Anda di halaman 1dari 20

Upaya Mempertahankan

Ergonomik Dan Mencegah


Hazard Psikososial
FIGO RAHMADIA
NIM : 203310694
ERGONOMIK
Ergonomik yaitu ilmu yang penerapanya berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan
lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas
dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan factor manusia
seoptimal-optimalnya. Ergonomik adalah komponen kegiatan dalam ruang lingkup
hiperkes yang antara lain meliputi penyerasian pekerjaan terhadap tenaga kerja
secara timbale balik untuk efisiensi dan kenyamanan kerja. Contoh: suatu
perusahaan kerajinan mengubah cara kerja duduk di lantai dengan bekerja di meja
kerja, mengatur tata ruangan menjadi lebih baik, mengadakan ventilasi, menambah
penerangan, mengadakan ruang makan, mengorganisasi waktu istirahat,
menyelenggarakan pertandingan olahraga, dan lain-lain. Ada salah satu definisi yang
menyebutkan bahwa ergonomi bertujuan untuk “fitting the job to the worker”.
1 Upaya Mempertahankan
Ergonomik Pada Posisi
Berbaring

PEMBAHASAN 4 Upaya Mempertahankan


2 Upaya Mempertahankan
Ergonomik Pada PosisI
Ergonomik Pada Posisi
Berjalan
Duduk
5 Upaya Mencegah Hazard
3 Upaya Mempertahankan Psikososial
Ergonomik Pada Posisi
Berdiri
Enter title

Tujuan
• Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental
Penerapan • Meningkatkan kesejahteraan social
Ergonomi • Berkontribusi di dalam keseimbangan rasional

• • Tehnik,
Tehnik,Fisik,Fisik, Pengalaman
Pengalaman psikis psikis
• • Anatomi,
Anatomi, utamanya
utamanya yang berhubungan
yang berhubungan dengan
dengan kekuatan dan gerakan
otot dan persendian
kekuatan dan gerakan otot dan persendian Ruang Lingkup
• Sosiologi
• Sosiologi
• Fisiologi, kaitanya dengan temperature tubuh, oxygen up take, dan Ergonomi
• aktifitas
Fisiologi, kaitanya
otot, Desain, dll dengan temperature tubuh, oxygen
up take, dan aktifitas otot, Desain, dll
• Menurunnya angka kesakitan akibat kerja.
•• Menurunnya
Menurunnyaangka kesakitan
kecelakaan kerja.akibat kerja.
Manfaat •• Menurunnya kecelakaan
Biaya pengobatan kerja.
dan kompensasi berkurang.
Ergonomi •• Biaya
Stresspengobatan
akibat kerjadan kompensasi
berkurang, berkurang.
Produktivitas
• Stress akibat kerja berkurang, Produktivitas membaik.
membaik.
•• Alur
Alurkerja
kerjabertambah
bertambahbaik,
baik,Rasa
Rasaaman
amankarena
karenabebas
bebas
dari
darigangguan
gangguancedera,
cedera,Kepuasan
Kepuasankerja
kerjameningkat
meningkat
PEMBAHASAN 1
UPAYA MEMPERTAHANKAN ERGONOMIK PADA
POSISI BERBARING
Enter title
POSISI BERBARING

Posisi ini juga digunakan untuk


Posisi klien penting telentang (dorsal RACKBIKE — beberapa bagian dari postural
tergeletak di belakang), rawan (berbaring pada perut), drainase, untuk membantu
Sims' (semi-rawan-berbaring di samping [biasanya kiri] — mengeringkan sekresi dari segmen
dengan atas lutut tertekuk), Fowler di (tergeletak di paru-paru.
belakang, dengan kepala tinggi), lutut-dada atau
genupectoral (berbaring di lutut, dengan dada beristirahat
di tempat tidur), dorsal lithotomy (tergeletak di belakang, Posisi terbalik Trendelenburg
dengan kaki di sanggurdi), dan lateral (berbaring di dapat digunakan untuk
meningkatkan tabung pakan dan
samping). Posisi telentang dapat dimodifikasi dengan
sebagai prosedur darurat untuk
menekuk lutut dan menempatkan kaki datar di tempat membantu menghentikan
tidur. Trendelenburg's (posisi kepala-down — berbaring pendarahan di cedera kepala.
dengan kepala lebih rendah dari kaki)-digunakan untuk
mengobati sengatan, dengan mempromosikan aliran darah
ke otak.
PEMBAHASAN 2
UPAYA MEMPERTAHANKAN ERGONOMIK PADA
POSISI DUDUK
Enter title YANG BENAR
POSISI DUDUK

 
• Duduk tegak dgn punggung lurus & bahu ke belakang
• Pusatkan beban tubuh pada satu titik agar seimbang.
• Posisi lutut mempunyai peranan penting juga. Untuk itu
tekuklah lutut hingga sejajar dengan pinggul.
• Jika dudukan kursinya terlalu tinggi, penggunaan
pengganjal kaki juga membantu menyalurkan beban
dari tungkai.
• Jika ingin menulis tanpa meja, gunakanlah pijakan di
bawah kaki namun posisi kaki tetap sejajar dengan
lantai.
• Usahakanlah istirahat setiap 2 jam sekali dengan cara
berdiri, peregangan sesaat, atau berjalan-jalan
• Tangan dibuat senyaman mungkin di atas meja, namun
jangan lupa untuk mengistirahatkan lengan dan siku.
• Jika ingin mengambil sesuatu yang berada disamping
atau di belakang, jangan memuntir punggung.
PEMBAHASAN 3
UPAYA MEMPERTAHANKAN ERGONOMIK
PADA POSISI BERDIRI
Enter title
Ergonomi Posisi berdiri

Ketika mengangkat, berjalan, atau melakukan kegiatan tubuh,


keselarasan tubuh yang tepat penting untuk menjaga keseimbangan.
Ketika tubuh seseorang di alignment yang benar, Semua otot bekerja
sama untuk gerakan paling aman dan paling efisien, tanpa
ketegangan otot. Peregangan tubuh setinggi mungkin menghasilkan
keselarasan. Ini dapat dicapai melalui tepat postur. Ketika berdiri,
berat badan sedikit ke depan dan didukung di bagian luar kaki.
Sekali lagi, kepala tegak, punggung lurus, dan perut terselip in. (ingat
bahwa klien tempat tidur harus di sekitar posisi yang sama sebagai
jika dia berdiri. 
PEMBAHASAN 4
UPAYA MEMPERTAHANAKAN ERGONOMIK PADA
POSISI BERJALAN
Enter title
Ergonomi POSISI BERJALAN

 
Biasakan berjalan dengan tubuh yang tegak.
Dengan menjaga postur ini selama berjalan, Anda bisa bernapas lebih leluasa sebab tulang
1 punggung Anda tetap lurus sehingga tidak menekan diafragma.

Gunakan otot betis, paha belakang, dan kuadrisep agar Anda bisa berjalan dengan baik.
Gerakan berjalan yang efektif melibatkan hampir semua otot tungkai, bukan hanya satu.
2 Cara ini akan mengaktifkan otot betis sehingga telapak kaki membentuk sudut yang tepat
saat terangkat dari lantai setiap kali Anda melangkah.
Enter title POSISI
Ergonomi
BERJALAN
 
Tariklah kedua bahu sedikit ke belakang, tetapi biarkan tetap rileks. Saat berjalan, Anda
akan lebih banyak mengandalkan otot kaki dan otot perut. Postur ini menjaga tubuh
3 Anda agar tetap kuat dan stabil saat Anda meluruskan punggung dari leher sampai
pinggul.

 Ayunkan lengan selama Anda berjalan. Mengayunkan lengan adalah hal biasa bagi
banyak orang. Biarkan kedua lengan tergantung ke bawah secara alami. Saat mulai
4 berjalan, lengan Anda akan berayun sedikit. Semakin cepat Anda berjalan, semakin lebar
ayunannya.
PEMBAHASAN 5
UPAYA MENCEGAH HAZARD PSIKOSOSIAL
Enter title
HAZARD
PSIKOSOSIAL
Bahaya psikososial kerja dapat didefinisikan sebagai aspek-aspek dari desain kerja,
organisasi kerja dan manajemen kerja, serta segala aspek yang berhubungan dengan lingkungan
sosial kerja yang berpotensi dapat menyebabkan gangguan pada psikologi dan fisik-fisiologi
pekerja (Cox & Griffiths, 2002) dalam Research on Work-Related Stress 2002. Bahaya psikososial
dapat disimpulkan menjadi beberapa aspek berdasarkan kategori karakteristik kerja, organisasi
dan lingkungan kerja dimana dapat menyebabkan bahaya (hazardous). Hal ini menunjukkan
bahwa karakteristik kerja dapat digunakan untuk menggambarkan bahaya kaitannya dengan
hubungan kerja (context to work) atau isi dari pekerjaan (content of work). Kondisi yang tak
pasti dari aspek kerja ini dapat menimbulkan stress dan berbahaya bagi kesehatan. Banyak dari
berbagai kejadian penyakit berhubungan dengan psikologi kesehatan dan berisiko terkena
penyakit jantung.
Enter title
Aspek-aspek psikologis ketenagakerjAAN YANG KURANG
BAIK

1. Penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian,
motivasi, temperamen atau pendidikannya. Sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja
yang tidak sesuai.
2. Kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat
kurangnya latihan kerja yang diperoleh.
3. Hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja.
4. Pentingnya mempelajari Bahaya Psychosocial dan Stress Kerja adalah agar
produktivitas kerja dapat tetap terjaga
Enter title
KATEGORI HAZARD PSIKOSOSIAL

Kategori kondisi yang menggambarkan bahaya Context to work fungsi dan budaya organisasi
komunikasi yang buruk, rendahnya dukungan untuk pemecahan masalah dan pengembangan
pribadi, kurangnya pemahaman terhadap tujuan organisasi peran dalam organisasi ambiguitas dan
konflik peran, tanggung jawab terhadap orang lain pengembangan karir ketidakpastian dan stagnasi
karir,
Bahaya psikososial ini secara langsung atau tidak akan berpengaruh terhadap konflik fisik dan
karyawan sehari-hari, jika seorang karyawan tidak dapat mengatasi beban bahaya ini dengan baik
maka karyawan tersebut akan jatuh dalam kondisi bosan, jenuh, stress dan akan mengalami
gangguan serta keluhan penyakit serta menurunkan produktivitas kerja keryawan.
Enter title
GEJALA STRES

1. Kepuasan kerja rendah


2. Kinerja yang menurun
3. Semangat dan energi menjadi hilang
4. Komunikasi tidak lancer
5. Pengambilan keputusan jelek
6. Kreatifitas dan inovasi kurang
7. Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif.
8. Pengelolaan stress dapat dilakukan melalui
9. Pendekatan individu dan organisasi.
Enter title
SUMBER STRESS DIPEKERJAAN

1. Lama waktu bekerja (sekian tahun), posisi (jabatan), tugas, kewajiban, tanggung jawab sebagai
pengawas, dsb.
2. Faktor intrinsik dalam pekerjaan: kesesuaian lingkungan/ orang dan kepuasan kerja, peralatan,
pelatihan, shift kerja, kerja overload atau underload, bahaya fisik, harga diri terkait pekerjaan.
3. Peranan dalam organisasi: ambiguitas peran, konflik peran, tanggung jawab orang-orang, batas-batas
organisasional
4. Perkembangan karir: dipromosikan/ tidak, kurangnya keamanan kerja, ambiguitas pekerjaan di masa
yang akan datang, status congruency, kepuasan terhadap bayaran
5. Hubungan/ dukungan sosial: dengan kolega, supervisor, bawahan
6. Struktur dan iklim organisasional: politik, konsultasi/komunikasi, partisipasi dalam membuat
keputusan, dsd.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai