Placement atau penempatan, yaitu proses penanganan pegawai baru yang sudah
melaksanakan pendaftaran ulang untuk diberi tahu pada bagian seksi mana mereka
ditempatkan. Penugasan dilakukan sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan lembaga.
Didalam tahap ini sebenarnya penanganan bukan berarti sampai menempatkan dan memberi
tugas saja, tetapi juga menggunakan pegawai tersebut sebaik-baiknya, merangsang kegairahan
kerja dengan menciptakan kondisi atau suasana kerja yang baik. Di samping itu juga memberi
kesejahteraan pegawai berupa gaji, insentif, memberi cuti izin, dan pertemuan-pertemuan yang
bersifat kekeluargaan.
Pengawasan atau evaluasi, merupakan aspek terakhir dalam penanganan pegawai. Pada
tahap ini dimaksudkan bahwa pada tahap-tahap tertentu pegawai diperiksa, apakah yang
mereka lakukan sudah sesuai dengan tugas yang seharusnya atau belum. Selain evaluasi atau
penilaian juga dilakukan untuk mengetahui tingkat kenaikan kemampuan personil setelah
mereka memperoleh pembinaan dan pengembangan.
2. TENAGA KEPENDIDIKAN
Dalam masyarakat, tenaga kependidikan masih dianggap mempunyai dua arti yaitu
guru yang ada dalam masyarakat (informal) seperti guru mengaji, ustad maupun orang tertua
atau disegani dalam masyarakat tersebut. Yang kedua yaitu tenaga kependidikan formal yaitu
guru yang ada dalam sekolah-sekolah. Namun peran guru disini tidak hanya di sekolah saja
tetapi juga di lungkungan masyarakatnya sehari-hari.
Tenaga kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat dalam instansi atau
lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja melainkan keseluruhan yang
berpartisipasi dalam pendidikan. Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
a. Tenaga struktural
a. Dilakukan untuk semua jenis tenaga kependidikan baik untuk tenaga stuktural,
tenaga fungsional maupun tenaga teknis penyelengara pendidikan.
1. Permohonan sendiri.
2. Meninggal dunia
3. Mencapai batas usia pensiun, dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan
yang bersangkutan.
Hukuman jabatan;