Anak-Anak
Awal & Akhir
Kelompok 2
1. Muhammad Maullana Ibrahim
(21.E1.0243)
2. Theresia Sekar Winasri
Pambajeng (21.E1.0251)
3. Angelie Quee Oktaviani
(21.E1.0259)
4. Miracle Jehsae C. G.
(21.E1.0330)
5. Naufal Fathuzzafri
(21.E1.0336)
6. Gabriela Intan Karveni
● Perkembangan biologis berjalan pesat, tetapi secara sosiologis masih sangat
terikat oleh lingkungan dan keluarganya.
● Masa kanak-kanak awal disebut masa estetika, karena pada masa ini merupakan
saat terjadinya perasaan keindahan.
● Masa kanak-kanak awal disebut juga masa indera, karena pada masa ini
penginderaan anak-anak berkembang pesat .
● Masa kanak-kanak awal disebut juga masa menentang, karena anak-anak
senang mengadakan eksplorasi (efek perkembangan).
● Pada masa ini anak-anak memiliki sikap egosentris dimana selalu memandang
segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Pada masa ini pula anak-anak
banyak meniru, banyak bermain ataupun berkhayal, sehingga itu akan
memberikan keterampilan dan pengalaman terhadap si anak. Masa ini dimulai
sebagai penutup masa bayi. Masa kanak-kanak awal berakhir sampai dengan
sekitar usia masuk sekolah dasar.
Ciri-ciri masa kanak-kanak awal
secara umum, yaitu :
● Usia yang mengandung masalah atau usia sulit
● Usia bermain
● Usia pra-sekolah
● Usia belajar kelompok
● Usia menjelajah dan banyak bertanya
● Usia meniru dan kreatif
Perubahan
A. Pertumbuhan dan
Fisik
Perubahan Tubuh
Perubahan fisik yang secara nyata menandai masa kanak-kanak awal adalah
pertumbuhan didalam hal tinggi dan berat tubuh. Secara tidak ketara pada masa ini juga
terjadi perubahan di dalam otak dan sistem saraf yang penting bagi perkembangan
kognisi dan bahasa kanak-kanak.
• Otak
Salah satu perkembangan fisik terpenting dimasa kanak-kanak awal adalah
perkembangan otak dan berbagai bagian lain dari sistem saraf secara terus-menerus.
B. Perkembangan
Motorik
1. Awal masa kanak-kanak merupakan masa yang paling baik untuk mempelajari
keterampilan tertentu karena 3 alasan, yaitu :
• Anak senang mengulang-ulang
• Anak-anak bersifat pemberani
• Anak mudah dan cepat belajar karena tubuhnya masih lentur dan
keterampilannya masih sedikit
• Olahraga
Aktivitas fisik yang rutin sebaiknya dilakukan sehari-hari bagi anak-anak. Rekomendasi bagi
aktivitas anak prasekolah adalah 2 jam per hari, terdiri dari satu jam aktivitas terstruktur dan
satu jam aktivitas tidak terstruktur.
-Menawarkan lebih banyak program aktivitas fisik yang diberikan oleh sukarelawan di sekolah.
-Meningkatkan aktivitas-aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran fisik di sekolah.
-Memberi tugas kepada anak-anak untuk merencanakan aktivitas komunitas dan sekolah yang
benar-benar menarik perhatian mereka.
-Mendorong keluarga agar lebih banyak memberi perhatian pada aktivitas fisik dan
mendorong para orang tua untuk lebih banyak berolahraga.
Anak-anak Dengan
Kebutuhan Khusus
Penderita kesulitan belajar adalah kelompok terbesar siswa kebutuhan khusus yang diberikan
pendidikan khusus, diikuti oleh anak-anak penderita kesulitan berbicara atau berbahasa,
keterbelakangan mental, dan gangguan emosi yang serius.
Anak-anak yang kurang perhatian ini kesulitan untuk memberikan perhatian terhadap
apa pun dan mudah bosan jika harus menghadapi sebuah tugas selama beberapa menit
atau bahkan dalam beberapa detik. Anak-anak hiperaktif memperlihatkan level aktivitas
yang tinggi dan hampir selalu bergerak. Anak-anak yang impulsif kesulitan mengekang
reaksi-reaksinya dan tidak berpikir secara baik sebuah tindakan. Berdasarkan
karakteristik yang diperlihatkan anak-anak yang menderita ADHD, anak-anak itu dapat
didiagnosis sebagai :
1. Menderita ADHD dengan ciri utama kurang adanya perhatian
2. ADHD dengan ciri utama hiperaktif/impulsif
3. ADHD denga ciri kurang adanya perhatian dan hiperaktif/impuls.
• Gangguan Emosi dan Perilaku.
Terdiri dari masalah yang serius dan terus-menerus tentang relasi, agresi, depresi, dan
ketakutan yang dikaitkan dengan masalah pribadi atau sekolah, dan juga karakteristik
sosioemosi yang tidak pantas lainnya
• Gangguan Spektrum Autisme.
Juga disebut gangguan perkembangan yang tersebar luas, berkisar dari gangguan yang
parah yang disebut autistik hingga ringan, disebut sindrom Asperger. Gangguan
Spektrum Autisme dicirikan dengan masalah dalam interaksi sosial, masalah
berkomunikasi secara verbal dan nonverbal, dan perilaku berulang. Gangguan Spektrum
Autisme sering kali dapat dideteksi ketika anak berusia 1 hingga 3 tahun.
Dua macam gangguan Spektrum Autisme yaitu :
1. Gangguan autistik (Autistic disorder), yaitu perkembangan gangguan Spektrum
Autisme yang parah yang terjadi pada tiga tahun pertama kehidupan
2. Sindrom Asperger (Aspeger syndrom), adalah gangguan autisme yang relatif ringan,
dimana penderitanya biasanya memiliki bahasa verbal yang baik, sedikit masalah
bahasa nonverbal, serta relasi dan minat yang terbatas
Perkembangan Kognitif
Dalam tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget, masa kanak-kanak akhir berada dalam
tahap operasi konkret dalam berfikir (usia 7-11 tahun), dimana konsep yang pada awal masa
kanak-kanak merupakan konsep yang samar-samar dan tidak jelas sekarang menjadi lebih
konkret atau stabil. Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana kemampuan berfikir
anak berkembang dan berfungsi.
1. Inteligensi (intelligence).
Adalah kemampuan untuk memecahkan masalah serta beradaptasi dan belajar dari pengalaman.
Fokus terhadap inteligensi adalah perbedaan dan penilaian individual. Perbedaan individual
adalah cara yang stabil dan konsisten yang berbeda antara individu yang satu dengan individu
yang lainnya. Jenis-jenis inteligensi :
Inteligensi analitik, yang merujuk pada kemampuan menganalisis, menilai, mengevaluasi,
membandingkan dan membedakan.
Inteligensi kreatif, yang terdiri dari kemampuan berkreasi, merancang, menemukan, memulai
sesuatu, dan membayangkan.
Inteligensi praktis, inteligensi ini mencakup kemampuan untuk menggunakan, mengaplikasikan,
mengimplementasikan, dan menerapkan gagasan-gagasan ke dalam praktik
2. Inteligensi yang Ekstrem
Retardasi (keterbelakangan) Mental
Adalah suatu kondisi keterbatasan kemampuan mental dimana individu memiliki IQ yang
rendah, biasanya dibawah 70 jika diukur dengan tes inteligensi tradisional, individu ini
biasanya juga sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. Retardasi mental dapat
disebabkan oleh faktor organik maupun sosial dan budaya :
a) Retardasi organik, adalah retardasi mental yang disebabkan oleh gangguan genetik
atau kerusakan otak, kata organik merujuk pada jaringan atau organ dari tubuh, yang
mengindikasikan kerusakan fisik.
b) Retardasi budaya-familial, adalah defisit mental dimana tidak terdapat kerusakan
organik otak, IQ individu dapat berkisar antara 50 hingga 70
Bakat
Tiga karakteristik dari anak-anak berbakat baik dibidang seni, musik, atau akademik:
1. Kematangan, anak-anak berbakat cepat matang, mereka menguasai sebuah bidang
lebih awal dibandingkan kawan-kawan sebayanya.
2. Berkembang menurut tempo dan caranya sendiri, proses belajar anak-anak berbakat,
secara kualitatif berbeda dari anak-anak kebanyakan.
3. Gairah untuk menguasai, anak-anak berbakat terdorong untuk memahami bidang
dimana mereka memiliki kemampuan yang tinggi. Mereka memperlihatkan minat dan
obsesi yang intens, serta kemampuan untuk fokus.
Perkembangan
Berbicara
Berbicara merupakan suatu cara untuk berkomunikasi yang terpenting dalam
berkelompok. Anak belajar bagaimana berbicara dengan baik dalam berkomunikasi
dengan orang lain. Anak bicara lebih terkendali dan terseleksi. Anak menggunakan
kemampuan bicara sebagai bentuk komunikasi, bukan semata-mata sebagai bentuk
latihan verbal. Kemampuan berbicara ditunjang oleh perbendaharaan kosa kata
yang dimiliki. Selama masa kanak-kanak akhir, terjadi perubahan cara
mengorganisasikan kosa-kata secara mental.
Perkembangan Emosi
dan Kepribadian
• Perkembangan Pemahaman Diri.
Di masa kanak-kanak pertengahan dan akhir, terutama dari usia 8 hingga 11 tahun,
anak-anak semakin mendeskripsikan mereka sendiri dengan karakteristik psikologis
dan sifat-sifat yang berlawanan dengan deskripsi diri anak-anak kecil yang konkret.
• Memahami Orang Lain.
Dimasa kanak-kanak pertengahan dan akhir, anak-anak menunjukan peningkatan
dalam pengambilan perspektif, yaitu kemampuan untuk mengasumsi perspektif orang
lain serta memahami pikiran dan perasaannya.
• Penghargaan diri dan Konsep diri.
Penghargaan diri (self-esteem), merujuk pada evaluasi global mengenai diri,
penghargaan diri disebut juga martabat diri (self-worth) atau citra diri (self image).
• Self-efficacy.
Adalah keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai sebuah situasi dan memberikan
hasil yang menguntungkan.
• Regulasi Diri.
Salah satu aspek penting dari diri di masa perkembangan kanak-kanak pertengahan
dan akhir adalah meningkatnya kapasitas bagi regulasi diri. Meningkatnya kapasitas ini
dicirikan dengan usaha mengelola perilaku, emosi, dan pikiran, yang menghasilkan
kompetensi sosial dan pencapaian.
• Perubahan Perkembangan Emosi.
Perubahan perkembangan yang penting dalam emosi semasa kanak-kanak menengah
dan akhir mencakup hal-hal berikut ini :
1. Meningkatkan pemahaman emosi,
2. Meningkatkan pemahaman bahwa dalam sebuah situasi kita dapat mengalami lebih
dari satu emosi,
3. Meningkatkan kecenderungan untuk lebih menyadari kejadian-kejadian yang
menyebabkan reaksi emosi,
4. Meningkatnya kemampuan untuk menekan atau mengungkapkan reaksi-reaksi emosi
yang negatif,
5. Menggunakan strategi inisiatif diri untuk mengarahkan kembali perasaan-perasaan,
6. Kapasitas untuk berempati secara tulus,