Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN: MEMAHAMI PERKEMBANGAN


SELAMA ANAK-ANAK DAN REMAJA
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi Pendidikan

Oleh:
Aula Zahrotin Magfiroh (220220101023)

Dosen Pengampu:
Dr. Susanto, M.Pd.
Dr. Abi Suwito, M.Pd.

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Memahami
Perkembangan Selama Anak-anak dan Remaja".
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Jember, 26 Maret 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

MAKALAH ....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 2
BAB 2. PEMBAHASAN ............................................................................................... 3
2.1 Perkembangan Anak selama Masa Prasekolah ............................................... 3
2.1.1 Perkembangan Fisik ..................................................................................... 3
2.1.2 Perkembangan Kognisi ................................................................................ 3
2.1.3 Perkembangan Sosioemosi ........................................................................... 4
2.2 Jenis-Jenis Program Pendidikan Anak-Anak Usia Dini.................................. 4
2.2.1 Program Penitipan Anak ............................................................................. 4
2.2.2 Prasekolah ..................................................................................................... 4
2.2.3 Program Prasekolah Kompensasi ............................................................... 5
2.2.4 Intervensi Dini ............................................................................................... 5
2.2.5 Program Taman Kanak-kanak ................................................................... 5
2.2.6 Praktik yang Sesuai dengan Perkembangan .............................................. 5
2.3 Perkembangan Anak selama Masa Sekolah Dasar .......................................... 5
2.3.1 Perkembangan Fisik ..................................................................................... 6
2.3.2 Perkembangan Kognisi ................................................................................ 6
2.3.3 Perkembangan Sosioemosi ........................................................................... 6
2.4 Perkembangan Anak selama Masa Sekolah Menengah Pertama dan
Sekolah Menengah Atas ...................................................................................... 7
2.4.1 Perkembangan Fisik ..................................................................................... 7
2.4.2 Perkembangan Kognisi ................................................................................ 7
2.4.3 Perkembangan Sosioemosi ........................................................................... 8
BAB 3. PENUTUP ......................................................................................................... 9
1.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 9

III
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 10

II
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Psikologi Pendidikan menurut Reynolds & Miller merupakan studi tentang
orang yang belajar, pembelajaran, dan pengajaran. Jika diperdalam lagi, psikologi
Pendidikan berarti akumulasi pengetahuan, kebijaksanaan, dan teori yang didasarkan
pada pengalaman yang mestinya dimiliki oleh setiap guru untuk memecahkan masalah
pengajaran sehari-hari dengan cerdas. Psikologi Pendidikan tidak dapat
memberitahukan kepada guru apa yang harus dilakukan, tetapi hal itu dapat memberi
mereka prinsip untuk digunakan dalam mengambil keputusan yang baik dan Bahasa
untuk membahas pengalaman dan pemikiran mereka (Slavin, 2018).
Slavin dalam buku Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik, memaparkan
tentang interaksi antara Sam dan Billy terkait perbedaan yang sangat besar antara dunia
remaja dan dunia anak-anak. Sam, pada usia 13 tahun, adalah remaja awal yang klasik.
Idealism dan komitmennya yang mendalam terhadap sesuatu yang positif diperlihatkan
ke dalam kesediaannya berperan sebagai pengajar pribadi dan dalam hubungan yang
penuh perhatian dan bertanggung jawab telah dia bina bersama Billy. Pada saat yang
sama, Sam menegaskan kebebasannya dengan meminta telinganya ditindik dan
mengenakan anting, bertentangan dengan keinginan ibunya. Namun, kemerdekaan ini
sangat didukung oleh kelompok sebayanya sehingga hal itu sesungguhnya hanya
merupakan pengalihan kebergantungan dari orang tua dan guru ke teman sebaya. Billy
hidup dalam dunia berbeda. Dia dapat mengagumi kebranian Sam, tetapi dia tidak akan
pernah melangkah sejauh itu. Dunia Billy mempunyai aturan yang lebih sederhana.
Pendidik biasanya berhadapan dengan siswa dalam rentang usia tertentu.
Pendidik prasekolah perlu mengetahui seperti apa anak prasekolah. Adakalanya
pendidik Sekolah dasar tertarik dengan anak-anak pertengahan. Pendidik sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas tertarik dengan usia remaja.
Oleh karena itu, makalah ini akan membahas teori dan praktik dalam psikologi
pendidikan berdasarkan buku Robert E. Slavin bagian ketiga, tentang perkembangan
selama anak-anak hingga remaja dan menyajikan karakteristik fisik, sosial, dan kognisi
siswa pada masing-masing tahap perkembangannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
a. Bagaimana perkembangan anak selama masa prasekolah?

1
b. Apa saja jenis-jenis program anak usia dini?
c. Bagaimana perkembangan anak-anak selama masa sekolah dasar?
d. Bagaimana perkembangan anak-anak selama masa sekolah menengah pertama dan
sekolah menengah atas?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang, tujuan dalam makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui perkembangan anak selama masa prasekolah
b. Untuk mengetahui jenis-jenis program anak usia dini
c. Untuk mengetahui perkembangan anak-anak selama masa sekolah dasar
d. Untuk mengetahui perkembangan anak-anak selama masa sekolah menengah
pertama dan sekolah menengah atas

2
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Anak selama Masa Prasekolah
Anak-anak dapat disebut usia prasekolah ketika mereka berumur antara 3 dan 5
tahun. Ini adalah masa perubahan pesat dalam semua bidang perkembangan. Anak-anak
menguasai kebanyakan kemampuan motorik pada akhir periode ini dapat menggunakan
kemampuan fisiknya untuk mencapai berbagai jenis tujuan.

2.1.1 Perkembangan Fisik


Dari segi fisik, anak-anak kecil (young children) berkembang kekuatan dan
koordinasi otot besar lebih dulu dan kemudian otot kecil (seperti memotong dengan
gunting dan menulis). Berikut merupakan tabel perkembangan motorik anak-anak pra
sekolah,
Usia Kemampuan
2 tahun Berjalan dengan kaki mengangkang dan tubuh berayun. Dapat
memanjat, mendorong, menarik, berlari, bergantung dengan kedua
tangan. Mempunyai sedikit daya tahan. Meraih benda dengan dua
tangan.
3 tahun Lebih merapatkan kedua kaki ketika berjalan dan berlari. Dapat berlari
dan bergerak lebih mulus. Meraih benda dengan satu tangan.
Melumuri dan mengoleskan cat; menyusun balok.
4 tahun Dapat mengubah irama berlari. Melompat dengan janggal; meloncat.
Mempunyai kekuatan, daya tahan, dan koordinasi yang lebih besar.
Menggambar bangun dan bentuk sederhana; membuat lukisan;
menggunakan balok untuk bangunan.
5 tahun Dapat berjalan di balok keseimbangan. Melompat dengan mulus,
berdiri pada satu kaki. Dapat mengurus kancing dan resleting; dapat
mengikat tali sepatu. Menggunakan perkakas dan alat dengan benar.

2.1.2 Perkembangan Kognisi


Kemampuan kognisi yang berkaitan dengan tahap sensori motor dan praoperasi
meliputi penguasaan Bahasa. Bahasa lisan biasanya dipelajari pada usia 3 tahun dan
meliputi perkembangan perbendaharaan kata, aturan tata bahasa, dan kesepakatan
tulisan. Dasar-dasar membaca dan menulis biasanya dipelajari sebelum sekolah formal
dimulai.

3
2.1.3 Perkembangan Sosioemosi
Hubungan dengan teman sebaya membantu anak-anak mengatasi egosentrisme
sebagai ciri khas pemikiran praoperasi. Perilaku proposial meliputi kepedulian, saling
berbagi, penghiburan, dan kerja sama. Permainan dengan kategori soliter, parallel,
asosiatif, dan kooperatif yang mencerminkan tingkat dan kecanggihan interaksi sosial
semakin tinggi. Permainan melatih kemampuan bahasa, kognisi, sosial, dan kreatif
anak-anak. Perkembangan bahasa lisan, atau bahasa yang diucapkan, tidak hanya
mengharuskan untuk memelajari kata-kata, tetapi juga memelajari aturan pembentukan
kata dan kalimat. Kalimat pertama mereka biasanya hanya mengandung dua kata.
Belajar membaca pada kelas-kelas awal sekolah dasar adalah salah satu yang terpenting
dari semua tugas perkembangan, proses belajar membaca dapat mulai agak cepat jika
kepada anak-anak dibacakan sesuatu.

2.2 Jenis-Jenis Program Pendidikan Anak-Anak Usia Dini


Faktor ekonomi dan sosial telah mengakibatkan peningkatan permintaan akan
program pendidikan anak-anak usia dini, yang meliputi pusat penitipan anak,
prasekolah, program prasekolah kompensasi, dan taman interverensi dini, pelatihan
kesiapan sekolah¸kelanjutan program kompensasi di kelas-kelas awal sekolah dasar,
pembidikan siswa yang beresiko, dan penghindaran kemungkinan kekurangan yang
menyebabkan tinggal kelas taman kanak-kanak. Praktik yang sesuai dengan
perkembangan, yaitu pengajaran yang berdasarkan pada karakteristik dan kebutuhan
masing-masing siswa bukannya pada usia, telah makin dipandang penting.
2.2.1 Program Penitipan Anak
Program penitipan anak eksis terutama untuk menyediakan layanan pengasuhan
anak bagi orang tua yang bekerja. Program tersebut berkisar mulai dari pengasuhan
bayi di mana seorang dewasa merawat beberapa anak hingga program prasekolah yang
terorganisir.

2.2.2 Prasekolah
Perbedaan utama antara program penitipan anak dan prasekolah ialah bahwa
prasekolah lebih mungkin menyediakan program terencana yang dirancang untuk
menumbuhkan perkembangan sosial dan kognisi anak-anak kecil. Fokus utama
pendidikan prasekolah adalah pelatihan kesiapan.

4
2.2.3 Program Prasekolah Kompensasi
Program prasekolah kompensasi untuk anak-anak dari latar belakang yang
kurang beruntung diperkenalkan dalam skala besar sebagai bagian dari keseluruhan
program Head Start federal, yang dimulai pada tahun 1965. Head Start adalah bagian
dari perang Presiden Lydon Johnson melawan kemiskinan, upaya untuk memutus
siklus kemiskinan. Gagasannya ialah memberikan kepada anak-anak yang kurang
beruntung, yang terancam (sebagai kelompok) oleh kegagalan sekolah, kesempatan
untuk memulai sekolah formal mereka dengan kemampuan praakademis dan sosial
yang sama dengan yang dimiliki anak-anak kelas menengah.

2.2.4 Intervensi Dini


Program intervensi dini merupakan program yang bekerja sama dengan anak-
anak dan orang tua mereka ketika anak terebut berusia 3 atau 4 tahun. Banyak program
intervensi dini telah dikembangkan untuk dimulai pada anak-anak sejak usia 6 bulan.
Salah satunya adalah program di permukiman tengah kota Milwaukee bagi anak-anak
yang ibunya mengalami keterlambatan mental.

2.2.5 Program Taman Kanak-kanak


Kebanyakan siswa mengikuti taman kanak-kanak setahun sebelum mereka
masuk kelas satu. Tujuan semula taman kanak-kanak ialah menyiapkan siswa
mengikuti pengajaran formal dengan mendorong perkembangan kemampuan sosial
mereka, tetapi pada tahun-tahun belakangan ini fungsi tersebut makin diambil oleh
program prasekolah. Taman kanak-kanak telah makin banyak berfokus pada masalah
akademis, dengan menekankan kemampuan dini membaca, matematika, dan juga
perilaku yang pantas di sekolah (seperti mengangkat tangan, berbaris, dan bergiliran).

2.2.6 Praktik yang Sesuai dengan Perkembangan


Dasar pada praktik ini adalah karakteristik dan kebutuhan masing-masing siswa,
bukan usia mereka. Misalnya harus diterima bahwa tidak setiap anak akan belajar cara
membaca pada usia 6 tahun. Kebanyakan anak akan belajar pada usia 7 tahun, tetapi
beberapa orang akan membutuhkan keterpaparan intensif pada pengalaman
kemelekhurufan yang tepat untuk belajar membaca pada usia 8 atau 9 tahun.

2.3 Perkembangan Anak selama Masa Sekolah Dasar


Anak-anak yang memasuki kelas satu berada dalam periode transisi dari
pertumbuhan pesat masa anak-anak awal ke tahap perkembangan yang lebih

5
bertahap. Perubahan perkembangan mental maupun sosial menjadi ciri khas masa
sekolah awal.
2.3.1 Perkembangan Fisik
Anak-anak berubah relatif sedikit ukuran tubuhnya selama masa sekolah dasar.
Anak perempuan lazimnya sedikit lebih pendek dan lebih ringan daripada anak laki-
laki hingga sekitar usia 9 tahun, ketika tinggi dan bobot badan kira-kira sama untuk
anak laki-laki dan anak perempuan. Pada awal kelas lima, hampir semua anak
perempuan telah memulai dorongan pertumbuhan mereka. Pada akhir kelas lima, anak
perempuan biasanya akan lebih tinggi, lebih berat, dan lebih kuat daripada anak laki-
laki. Pria berada 12 hingga 18 bulan di belakang wanita dalam pertumbuhan fisik,
sehingga anak laki-laki yang mengalami kedewasaan dini sekalipun tidak memulai
dorongan pertumbuhan mereka hingga usia 11 tahun. Anak perempuan biasanya akan
memulai periode menstruasi mereka pada usia 13 tahun. Bagi anak laki-laki, akhir masa
praremaja dan permulaan masa remaja awal diukur oleh ejakulasi pertama, yang terjadi
antara usia 13 dan 16 tahun.

2.3.2 Perkembangan Kognisi


Antara usia 5 dan 7 tahun, anak-anak mengalami pertumbuhan yang lebih
lambat tetapi kesehatan dan kemampuannya lebih baik. Mereka berpikir dengan cara
yang dijelaskan dalam teori sebagai tahap operasi kongret. Anak-anak di kelas-kelas
atas sekolah dasar beralih dari pemikiran egosentris ke pemikiran yang lebih tidak
terpusat. Pada usia 9 hingga 12 tahun, anak-anak dapat menggunakan pemikiran logis
dan dapat dibalik, dan dapat bernalar secara abstrak, dan dapat mempunyai
pemahaman tentang hubungan sebab-akibat dan antar-pribadi.
2.3.3 Perkembangan Sosioemosi
Selama tahap ini, anak-anak mulai mencoba membuktikan bahwa mereka
“tumbuh dewasa”; bahkan, hal ini sering digambarkan sebagai tahap saya-dapat-
melakukannya sendiri. Anak-anak juga mulai mengevaluasi diri lewat perbandingan
dengan anak-anak lain. Seorang anak perempuan prasekolah mungkin akan
menggambarkan diri dengan mengatakan “saya suka dengan bisbol”, sedangkan
beberapa tahun kemudian anak yang sama mungkin akan mengatakan, “saya lebih
suka dengan bisbol daripada Sally”. Pengaruh keluarga merupakan peran penting
menjadi panutan sikap dan perilaku. Selain itu, hubungan teman sebaya juga
memegang peran penting tambahan. Di kelas-kelas sekolah dasar tingkat rendah

6
kelompok sebaya biasanya teriri atas anak-anak sesama jenis kelamin yang
mempunyai usia yang kira-kira sama. Selama masa anak-anak pertengahan,
pemahaman anak-anak tentang persahabatan juga menjadi dewasa. Antara usia 3 dan
7 tahun, biasanya anak-anak memandang teman sebagai rekan bermain sementara.
Salah satu aspek penting hubungan sebaya pada masa anak-anak pertengahan ialah
penerimaan atau status dalam kelompok sebaya. Anak-anak yang populer adalah
orang yang paling sering disebut teman sebaya mereka sebagai orang yang mereka
sukai dan paling jarang sebagai orang yang mereka benci.
2.4 Perkembangan Anak selama Masa Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah
Menengah Atas
Periode perkembangan remaja dimulai dengan pubertas. Periode pubertas atau
masa remaja adalah waktu perkembangan fisik dan intelektual yang pesat. Masa remaja
pertengahan adalah periode penyesuaian dan pengintegrasian perubahan masa remaja
awal yang lebih stabil. Masa remaja akhir ditandai oleh peralihan tanggung jawab,
pilihan, dan kesempatan masa dewasa.

2.4.1 Perkembangan Fisik


Pubertas adalah serangkaian perubahan fisiologis utama yang mengakibatkan
kemampuan reproduski. Walaupun urutan kejadian pada masa pubertas umumnya
berlangsung sama bagi masing-masing orang, waktu dan kecepatan kejadian terebut
berlangsung sangat beragam. Wanita rata-rata biasanya memulai perubahan pubertas
1 hingga 2 tahun lebih awal daripada pria rata-rata.
2.4.2 Perkembangan Kognisi
Ketika seluruh bagian tubuh lain berubah pada masa pubertas, otak dan fungsi
lain juga berubah, dan waktu perubahan intelektual sangat berbeda-beda bagi seluruh
individu. Dalam teori perkembangan Piaget, masa remaja adalah tahap peralihan dari
penggunaan penalaran operasi kongret ke penerapan operasi formal. Salah satu
karakteristik yang menandai perkembangan pemikiran operasi formal adalah penalaran
hipotesis-deduktif, yang muncul pada saat anak-anak berusia kira-kira 12 tahun. Tidak
semua remaja berkembang pemikiran operasi formalnya, tetapi ada bukti bahwa remaja
yang belum mencapai tingkat ini dapat diajari untuk menyelesaikan masalah yang
memerlukan tingkat pemikiran ini.

7
2.4.3 Perkembangan Sosioemosi
Pada masa remaja, anak-anak juga mengalami perubahan penting dalam
kehidupan sosial dan emosi mereka. Sebagian besar akibat dari trutur fisik dan kognisi
mereka yang sedang berubah, anak-anak pada kelas akhir sekolah dasar berupaya
tampil lebih dewasa. Masa sekolah menengah pertama sering juga membawa
perubahan hubungan antara anak dan guru mereka. Kadang-kadang siswa akan
menceritakan kepada guru informasi pribadi yang tidak mau mereka ceritakan kepada
orang tua mereka. Salah satu tanda pertama masa remaja awal ialah kehadiran daya
refleksi, yaitu kecendrungan memikirkan apa yang terjadi ke dalam benak sendiri dan
memelajari diri sendiri. Mereka belajar bahwa orang lain tidak dapat sepenuhnya
mengetahui apa yang mereka pikirkan dan rasakan.

8
BAB 3. PENUTUP
1.1 Kesimpulan
a. Dari segi fiik, anak-anak kecil (young children) berkembang kekuatan dan
koordinasi otot besar lebih dulu dan kemudian otot kecil (seperti memotong dengan
gunting atau menulis). Perkembangan sosioemosi pada anak-anak awal dapat
sebagian dilihat berdasarkan hubungan dengan teman sebaya yang dijelaskan Piaget
sebagai ciri khas pemikiran praoperasi.
b. Faktor ekonomi dan sosial telah mengakibatkan peningkatan peminatan akan
program pendidikan anak-anak usia dini, yang meliputi pusat penitipan anak,
prasekolah, program prasekolah kompensasi, dan taman kanak-kanak.
c. Antara usia 5 dan 7 tahun, anak-anak mengalami pertumbuhan yang lebih lambat
tetapi kesehatan dan kemampuannya lebih baik. Mereka berpikir dengan cara yang
dijelaskan dalam teori Piaget sebagai tahap operasi konkret. Pada usia 9 hingga
12 tahun, anak-anak dapat menggunakan pemikiran logis dan dapat dibalik, dapat
bernalar secara abstrak , dan dapat mempunyai pemahaman tentang hubungan
sebab akibat dan antar pribadi. Pada masa pra-remaja usia antara 9 dan 12 tahun,
konformitas dalam hubungan dengan teman sebaya, kelompok sebaya dengan
kedua jenis kelamin, dan tantangan terhadap otoritas orang dewasa.
d. Periode perkembangan remaja dimulai dengan pubertas. Periode pubertas atau masa
remaja adalah waktu perkembangan fisik dan intelektual yang pesat. Masa remaja
pertengahan adalah periode penyesuaian dan pengintegrasian perubahan masa
remaja awal yang lebih stabil. Masa remaja akhir ditandai oleh peralihan tanggung
jawab, pilihan, dan kesempatan masa dewasa.

9
DAFTAR PUSTAKA

Slavin, R. E. (2011). Psikologi Pendidikan: teori dan Praktik edisi 8. Jakarta: PT Indeks.

10

Anda mungkin juga menyukai