Anda di halaman 1dari 45

Perkembangan Masa

Anak-Anak
Awal & Akhir
Kelompok 2
1. Muhammad Maullana Ibrahim
(21.E1.0243)
2. Theresia Sekar Winasri
Pambajeng (21.E1.0251)
3. Angelie Quee Oktaviani
(21.E1.0259)
4. Miracle Jehsae C. G.
(21.E1.0330)
5. Naufal Fathuzzafri
(21.E1.0336)
6. Gabriela Intan Karveni
● Perkembangan biologis berjalan pesat, tetapi secara sosiologis masih sangat
terikat oleh lingkungan dan keluarganya.
● Masa kanak-kanak awal disebut masa estetika, karena pada masa ini merupakan
saat terjadinya perasaan keindahan.
● Masa kanak-kanak awal disebut juga masa indera, karena pada masa ini
penginderaan anak-anak berkembang pesat .
● Masa kanak-kanak awal disebut juga masa menentang, karena anak-anak
senang mengadakan eksplorasi (efek perkembangan).
● Pada masa ini anak-anak memiliki sikap egosentris dimana selalu memandang
segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Pada masa ini pula anak-anak
banyak meniru, banyak bermain ataupun berkhayal, sehingga itu akan
memberikan keterampilan dan pengalaman terhadap si anak. Masa ini dimulai
sebagai penutup masa bayi. Masa kanak-kanak awal berakhir sampai dengan
sekitar usia masuk sekolah dasar.
Ciri-ciri masa kanak-kanak awal
secara umum, yaitu :
● Usia yang mengandung masalah atau usia sulit
● Usia bermain
● Usia pra-sekolah
● Usia belajar kelompok
● Usia menjelajah dan banyak bertanya
● Usia meniru dan kreatif
Perubahan
A. Pertumbuhan dan
Fisik
Perubahan Tubuh
Perubahan fisik yang secara nyata menandai masa kanak-kanak awal adalah
pertumbuhan didalam hal tinggi dan berat tubuh. Secara tidak ketara pada masa ini juga
terjadi perubahan di dalam otak dan sistem saraf yang penting bagi perkembangan
kognisi dan bahasa kanak-kanak.

• Tinggi dan Berat Badan


Dimasa kanak-kanak awal, rata-rata anak bertambah tinggi 2½ inci dan bertambah berat
5 hingga 7 pon setiap tahunnya

• Otak
Salah satu perkembangan fisik terpenting dimasa kanak-kanak awal adalah
perkembangan otak dan berbagai bagian lain dari sistem saraf secara terus-menerus.
B. Perkembangan
Motorik
1. Awal masa kanak-kanak merupakan masa yang paling baik untuk mempelajari
keterampilan tertentu karena 3 alasan, yaitu :
• Anak senang mengulang-ulang
• Anak-anak bersifat pemberani
• Anak mudah dan cepat belajar karena tubuhnya masih lentur dan
keterampilannya masih sedikit

2. Keterampilan umum yang sering dilakukan anak-anak biasanya berkaitan dengan


keterampilan tangan dan kaki, lompat tali, keseimbangan tubuh dalam berjalan di
atas dinding atau pagar, sepatu roda, bermain sepatu es, dan menari.
Keterampilan
Motorik Kasar
Seorang anak prasekolah tidak lagi berusaha keras hanya untuk
berdiri tegak dan berjalan berkeliling. Ketika anak-anak dapat
melangkahkan kakinya secara lebih yakin dan bertindak dengan
tujuan tertentu, dengan sendirinya anak-anak akan melakukan
aktivitas berkeliling di lingkungannya.
Keterampilan
Motorik Halus
Diusia 3 tahun, kadang-kadang anak-anak sudah mampu memungut
obyek-obyek yang paling kecil dengan menggunakan ibu jari dan
telunjuknya, meskipun masih canggung. Seorang anak berusia 3
tahun secara tidak disangka dapat membangun menara yang tinggi
dengan menggunakan balok-balok.
C.
Tidur
Para ahli merekomendasikan agar anak-anak tidur selama 11 hingga 13 jam setiap malam.
Sebagian besar anak-anak kecil tidur sepanjang malam dan satu kali tidur siang. Tidak
hanya jumlah tidur yang penting bagi anak-anak, tapi juga tidur yang tidak terganggu.
Sering kali, sulit memerintah anak-anak untuk tidur ketika mereka mecoba memundurkan
rutinitas waktu tidur.
D. Nutrisi dan
Olah Raga
Kebiasaan makan merupakan aspek penting bagi perkembangan dimasa kanak-kanak
awal. Segala sesuatu yang dinamakan oleh anak memengaruhi pertumbuhan kerangka
tulang, bentuk tubuh, dan kerentanan terhadap penyakit. Olahraga dan aktivitas fisik pun
penting dalam kehidupan anak-anak
• Anak-Anak Yang Kegemukan.
Kelebihan berat tubuh dapat menjadi masalah yang serius dimasa kanak-kanak awal. Studi
nasional terbaru mengungkap bahwa 45% menu makanan anak-anak terlalu banyak
mengandung lemak transgenik dan lemak jenuh, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol
dan risiko penyakit jantung.

• Olahraga
Aktivitas fisik yang rutin sebaiknya dilakukan sehari-hari bagi anak-anak. Rekomendasi bagi
aktivitas anak prasekolah adalah 2 jam per hari, terdiri dari satu jam aktivitas terstruktur dan
satu jam aktivitas tidak terstruktur.

• Malnutrisi Pada Anak-Anak Dari Keluarga Dengan Sosial-Ekonomi Rendah.


Malnutrisi menjadi masalah bagi banyak anak-anak di AS. Sekitar 11 juta anak prasekolah
mengalami malnutrisi sehingga membahayakan kesehatan mereka. Salah satu masalah nutrisi
yang paling umum dihadapi kanak-kanak awal adalah masalah anemia yang terkait dengan
kekurangan zat besi, dimana kondisi ini mengakibatkan kelelahan kronis
E. Penyakit dan
Kematian
Sifat anak-anak yang aktif dan suka mengeksplorasi, dilengkapi dengan tidak menyadari
adanyanya bahaya dalam berbagai situasi, seringkali menjadikan mereka berisiko terluka.
Disamping itu, juga terdapat kematian yang disebabkan oleh kecelakaan yang lainnya
seperti, tenggelam, jatuh, luka bakar dan keracunan. Keselamatan anak-anak tidak hanya
dipengaruhi oleh keterampilan dan perilaku keselamatan dari anak-anak itu sendir,
namun juga dipengaruhi oleh karakteristik keluarga dan rumah, sekolah dan kawan-
kawan sebaya, serta kegiatan komunitas.
Perubahan
A. Tahap Praoperasional
Kognitif
Piaget
Tahap praoperasional (preoperational stage), yang berlangsung dari usia 2 hingga 7
tahun, merupakan tahap kedua menurut piaget. Dalam tahap ini, anak-anak mulai
mempresentasikan dunia dengan menggunakan kata-kata, bayangan, dan gambar.
Mereka membentuk konsep yang stabil dan mulai bernalar. Pada saat yang bersamaan,
dunia kognitif anak kecil didominasi oleh egosentrisme dan keyakinan magis.
Tahap ini dapat dibagi menjadi kedalam dua subtahapan:

1. Subtahap Fungsi Simbolik (symbolic function substage).


Merupakan subtahap pertama dari pemikiran pra-operasional, yang terjadi antara usia
2 hingga 4 tahun. Dalam subtahap ini, anak kecil memperoleh kemampuan untuk
membayangkan penampilan objek yang tidak hadir secara fisik. Meskipun didalam
subtahap ini anak-anak kecil sudah membuat kemajuan yang berarti, pemikiran mereka
masih terbatas, dua bentuk keterbatasan ini yaitu :
• Egosentrisme, adalah ketidak mampuan membedakan antara perspektifnya sendiri
dan perspektif orang lain.
• Animisme, keterbatasan lain dari pemikiran praoperasional ada keyakinan bahwa
benda-benda mati memiliki kualitas yang seolah-olah hidup dan mampu beraksi.

2. Subtahap Berpikir Intuitif (intuitive thought substage).


Adalah subtahap kedua dari berpikir praoperasional dan berlangsung ketika anak
berusia antara 4 hingga 7 tahun. Pada subtahap ini, anak-anak mulai menggunakan
penalaran primitif dan ingin mengetahui jawaban terhadap segala jenis pertanyaan.
B. Pemusatan dan Keterbatasan
Pemikiran Praoperasional.
Keterbatasan pemikiran praoperasional adalah pemusatan (centration), yakni
memusatkan atensi pada sebuah karakteristik sehingga mengesampingkan karakteristik
lainnya. Pemusatan adalah gejala yang paling jelas muncul pada anak-anak kecil yang
belum memiliki konservasi (conservation), yakni kesadaran bahwa mengubah suatu objek
atau suatu substansi tidak mengubah properti dasarnya. Sebagai contoh, orang dewasa
pasti memahami betul bahwa jumlah cairan akan tetap sama meskipun bentuk wadahnya
berbeda.
C. Teori Vygotsky
Teori piaget merupakan teori perkembangan yang utama. Teori perkembangan lain yang
berfokus pada kognisi anak-anak adalah teori vygotsky. Seperti piaget, vigotsky
menekankan bahwa anak-anak secara aktif membangun pengetahuan dan memahami
melalui tindakan dan interaksi mereka dengan dunia fisik. Dalam teori vygotsky, anak-
anak lebih dideskripsikan sebagai makhluk sosial dari pada dalam teori piaget. Anak-
anak menyusun pemikiran dan pemahaman ya terutama melalui interaksi sosial.
Perkembangan kognitif anak-anak tergantung pada perangkat yang disediakan oleh
lingkungan, dan pemikiran mereka dibentuk oleh konteks kultural dimana mereka tinggal.
• Zona perkembangan proksimal (zone of proximal developmen/ZPD).
Adalah istilah vygotsky untuk rentang tugas-tugas yang terlalu sulit bagi anak untuk
dikuasai sendiri namun dapat dipelajari melalui bimbingan dan bantuan dari orang
dewasa atau anak-anak yang lebih terampil.
• Scaffolding
Berarti mengubah level dukungan. Sepanjang sesi pengajaran, seseorang yang lebih
terampil (guru atau kawan yang lebih pandai) dapat menyesuaikan besarnya bimbingan
yang diberikan, dengan prestasi anak.
• Bahasa dan Pemikiran
Penggunaan dialog sebagai alat scaffolding merupakan salah satu contoh
penting peran bahasa didalam perkembangan anak. Menurut vygotsky, tujuan
dari percakapan yang dilakukan anak-anak sebetulnya tidak hanya untuk
melakukan komunikasi sosial namun juga untuk membantu mereka dalam
menyelesaikan tugas. Disamping itu vygotsky juga berkeyakinan bahwa anak-
anak kecil menggunakan bahasa untuk merencanakan, membimbinga, dan
memonitor perilaku mereka.
• Strategi Pengajaran
Teori vygotsky dianut oleh banyak pendidik dan telah berhasil diterapkan
didalam pendidikan. Berikut adalah beberapa cara dimana teori vygotsky dapat
digunakan didalam kelas :
1. Menilai ZPD anak, seperti piaget, vygotsky tidak merekomendasi tes-tes formal
dan terstandardisasi sebagai cara terbaik dalam menilai kegiatan pembelajaran anak-
anak.
2.Menggunakan zona perkembangan proksimal dalam mengajar, mengajar sebaiknya
dimulai dengan mengarah daerah batas atas, supaya anak dapat meraih sasaran
melalui batuan serta beranjak ke level keterampilan dan pengetahuan yang lebih tinggi.
Tawarkan bantuan secukupnya.
3. Menggunakan kawan-kawan sebaya yang lebih terampil sebagai guru, ingatlah
bahwa tidak hanya orang dewasa yang dapat berperan penting dalam membantu
anak-anak belajar.
4. Tempatkan instruksi didalam konteks yang bermakna, kini para pendidik sudah
meninggalkan penyajian materi secara abstrak, kini mereka lebih banyak
menyediakan kesempatan untuk memperoleh pengalaman belajar didalam
lingkungan dunia yang nyata.
5. Mengubah ruang kelas dengan ide-ide vygotsky, berdasarkan pada teori
vygotsky adalah elemen kunci instruksi progam ini.
D. Pemrosesan Informasi
Teori piaget dan vygotsky memberi sejumlah gagasan penting mengenai bagaimana
anak-anak kecil berpikir serta bagaiman pemikiran mereka berubah. Belakangan ini,
pendekatan pemrosesan informasi telah menghasilkan riset yang memberikan
penerangan mengenai bagaimana anak-anak memproses informasi di masa prasekolah.
• Atensi
Atensi sebagai kegiatan memfokuskan sumberdaya mental terhadap informasi
tertentu. Kemampuan anak untuk memberikan perhatian meningkat secara
signifikan selama masa prasekolah. Anak kecil yang baru belajar berjalan,
berkeliling disekitarnya, mengalihkan perhatian dari aktivitas yang satu ke
aktivitas lainnya, dan tampak bawah perhatiannya pada objek atau peristiwa apa
pun hanya berlangsung sebentar. Anak-anak kecil terutama mengalami
kemajuan dalam dua aspek atensi yaitu :
1. Atensi eksekutif (executive attention), melibatkan perencanaan, mengalokasikan
atensi menuju sasaran, mendeteksi dan kompensasi
kesalahan, mengawasi perkembangan tugas, serta menghadapi situasi yang sulit dan
rumit.
2. Atensi bertahan (sustained attention), adalah keterlibatan yang jauh dan
mendalam dengan sebuah objek, tugas, kejadian, atau aspek lain dari
lingkungan.
Meskipun demikian, paling tidak kendali atensi anak-anak prasekolah masih
kurang didalam dua hal :
- Dimensi yang menonjol versus dimensi yang relevan.
- Perencanaan
• Memori
Merupakan sebuah proses yang utama dalam perkembangan kognitif anak-anak.
Melihat bahwa sebagian besar memori anak-anak bayi bersifat rapuh, dan untuk
sebagian besar, tidak bertahan lama kecuali memori mengenai aksi perseptual motorik,
yang bersifat substansial. Dengan demikian, kita mengamati bahwa untuk dapat
memahami kapasitas bayi dalam mengingat, kita perlu membedakan memori implisit
dari memori eksplisit. Meskipun demikian, memori eksplisit memiliki banyak bentuk.
Memori eksplisit antara lain dapat dipilah menjadi memori jangka panjang (long-term
memory) atau yang relatif permanen dan memori jangka pendek (short-term memory).

• Strategi dan Pemecahan Masalah.


Bahwa teori pemreosesan informasi menekankan pentingnya menggunakan
strategi-strategi. Strategi terdiri dari aktivitas mental yang dilakukan secara sengaja
untuk meningkatkan pemreosesan informasi.
E. Bahasa dan Bicara
Bahasa dibutuhkan untuk komunikasi dengan dunia luar. Bahasa yang dimaksud adalah
bahasa tutur kata yang dapat dimengerti oleh sesama manusia. Perkembangan bahasa
anak dipengaruhi oleh imitasi. Jadi, bila tidak ada yang ditiru atau diimitasi, maka tidak
ada input perkembangan bahasa. Perkembangan bahasa yang didasarkan pada imitasi
dipengaruhi oleh Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) dari Bandura, yakni
perkembangan bahasa membutuhkan stimulasi dari luar yang termasuk di sini adalah
pembelajaran model (modelling).
Perkembangan
Sosial-Emosional
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial-emosional pada masa
kanak-kanak awal :

1. Kegiatan bermain anak


2. Otonomi dan inisiatif yang berkembang
3. Perasaan tentang diri (self)
4. Hubungan teman sebaya
5. Konflik social
6. Perilaku prososial
7. Ketakutan-ketakutan anak
8. Pemahaman gender
Perkembangan
Moral
Perkembangan moral mencakup perkembangan pikiran, perasaan dan perilaku
menurut aturan dan kebiasaan mengenai hal-hal yang seharusnya dilakukan
seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain. Dengan mengambil sudut
pandang orang lain, akan membantu anak memahami apa yang benar dan apa
yang salah. Melalui interaksi anak dengan orang lain, ia segera menangkap apa
yang diharapkan dalam situasi sosial, dan anak akan sampai pada perkembangan
sejumlah pemahaman sosial. Ketika anak berinteraksi, mereka akan berhubungan
dengan konsep tentang keadilan, kejujuran, kewajiban, dan kebaikan.
Perkembangan
Moral
Perkembangan moral mencakup perkembangan pikiran, perasaan dan perilaku
menurut aturan dan kebiasaan mengenai hal-hal yang seharusnya dilakukan
seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain. Dengan mengambil sudut
pandang orang lain, akan membantu anak memahami apa yang benar dan apa
yang salah. Melalui interaksi anak dengan orang lain, ia segera menangkap apa
yang diharapkan dalam situasi sosial, dan anak akan sampai pada perkembangan
sejumlah pemahaman sosial. Ketika anak berinteraksi, mereka akan berhubungan
dengan konsep tentang keadilan, kejujuran, kewajiban, dan kebaikan.
Masa Kanak-Kanak
Akhir
Masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa usia sekolah atau masa
sekolah dasar, dan dialami anak pada usia 6-11 tahun. Ketika memasuki sekolah
dasar, anak lebih mampu mengendalikan tubuhnya, dapat duduk, dan
memperhatikan dalam waktu yang lebih lama. Masuk sekolah untuk pertama kalinya
memberikan pengalaman baru yang menuntut anak untuk mengadakan
penyesuaian dengan lingkungan sekolah.
Perkembangan Fisik
Masa ini merupakan periode pertumbuhan fisik yang cenderung lebih stabil atau tenang
sebelum akhirnya mereka mengalami pertumbuhan yang cepat di masa remaja. Pada masa
ini, anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat serta belajar berbagai keterampilan.
Kegiatan fisik sangat perlu untuk mengembangkan kestabilan tubuh dan kestabilan gerak
serta melatih koordinasi untuk menyempurnakan berbagai keterampilan.

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tubuh.


Pertumbuhan dimasa kanak-kanak awal dan akhir berlangsung secara lambat namun
konsisten. Masa ini merupakan periode tenang sebelum akhirnya mereka mengalami
pertumbuhan yang cepat dimasa remaja. Selama usia sekolah dasar, anak-anak
bertambah tinggi sekitar 2 hingga 3 inci setiap tahunnya. Ketika berusia 11 tahun, anak
perempuan biasanya memiliki ketinggian 4 kaki 10½ inci, sementara anak laki-laki biasanya
memiliki ketinggian 4 kaki 9 inci. Dimasa kanak-kanak pertengahan dan akhir, anak-anak
mengalami penambahan berat tubuh sebesar 5 hingga 7 pon setiap tahunnya. Pertambahan
berat ini terutama terkait dengan peningkatan ukuran kerangka dan sistem otot, maupun
ukuran beberapa organ tubuh.
2. Otak
Perkembangan teknik pencitraan otak, seperti MRI (magnetic resonance imaging), telah
meningkatkan penelitian terhadap perubahan otak selama masa kanak-kanak
pertengahan dan akhir. Volume total otak menjadi stabil diakhir masa kanak-kanak
pertengahan dan akhir, namun perubahan signifikan dalam berbagai struktur dan
daerah otak tetap berlangsung. Secara khusus, jalur otak dan sirkuit yang melibatkan
korteks prefrontal, level tertinggi pada otak terus meningkat dimasa kanak-kanak
pertengahan dan akhir. Ketika anak-anak tumbuh besar, aktivitas beberapa area otak
meningkat, sementara yang lainnya menurun. Suatu pergerakan aktivitas yang terjadi
ketika anak-anak berkembang adalah dari area yang menyebar dan luas, ke area yang
lebih fokus dan sempit.
3. Perkembangan Motorik.
Dimasa kanak-kanak pertengahan dan akhir, keterampilan motorik anak-anak menjadi
lebih halus dan terkoordinasi dibandingkan dimasa kanak-kanak awal. Meningkatnya
myelinasi dari sistem saraf pusat dapat terlihat dalam peningkatan keterampilan motorik
halus dimasa kanak-kanak pertengahan dan akhir. Anak-anak diusia 6 tahun dapat
menggunakan palu, menempel, mengikat tali sepatu, dan mengancingkan baju. Di usia 7
tahun tangan anak-anak sudah lebih mantap. Di usia ini, anak-anak memilih menggunakan
pensil dibandingkan krayon untuk menulis. Di usia 8 hingga 10 tahun, tangan mereka dapat
dipergunakan secara mandiri dengan lebih tenang dan tepat. Diusia 10 hingga 12 tahun,
anak-anak mulai memperlihatkan keterampilan manipulasi yang serupa dengan
kemampuan orang dewasa. Mereka dapat menguasai gerakan-gerakan yang kompleks,
rumit, dan cepat, yang dibutuhkan untuk menghasilkan atau untuk memainkan sebuah lagu
dengan menggunakan sebuah instrumen musik.
4. Olahraga
Fisik anak-anak sekolah dasar masih jauh dari matang, oleh karena itu mereka harus aktif.
Anak-anak ini menjadi lebih mudah lelah jika harus duduk lama, dibandingkan jika mereka
dibiarkan berlari, melompat, atau bersepeda. Aktivitas fisik, seperti memukul bola, melompati
tali, atau menjaga keseimbangan diatas balok, merupakan sesuatu yang esensial bagi anak-
anak ini agar dapat memperhalus keterampilan mereka. Dengan demikian, olahraga berperan
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Meningkatkan latihan pada anak-
anak dapat memberikan hasil yang positif. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan
agar anak-anak lebih banyak berolahraga :

-Menawarkan lebih banyak program aktivitas fisik yang diberikan oleh sukarelawan di sekolah.
-Meningkatkan aktivitas-aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran fisik di sekolah.
-Memberi tugas kepada anak-anak untuk merencanakan aktivitas komunitas dan sekolah yang
benar-benar menarik perhatian mereka.
-Mendorong keluarga agar lebih banyak memberi perhatian pada aktivitas fisik dan
mendorong para orang tua untuk lebih banyak berolahraga.
 
Anak-anak Dengan
Kebutuhan Khusus
Penderita kesulitan belajar adalah kelompok terbesar siswa kebutuhan khusus yang diberikan
pendidikan khusus, diikuti oleh anak-anak penderita kesulitan berbicara atau berbahasa,
keterbelakangan mental, dan gangguan emosi yang serius.

• Kesulitan belajar (learning disability).


Memiliki kesulitan dalam belajar yang meliputi pemahaman atau menggunakan bahasa lisan
maupun tulisan, dan kesulitan tersebut terlihat dalam hal mendengar, berpikir, membaca, menulis
dan mengeja. Tiga macam kesulitan belajar yaitu :
 Disleksia (dylexia), yaitu kategori bagi individu-individu yang memiliki gangguan parah dalam hal
membaca dan mengeja.
 Disgrafia (dysgraphia), yaitu kesulitan belajar yang mencakup kesulitan dalam hal menulis
dengan tangan. Anak-anak dengan disgrafia sangat lamban menulis, hasil tulisannya sangat
sulit dibaca, dan sering kali membuat kesalahan ejaan karena tidak mampu menyesuaikan bunyi
dan huruf.
 Diskalkulia(dyscalculia), juga dikenal sebagai gangguan perkembangan aritmatika, yaitu
kesulitan belajar yang terkait dengan perhitungan matematika.
• Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Adalah sebuah gangguan dimana anak-anak secara konsisten memperlihatkan satu atau
beberapa dari sejumlah karakteristik ini selama periode waktu tertentu:
1. Kurang perhatian
2. Hiperaktif
3. Impulsif

Anak-anak yang kurang perhatian ini kesulitan untuk memberikan perhatian terhadap
apa pun dan mudah bosan jika harus menghadapi sebuah tugas selama beberapa menit
atau bahkan dalam beberapa detik. Anak-anak hiperaktif memperlihatkan level aktivitas
yang tinggi dan hampir selalu bergerak. Anak-anak yang impulsif kesulitan mengekang
reaksi-reaksinya dan tidak berpikir secara baik sebuah tindakan. Berdasarkan
karakteristik yang diperlihatkan anak-anak yang menderita ADHD, anak-anak itu dapat
didiagnosis sebagai :
1. Menderita ADHD dengan ciri utama kurang adanya perhatian
2. ADHD dengan ciri utama hiperaktif/impulsif
3. ADHD denga ciri kurang adanya perhatian dan hiperaktif/impuls.
• Gangguan Emosi dan Perilaku.
Terdiri dari masalah yang serius dan terus-menerus tentang relasi, agresi, depresi, dan
ketakutan yang dikaitkan dengan masalah pribadi atau sekolah, dan juga karakteristik
sosioemosi yang tidak pantas lainnya
• Gangguan Spektrum Autisme.
Juga disebut gangguan perkembangan yang tersebar luas, berkisar dari gangguan yang
parah yang disebut autistik hingga ringan, disebut sindrom Asperger. Gangguan
Spektrum Autisme dicirikan dengan masalah dalam interaksi sosial, masalah
berkomunikasi secara verbal dan nonverbal, dan perilaku berulang. Gangguan Spektrum
Autisme sering kali dapat dideteksi ketika anak berusia 1 hingga 3 tahun.
Dua macam gangguan Spektrum Autisme yaitu :
1. Gangguan autistik (Autistic disorder), yaitu perkembangan gangguan Spektrum
Autisme yang parah yang terjadi pada tiga tahun pertama kehidupan
2. Sindrom Asperger (Aspeger syndrom), adalah gangguan autisme yang relatif ringan,
dimana penderitanya biasanya memiliki bahasa verbal yang baik, sedikit masalah
bahasa nonverbal, serta relasi dan minat yang terbatas
Perkembangan Kognitif
Dalam tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget, masa kanak-kanak akhir berada dalam
tahap operasi konkret dalam berfikir (usia 7-11 tahun), dimana konsep yang pada awal masa
kanak-kanak merupakan konsep yang samar-samar dan tidak jelas sekarang menjadi lebih
konkret atau stabil. Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana kemampuan berfikir
anak berkembang dan berfungsi.

1. Inteligensi (intelligence).
Adalah kemampuan untuk memecahkan masalah serta beradaptasi dan belajar dari pengalaman.
Fokus terhadap inteligensi adalah perbedaan dan penilaian individual. Perbedaan individual
adalah cara yang stabil dan konsisten yang berbeda antara individu yang satu dengan individu
yang lainnya. Jenis-jenis inteligensi :
 Inteligensi analitik, yang merujuk pada kemampuan menganalisis, menilai, mengevaluasi,
membandingkan dan membedakan.
 Inteligensi kreatif, yang terdiri dari kemampuan berkreasi, merancang, menemukan, memulai
sesuatu, dan membayangkan.
 Inteligensi praktis, inteligensi ini mencakup kemampuan untuk menggunakan, mengaplikasikan,
mengimplementasikan, dan menerapkan gagasan-gagasan ke dalam praktik
2. Inteligensi yang Ekstrem
 Retardasi (keterbelakangan) Mental
Adalah suatu kondisi keterbatasan kemampuan mental dimana individu memiliki IQ yang
rendah, biasanya dibawah 70 jika diukur dengan tes inteligensi tradisional, individu ini
biasanya juga sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. Retardasi mental dapat
disebabkan oleh faktor organik maupun sosial dan budaya :
a) Retardasi organik, adalah retardasi mental yang disebabkan oleh gangguan genetik
atau kerusakan otak, kata organik merujuk pada jaringan atau organ dari tubuh, yang
mengindikasikan kerusakan fisik.
b) Retardasi budaya-familial, adalah defisit mental dimana tidak terdapat kerusakan
organik otak, IQ individu dapat berkisar antara 50 hingga 70
 Bakat
Tiga karakteristik dari anak-anak berbakat baik dibidang seni, musik, atau akademik:
1. Kematangan, anak-anak berbakat cepat matang, mereka menguasai sebuah bidang
lebih awal dibandingkan kawan-kawan sebayanya.
2. Berkembang menurut tempo dan caranya sendiri, proses belajar anak-anak berbakat,
secara kualitatif berbeda dari anak-anak kebanyakan.
3. Gairah untuk menguasai, anak-anak berbakat terdorong untuk memahami bidang
dimana mereka memiliki kemampuan yang tinggi. Mereka memperlihatkan minat dan
obsesi yang intens, serta kemampuan untuk fokus.
Perkembangan
Berbicara
Berbicara merupakan suatu cara untuk berkomunikasi yang terpenting dalam
berkelompok. Anak belajar bagaimana berbicara dengan baik dalam berkomunikasi
dengan orang lain. Anak bicara lebih terkendali dan terseleksi. Anak menggunakan
kemampuan bicara sebagai bentuk komunikasi, bukan semata-mata sebagai bentuk
latihan verbal. Kemampuan berbicara ditunjang oleh perbendaharaan kosa kata
yang dimiliki. Selama masa kanak-kanak akhir, terjadi perubahan cara
mengorganisasikan kosa-kata secara mental.
Perkembangan Emosi
dan Kepribadian
• Perkembangan Pemahaman Diri.
Di masa kanak-kanak pertengahan dan akhir, terutama dari usia 8 hingga 11 tahun,
anak-anak semakin mendeskripsikan mereka sendiri dengan karakteristik psikologis
dan sifat-sifat yang berlawanan dengan deskripsi diri anak-anak kecil yang konkret.
• Memahami Orang Lain.
Dimasa kanak-kanak pertengahan dan akhir, anak-anak menunjukan peningkatan
dalam pengambilan perspektif, yaitu kemampuan untuk mengasumsi perspektif orang
lain serta memahami pikiran dan perasaannya.
• Penghargaan diri dan Konsep diri.
Penghargaan diri (self-esteem), merujuk pada evaluasi global mengenai diri,
penghargaan diri disebut juga martabat diri (self-worth) atau citra diri (self image).
• Self-efficacy.
Adalah keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai sebuah situasi dan memberikan
hasil yang menguntungkan.
• Regulasi Diri.
Salah satu aspek penting dari diri di masa perkembangan kanak-kanak pertengahan
dan akhir adalah meningkatnya kapasitas bagi regulasi diri. Meningkatnya kapasitas ini
dicirikan dengan usaha mengelola perilaku, emosi, dan pikiran, yang menghasilkan
kompetensi sosial dan pencapaian.
• Perubahan Perkembangan Emosi.
Perubahan perkembangan yang penting dalam emosi semasa kanak-kanak menengah
dan akhir mencakup hal-hal berikut ini :
1. Meningkatkan pemahaman emosi,
2. Meningkatkan pemahaman bahwa dalam sebuah situasi kita dapat mengalami lebih
dari satu emosi,
3. Meningkatkan kecenderungan untuk lebih menyadari kejadian-kejadian yang
menyebabkan reaksi emosi,
4. Meningkatnya kemampuan untuk menekan atau mengungkapkan reaksi-reaksi emosi
yang negatif,
5. Menggunakan strategi inisiatif diri untuk mengarahkan kembali perasaan-perasaan,
6. Kapasitas untuk berempati secara tulus,

• Coping terhadap stres.


Salah satu aspek penting dari kehidupan anak-anak adalah mempelajari cara coping
terhadap stres. Ketika anak-anak bertambah besar, mereka mampu menilai situasi yang
menekan secara lebih akurat dan menentukan seberapa jauh mereka mampu
mengendalikannya. Anak-anak yang lebih besar memiliki alternatif coping terhadap
kondisi yang menyebabkan stres dan menggunakan strategi kognitif yang lebih banyak.
Perkembangan Moral
Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan,
norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Perkembangan moral terlihat dari
perilaku moralnya di masyarakat yang menunjukkan kesesuaian dengan nilai dan
norma di masyarakat. Kohlberg menyatakan perkembangan moral pada 3 tingkatan,
yakni :
1. Tingkatan pra-konvensional, dimana anak peka terhadap peraturan-peraturan
yang berlatar belakang budaya dan terhadap penilaian baik buruk, benar-salah,
tetapi anak mengartikannya dari sudut akibat fisik suatu tindakan.
2. Tingkatan konvensional, anak memenuhi harapan-harapan keluarga, kelompok
atau agama dianggap sebagai sesuatu yang berharga pada dirinya sendiri, anak
tidak peduli apapun akan akibat-akibat langsung yang terjadi.
3. Tingkatan pasca konvensional, ditandai dengan adanya usaha yang jelas untuk
mengartikan nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip yang sahih serta dapat
dilaksanakan, terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang memegang
prinsip-prinsip tersebut.
Minat Membaca
Sebelum belajar membaca, anak belajar menggunakan bahasa untuk membicarakan hal-hal
yang tidak terlihat, mereka mempelajari arti dari sebuah kata, dan mereka juga belajar
mengenali bunyi dan mendiskusikannya. Hingga sampai pada usia 8 tahun anak membaca
dengan penuh semangat terutama tentang cerita-cerita fiksi. Pada usia 9 tahun kesenangan
membaca mencapai puncaknya. Bacaan yang realistis mulai digemari terutama oleh anak
laki-laki. Sifat ingin tahu pada anak laki-laki lebih menonjol daripada anak perempuan. Pada
usia 10-12 tahun perhatian membaca mencapai puncaknya, sehingga materi bacaan semakin
luas. Anak laki-laki menyenangi hal-hal yang sifatnya menggemparkan, misterius dan kisah-
kisah petualangan. Anak perempuan menyenangi cerita kehidupan seputar rumah tangga.
Dari kegiatan membaca inilah anak memperkaya perbendaharaan kata dan tata bahasa
sebagai bekal untuk berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain.
Teman Sebaya
Teman sebaya pada umumnya adalah teman sekolah dan atau teman bermain di luar
sekolah. Pengaruh teman sebaya sangat besar bagi arah perkembangan anak baik
yang bersifat positif maupun negatif. Minat terhadap kegiatan kelompok sebaya mulai
timbul. Mereka memiliki teman-teman sebaya untuk melakukan kegiatan bersama.
Integritas dengan kelompoknya cukup tinggi, ada keterikatan satu sama lain, sehingga
mereka merasa perlunya untuk selalu bersama-sama.
 
 
 
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai