian rupa agar tidak terjerumus pada sesuatu yang dapat merugikan dirinya
maupun orang lain di sekitarnya.
Pada masa inilah, setiap individu akan mengalami masa-masa sekolah dimana
mereka akan berinteraksi ke dalam lingkup yang lebih luas dengan berbagai karakteristik
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, harus dipelajari dan dipahami setiap karakter anak
usia sekolah agar dapat memberikan tugas dengan tepat yang dapat mengoptimalkan
potensi mereka yang sesuai dengan umur mereka.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yang menjadi pokok
permasalahan dalam makalah ini adalah :
a. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan ?
b. Apa ciri-ciri khas anak usia sekolah ?
c. Bagaimana kriteria anak matang sekolah
d. Apa tugas perkembangan pada masa usia sekolah ?
e. Apa implikasi tugas perkembangan pada pendidikan ?

1.3 Tujuan Masalah


Mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah, maka dapat kami tarik
kesimpulan mengenai tujuan penulisan sebagai berikut :
a. Memahami pertumbuhan dan perkembangan individu
b. Memahami ciri-ciri khas anak usia sekolah
c. Memahami kriteria anak matang sekolah
d. Memahami tugas perkembangan pada masa usia sekolah
e. Memahami implikasi tugas perkembangan pada pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan


2.1.1 Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat, dalam perjalanan waktu tertentu.
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi
fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses
aktif secara berkesinambungan.Hereditas merupakan totalitas karakteristik individu
yang diwariskan orangtua kepada anak, atau segala potensi (baik fisik maupun
psikis) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak
orang tua melalui gen-gen.
Pertumbuhan juga diberi makna dan digunakan untuk menyatakan
perubahan-perubahan ukuran fisik yang bersifat kuantitatif, seperti ukuran berat
dan tinggi badan, ukuran dimensi sel tubuh, dan umur tulang.

2.1.2 Perkembangan
Menurut Nagel dalam Sunarto dan Agung Hartono (2008,38),
perkembangan merupakan pengertian dimana terdapat struktur yang
terorganisasikan dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karna itu bilamana
terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi maupun dalam bentuk, akan
mengakibatkan perubahan fungsi.
Menurut Schneirla dalam Sunarto dan Agung Hartono (2008,38),
perkembangan adalah perubahan-perubahan progresif dalam organisasi organisme,
dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional dan adaptif sepanjang
hidupnya. Perubahan progresif meliputi:
a. Ortogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya
individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.
b. Filogenetik yakni perkembangan dari asal usul manusia sampai sekarang ini.
Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada
kualitas fungsi organ-organ jasmaniah, dan bukan pada organ jasmani tersebut,

3
4

sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi


psikologis yang termanisfestasi pada kemampuan organ fisiologis.
Perkembangan juga diberi makna dan digunakan untuk menyatakan
terjadinya perubahan-perubahan aspek psikologis dan aspek sosial.

2.1.3 Aspek-aspek Perkembangan


2.1.3.1 Perkembangan Fisik
Pertumbuhan fisik cenderung lebih stabil atau tenang sebelum memasuki
masa remaja yang pertumbuhannya begitu cepat. Masa yang tenang ini diperlukan
oleh anak untuk belajar berbagai kemampuan akademik.
Menurut seifert dan Hoffnung (1994), perkembangan fisik meliputi
perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-
organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat, hormon, dan lain-lain), dan
perubahan-perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya
(seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta
perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan
dan sebagainya)
Bagi anak kegiatan fisik diperlukan untuk mengembangkan kestabilan
tubuh dan kestabilan gerak serta melatih koordinasi untuk menyempurnakan
berbagai keterampilan. Kebutuhan untuk selalu bergerak perlu bagi anak karena
energy yang terumpuk pada anak perlu penyaluran. Di samping itu kegiatan
jasmani diperlukan untuk lebih menyempurnakan berbagai keterampilan menuju
keseimbangan tubuh,seperti bagaimana menendang bola dengan tepat sasaran,
mengantisipasi gerakan. Pada prinsipnya selalu aktif bergerak penting bagi anak.
2.1.3.2 Perkembangan Intelektual
Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana kemampuan berpikir
anak berkembang dan berfungsi. Kemampuan kognitif dapat dipahami sebagai
kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan
penalaran dan pemecahan masalah. Kemampuan berpikir anak berkembang dari
tingkat yang sederhana dan konkret ke tingkat yang lebih rumit dan abstrak.
Piaget meyakini bahwa anak membangun secara aktif dunia kognitif
mereka sendiri. Anak tidak pasif menerima informasi, melainkan berperan aktif
didalam pengetahuannya menyusun realitas. Piaget meyakini bahwa pemikiran
seorang anak berkembang melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi
5

hingga dewasa. Tahap-tahap pemikiran secara kualitatif berbeda pada setiap


individu. Sehingga dapat disimpulkan, corak pemikiran anak pada satu tahap
berbeda dari corak pemikirannya pada tahap lain.
Tahap-tahap perkembangan pemikiran oleh Piaget dibagi atas empat tahap
yaitu tahap pemikiran sensorikmotorik, praoperasional, operasional konkret, dan
operasional formal (Desmita : 2015).
a. Tahap sensorimotor
Berlangsung dari kelahiran hingga kira-kira usia 2 tahun. Selama tahap ini,
perkembangan mental ditandai dengan kemajuan pesat dalam kemampuan bayi
untuk me mbanguun suatu pemahaman tentang dunia melalui pengkoordinasian
pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik.
b. Tahap Pra operasional
Usia 2-7 tahun perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol yang
menggambarkan objek yang ada di sekitarnya. Berpikir masih egosentris dan
berpusat.
c. Tahap Operasional Konkret
Usia 7-12 tahun, pada saat ini akan mampu berpikir logis mengenai peristiwa-
peristiwa yang konkret dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-
bentuk yang berbeda.
d. Tahap Operasional Formal
Usia 12 tahun keatas, pada saat ini mampu berpikir abstrak dan dapat
menganalisis masalah secara ilmiah dan kemudian menyelesaikan masalah.
Masa kanak-kanak akhir berada dalam tahap operasi konkret dalam berpikir
(usia 7-12 tahun). Piaget menemukan beberapa konsep dan prinsip tentang sifat-
sifat perkembangan kognitif anak, diantaranya:
a. Anak adalah pembelajar yang aktif
Anak tidak hanya mengobservasi dan mengingat apa-apa yang mereka
lihat dan dengar secara pasif, tetapi mereka secara natural memiliki rasa ingin
tahu tentang dunia mereka dan secara aktif berusaha mencari informasi untuk
membantu pemahaman dan kesadarannya tentang realitas tentang dunia yang
mereka hadapi.
b. Anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari dari pengalamannya
Anak-anak tidak hanya mengumpulkan apa-apa yang mereka pelajari dari
fakta-fakta yang terpisah menjadi suatu kesatuan. Sebaliknya, anak secara
6

gradual membangun suatu pandangan menyeluruh tentang bagaimana dunia


bergerak.
c. Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui proses asimilasi dan
akomodasi
Asimilasi terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke
dalam pengetahuan yang sudah ada, yakni anak mengasimilasikan lingkungan
ke dalam suatu skema. Akomodasi terjadi ketika anak menyesuaikan diri pada
informasi baru, yakni anak menyesuaikan skema mereka dengan lingkungannya.
d. Proses equilibrasi menunjukkan adanya peningkatan ke arah bentuk-bentuk
pemikiran yang lebih komplek
Melalui proses asimilasi dan akomodasinya, sistem kognisi seseorang
berkembang dari satu tahap ke tahap selanjutnya, sehingga kadang-kadang
mencapai keadaan equilibrium, yakni keadaan seimbang antara struktur
kognisinya dan pengalamannya di lingkungan.
2.1.3.3 Perkembangan Bahasa
Anak memiliki kemampuan yang lebih dalam memahami da
menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan. Pada masa ini perkembangan
bahasa nampak pada perubahan perbendaharaan kata dan tata bahasa. Anak-anak
semakin banyak menggunakan kata kerja yang tepat untuk menjelaskan satu
tindakan seperti memukul, melempar, menendang, atau menampar. Mereka belajar
tidak hanya untuk menggunakan banyak kata lagi, tetapi juga memilih kata yang
tepat untuk penggunaan tertentu. Area utama dalam pertumbuahan bahasa adalah
pragmatis, yaitu penggunaan praktis dari bahasa untuk komunikasi.
a. Perkembangan Bicara
Berbicara merupakan alat komunikasi terpenting dalam berkelompok.
Anak belajar bagaimana berbicara dengan baik dalam berkomunikasi dengan
orang lain. Anak menggunakan kemampuan bicara sebagai bentuk komunikasi,
bukan semata-mata sebagai bentuk latihan verbal.
b. Minat Membaca
Sampai usia 8 tahun anak membaca penuh semangat terutama tentang
ceritera-ceritera khayal seperti misalnya karya Anderson dan Grimm.
Sedangkan, pada usia 10-12 tahun perhatian membaca mencapai puncaknya.
Materi bacaan semakin luas. Dari kegiatan membaca inilah anak memperkaya
7

perbendaharaan kata dan tata bahasa sebagai bekal untuk berbicara dan
berkomunikasi dengan orang lain.

2.2 Masa Perkembangan Usia Sekolah


Sejalan dengan apa yang telah diuraikan di atas perkembangan manusia mengikuti
pola umum, meskipun terdapat perbedaan yang menyangkut irama dan tempo
perkembangan. Secara umum tahapan perkembangan manusia akan melalui beberapa
tahap, salah satunya pada usia sekolah.
2.2.1 Ciri-ciri Khas Anak Usia Sekolah Dasar
a. Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah
b. Suka memuji diri sendiri
c. Kalau tidak dapat menyelesaiakn tugas atau pekerjaan, maka tugas atau
pekerjaan itu dianggap tidak penting
d. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu menguntungkan
dirinya
e. Suka meremehkan orang lain
f. Perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari
g. Ingin tahu, ingin belajar dan realistis
h. Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus
i. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belejarnya
di sekolah
j. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peer group untuk bermain
bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
2.2.2 Kriteria Anak Matang Sekolah
Kematangan merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir,
timbul dan bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pola perkembangan
tingkah laku individu. Akan tetapi, kematangan tidak dapat dikategorikan sebagai
faktor keturunan atau pembawaan karena kematangan ini merupakan suatu sifat
tersendiri yang umum dimiliki oleh setiap individu dalam bentuk dan masa
tertentu. Kematangan merupakan suatu hasil dari perubahan-perubahan tertentu
dan penyesuaian struktur pada diri individu seperti adanya kematangan jaringan-
jaringan tubuh, saraf dan kelenjar-kelenjar yang disebut kematangan biologis.
Kematangan pada aspek meliputi keadaan berfikir, rasa, kemauan, dan lain-lain.
8

Kematangan sekolah merupakan kesiapan anak dalam memasuki masa-masa


sekolah. Usia anak yang matang sekolah yaitu sekitar umur 7 tahun. Kriteria /
kategori kematangan sekolah adalah :
a. Anak sudah dapat menangkap masalah-masalah yang bersifat abstrak seperti
matematika dan angka-angka
b. Anak sudah dapat menggambar dengan lebih rapi
c. Anak sudah dapat mandiri sendiri, berpakaian sendiri, menyisir rambut sendiri,
mengikat tali sepatu atau menyisir rambut dengan benar
d. Anak sudah lebih mampu mengendalikan tubuhnya untuk duduk dan
mendengarkan pelajaran daripada masa sebelumnya, walaupun mereka lebih
senang melakukan kegiatan fisik
2.2.3 Tugas Perkembangan Pada Masa Usia Sekolah
masa ini anak sudah semakin luas lingkungan pergaulannya. Anak sudah
banyak bergaul Pada dengan orang-orang di luar rumah. Masyarakat
mengharapkan agar anak menguasai dan menyelesaikan tugas-tugas
perkembangannya agar diterima dengan baik oleh lingkungannya.
Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa usia sekolah adalah :
a. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan unuk bermain
b. Sebagai makhluk yang sedang tumbuh, mengembangkan sikap yang sehat
mengenai diri sendiri
c. Belajar bergaul dengan teman sebaya
d. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita
e. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis,
dan berhitung
f. Mengembangkan pengertian-pengetian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-
hari
g. Mengembangkan kata batin, moral, dan skala nilai
h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga
i. Mencapai kebebasan pribadi
Keberhasilan dalam menyelesaikan tugas perkembangan ditentukan oleh
lingkungan keluarga, orang tua, orang-orang terdekat dalam keluarga dan guru di
sekolah.
Tugas-tugas perkembangan yang dipaparkan diatas, merupakan gambaran
perwujudan kematangan biologis dan psikologis individu, ekspektasi masyarakat
9

dan tuntutan budaya dan agama. Penuntasan tugas-tugas perkembangan tersebut


tidak selalu berjalan dengan mulus. Untuk mencapai tugas-tugas perkembangan
tersebut, beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah, yaitu
a. Menciptakan iklim religious yang dapat memfasilitasi perkembangan kesadaran
beragama, akhlak mulia, etika atau karakter peserta didik. Pihak sekolah perlu
menyediakan sarana dan prasarana peribadatan, memberikan contoh atau suri
tauladan dalam melaksanakan ibadah, dan berakhlak mulia, seperti menyangkut
aspek kedisiplinan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kejujuran, dan tanggung
jawab.
b. Membangun suasana sosio-emosional yang kondusif bagi perkembangan
keterampilan social dan kematangan emosi peserta didik, seperti memelihara
hubungan yang harmonis antara kepala sekolah dengan guru-guru, guru dengan
guru, siswa dengan siswa. Guru bersikap ramah dan respek terhadap peserta
didik, begitupun peserta didik kepada guru.
c. Membangun iklim intelektual yang memfasilitasi perkembangan berpikir, nalar,
dan kemampuan mengambil keputusan yang baik. Penciptaan ilkim intelektual
ini bias berlangsung dalam proses pembelajaran di kelas (seperti guru
menerapkan metode pembelajaran yang variatif; menjelaskan materi pelajaran
dengan menggunakan multimedia atau memanfaatkan laboratorium secara
efektif; memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan
mengemukakan pendapat atau gagasan); dan kegiatan kelompok-kelompok
belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.
d. Mengoptimalkan program bimbingan dan konselling untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik, baik menyangkut aspek pribadi, social, belajar/
akademik, maupun karier (sekolah lanjutan atau dunia kerja).
2.2.4 Implikasi Tugas Perkembangan Pada Pendidikan
Pada masa ini anak mampu berpikir logis mengenai objek dan kejadian,
meskipun masih terbatas pada hal-hal yang sifatnya konkret, dapat digambarkan
atau pernah dialami. Meskipun sudah mampu berpikir logis, tetapi cara berpikir
mereka masih berorientasi pada kekinian. Baru pada masa remajalah anak dapat
benar-benar berpikir abstrak, membuktikan hipotesisnya dan melihat berbagai
kemungkinan dimana anak sudah mencapai tahapan berpikir operasi formal. Anak
telah mampu menggunakan simbol-simbol untuk melakukan suatu kegiatan mental,
mulailah digunakan logika.
10

Pada masa ini umumnya egosentrisme mulai berkurang. Anak mulai


memperhatikan dan menerima pandangan orang lain. Berkurang rasa egonya dan
mulai bersikap social. Materi pembicaraan mulai lebih ditunjukkan kepada
lingkungan social, tidak pada dirinya saja. Mampu mengelompokkan benda-benda
yang sama ke dalam dua atau lebih kelompok yang berbeda. Anak mampu
mengklasifikasikan objek menurut beberapa tanda dan mampu menyusunnya
dalam suatu seri berdasarkan suatu dimensi.
Mulai timbul pengertian tentang jumlah, panjang, luas dan besar. Anak dapat
berpikir dari banyak arah atau dimensi pada satu objek. Mengalami kemajuan
dalam pengembangan konsep. Pengalaman langsung sangat membantu dalam
berpikir. Oleh sebab itu, guru perlu mengamati dan mendengar apa yang dilakukan
oleh siswa dan mencoba menganalisisnya bagaimana siswa berpikir.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah perubahan fisik yang bersifat kuantitatif. Perkembangan adalah
perubahan psikologi yang bersifat kualitatif.
Aspek-aspek perkembangan meliputi perkembangan fisik, perkembangan kognitif,
perkembangan bahasa, perkembangan moral, perkembangan emosi dan perkembangan
sosial
1. Ciri-ciri khas anak usia sekolah, yaitu
- Emosi masih labil
- Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
- Suka membandingkan dirinya dengan orang lain
- Menganggap sesuatu tidak penting
2. Kematangan sekolah
Kematangan sekolah merupakan kesiapan anak dalam memasuki masa-masa sekolah.
Kriteria / kategori kematangan sekolah adalah :
- Anak dapat menangkap masalah
- Anak dapat menggambar dengan rapi
- Anak sudah dapat melakukan kegiatan sehari-hari
3. Tugas perkembangan meliputi,
- Adanya kematangan fisik tertentu pada periode perkembangan tertentu
- Adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang mengalami perkembangan itu
sendiri
- Adanya tuntutan kultural dari masyarakat sekitar
4. Implikasi tugas perkembangan pada pendidikan
Anak mampu berpikir logis mengenai objek dan kejadian, meskipun masih
terbatas pada hal-hal yang sifatnya konkret. Mulai timbul pengertian tentang jumlah,
panjang, luas dan besar. Anak dapat berpikir dari banyak arah atau dimensi pada satu
objek. Sehingga guru perlu mengamati dan mendengar apa yang dilakukan oleh siswa
dan mencoba menganalisisnya bagaimana siswa berpikir.

11
DAFTAR PUSTAKA

Burhaein, Erick. Aktivitas Fisik Olahraga Untuk Pertumbuhan Dan Perkembangan Siswa SD.
Indonesian Journal of Primary Education, Vol 1, No. 1 (2017) 51-58
Danim, Sudarwan. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya
Desmita. 2015. Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosdakarya.
Istiqomah, Hascita. Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Sekolah Dasar Dalam Proses
Pembelajaran (Studi Kasus Di SD Muhammadiyah Karangbendo Yogyakarta). El
Midad: Jurnal PGMI, Vol 11, No. 2 (2019) 155-168
https://doi.org/10.20414/elmidad.v11i2.1900
Izzaty, Rita Eka, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press
Purwanti, Endang dan Nur Widodo. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Malang: UMM
Press
Sunarto dan Agung Hartono. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta
Yusuf , Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Rumini, Sri dan Siti Sundari. 2004. Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta: PT Rineka Cipta

12

Anda mungkin juga menyukai