Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
SUBANG

HAND OUT
Mata Kuliah : Psikologi
Topik / Sub Topik : Proses perubahan psikologi pada wanita sebagai gadis/ remaja
Dosen : TEAM

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

Setelah membaca hand out mahasiswa mampu menjelaskan Proses perubahan psikologi pada
wanita sebagai gadis/ remaja

BUKU SUMBER

1. Kartini, K. 1992. Psikologi Wanita Jilid I dan II. In Psikologi Wanita Jilid I dan II.

Mandar: Mandar Maju.

2. Kusmiati, S. 1990. Dasar-Dasar Perilaku. In Dasar-Dasar Perilaku (I). Pusdiknakes

Depkes RI.

3. Lerner, J. 2000. Learning Disabilities. In Learning Disabilities (9th ed.). Hought Miffin

Company.

Psikologi FiKes Prodi DIIIKebidanan Universitas Bhakti Kencana Subang


MATERI

Anak gadis pada masa adolescence


A. Penegrtian
Adolesense berasal dari istilah latin, yang berarti masa muda yang terjadi antara 17-30
tahun. Sehingga disimpulkan bahwa, proses perkembangan psikis remaja dimulai antara 11-
22 tahun. Anak gadis pada masa adolesense adalah anak gadis masa transisi atau peralihan
dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek
fisik, psikis, dan psikologi. Secara kronologis yang tergolong remaja ini berkisar antara
11/12-21 tahun. Untuk menjadi orang dewasa, mengutip pendapat Erikson, remaja akan
melalui masa krisis, remaja berusaha untuk mencari identitas diri.
B. Ciri-ciri Perkembangan Adolesense
Bagi anak gadis, perkembangan fisik yang berhubungan dengan aspek seksual yang terjadi
selama masa puber memiliki ciri-ciri yang amat khas. Walaupun masing-masing anak dapat
berbeda dalam perkembangannya tetapi, umumnya ciri-ciri standart perkembangan tersebut
adalah :
 Perkembangan mulai kira-kira pada umur 11 tahun.
 Buah dada mulai tumbuh dan pantatnya makin membulat.
 Rambut di kemaluan mulai tumbuh.
 Uterus, vagina, labia dan clitoris mulai membesar ukurannya.
 Selanjutnya bulu di kemaluan mulai terlihat jelas dan buah dada semakin membesar.
 Perkembangan secara fisik ini mencapai puncaknya kira-kira pada usia 12 tahun.
 Pada puncak perkembangan ini menstruasi mulai datang.
 Setelah fase ini mereka akan dapat melakukan pembuahan (konsepsi) kira-kira
setahun setelah menstruasi datang.
Ketika pertumbuhan ini sedang terjadi, ada kalanya tubuh seorang anak gadis tumbuh secara
asimetris. Misalnya, kaki mereka tumbuh lebih dulu. Lalu tungkai dan lengan. Selanjutnya
baru bagian tubuh lainnya. Ada kalanya ketika pertumbuhan ini sedang terjadi mereka
tampak lucu dan ini kadang kala dapat membuatnya minder. Misalnya ukuran kaki yang tiba-
tiba dirasakan besar sekali. Untuk itu orang tua sebaiknya membantu mereka dengan
menjelaskan tentang pertumbuhannya itu melalui informasi-informasi yang benar.
C.  Tipe-tipe Gadis Adolesense
Tipe-tipe gadis adolescentia diantaranya adalah sebagai berikut :
 Pelarian Diri

Psikologi FiKes Prodi DIIIKebidanan Universitas Bhakti Kencana Subang


Pada beberapa anak gadis yang lebih tua atau lebih dewasa, usaha pelarian diri dari
pemuasan gelora nafsu–nafsu seksualnya disubstitusikan dalam bentuk: pemilihan
suatu profesi yang hakekatnya kurang ditekuninya atau mereka menggabungkan diri
pada suatu kelompok ideologi politik atau pada satu partai religi agama.
 Energi Intelektual Tinggi
Seorang wanita atau gadis yang memiliki energi intelektual tinggi yang telah
meninggalkan sama sekali kehidupan perasaaan dan fantasi seksual itu bisa
mengakibatkan mengering atau menipisnya rasa kewanitaannya, dan jelas
menghambat perkembangan fungsi–fungsi kewanitaannya. Dikemudian hari bisa
menghambat fungsinya sebagai seorang ibu. Sekalipun ia cukup intelek dan
perbuatan–perbuatannya secara normatif bisa dinilai sebagai luhur, juga dia sendiri
bisa berkembang, namun pada hakekatnya tetap saja ia tidak dewasa.
 Energik dan Ambisius
Anak gadis yang energik dan amibisius, yang sanggup mendesakkan dorongan–
dorongan seksualnya, dan susah payah bisa mencapai cita–cita intelektualnya itu pada
umumnya banyak mengalami stagnasi pada kehidupan emosionalnya dan mereka
dihinggapi kompleks–kompleksnya kejantanan yang tidak mapan. Pola identifikasi
lama yang terdapat pada anak–anak gadis lebih pekat melekat dan berlangsung dalam
waktu yang lama pula.
 Rasa Malu Berlebihan
Setiap manusia haruslah memiliki rasa malu, karena rasa malu merupakan salah satu
control dalam kehidupan seseorang, tetapi apabila rasa malu itu berlebihan dan tidak
masuk akal maka itu akan menjadi masalah karena rasa malu berlebihan akan
menghambat kehidupan sosial seseorang yang sekaligus bisa berdampak terhadap
kemajuan dan kesuksesan dalam hidup dan kehidupan seseorang.rasa malu juga
merupakan kombinasi dari kegugupan sosial dan pengkondisian social, rasa malu dan
rendah diri memiliki keterkaitan dan apabila di telusuri banyak orang yang merasa
malu yang di sebabkan karena dia merasa rendah diri, rasa malu juga dapat di
gambarkan semacam perasaan tidak nyaman, sementara orang yang menderita rendah
diri apabila orang tersebut kurang berharga dari pada dengan orang lain.
Di bawah ini beberapa cara menghilangkan rasa malu berlebihan:
 Kenalilah rasa malu itu, apa yang membuat kamu merasa malu, apakah keadaan fisik
atau hal-hal yang bersifat psikologis.

Psikologi FiKes Prodi DIIIKebidanan Universitas Bhakti Kencana Subang


 Berhentilah menyalakan orang lain untuk menutupi rasa malu.sadarilah bahwa rasa
malu itu bersumber dari dalam diri sendiri bukan dari luar, namun jangan pernah
menyalakan diri sendiri.
 Ketika sedang mengalami rasa malu, amatilah reaksi tubuh kamu, apakah kamu
merasa tidak nyaman, gelisah, serba salah, tangan gemetar atau reaksi fisik lainya.
Telusurilah apa yang menyebabkan perasaan negatif itu muncul.
 Kenalilah kelemahan kamu, apa yang membuat kamu merasa malu karena semua
orang memiliki kelemahan, tidak ada orang yang sempurna namun sebisa mungkin
kita mencoba memperbaiki kelemahan tersebut.
 Kenal dan kembangkan terus kelebihan dan keistimewaan kamu karena seseorang
selain memiliki kelemahan pasti memiliki kelebihan dan kelebihan itu merupakan
modal untuk percaya diri.
 Apabila kamu merasa perasaan malu itu benar-benar di luar control maka
berkonsultasilah dengan seorang yang berpengalaman dan kamu percayai. Langkah
terakhir adalah jumpai psikolog untuk meminta solusi permasalahan.
 Lawan rasa malu dengan berusaha bersikap lebih santai, karana rasa malu berlebihan
akan membuat kita kelihatan kaku dan konyol.
 Tampilkan sisi terbaik, tonjolkan kelebihan yang di miliki.
 Jangan takut akan penolakan dan cacian, jika di awal mental kita sudah jatuh maka
dapat di pastikan penampilan tidak akan maksimal.
 Pelajari situasi, jangan sampai rasa malu justru membuat kita terjebak dalam situasi,
harus belajar untuk tetap tenang dan pelajari apa yang sedang terjadi.

D. PERUBAHAN PSIKIS PADA ANAK GADIS MASA ADOLESCENCE


Pada masa adolescence, biasanya akan terjadi perubahan pada diri seorang gadis baik fisik
maupun psikis, walaupun akibatnya sementara akan tetapi mempengaruhi perubahan dalam
pola perilaku, sikap dan kepribadian. Perubahan-perubahan tersebut di antaranya:
 Cinta diri
Cinta bermakna perasaan puas pada diri seseorang, sehinga suatu atau yang di cintai akan
mendapat perlakuan yang istimewa dari orang yang di cintainya, mendapat penjagaan, di
perlakukan secara istimewa, membayangkan keberadaannya, semua hal yang di lakukan
karena cinta adalah demi menjaga keberadaan dan rasa puas yang dimiliki terhadap yang di

Psikologi FiKes Prodi DIIIKebidanan Universitas Bhakti Kencana Subang


cintai. Kalau yang di cintai berupa barang, maka barang tersebut tidak akan pernah di
rusakan, cacat atau di rampas orang.
Diri sendiri bermakna bukan orang lain istilahnya yaitu “AKU”, meliputi tubuh dan
batin. Jadi mencintai diri sendiri adalah mencintai tubuh dan batin, bagaimana seseorang
mencintai dirinya maka ia akan merawat tubuhnya, menjaganya, dan tidak akan
membahayakannya.
Cinta diri merupakan sumber pergeseran dan benturan sebanyak komponen yang ada
pada manusia, cinta diri menciptakan tuntutan hasrat dan kebutuhan serta kebebasan yang
meluas pada manusia. Ada dua kepentingan hidup yaitu kepentingan pribadi dan kepentingan
umum. Berkorban demi kepentingan umum menjadi tidak berarti, karena naluri cinta dirinya
tidak membiarkan kehilangan kesempurnaan sedikitpun dari dirinya. Berdasarkan cinta diri
setiap manusia selalu mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum.
Ada 2 jenis Cinta Diri:
a) Cinta Diri Positif
 Terdiri dari, kecintaanmu pada dirimu, jelas melebihi kecintaanmu pada orang lain.
 Cinta pada diri sendiri dan orang lain dapat saling berdampingan
 Cintailah orang di sekelilingmu sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri,
menunjukan bahwa integritas keunikan diri serta cinta dan pengertian terhadap
manusia lainnya.
b) Cinta diri negatif
Dimana seseorang hanya mencintai dirinya sendiri tanpa mementingkan kepentingan
orang lain.dan mementingkan kepentingan dirinya tanpa mempertimbangakan orang lain di
sekelilingnya.
 Fantasi Seksual
Pada masa ini seseorang mulai merasakan cinta dan kasih sayang satu sama lain,
mempunyai perhatian yang lebih mengenai siapa dan bagaimana mereka (lawan jenis) di
mata orang lain, mereka mulai merasakan ketertarikan secara sexual antara satu dengan yang
lain.sehinga timbul yang di namakan rasa suka, ingin memiliki dan saling memuji.bagi
remaja yang pola perkembanganya normal dalam arti dia menyadari setiap tahap
perkembangan, maka tidak adanya hambatan dalam dirimya untuk melewati fase ini, akan
tetapi apabila ada remaja yang memang tidak melewati fase ini maka, akan terjadi
keterbelakangan daya tarik atau ketertarikan dengan lawan jenis pada masanya.
Penyebab :

Psikologi FiKes Prodi DIIIKebidanan Universitas Bhakti Kencana Subang


a.       Perubahan hormonal
b.      Merosotnya kepercayaan terhadap agama
c.       Norma agama
d.      Faktor sosial ekonomi yang menyebabkan taraf pendidikan rendah
e.       Cinta diri yang menyangkut keadaan tubuh (body image)
f.       Media masa yang canggih
g.      Pendidikan orang tua yang kurang
h.      Pergaulan bebas
 Multiple personality

Kepribadian ganda (tidak hanya 2 kepribadian, bisa lebih dari 2) atau multiple
personality. Secara mudahnya bisa di katankan 2 atau lebih jiwa yang  menghuni badan dan
raga seseorang. Ini merupakan salah satu bentuk kelainan jiwa, dalam pengertian umum
kelainan jiwa tidak sama dengan sakit jiwa. Sakit jiwa konotasinya seseorang yang
kehilangan realitas hidupnya, tertawa sendiri, menagis, berhalusinasi. Sedangkan kelainan
jiwa lebih halus dari sakit jiwa, kelainan jiwa masih dalam tahap normal, tidak mengganggu
dan biasanya tidak teridentifikasi bila tidak mengunakan alat tes psikologi.

 Contohnya, rasa takut berlebihan, takut gelap, takut keramaian, takut laba-laba (secara
berlebihan). Kelainan jiwa ini bisa bersifat keturunan atau juga pengaruh lingkungan
biasanya karena obsesi yang mendalam atau tekanan jiwa atau batin yang keras dan
lama.
 Penyebab terjadinya gangguan kepribadian majemuk di akibatkan oleh penyiksaan
fisik yang di lakukan oleh ibu atau bapaknya sendiri. Akan terjadi pribadi dominan
bisa menyadari pribadi-pribadi lainya namun pribadi asli kadang tidak menyadarinya
sama sekali.
 Psedoafektivitat
Menurut  Dr. Helena Deutsh bahwa relasi emosional dari identifikasi total disebut
PSEDOAFEKTIVITAS, yang dapat menimbulkan gejala-gejala neorologis dan patologis.
Ada juga gadis-gadis adolesence yang berbakat intelektual tinggi yang tidak mampu
mengendalikan macam-macam identifikasi, dan tidak mampu membatasi wilayah
identifikasinya ia sangat mudah terpengaruh oleh sugesti dari luar, sehinga ia sulit
mendapatkan keseimbangan batin.
Peristiwa ini memberikan efek yang destruktif merusak pada diri sendiri dan
lingkunganya. contoh kongkritnya adalah:

Psikologi FiKes Prodi DIIIKebidanan Universitas Bhakti Kencana Subang


1. Peristiwa kawin cerai berulang kali
2. Prostitusi atau pelacuran
3. Berganti-ganti lapangan kerja tanpa sebab yang jelas
4. Petualangan cinta (ganti-ganti pacar).

Adakalnya identifikasi total ini mengakibatkan timbulnya, pribadi majemuk di mana


munculnya pribadi sendiri yang tidak sama dengan pribadi yang teridentifikasi, freud
menanamkan gejala tersebut sebagai fenomena hidup. Proses identifikasi ini bisa berlangsung
terhadap beberapa orang sehinga timbul perpecahan pribadi yang di kenal sebagai gejala
majemuk pribadi.

Psikologi FiKes Prodi DIIIKebidanan Universitas Bhakti Kencana Subang

Anda mungkin juga menyukai